Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seseorang yang

mengalaminya (Moleong, 2004).

Model penelitian kualitatif ini digunakan dengan pertimbangan pertimbangan

yaitu pertama, peneliti berusaha untuk tidak memanipulasi latar penelitian;

kedua, metode ini secara khusus berorientasi pada hasil eksplorasi, penemuan

dan logika induktif yaitu peneliti tidak memaksakan diri dengan membatasi

penelitian pada upaya menolak atau menerima dugaan-dugaan peneliti,

melainkan mencoba memahami situasi sesuai dengan kenyataan yang ada;

ketiga, kontak dengan personal secara langsung yaitu peneliti berhadapan

langsung dengan orang yang diteliti; keempat, menekankan pada unsur

subjektifitas sebagai ciri utama dalam penelitian; kelima, desain yang fleksibel

yaitu penelitian kualitatif dapat berkembang sejalan dengan berkembangnya

pekerjaan dilapangan (Poerwandari, 1998).

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengalaman

Mahasiswa Keperawatan Universitas Respati Indonesia selama Melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan dengan Menggunakan Pendekatan Fenomologis.

Fenomologis adalah menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau

fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa

individu dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai

16 Universitas Respati Indonesia


17

atau memehami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54) dalam

Moleong 1994. Peneliti berusaha menggali pengalaman mahasiswa

keperawatan di Universitas Respati Indonesia dalam menjalankan Praktek kerja

lapangan (PKL).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari semua variabel yang menyangkut

masalah yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dari penelitian ini

adalah mahasiswa keperawatan Universitas Respati Indonesia.

3.2.2 Sampel

Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah sampel, informan bisa

sedikit atau banyak tergantung dari tepat atau tidaknya pemilihan

informan kunci dan kompleksitas serta keragaman fenomena yang

diteliti.

Dalam mengumpulkan data, jumlah sampel yang digunakan adalah

rentang antara 4-10 informan dengan melihat apakah data sudah

tersaturasi, apabila sampel kurang dari 10 sudah mencapai titik saturasi

maka peneliti menghentikan pencarian sampel. Dengan memperhatikan

kecakupan data dan disesuaikan dengan kemampuan peneliti (Moleong,

2004). Walaupun demikian, peneliti tetap mengoptimalkan informan

sebagai obyek penelitian untuk menggali data.

Subyek penelitian ini adalah Mahasiswa Keperawatan Universitas

Respati Indonesia yaitu mahasiswa Ners, semester 8, dan 6, yang terdiri

Universitas Respati Indonesia


18

dari laki-laki dan perempuan, 2 orang dari mahasiswa Ners 1 orang

semester 8 dan 2 orang semester 6 untuk di wawancara.

3.3 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Universitas Respati Indonesia Jl. Bambu Apus I

No.3 Cipayung Jakarta Timur.

3.4 Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2004), alat yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dan instrument penelitian yaitu

pedoman wawancara dan dibantu dengan alat tulis, buku catatan dan alat-alat

yang dapat digunakan dalam mendokumentasikan penelitian seperti foto,

handycam, dll, serta mengacu pada pokok pertanyaan yang akan menjadi

tujuan dalam penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

wawancara mendalam (In-depht interview) untuk menggali secara lengkap dan

detail mengenai topik yang dibicarakan (Hudelson, 1996).

3.4.1 Wawancara Mendalam

Wawancara akan dilakukan kepada Mahasiswa Keperawatan Ners,

semester 8 dan 6 Universitas Respati Indonesia yang berjumlah 5 orang

terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Menurut Morse J.M. (1996), proses pengumpulan data dapat

dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap orientasi

Peneliti memperkenalkan diri kemudian mendekatkan kepada

informan, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,

Universitas Respati Indonesia


19

kerahasiaan data yang diberikan dan menjelaskan hak sebagai

informan serta manfaat dari penelitian. apabila informan bersedia

maka dilanjutkan dengan wawancara dan bila informan tidak

menyetujui dengan alasan tertentu selama proses wawancara belum

berakhir, informan dapat membatalkanya.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan wawancara dilaksanakan sesuai dengan

kesepakatan informan dan peneliti. Sebelum wawancara

dilaksanakan, peneliti menjelaskan kembali tujuan dari penelitian,

waktu dan tempat kontrak. Dalam penelitian ini wawancara

dilakukan dalam 2-3 kali pertemuan pada tempat yang telah

disepakati bersama dengan informan, dengan lama waktu setiap

kunjungan 25-35 menit. Menurut Field dan Morse ( 1985 ) dalam

buku Moleong ( 2004 ) adalah lama wawancara disarankan kurang

dari 1 jam, karena lama wawancara yang sebentar lebih efektif dari

pada wawancara dalam jangka waktu yang lama. Namun mengenai

lama wawancara tergantung kesediaan informan. Peneliti

mengajukan pertanyaan saat wawancara berdasarkan pedoman

wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti mencatat hal-

hal yang dianggap penting. Bila jawaban dari informan malenceng

dari topik pertanyaan, maka peneliti mengarahkan kembali

informan pada pertanyaan peneliti.

Universitas Respati Indonesia


20

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pada prinsipnya penelitian kualitatif adalah untuk menemukan teori dari data

yang ditemukan. Pada penelitian kualitatif menggunakan analisa data secara

content analysis. Dalam menganalisa data, peneliti memerlukan pemusatan

perhatian secara penuh, pergerakan tenaga, fisik dan pikiran. Analisa data

merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,

kategori dan satu uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema tertentu (

Moleong, 2004 ).

Dalam proses analisa data dapat juga dilakukan secara manual dengan

langkah-langkah senbagai berikut ( Moleong, 2004 ) :

1. Hasil wawancara diketik secara lengkap kata demi kata.

2. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh menurut

pengalaman tiap individu / informan yang mereka alami.

3. Peneliti membuat koding dengan kartu-kartu yang berisikan kata-kata

kunci dan membuat kategori. Penggunaan kategori ini untuk

mengidentifikasikan prevalensi terbanyak/ proiritas terbesar.

4. Kemudian dibuat skema yang mengaitkan beberapa kategori yang

menghasilkan tema-tema.

5. Apabila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategori, maka kartu tersebut

dieliminasi.

6. Bila semua data telah terkumpul, peneliti membuat kesimpulan dengan

menginterpretasikan data yang diperoleh.

3.6. Tehnik Menjamin Keabsahan Data

Data yang diperoleh saat wawancara harus valid dan reliabel agar hasil

penelitian dapat dipercaya. Syarat yang harus dipenuhi pada data yang

Universitas Respati Indonesia


21

terpercaya adalah data harus menujukan credibility (dapat dipercaya),

Dependability (konsisten), Confirmability ( kepastian), dan Transferability

(berlaku dikonteks lain ) Guba & Lincoln 1994, dalam Moleong 1994).

Credibility dapat dicapai dengan cara mengumpulkan data subjektif dan

selengkap mungkin. Pada penelitian ini Credibility akan dilakukan dengan

memberchek yaitu mengembalikan trankrip interview pada setiap partisipan

jika ingin merubah, menambah atau mengurang data.

Dependability dari data kualitatif adalah kestabilan data dari waktu ke waktu

dan pada setiap kondisi (Pilit & beck 2004) dalam Moleong 1994.

Menurut Polit & Beck (2004) dalam Moleong 1994. Comfirmability adalah

objektifitas atau netralitas data, dimana tercapai persetujuan antara dua orang

atau lebih tentang relevansi arti data. Comfirmability dapat dicapai melalui

proses bracketing dan inquiry audit.

Bracketing yang dilakukan peneliti saat wawancara bertujuan untuk

mendapatkan data yang netral atau bebas dari pengaruh asumsi peneliti. Pada

inquiry audit, peneliti akan membuat audit trail yaitu suatu pengumpulan

sistemik dari material dan dokumen yang akan digunakan reviewer eksternal

untuk membuat kesimpulan tentang data. Misalnya setiap jawaban dari

responden tanpa ada pengaruh dari penulis.

Transferability mengandung makna sejauh mana hasil penelitian yang

dilaksanakan pada populasi tertentu dapat diterapkan pada populasi yang lain

(Polit & Beck, 2004 dalam Moleong 1994). Transferability adalah

menggambarkan tema-tema yang diidentifikasi partisipan terhadap suatu

kelompok atau partisipan yang serupa dan tidak terlibat dalam pengumpulan

Universitas Respati Indonesia


22

data awal untuk menentukan apakah kelompok kedua menyetujui tema

tersebut, prosedur ini sering disebut dengan external check.

3.7 Etika Penelitian

Pertimbangan etik yang digunakan peneliti untuk menjelaskan kepada

partisipan adalah menghormati harkat martabat manusia dan bebas paksaan

(autonomy), berbuat baik (beneficence), dan keadilan (justice) atau berbuat adil

(Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan, 2006). Pertimbangan etik ini

digunakan dalam penelitian kualitatif karena berhubungan dengan manusia

sebagai subyek penelitian yang harus menerapkan etika dan menghormati hak-

hak partisipan.

Prinsip pertama (autonomy), peneliti perlu menghormati harkat martabat

manusia dimana sebagai pribadi memiliki kebebasan berkehendak atau

memilih dan bertanggung jawab secara pribadi tentang keputusannya. Salah

satu tindakan untuk menghormati harkat dan martabat manusia adalah dengan

pemberian informed consent kepada partisipan. Informed consent pada

penelitian ini, peneliti terapkan di awal penelitian setelah calon partisipan

diberi penjelasan tentang arti, tujuan dan prosedur penelitian. Calon partisipan

diminta kesediaannya menjadi partisipan tanpa paksaan.

Prinsip kedua (beneficence), peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan

prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal

mungkin bagi subyek penelitian. Peneliti meminimalisasi dampak yang

merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian

berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek

Universitas Respati Indonesia


23

dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera,

kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian.

Prinsip ketiga (justice), prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan

adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur,

hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan psikologis

subyek penelitian. Sebagai contoh, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan

gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum,

selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

Peneliti menerapkan proses informed consent, karena untuk memenuhi hak-hak

partisipan. Pendekatan ini digunakan peneliti untuk mengevaluasi kesediaan

partisipan dalam berpartisipasi selama penelitian pada berbagai tahap pada

proses penelitian (Streubert & Carpenter, 1999). Informed consent ini diberikan

dengan tujuan untuk memberikan hak kepada partisipan untuk memutuskan

peran sertanya dalam proses penelitian setelah sebelumnya mendapatkan

penjelasan. Semua partisipan pada penelitian ini bisa membaca dan menulis,

sehingga peneliti membuat informed consent dalam bentuk tertulis. Pemberian

informasi tersebut meliputi tujuan penelitian, prosedur penelitian, lamanya

keterlibatan, dan hak-hak partisipan.

Universitas Respati Indonesia

Anda mungkin juga menyukai