Anda di halaman 1dari 6

PERHITUNGAN VOLUMETRIK CADANGAN HIDROKARBON

BERDASARKAN ANALISIS PETROFISIKA DAN INTERPRETASI SEISMIK PADA


LAPISAN SAND-A FORMASI TALANG AKAR DI LAPANGAN WIRA CEKUNGAN
JAWA BARAT UTARA
Dwi Noviyanto1
1)
Laboratorium Geofisika Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta
email : d.noviyanto_geo@yahoo.com

Analisis deterministik telah dilakukan pada enam sumur di lapangan pengembangan eksplorasi
minyak dan gas bumi WIRA di cekungan Jawa Barat Utara. Berdasarkan data mudlog, beberapa
sumur dilapangan tersebut menunjukkan adanya oil show, terutama pada lapisan batupasir SAND-A
di formasi Talang Akar. Analisis tersebut bertujuan untuk mendapatkan nilai kandungan serpih,
porositas efektif, saturasi air, dan permeabilitas pada lapisan batupasir SAND-A. Properti petrofisika
tersebut akan digunakan dalam analisis nilai ekonomis dari lapisan batupasir SAND-A tersebut.

Hasil analisis deterministik enam sumur pengeboran menunjukkan hasil bahwa lapisan batupasir
SAND-A memiliki kandungan serpih 20% sampai 50%, porositas efektif 11% sampai 17%, saturasi
air efektif 33% hingga 87%, dan permeabilitas 11 hingga 37 milidarcy. Analisis kemudian
dilanjutkan pada peta sebaran impedansi akustik. Peta sebaran impedansi akustik tersebut digunakan
untuk membuat peta sebaran porositas dan saturasi pada lapangan WIRA yang betujuan untuk
mengetahui penyebaran reservoir batupasir SAND-A dan estimasi besar cadangan dengan metode
volumetrik. Berdasarkan analisis kedalaman Oil-Water Contact pada data sumur dan seismik,
didapat cadangan STOIP pada lapangan WIRA sebesar 650.000 meter kubik.

Kata kunci : petrofisika, analisis deterministik, impedansi akustik, volumetrik

PENDAHULUAN

Cekungan Jawa Barat Utara adalah salah satu cekungan yang produktif dan berperan penting sebagai
pemasok utama kebutuhan minyak dan gas bumi di Indonesia. Cekungan Jawa Barat Utara memiliki
beberapa sub cekungan yang memiliki prospek cukup bagus dalam eksplorasi hidrokarbon.
Lapangan WIRA yang terletak pada subcekungan Pasir Putih, cekungan Jawa Barat Utara ini adalah
salah satu lapangan pengembangan dari lapangan-lapangan utama yang telah ditemukan sebelumnya.
Lapisan tipis SAND-A dari formasi Talang Akar yang menjadi target pada penelitian kali ini
menunjukkan adanya oil show yang prospektif, oleh karena itu perlu adanya studi lebih lanjut
mengenai nilai ekonomis dari target penelitian tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Cekungan Jawa Barat Utara terdiri dari dua area, yaitu laut (offshore) di Utara dan darat (onshore) di
Selatan (Darman dan Sidi, 2000). Seluruh area didominasi oleh patahan ekstensional sangat minim
struktur kompresional. Cekungan didominasi oleh rift yang berhubungan dengan patahan yang
membentuk beberapa struktur deposenter (half graben), antara lain deposenter utamanya yaitu Sub-
Cekungan Arjuna dan Sub-Cekungan Jatibarang, juga deposenter yang lain seperti Sub-Cekungan
Ciputat, Sub-Cekungan Pasirputih. Deposenter-deposenter itu didominasi oleh sikuen Tersier dengan
ketebalan melebihi 5500 meter. Lapangan WIRA terletak di bagian utara dari sub cekungan
Pasirputih dan berada pada rendahan Cipunegara (Gambar II.1).

Stratigrafi regional Cekungan Jawa barat


utara (Noble dkk, 1997) diawali dengan
pengendapan formasi Jatibarang diatas
basement batuan metamorf pra tersier dan
formasi old andesite pada Kala Eosen
akhir hingga Oligosen awal. Kemudian
diatasnya diendapkan secara tidak selaras
ekuivalen dari formasi Talang Akar pada
lingkungan fluvial menuju deltaic dan
berakhir pada fasies marine. Formasi ini
diendapkan pada kala Oligosen sampai
Miosen awal. Kemudian dilanjutkan
dengan pengendapan selaras ekuivalen
formasi Baturaja pada masa Miosen awal
hingga Miosen tengah. Kemudian
diatasnya diendapkan selaras formasi
Cibulakan Atas yang diendapkan pada
kala Miosen awal hingga Miosen Akhir.

Gambar II.1 Penampang sub basin di cekungan Jawa barat utara


berdasarkan sayatan Seismik sepanjang A-B (Reminton dan
Nasir, 1986)
Kemudian diatasnya diendapkan secara selaras formasi Parigi yang diendapkan pada mas Miosen
Akhir hingga Pliosen. Formasi termuda di Cengkungan Jawa barat utara ini adalah formasi Cisubuh
yang diendapkan selaras diatas formasi Parigi pada masa Miosen Akhir hingga masa Pliosen-
Pleistosen.

Target penelitian SAND-A yang merupakan batupasir serpihan adalah bagian dari ekuivalensi
formasi Talang Akar, dimana formasi ini sesungguhnya adalah batuan sumber (source rock) utama
dari hydrocarbon play yang berkembang di Cekungan Jawa barat utara. Namun dibeberapa tempat
juga ditemukan bagian dari formasi Talang Akar yang bisa berperan sebagai batuan reservoir minyak
maupun gas. Terutama pada lingkungan pengendapan delta yang diantaranya dijumpai dalam bentuk
fasies mouth bar.

DASAR TEORI

Dalam dunia eksplorasi minyak dan gas dikenal suatu proses pengambilan data fisis disepanjang
lubang bor atau disebut logging (Rider, 2002). Data yang didapat dari proses logging inilah yang
digunakan dalam analisis petrofisika dan perhitungan cadangan hidrokarbon. Jenis-jenis log
diantaranya adalah log kaliper, log gamma ray, log densitas, log neutron, log sonic dan log tahanan
jenis. Pada proses logging juga biasanya dilengkapi dengan proses pengambilan sampel batuan inti
(core) dari dinding lubang bor, terutama interval yang dianggap prospektif sebagai zona reservoir.

Analisis petrofisika adalah proses perhitungan nilai-nilai besaran fisis yang menggambarkan kualias
suatu reservoir. Parameter yang diperhitungkan antara lain adalah kandungan serpih, porositas,
saturasi air, dan permeabilitas. Kandungan serpih adalah volume serpih total dalam suatu batuan
reservoir. Kandungan serpih ( ) dapat dihitung dengan rumus linear dari log gamma ray (GR)
(persamaan 1.1). Porositas adalah perbandingan jumlah volume pori terhadap volume total dari suatu
batuan. Porositas terbagi menjadi porositas total ( ) dan porositas efektif ( ) (Serra dan Serra,
1984). Menurut Bateman dan Konen (1977) hubungan antara porositas total dan porositas efektif
dapat dijelaskan pada persamaan (1.2).

* + (1.1)
(1.2a)

( ) ( ) (1.2b)

(1.2c)

( ) (1.2d)

Dengan adalah volume air ikat pada serpih, adalah porositas total serpih. , ,
, dan berturut-turut adalah densitas matriks, serpih , serpih kering, dan air.

Parameter lain yang juga disertakan dalam analisis petrofisika adalah saturasi air dan permeabilitas.
Saturasi air adalah banyaknya volume air dari volume total pori pada suatu batuan reservoir.
Sedangkan permeabilitas adalah kemampuan suatu batuan berpori (reservoir) untuk meloloskan
fluida. Saturasi air efektif ( ) dari suatu batupasir serpihan dapat dihitung dengan persamaan
Simandoux termodifikasi (Bardon dan Pied, 1969) (persamaan 1.3), sedangkan permeabilitas (K)
menurut Coates dan Dumanoir (1975) dapat didekati dengan persamaan (1.4) (Krygowsky dkk.,
2004).

( ) ( ) (1.3a)
[ ] (1.4)
( )
(1.3b)
Dengan,

(1.4a)

( ( ) )
{( ) [ ]}

(1.4b)

Dengan adalah tahanan jenis air formasi, a adalah faktor turtoisitas, m adalah konstanta
sementasi dan n adalah konstanta saturasi.
Perhitungan cadangan hidrokarbon pada stock tank (STOIP/OGIP) adalah proses estimasi volume
hidrokarbon dalam reservoir yang dapat diproduksi setelah dibagi dengan faktor formasi dan sudah
tidak lagi terpengaruh oleh parameter fisis reservoir seperti suhu dan tekanan. STOIP atau Stock-tank
Oil in Place dapat dihitung dengan persamaan berikut (persamaan 1.5).
( )
(1.5)

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah milik PT.PERTAMINA EP Asset 3 berupa data
wireline log dan data SCAL (Special Core Analysis) sebagai data primer dan data seismik 3D PSTM
dengan luas area 5 km x 5 km dan jumlah inline 254 serta crossline 240 dan telah dilakukan inversi
impedansi akustik. Data sumur yang digunakan berasal dari 7 sumur pengembangan (WM-01,WM-
02,WM-03,WM-04,WM-05,WM-06 dan WM-07) yang masing-masing dilengkapi dengan log
Gamma ray, SP, Kaliper, Tahanan jenis, Densitas, Neutron dan log Sonic.

Setelah proses analisis deterministik dilakukan, kemudian dihitung hubungan linear antara nilai
porositas dan saturasi air dari data log sumur terhadap data seismik. Kemudian dilakukan pembuata
peta sebaran porositas dan saturasi air serta analisis batas OWC (Oil water contact) sebagai masukan
dalam proses perhitungan cadangan. Proses perhitungan parameter petrofisika dilakukan dengan
perangkat lunak Paradigm Geolog versi 7, sedangkan analisis data seismik dan perhitungan
cadangan hidrokarbon dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Paradigm Vanguard 2011.3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis deterministik didapat nilai-nilai parameter petrofisika meliputi volume serpih,
porositas efektif, saturasi air efektif dan permeabilitas serta perhitungan net pay dan net to gross
(Tabel 1).

Tabel 1. Tabel parameter petrofisika dari masing-masing sumur penelitian

Volume Porositas Saturasi Net Net to


Top Bottom Permeabilitas
Sumur serpih efektif air efektif Pay gross
(mMD) (mMD) % % % mD

WM-01 2630,13 2642,13 38 13,3 87 19,323 0,76 0,156

WM-02 2771,55 2802,03 30 13,4 50,5 18,578 18,14 0,992

WM-03 2828,07 2839,34 49 12,7 74,9 15,842 1,98 0,5

WM-05 2773,22 2804,61 33 16,6 33,3 36,901 17,68 1

WM-06 2787,03 2796,78 18 11,8 60,4 12,878 3,66 0,775

WM-07 2934,31 2962,5 31 12,2 83,9 11,054 5,33 0,280

Sedangkan peta sebaran porositas dan saturasi air dari lapangan WIRA dapat dilihat pada gambar
5.1 dan 5.2. Kemudian dari analisis OWC berdasarkan type log dari log tahanan jenis dan log
saturasi air diperoleh kedalaman OWC berada pada 2663 meter TVDSS yang diperoleh dari sumur
WM-03. Berdasarkan perhitungan ketebalan dari peta isopach (berdasarkan interpretasi seismik)
serta sebaran porositas dan saturasi air diperoleh besar cadangan hidrokarbon untuk lapangan WIRA
pada lapisan target SAND-A di formasi Talang Akar, Cekungan Jawa barat utara diperoleh cadangan
minyak bumi sebesar 650.000 meter kubik.

Gambar 5.1. Peta isoporositas batas atas interval SAND- Gambar 5.2. Peta isosaturasi air batas atas interval
A di lapangan WIRA, cekungan Jawa Barat Utara. SAND-A di lapangan WIRA, cekungan Jawa Barat Utara.

Gambar 5.3. Peta batas OWC di lapangan WIRA


dioverlay dengan peta struktur kedalaman batas atas interval SAND-A

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis petrofisika dari sumur WM-01, WM-02, WM-03, WM-05, WM-06, dan WM-
07 di lapangan WIRA cekungan Jawa Barat Utara, nilai parameter petrofisika dan ketebalan dari
reservoir SAND-A formasi Talang Akar diberikan pada Tabel VI.1. Berdasarkan hasil analisis
petrofisika juga dapat disimpulkan bahwa lapisan SAND-A adalah batupasir serpihan (shaly sand)
yang ketat dengan porositas dan permeabilitas yang cukup sebagai reservoir minyak bumi. Kondisi
lapisan SAND-A tersebut kemungkinan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pengendapannya yang
berada pada lingkungan delta dimana banyak diendapkan sedimen berukuran pasir halus hingga
lempungan, serta adanya overburden yang cukup tebal sehingga menyebabkan lapisan SAND-A
tersebut semakin padat.
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapka terimakasih kepada pihak PT.PERTAMINA EP Asset 3 atas izinnya untuk
menggunakan data milik perusahaan sebagai bahan penelitian, serta kepada Bapak M.Taslim, S.T.
dan Bapak Prof. Dr. Sismanto, M.Si. selaku pembimbing.

REFERENSI

Bardon, C. dan Pied, B. 1969. Formation Water Saturation in Shaly Sands. Transactions SPWLA
10th Annual Logging Symposium, Paper Z.

Darman, H. dan Sidi, F.H.,. 2000. An Outline of The Geology of Indonesia. IAGI. Vol 20th.
Indonesia

Krygowski, D. Asquith, G.B., dan Gibson, C.R. 2004. Basic Well Log Analysis, 2nd Edition . AAPG
Methods in Exploration Series, No.16. Tulsa, Oklahoma.

Noble, Ron A.,. 1997. Petroleum System of Northwest Java Indonesia. Proceeding IPA. 26th Annual
Convention. hal: 585 600.

Serra, O. dan Serra, L.,. 1984. Well Logging Data Acquisition and Applications, Editions Serralog.
Mary Corbon. France.

Rider, M. 2002. The Geological Interpreation of Well Logs, Rider-French Consulting Ltd,
Sutherland, Scotland.

Anda mungkin juga menyukai