Anda di halaman 1dari 4

1

Ichwan Adi Surya


13/347815/PA/15367

RESUME MINGGU 6
Komponen gelombang seismik utama yang dihasilkan oleh gempa bumi
yakni adalah gelombang P dan S, dimana gelombang ini digunakan untuk
mendefinisikan forward dan backward karena adanya shadow zone. Shadow
zone sendiri merupakan zona dimana seismogram tidak dapat menangkap
gelombang S, hal tersebut dikarenakan gelombang S tidak mampu melewati
medium cair, sedangkan untuk gelombang P pada shadow zona tidak dapat
ditangkap karena tidak bisa merekam gelombang P yang di transmisikan.
Namun, sebagian besar seismogram broadband didominasi dengan gelombang
dengan periode lebih lama (frekuensi yang lebih rendah) gelombang yang tiba
setelah gelombang P dan S. Gelombang ini disebut "gelombang permukaan", dan
menyebar

sepanjang

permukaan

bumi.

Gelombang

permukaan

sendiri

contohnya yaitu Gelombang Love, Gelombang Rayleigh, dan Gelombang


Stoneley.

Di

gelombang

seismic

sendiri

terdapat

beberapa

jenis

kecepatan,

diantaranya adalah kecepatan fisis. Dimana kecepatan fisis adalah kecepatan


aktual perambatan gelombang. Sebagai contoh adalah Kecepatan Fase dan
Kecepatan

Group.

Kecepatan

Fase

merupakan

kecepatan

yang

memiliki

perbedaan sudut dalam 2 Gelomban atau Keceptan pada frekuensi tertentu

2
dengan kandungan frekuensi 5-15 Hz. Keceptan Fase pada Gelombang seismic
akan berbeda dengan kecepatan Grup. Sedangkan Kecepatan Group merupakan
kecepatan yang terdapat dari beberapa atau kumpulan frekuensi dalam
Gelombang seismic. Perbedaan kedua kecepatan ini terlihat pada Gelombang
Permukaan.

Phase velocity(c) andGroup Velocity()


Proses pemfilteran sangat penting untuk menganalisa gelombang seismik,
seperti dapat dilihat dari gambar di bawah. Pada gelombang tersebut terdapat
perbedaan antara Gelombang di seismogram yang belum di filter dengan
gelombang-gelombang yang sudah di filter. Dapat dilihat pada gambar tersebut,
ketika dilakukan filter dengan frekuensi yang berbeda , maka akan dihasilkan
amplitudenya juga berbeda. Pada pemfilteran ini dilakukan untuk mencari
kecepatan fase dan juga bisa melihat fase yang dominan muncul. Kecepatan
tersebut, akan tergantung dari frekuensinya.

3
Pada Gelombang seismic di Seismologi, akan berhubungan juga dengan
Mikroseismik.
dihasilkan

MIkroseismik

oleh

Fenomena

merupakan
alam

gelombang

dengan

Frekuensi

seismic

lemah

yang

yang

Rendah

dan

amplitudonya kecil. Mikrosesmik sendiri memiliki peran penting dalam geo


hazard, dengan melakukan pengukuran disuatu titik dalam waktu lama dapat
dilakukan pengukuran mikrozonasi. Biasanya gelombang ini digolongkan sebagai
noise, yang konstan ada pada bacaan. Hasil rekaman mikroseismik mengandung
banyak informasi penting seperti arrival time gelombang P dan S, Fase
Gelombang amplitudonya , maupun PGA(Peak Ground Acceleration) . fenomena
mikroseismik berada diantara 5-10 sec. hasil Noisy yang ada pada mikroseismik
biasanya berasal dari salah satu aktifitas di laut(Gelombang laut di samudra),
dan aktifitas di atmosfer yang mempunyai frekuensi sangat rendah. Frekuensi
rendah memiliki panjang gelombang yang panjang. Sehingga, jika ingin
mempunya Gelombang yang banyak , pengukuran bisa dilakukan dengan waktu
yang lama untuk pengukuran Mikrozonasi. Gempa Bumi memiliki beberapa
parameter. Dimana, parameter ini dibagi menjadi 2 yaitu parameter kinematic
( waktu, epicenter, Kedalaman) dan Parameter Dinamik (Amplitudo, periode,
focal mechanism). Jika gempa bumi terjadi, maka ada sesuatu yang bergeser,
sehingga dari pergeseran tersebut, maka ada pengeluaran energy. Pada Gempa
yang besar,

titik terjadinya gempa tidak bisa diasumsikan lagi karena

patahannya panjang. Jika patahan tersebut terihat di permukaan bumi, maka


patahan tersebut bisa di ukur.
Dalam hal penentuan episenter,dapat digunakan dengan dua cara yaitu
single stasiun atau multi stasiun. Pada multi station terdapat 2 cara yaitu manual
dan computer. Pada single station, Cuma bisa berhenti pada Azimuth. Sedangkan
pada Multi Station bisa dilakukan dengan membuat intersection pada 3 stasiun,
seehingga bisa didapatkan titik gempa dan juga jarak Pusat gempa ke station.
Sedangkan Penentuan hypocenter bisa dilakukan dengan pickingan
gelombang P namun tidak bisa mengkuantifikasi origin time. Jika menggunakan
fase P dan S akan lebih akurat. Ditinjau
gelombang
gelombang

akan

yang lainnya.

terekam
Hal

gerak gelombang terhadap arah

ini

dari

paling

kecepatan

awal dibandingkan

dikarenakan

propagasinya

gelombangnya,
dengan

adanya perbedaan arah

pada

gelombang

selain

gelombang P. Picking waktu tiba gelombang dimulai dari gelombang P


(menggunakan

data

komponenZ)

baru

kemudian

gelombang

4
S(menggunakan data komponen NS maupun EW). Semakin cepat gelombang P
yang terekam pada
antara

gelombang

cepat

menunjukkan

dekat

seismogram,
S

maka

semakin

sedikit pula

dan gelombang P. Waktu tiba gelombang P yang lebih

bahwa

stasiun tersebut

memiliki

jarak

dengan sumber gelombang daripada stasiun yang

gelombang

nya

selisih

lebih lambat.

Oleh

karena

yang
waktu

itu,

delay

lebih
tiba
antara

gelombang P dan S akan berbanding lurus. dengan jarak antara stasiun dan
sumber gempa atau gelombang seismik. Amplitudo

gelombang

dari komponen Z seismogram, karena komponen tersebut Kurva


dengan

P
yang

di pick
dibuat

menggunakan data selisih waktu tiba gelombang P dan Sdan data

waktu tiba gelombang P merupakan salah satu teknik grafis untuk menentukan
waktu terjadinya gempa (origin time).Karena selisih waktu tiba gelombang P
dan S di hiposenter akan menjadi nol, maka titik potong dalam diagram dengan
sumbu waktu tiba gelombang P
(origin

time).

adalah

Setelah origin time

pendekatan dari terjadinya

gempa

ditentukan, jarak episenter dari setiap

stasiun dapat dihitung dengan mudah dengan

mengalikan

gelombang P dengan kecepatan gelombang rata-ratanya.

waktu

tempuh

Anda mungkin juga menyukai