Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana Menentukan Episentrum

Gempa?
REP | 08 December 2012 | 20:06 Dibaca: 145 Komentar: 0 2 bermanfaat
Sering kita membaca berita telah terjadi gempa dengan kekuatan 5 skala richter dengan pusat
gempa berada di kota A dengan kedalaman sekian km.
Sebenarnya angka darimanakah itu? dari langit kah?
Gelombang Gempa

http://ro.wikipedia.org/wiki/Fi%C8%99ier:Epicentrum-hypocentrum-schema.png

Pusat gempa (Focus atau Hypocentrum) adalah titik runtuh awal dimana terjadi pergerakan yang
tiba-tiba sehingga menimbulkan gempa. Titik di permukaan bumi yang terletak tepat di atas
pusat gempa disebut epicentrum.
Pada saat gempa terjadi di pusat gempa, maka dari pusat gempa tersebut meluncurlah 3 jenis
gelombang
Gelombang Primer (P)
Gelombang ini berjenis gelombang longitudinal yang persis terjadi pada pegas. Gelombang ini
melibatkaan pemampatan dan pengembangan lapisan batuan ke segala arah menjauhi pusat
gempa.

http://www.gcsescience.com/pwav2.htm
Gelombang ini sedemikian cepat sehingga merupakan gelombang yang pertama kali diterima
oleh seismograf (alat pencatat gempa). Gelombang ini dapat merambat disemua media baik itu
padat, cair ataupun berupa udara.
Gelombang P merambat melalui kerak bumi dengan kecepatan 4 sampai 7 km/detik dan 8
km/detik di mantel teratas bumi. Sebagai perbandingan, kecepatan suara di udara adalah 0,34
km/detik.
Gelombang Sekunder (S)
Gelombang ini berjenis gelombang transverse yang persis terjadi pada tali yang dikibas-kibas.

http://www.diracdelta.co.uk/science/source/t/r/transverse%20wave/source.html
Gelombang ini adalah gelombang yang kedua kali diterima oleh seismograf dengan kecepatan 3
sampai 4 km/detik. Gelombang S hanya mampu merambat pada media padatan.
Gelombang Permukaan
Gelombang permukaan merambat di permukaan dan lebih lambat dari kedua gelombang di atas.
DI permukaan gelombang ini merambat secara vertikal seperti gelombang air laut, dan saat
bersamaan secara horisontal dari kiri ke kanan seperti ular yang berjalan.
Penampakan gelombang-gelombang dalam seismogram akan terlihat seperti gambar berikut

http://www.bgs.ac.uk/discoveringGeology/hazards/earthquakes/howWeMeasureThem.html
Dari gambar tersebut akan didapatkan informasi
perbedaan waktu antara saat pertama gelombang P terjadi dengan saat pertama
gelombang S tercatat di seismogram. Pada contoh seismogram dibawah, tercatat
perbedaan waktunya adalah 25 detik.
Amplitudo maksimal (jarak terjauh yang tercatat dari garis dasar baseline seismogram)
dari gempa. Pada contoh seismogram dibawah, tercatat amplitudo maksimalnya adalah
20mm.
Selanjutnya dengan menggunakan diagram dibawah kita akan mendapatkan
jarak episentrum gempa dengan stasiun pencatat. Pada skala yang paling kiri, dapat
terlihat jika perbedaan waktu=25 detik, akan didapat jarak sebesar 210 km
Dengan menghubungkan angka amplitudo maksimal pada skala paling kanan dengan titik
perbedaan waktu di skala paling kiri, kita dapat memperoleh besaran angka magnitude
gempa pada skala di tengah (5 skala Richter)

http://www.bgs.ac.uk
Menentukan lokasi episentrum
Jarak episentrum yang di dapat dengan cara di atas hanya menunjukan jarak antara episentrum
dengan stasiun pengamat. Kalau digambar, episentrum bisa berada dimana saja dalam lingkaran
A misalnya. Untuk menentukan letak episentrum secara tepat, dibutuhkan minimal 2 data jarak
episentrum lagi dari 2 stasiun pengamat yang berbeda.
Jika masing-masing stasiun pengamat dibuat lingkaran dengan jari-jari sepanjang jarak
episentrum masing-masing, maka akan didapatkan titik potong dari ke 3 lingkaran yang
merupakan lokasi episentrum dari gempa.

http://www.bgs.ac.uk
Sayangnya saya belum menemukan bagaimana cara menghitung kedalaman gempa. Ada sahabat
yang bisa membantu?

Anda mungkin juga menyukai