Anda di halaman 1dari 10

Nama : Risky Sulaiman

NIM : 166020301111030

Tugas : Rangkuman dari Bukunya Scott Ch. 4 dan Deegan Ch. 10

Efficient securities markets

Makna Efisiensi
Infomasi tidak bebas dibawah kondisi yang tidak ideal, investor harus membentuk estimasi
subyektif mereka sendiri pada profitabilitas perusahaan di masa depan, arus kas atau dividen.
Investor secara terus menerus merevisi probabilitas keadaan subjektif mereka pada saat informasi
baru diterima. Dari sudut pandang kita, sumber utama dari informasi biaya efektif adalah laporan
tahunan perusahaan.
Setidaknya beberapa investor menghabiskan waktu dan uang untuk menggunakan
beberapa sumber informasi ini untuk memberi pedoman terhadap keputusan investasi mereka.
Investor semacam itu disebut investor yang telah diberikan informasi (informed). Dapat diduga
bahwa investor yang telah diberikan informasi ingin bergerak cepat dalam menerima informasi
baru. Jika tidak, investor lain akan mendapatkannya lebih dulu dan nilai pasar dari sekuritas yang
dipertanyakan akan menyesuaikan untuk mengurangi atau menghilangkan manfaat informasi baru
tersebut.
Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada sejauh mana dan
seberapa cepat informasi tersebut dapat memengaruhi pasar yang tercermin dalam perubahan
harga sekuritas. Kelompok informasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut (Fama,
1970).
1. Informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices)
2. Semua informasi publik (all public information) dan
3. Semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available information
including inside or private information).
Masing-masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi
suatu pasar.
Ketika sejumlah investor berperilaku semacam ini, pasar menjadi efisien. Terdapat
beberapa definisi pasar sekuritas efisien. Definisi yang akan digunakan disini adalah bentuk
setengah kuat (semi strong form).
Pasar sekuritas efisien adalah tempat dimana harga-harga dari sekuritas yang
diperdagangkan pada pasar tersebut setiap waktu menggambarkan secara tepat
seluruh informasi yang diketahui secara publik mengenai sekuritas tersebut.
Ada tiga poin khusus yang penting.
1. Harga pasar adalah efisien dalam kaitannya dengan informasi yang diketahui secara publik.
Orang-orang yang memiliki informasi dari dalam akan tahu lebih banyak daripada pasar.
Jika mereka berharap untuk mengambil keuntungan dari informasi tersebut, orang dalam
mungkin dapat memperoleh kelebihan keuntungan atas investasi mereka. Hal ini karena
harga pasar dari investasi ini, merefleksikan hanya informasi luar atau yang tersedia secara
publik, tidak memasukkan pengetahuan yang dimiliki orang dalam.
2. Efisiensi pasar adalah sebuah konsep relatif. Pasar adalah efisien relatif terhadap saham
dari informasi yang tersedia secara publik. Tidak ada sesuatu dalam definisi yang
menyarankan bahwa pasar adalah maha tahu dan bahwa harga pasar selalu menggambarkan
yang benar-benar mendasari nilai perusahaan. Harga pasar dapat benar-benar menjadi salah
dengan hadirnya informasi dari dalam.
3. Investasi merupakan permainan jujur (fair game) jika pasar adalah efisien. Hal ini berarti
investor tidak dapat mengharapkan untuk memperoleh kelebihan tingkat pengembalian atas
sebuah sekuritas, atau portofolio sekuritas, di atas tingkat pengembalian normal yang
diharapkan atas sekurittas atau portofolio yang bersangkutan, dimana tingkat pengembalian
normal mengijinkan adanya risiko.
Implikasi dari pasar sekuritas efisien adalah bahwa harga pasar sekuritas seharusnya
berfluktuasi secara acak setiap waktu. Ekspektasi pasar dari akibat kejadian atas nilai perusahaan
adalah rata-rata tidak bias. Alasan satu-satunya bahwa harga akan berubah adalah jika beberapa
informasi yang relevan tetapi tidak diharapkan datang secara acak. Sehingga jika memeriksa urutan
waktu yang dibentuk oleh tahapan perubahan harga untuk sekuritas tertentu, urutan ini seharusnya
berfluktuasi secara acak setiap saat sesuai dengan teori efisiensi pasar. Sebuah urutan waktu yang
memperagakan perilaku serial yang tidak berkorelasi kadang-kadang disebut pergerakan acak
(random walk).
Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi yang Tersedia Secara Penuh?
Para investor berinteraksi dalam sebuah pasar, masing-masing membuat keputusan
membeli/menjual mengenai berbagai sekuritas. Selama harga pasar sebuah sekuritas merupakan
hasil dari permintaan dan penawaran sekuritas dari investor, bagaimana harga pasar bisa
merefleksikan secara tepat seluruh informasi yang tersedia ketika individu yang membuat
keputusan membeli/menjual itu berbeda?
Pada dasarnya, apa yang diperlukan adalah bahwa nilai estimasi keamanan investor harus
rata-rata tidak bias. Yaitu, pasar tidak secara sistematis salah menginterpretasikan implikasi nilai
dari sebuah informasi saham, tetapi memilih untuk menaruh sebuah penilaian terhadap sekuritas
yang secara rata-rata benar atau tidak bias. Untuk melihat bagaimana pasar dapat berperilaku
dengan cara ini, terdapat argumen yang berasal dari Fama (1970), bahwa ketika investor dalam
jumlah yang cukup dapat secara penuh mengeksploitasi informasi yang tersedia, hal ini cukup
untuk menciptakan efisiensi. Sebagai contoh, analis keuangan dan lembaga investasi mungkin
cukup cakap dalam mengevaluasi nilai sekuritas, sehingga ketika investor yang lain mengikuti
rekomendasinya, harga yang dihasilkan akan benar-benar merefleksikan secara tepat informasi
yang tersedia mengenai sekuritas ini. Argumen ini menekankan bahwa asumsi yang digunakan
adalah keputusan individu bersifat independen.

Bentuk Pasar Efisien


Fama, sebagai pencetus dari hipotesis pasar efisien, mengelompokkan pasar efisien
menjadi tiga bentuk yang membentuk hipotesisinya dan terkenal hingga sekarang dalam dunia
riset akuntansi. Ketiga bentuk itu ialah pasar bentuk lemah (weak form), bentuk kuat (strong form),
dan bentuk semi-kuat (semi-strong). Perbedaan ketiga bentuk pasar ini adalah pada reaksi
informasi terhadap ketersediaan informasi. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini :

Perbedaan Lemah Semi-Kuat Kuat

Harga berekasi Historis Historis Historis


terhadap
Publik Publik
ketersediaan
informasi : Private
Masing masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana penyerapan informasi
terjadi di pasar. Bentuk dari pasar efisien ialah sebagai berikut :
1. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (weak form of the efficient market hypothesis)
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham diasumsikan mencerminkan semua
informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan.
Hal ini menunjukkan bahwa harga saham berubah sesuai dan mencerminkan pergerakan harga
saham yang bersangkutan pada masa lalu. Dalam hipotesis ini harga saham diasumsikan
mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas
yang bersangkutan. Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya merupakan cermin
dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu. Berdasarkan pada hipotesis pasar
efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan
melakukan perubahan terhadap strategi perdagangannya.
2. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (semistrong form of the efficient market
hypothesis)
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, harga saham mencerminkan semua
informasi publik yang relevan. Hipotesis ini mengatakna bahwa harga saham tidak hanya
dipengaruhi oleh pergerakan harga saham di masa lalu. Harga saham yang sekarang juga
dipengaruhi oleh informasi yang ada di pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan dan
informasi tambahan (pelengkap) sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi. Informasi
yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan
(property), suku bunga, dan rating perusahaan.
3. Hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market hypothesis)
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang
ada, baik informasi publik (public information) maupun informasi pribadi (private information).
Pasar efisien bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga informasi
yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya diketahui oleh beberapa
pihak saja. Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang paling ketat, hal ini dikarenakan karena
pasar ini bereaksi terhasap semua informasi, baik itu informasi publik maupun non-publik.
Di dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada seorangpun baik individu maupun institusi
dapat memperoleh keuntungan yang abnormal, untuk suatu periode tertentu, dengan menggunakan
informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk di dalamnya
informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Dalam perkembangannya, para
peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar
efisien sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses monopolistik terhadap
informasi oleh pelaku pasar tertentu.
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
Untuk memformalkan hubungan antara harga pasar efisien dari sekuritas, resikonya dan
tingkat pengembalian yang diharapkan pada sekuritas. Seharusnya bias dilakukan dengan model
penetapan harga aset modal Sharpe-Lintner (CAPM) (Sharpe, 1964; Lintner, 1965). Asumsi
bahwa terdapat sebuah aset bebas resiko dalam ekonomi dengan tingkat pengembalian Rf.
Asumsikan juga bahwa pasar sekuritas efisien dan biaya transaksi adalah nol. Kemudian, Sharpe-
Lintner CAPM menunjukkan:
E (R jt) = Rf (1 - j) + j E (R Mt)
Dimana Bj adalah beta dari saham j dan R Mt adalah tingkat pengembalian portofolio pasar untuk
periode t.
Terdapat tiga kegunaan dari rumus CAPM; (1) menjelaskan bagaimana harga pasar
tergantung pada ekspektasi pasar atas harga saham masa depan dan dividen. Jika ekspektasi ini
berubah, maka harga saat ini akan secepatnya berubah untuk merefleksikan ekspektasi yang baru.;
(2) dengan kembali pada sudut pandang ex post dari return, CAPM menyediakan cara untuk
memisahkan tingkat pengembalian yang direalisasi atas saham ke dalam komponen yang
diharapkan dan tidak diharapkan:
R jt = j + j R Mt + jt
Versi dari CAPM ini disebut sebagai model pasar (market model). Ia menyatakan bahwa
tingkat pengembalian R jt yang direalisasi selama periode adalah penjumlahan dari tingkat
pengembalian yang diharapkan pada awal periode dan tingkat pengembalian abnormal
(abnormal return) yang tidak diharapkan; (3) model pasar menyediakan cara yang nyaman untuk
mengestimasi beta saham, yang merupakan pengukuran resiko penting untuk investor.
Bab 10
Reactions of Capital Markets to Financial Reporting
(Reaksi Pasar Modal terhadap Pelaporan Finansial)

Bab ini memeriksa tentang dampak akuntansi finansial dan keputusan disclosure dalam
user laporan finansial. Secara spesifik, kita akan melihat riset-riset yang memfokuskan diri pada
dampak alternatif akuntansi dan pilihan-pilihan disclosure dari keputusan investasi user laporan
financial. Dan juga dalam bab ini kita akan memperhitungkan riset pasar modal (yang termasuk
reaksi pada level agregat atau level market).
An overview of capital market research
Riset pasar modal mengeksplorasi peranan akuntansi dan informasi finansial lainnya dalam
pasar ekuitas. Tipe riset semacam ini akan melibatkan pemeriksaan hubungan statistik antara
informasi finansial, dan harga saham atau return. Reaksi investor dibuktikan dalam transaksi pasar
modal mereka. Perbedaan penting lain antara pasar modal dan riset perilaku adalah bahwa riset
pasar modal hanya memperhitungkan investor, sementara riset perilaku seringkali digunakan
untuk memeriksa pengambilan keputusan oleh tipe user laporan finansial lainnya seperti misalnya
manajer bank, petugas peminjaman (loan officers) atau auditor. Riset pasar modal mengandalkan
pada asumsi-asumsi bahwa pasar ekuitas termasuk efisien. Efisiensi pasar didefinisikan sesuai
dengan Efficient Market Hypothesis (EMH) sebagai sebuah pasar yang beradaptasi cepat pada
informasi tertampung ke dalam harga-harga saham ketika informasi dirilis (Fama et al., 1969).
Riset pasar modal dalam akuntansi berasumsi bahwa pasar ekuitas termasuk efisien dalam bentuk
semi-kuat (semi-strong form efficient). Yakni, semua informasi yang tersedia secara publik,
termasuk yang tersedia dalam laporan finansial dan disclosure finansial lainnya, dengan cepat dan
sepenuhnya ditampung ke dalam harga saham dalam cara yang tidak berbias ketika dirilis.
The information content of earnings
Ketika sebuah perusahaan mengumumkan (announce) earning-nya untuk tahun tersebut
(atau paruh-tahun), apa dampaknya, jika memang ada, terhadap harga saham? Mengasumsikan
bahwa pasar kapital termasuk efisien bentuk semi-kuat (mereka akan bereaksi dengan cepat dan
dalam cara tanpa bias terhadap informasi yang tersedia secara publik), maka sebuah perubahan
dalam harga saham dianggap mengindikasikan bahwa informasi abru dalam public earning
announcement telah dimasukkan ke dalam harga sekuritas melalui aktivitas investor di dalam
pasar. Akan bermanfaat untuk menilai kembali cash flow entitas ini di masa mendatang. Sejumlah
studi penelitian telah menunjukkan bahwa informasi terkait earning terhubung dengan perubahan-
perubahan dalam harga sekuritas. Teori keuangan modern mengusulkan bahwa harga saham dapat
ditentukan sebagai jumlah cash flow masa depan yang diharapkan dari dividen, didiskon ke nilai
mereka saat ini menggunakan rate of return yang setaraf dengan level resiko perusahaan. Selain
itu, dividen adalah sebuah fungsi earning akuntansi, karena mereka pada umumnya hanya
dibayarkan untuk earning di masa lalu dan earning saat ini. Secara umum, perusahaan-perusahaan
dengan earning masa depan yang diharapkan (expected future earning) yang lebih tinggi akan
memiliki harga saham yang lebih tinggi. Ekspektasi ini terbentuk, setidaknya sebagian, dalam
basis earning historis untuk perusahaan yang bersangkutan.
Results of capital market research into financial reporting
Riset pasar model telah menjadi fokus utama riset akuntansi financial. Riset semacam ini
telah menyelidiki konten informasi earning dan juga item akuntansi serta disclosure lainnya. Hasil
dari riset ini akan berguna untuk akuntan praktek dan juga para profesional keuangan seperti
misalnya analis sekuritas yaitu sebagai membuat keputusan pelaporan financial.
Historical cost income (pemasukan biaya historik) digunakan oleh investor
Ball dan Brown (1968) dalam publikasi riset pasar modal pertama dalam akuntansi,
menyelidiki kegunaan accounting earning dibawah model historical cost (biaya historik). Sebelum
riset mereka, terdapat anggapan luas bahwa metode akuntansi historical cost menghasilkan
informasi tak berguna yang tidak bermanfaat bagi investor dan user laporan finansial lainnya.
Ball dan Brown melihat perlunya bukti empiris mengenai apakah accounting earnings, dihitung
menggunakan prinsip akuntansi historical cost, akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
investor. Mereka menyatakan (p. 159):
Jika, seperti yang diindikasikan oleh bukti, harga sekuritas beradaptasi dengan cepat
terhadap informasi baru segera setelah informasi tersebut tersedia, maka perubahan
dalam harga sekuritas akan mencerminkan aliran informasi terhadap pasar. Sebuah
revisi yang teramati dari harga saham yang diasosiasikan dengan perilisan laporan
income akan memberikan bukti bahwa informasi yang tercermin dalam angka
income akan berguna.
Sebelum sebuah perilisan earning, investor mendapatkan banyak informasi yang mereka
butuhkan dari sumber-sumber lain
Selain mengkonfirmasi manfaat model akuntansi historical cost, Ball dan Brown juga
menemukan bahwa kebanyakan informasi yang terkandung di dalam earning announcement (85-
90%) telah diantisipasi oleh investor. Ketika mengambil keputusan pelaporan finansial, penting
untuk diingat bahwa, meski akuntansi tampaknya merupakan sumber informasi yang penting bagi
pasar saham, akuntansi (accounting) bukanlah satu-satunya sumber informasi.
Konten informasi dalam earning announcement akan tergantung pada tingkatan sumber-
sumber informasi alternatif
Yang juga merupakan fungsi pembeda adalah ukuran rata-rata perusahaan antara dua
negara. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung memiliki sumber informasi alternatif
yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar, dan mereka juga cenderung
tidak diikuti oleh analis sekuritas. Perbedaan dalam tingkat sumber informasi alternatif antara
perusahaan kecil dan besar ini menyebabkan perbedaan manfaat yang diperoleh dari earning
announcement, dengan laporan ini menjadi lebih bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan kecil
daripada perusahaan-perusahaan besar.
Dampak unexpected changes (perubahan tidak diprediksi) pasar modal dalam hal earning akan
tergantung pada apakah perubahan ini diharapkan bersifat permanen atau
sementara/temporer
Mengikuti hasil yang ditemukan oleh Ball dan Brown bahwa arah perubahan unexpected
earning terkait positif dengan arah return abnormal, riset lebih jauh dilakukan dalam hubungan
antara magnitude (besar kecilnya) unexpected change dalam earning, atau laba per saham, dan
magnitude return abnormal. Hubungan ini seringkali dirujuk sebagai koefisien respon laba
(earning response coefficient). Hasil yang ada menunjukkan bahwa hubungan ini bukan hubungan
one-on-one. Hubungan ini akan bervariasi, tergantung dari apakah perubahan dalam earning
diharapkan bersifat permanen atau sementara/temporer. Peningkatan permanen diharapkan
menghasilkan peningkatan dividen, dan karenanya juga meningkatkan cash flow di masa
mendatang, dan hal ini mengimplikasikan sebuah perubahan dalam nilai perusahaan. Di sisi lain,
peningkatan temporer didiskontokan atau diabaikan, karena mereka tidak diharapkan untuk
memberikan dampak yang sama terhadap dividen yang diharapkan di masa mendatang (Easton
dan Zmijewski, 1989).
Persistensi earning akan tergantung pada magnitude relatif komponen-komponen kas dan
akrual dari current earnings
Sistem akuntansi akrual akan berbeda dari akuntansi berbasis kas mengingat perbedaan
dimana cash flow dikenali dalam laporan financial. Oleh karenanya, proses akrual melibatkan
penyesuaian timing dimana inflow dan outflow kas dari sebuah perusahaan diketahui mencapai
sebuah kesesuaian antara revenue (pemasukan) dan expense (pengeluaran). Aplikasi sistem akrual
dapat menjadi subyektif jika dibandingkan dengan sebuah proses obyektif, dan tergantung pada
pilihan-pilihan yang dibuat, banyak angka earning yang berbeda yang dapat tercapai. Menurut
Sloan (1996, p. 291):
Sebuah uji yang berguna untuk mengetahui apakah harga saham sepenuhnya
mencerminkan informasi yang tersedia membutuhkan spesifikasi sebuah model ekspektasi
naif alternatif, dimana digunakan untuk menguji efisiensi pasar nol. Model naif yang
ditearpkan dalam studi ini adalah bahwa investor terpaku fixate pada earning dan gagal
membedakan antara komponen akrual dan cash flow dari current earnings. Model nave
earning expectation ini konsisten dengan hipotesis fiksasi fungsional, yang menerima
dukungan empiris dalam pasar modal, riset perilaku dan riset eksperimental.
Earning announcement perusahaan lain dalam industri yang sama memiliki konten informasi
Ketika sebuah perusahaan mengumumkan earning tahunannya, hal ini biasanya
menghasilkan return abnormal tidak hanya bagi perusahaan yang bersangkutan, melainkan juga
bagi perusahaan lain yang bergerak di bidang industri yang sama (Foster, 1981). Yakni, terdapat
konten informasi untuk perusahaan-perusahaan yang serupa dan juga untuk perusahaan yang
melakukan announcement. Fenomena ini, dikenal dengan istilah information transfer transfer
informasi, mengurangi elemen surprise (ketidaktahuan) dalam earning announcement perusahaan
lain dalam industri yang sama dan memilih untuk melakukan announcement di tanggal setelahnya.
Karena informasi diperoleh dari announcement perusahaan yang serupa, maka informasi yang
dirilis terkait perubahan sales/penjualan dan earning akan menghasilkan reaksi harga untuk
perusahaan lain dalam sebuah industri, serta untuk perusahaan yang membuat announcement
tersebut (Freeman dan Tse, 1992). Jika earning announcement oleh satu perusahaan memberikan
dampak terhadap harga saham perusahan lain dalam industri yang sama, akan terdapat sebuah
ekspektasi bahwa jika sejumlah perusahaan hendak merilis informasi earning, maka dengan semua
hal lain dianggap sama, reaksi harga saham terbesar dapat dihasilkan oleh entitas yang melakukan
perilisan pertama kali.
Prediksi earning memiliki konten informasi
Earning announcement yang diprediksi oleh analis manajemen dan sekuritas diasosiasikan
dengan return saham. Yakni, tidak hanya announcement earning aktual akan tampak menyebabkan
perubahan dalam harga saham, tapi announcement dari expected earning sjuga akan dapat
menyebabkan perubahan harga. Serupa dengan earning announcements, prediksi earning juga
diasosiasikan dengan return pasar dalam artian arah dan magnitude-nya (Penman, 1980; Imhoff
dan Lobo, 1984). Hasil-hasil ini tidaklah mengejutkan karena prediksi earning diharapkan
mengandung informasi baru yang dapat digunakan dalam prediksi future earnings. Prediksi
terhadap expected future earnings tampaknya merupakan sebuah cara yang efektif untuk
mengkomunikasikan informasi ke dalam pasar saham. Selain itu, prediksi berita buruk terkait
future earning yang lebih rendah dari yang diharapkan juga dapat berguna dalam menghindari
tuntutan hukum pemegang saham yang potensial (Skinner, 1997).
Prediksi earning juga telah dieksplorasi dalam artian fenomena transfer informasi yang
dibahas diatas. Baginski (1987) memunculkan hasil yang menunjukkan bahwa harga saham
perusahaan di dalam industri yang sama yang tidak menyediakan sebuah prediksi earning yang
berkorelasi positif dengan perubahan ekspektasi earning yang diindikasikan oleh prediksi earning
yang dirilis oleh manajer perusahaan lain dalam industri yang sama.
Terdapat benefit yang diasosiasikan dengan pengungkapan informasi sukarela (voluntary
disclosure of information)
Voluntary disclosure (pengungkapan sukarela) termasuk inforamsi yang terkandung di
dalam laporan tahunan, dan juga yang dibuat dengan melalui media lain seperti misalnya press
releases, dan conference calls kepada analis sekuritas. Lang dan Lundholm (1996) menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan dengan kebijakan pengungkapan (disclosure) yang lebih informatif
akan memiliki lebih banyak analis mengiktuinya dan memiliki prediksi earning analis yang lebih
akurat. Botosan (1997) menunjukkan bahwa meningkatnya voluntary disclosure di dalam laporan
tahunan diasosiasikan dengan penurunan biaya modal ekuitas, khususnya untuk perusahaan-
perusahaan yang memiliki sedikit analis pengikut.
Rekognisi diterima berbeda dari semata-mata pengungkapan catatan kaki
Mengakui (merekognisi) sebuah item dengan jalan mencatatnya di dalam laporan finansial
dan memasukkan jumlah numeriknya di dalam total laporan finansial dianggap berbeda dari
semata mengungkapkan jumlah ini dalam catatan kaki laporan. Cotter dan Zimmer (1999)
menunjukkan bahwa semata-mata pengungkapan current value terhadap tanah dan bangunan akan
mengindikasikan bahwa jumlahnya kurang pasti jika dibandingkan dengan current values yang
direkognisi (recognised) dalam laporan posisi finansial (neraca) melalui sebuah reevaluasi aset.
Hasil-hasil ini mengindikasikan bahwa investor lebih mengandalkan recognised amounts
dibandingkan disclosed amounts. Oleh karenanya, meski tidak perlu merekognisi informasi di
dalam neraca untuk kegunaannya, karena hanya dengan mengungkapkan (disclosing) informasi di
dalam catatan kaki saja berarti sudah menyampaikan informasi kepada investor, informasi
terungkap (disclosed information) dianggap kurang reliable daripada informasi terekognisi
(recognised information).

Ukuran (Size)
Terdapat bukti bahwa hubungan antara earning announcement dan perubahan harga saham
berbanding terbalik dengan ukuran sebuah entitas. Yakni, earning announcement dianggap secara
umum memiliki dampak yang lebih besar pada harga-harga saham perusahaan-perusahaan kecil
relatif daripada perusahaan-perusahaan besar.
Apakah current share prices (harga saham saat ini) mengantisipasi future accounting
earning announcement (pengumuman laba akuntansi di masa mendatang)?
Harga saham dan return (perubahan dalam harga dan dividen) oleh beberapa peneliti
dianggap memberikan benchmark yang bermanfaat untuk menentukan apakah informasi akuntansi
termasuk relevan untuk pengambilan keputusan investor. Harga saham dianggap mewakili sebuah
pengukuran benchmark atas nilai perusahaan (per saham), sementara return saham mewakili
sebuah pengukuran benchmark atas performa perusahaan (per saham). Benchmark-benchmark ini
secara bergantian digunakan untuk membandingkan manfaat akuntansi alternatif dan metode
pengungkapan (disclosure method). Masing-masing dari pengukuran akuntansi performa ini
dibandingkan dengan pengukuran performa sesuai benchmark pasar (return) untuk menentukan
pengukuran akuntansi mana yang lebih baik dalam mencerminkan assessment pasar performa
perusahaan.
Lebih jauh lagi, area riset ini memungkinkan peneliti untuk mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan mengenai pengukuran laporan posisi finansial. Area riset ini didasarkan
pada sebuah framework teoretis yang diperoleh dari dasar alasan bahwa market value dan book
value sama-sama merupakan pengukuran terhadap nilai perusahaan (stock of wealth), meskipun
book value (nilai dalam buku) mengukur kekayaan tanpa luput dari sejumlah kesalahan. Jika pasar
diasumsikan efisien, market value memberikan sebuah pengukuran benchmark terhadap mana
pengukuran alternatif terhadap book value dapat dinilai.
Konsisten dengan sebuah pandangan bahwa harga pasar (market prices) tampaknya
mencerminkan current value dari aset entitas yang bersangkutan, seperti yang diindikasikan dalam
riset yang dibahas sebelumnya, menarik untuk mengetahui bahwa revaluasi aset tidak tampak
memberikan informasi terhadap investor melebihi informasi akuntansi historical cost. Hasil ini
menyatakan bahwa investor dapat mengestimasi informasi current value sebelum informasi ini
diungkapkan dalam laporan finansial. Oleh karenanya, meski ketentuan informasi current value
tidak memberikan informasi baru bagi investor, hal ini tampaknya mencerminkan informasi yang
digunakan oleh investor dalam membuat keputusan investasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai