Meskipun kita sering mengacu pada apa yang disebut sebagai tujuan-tujuan
perusahaan,suatu perusahaan tidak punya tujuan; pada hakikatnya perusahaan adalah satuan
artifisial yang tidak punya pikiran maupun kemampuan mengambil kepurusan sendiri. Tujuan
perusahaan ditentukan oleh pejabat utama eksekutif (CEO) perusahaan yang bersangkutan.
Pada banyak perusahaan,tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh para pendirinya
serta berlaku untuk generasi-generasi selanjutnya.
pada kuartal atau tahun. Sejumlah CEO hanya menekankan aspek equasi pada kemampuan
Page
untuk menghasilkan laba itu. Akan tetapi, CEO lain menekankan penghasilan dari alasan
yang berbeda: karena bagi mereka ukuran perusahaan adalah tujuan tersendiri. Sementara
sejumlah CEO yang lain lebih memfokuskan laba baik sebagai satuan jumlah uang maupun
sebagai persentase pendapatan.
Resiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih
laba sangat dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil resiko. Tingkat
pengambilan resiko sangat bervariasi, disesuaikan dengan masing-masing orang di jajaran
manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas maksimum; sejumlah organisasi perusahaan secara
terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset-
aset perusahaan, di mana kemampuan perusahaan untuk meningkatkan laba hanya menjadi
tujuan sekunder.
manajer merespons dengan cara mengurangi biaya dalam unit nya sendiri dengan cara
mengalokasikan jumlah yang lebih besar ke unit lain, maka manajer telah termotivasi, tetapi
kearah yang keliru.
Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua pertanyaan penting yang
diajukan :
Baik sistem formal maupun proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi perusahaan, konsekuensinya, kedua hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat
pencapaian keselarasan tujuan sebagaimana disebutkan di atas. Namun hal yang juga untuk
diperhatikan oleh para perancang sistem pengendalian formal adalah aspek-aspek yang
berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan budaya yang
melingkupi, karena untuk menjalankan strategi organisasi secara efektif mekanisme formal
harus berjalan seiring dengan mekanisme informal, Oleh karena itu, sebelum sistem formal
didiskusikan, akan diuraikan faktor-faktor informal, baik yang bersifat internal maupun
eksternal, yang memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselarasan dengan tujuan
perusahaan.
Faktor-faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di
dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup sikap,
yang secara kolektif sering juga disebut etos kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas
pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan kebanggan yang dimiliki oleh pegawai
dalam menjalankan tugas secara tepat waktu. Beberapa sikap di atas bersifat lokal-yaitu
spesifik untuk kota atau wilayah di mana organisasi beroperasi. Contoh-Silicon Valley-suatu
wilayah yang membentang sepanjang 30 mil dan selebar 10 ml di California utara-adalah
salah-satu pusat utama penciptaan bisnis baru dan kesejahteraan dalam ekonomi Amerika
Serikat. Daerah ini menarik perhatian orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam
4
karakteristik mereka, yaitu semangat kewiraswastaan keingingan untuk bekerja keras, ambisi
Page
yang tinggi dan kesukaan untuk bekerja dalam wilayah kerja yang informal. Dalam 50 tahun
terakhir, Silicon Valley telah menciptakan perusahaan-perusahaan seperti Hewlett-Packard,
Microsoft, Apple Computer, Sun Microsystems, Oracle, Cisco Systems dan intel. Bahkan
setelah siklus sukses dan bangkrut, perusahaan lini lama dan perusahaandot com yang
bertahan, tetap meningkatkan reputasi Silicon Valley sebagai pusat inovasi teknologi.
Faktor-faktor internal
Budaya
Faktor yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri, yang meliputi
keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi
yang secara implicit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi. Norma-norma budaya sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan
mengapa dua perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen formal yang sama,
bervariasi dalam hal pengendalian actual. Contoh. Johnson & Johnson (J&J) memiliki budaya
perusahaan yang kuat, sebagaimana ditunjukkan oleh kredo perusahaan. Seseorang tidak
dapat sepenuhnya memahami dampak dari sistem pengendalian formal yang dipakai oleh J&J
tanpa melihat kredo perilaku yang diterapkan perusahaan pada para pegawainya. Hal ini
dengan nyata ditunjukkan pada saat terjadinya krisis kapsul Tylenol tahun 1982. Pada sat itu,
tujuh orang tewas karena memakan kapsul Tylenol. J&J menarik seluruh kapsul Tylenol dari
pasar AS, meskipun kapsul-kapsul yang beracun itu terjual di Chicago, diutak-atik di luar
lokasi J&J, dan individu yang bertanggung jawab atas keracunan itu bukan pegawai J&J.
Perusahaan tersebut juga melancarkan kampanye untuk memberikan informasi kepada ahli-
ahli kesehatan dan masyarakat luas mengenai langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan
untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, J&J
membelanjakan $100 juta untuk menanggapi krisis Tylenol. Pegawai-pegawai J&J
berpendapat bahwa tindakan mereka selama terjadinya krisis berpijak pada keyakinan mereka
terhadap kredo perusahaan, yang menekankan tanggung jawab perusahaan kepada
masyarakat, meskipun hal tersebut akan berdampak negatif terhadap tingkat keuntungan
perusahaan dalam jangka pendek.
Gaya Manajemen
Faktor internal yang barangkali memilki dampak yang paling kuat terhadap
5
Page
Ketika Jones mengundurkan diri pada tahun 1980, dewan General Electric sengaja
memilih Jack Welch, seseorang yang memiliki gaya manajemen yang sangat berbeda, untuk
menggantikannya. Welch adalah orang yang lantang, tidak sabaran, bersifat informal dan
memiliki jiwa wiraswasta. Kualifikasi seperti ini sangat cocok dalam era pertumbuhan pada
dasawarsa 1980-an dan 1990-an. Tindakan-tindakan yang diambil oleh Welch antara tahun
1981 dan 1999-seperti akuisisi besar-besaran, peralihan dari usaha manufaktur ke bidang
jasa, globalisasi secara cepat ke Eropa dan Asia, penerapan konsep-konsep seperti pelatihan
dan kualitas Six sigma, integrasi internet ke dalam seluruh bisnis GE-semuanya
menempatkan General Electric dalam jalur pertumbuhan yang sangat solid. Selama periode
itu, tingkat penjualan GE meningkat empat kali lipat, dari $27 miliar pada tahun 1981
menjadi $1,6 miliar pada tahun 1998, atau keuntungannya meningkat enam kali lipat, dari
$1,6 miliar pada tahun 1981 hingga $9,2 miliar pada tahun 1998. Sementara, harga saham GE
meningkat 3.100 % dari $4,20 pada bulan Maret 1981 menjadi $133,75 pada November
1999-peringkat S&P 500 meningkat tiga kali selama periode yang sama.
Pada tahun 2001, ketika Jack Welch pension setelah 20 tahun mengabdi, Jeff Immelt
6
dipilih sebagai presiden dan CEO. Immelt dilihat sebagai pemimpin yang terpercaya, ramah,
Page
dan disukai dengan latar belakang pengalaman di beberapa bisnis GE. Sementara Welch
ditakuti dalam lingkungan GE, immelt malah dipuja-puja. Immelt berencana untuk
menfokuskan GE pada penggunaan teknologi berorientasi pada konsumen, bauran bisnis, dan
keanekaragaman manajemen untuk meningkatkab kinerja perusahaan yang paling berharga di
dunia.
Organisasi Informal
Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses pengendalian
manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengetahui arti penting dari hubungan-hubungan yang
menyusun di organisasi yang bersifat informal.
Kebutuhan Fisiologis.
Page
Merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia,seperti rasa
lapar,haus,seks,perumahan,tidur dan sebagainya.
Kebutuhan Keamanan
Merupakan kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya,ancaman
dan perampokan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
Kebutuhan Sosial
Merupakan kebutuhan akan cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan
orang lain,kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam satu
kelompok,rasa kekeluargaan,persahabatan dan kasih sayang.
Kebutuhan Penghargaan
Merupakan kebutuhan akan status dan kedudukan,kehormatan diri,reputasi dan
prestasi.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Merupakan kebutuhan pemenuhan diri,untuk mempergunakan potensi diri
pengembangan diri mungkin,kreativitas,ekspresi diri dan melakukan apa yang
paling cocok,serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Pengaruh besar lainnya adalah sistem yang bersifat formal. Sistem ini bisa
diklasifikasikan ke dalam dua jenis: (1) sistem pengendalian manajemen (2) aturan-aturan.
1. Aturan-aturan
Kita menggunakan istilah :aturan-aturan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua
jenis instuksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah instruksi-instruksi jabatan,
pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan, dan tuntunan-tuntunan etis.
Aturan-aturan itu beragam sifatnya mulai dari yang sangat remeh (misalnya, klip kertas
hanya akan diberikan jika diminta melalui daftar permintaan yang ditandatangani secara
resmi) hingga aturan yang sangat penting (contohnya pengeluaran modal lebih dari $ 5 juta
harus mendapat persetujuan dewan direksi). Tidak seperti arahan-arahan yang bersifat
implicit dalam jumlah anggaran, yang bisa berubah dari bulan ke bulan, hampir semua aturan
biasanya bersifat jangka panjang; yaitu aturan-aturan tersebut akan selalu ada sampai aturan-
aturan itu dimodifikasi, yang jarang terjadi.
9
Page
Beberapa jenis aturan bisa dilihat di bawah ini :
tersebut kemudian di konversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan
belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung
Page
jawab ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan infornasi formal lain. Pusat tanggung jawab
menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan, dan hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan.
Hasil-hasil aktual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah
kinerjanya memuaskan atau tidak.
G. TIPE-TIPE ORGANISASI
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada
gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen
organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya
organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
1. Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungi-fungsi yang
terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen dari
perusahaan.
A. Organisasi-organisasi fungsional
11
manajer yang membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan
dengan fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memilki
pengetahuan khusus. Seorang manajer pemasaran dan seorang manajer produksi yang
terampil kemungkinan besar akan mampu mengambil keputusan yang lebih baik di
bandingkan dengan seorang manajer yang bertanggung jawab atas kedua bidang itu
sekaligus. Lebih lanjut lagi, seorang spesialis yang terampil harus mampu melakukan
supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang yang sama secara lebih baik
dibandingkan dengan seorang manajer generalis. Oleh karena itu, keuntungan terpenting dari
struktur fungsional adalah efisiensi.
Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional. Pertama, dalam sebuah organisasi
fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara
terpisah (seperti manajer produksi dan manajer pemasaran) karena tiap fungsi tersebut sama-
sama memberikan kontribusi pada hasil akhir. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk
menentukan bagian dari laba yang dihasilkan masing-masing fungsi. Kedua, jika organisasi,
terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang melapor ke beberapa
manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka perselisihan antar para
manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di tingkat atas, meskipun
perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih rendah. Sebagai contoh,
departemen pemasaran mungkin ingin memenuhi kebutuhan konsumen untuk sejumlah
tertentu dari suatu produk bahkan jika hal tersebut berarti kerja lembur untuk departemen
produksi-dimana departemen produksi mungkin tidak rela menanggung biayanya. Ketiga,
struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk
12
dan pasar yang beragam. Contoh. Pada tahun 2002, Deera & Co. diorganisasikan ke dalam
Page
B. Unit-unit Bisnis
Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu unit bisnis, yang juga disebut sebagai
divisi, bertanggung jawab atas seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran
sebuah produk. Unit bisnis tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan
koordinasi kerja dari berbagai fungsi yang terpisah sebagai contoh, memastikan agar rencana
departemen pemasaran bisa disesuaikan dengan kemampuan produksi-dan untuk
menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul diantara fungsi-fungsi ini. Kinerja unit
bisnis tersebut kemudian diukur dengan profitabilitas dari unit bisnis itu. Contoh. Unit-unit
bisnis Nabisco menggunakan sistem distribusi yang berbeda untuk produk yang berbeda-beda
pula. Sebagai contoh, unit biskuitnya menggunakan truk-truk dan bagian penjualannya
sendiri, untuk secara langsung mengirimkan barang kepada pihak pengecer-sebuah
pendekatan yang memakan banyak biaya, namun hal ini diyakini oleh pihak manajemen
sebagai pendekatan yang dibenarkan dalam kaitannya dengan meningkatnya hubungan
dengan konsumen dan pengendalian yang lebih melekat terhadap persediaan dan penjualan
toko-toko tersebut.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis ini adalah bahwa struktur ini bisa
berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum. Seorang manajer unit
bisnis dituntut untuk bisa menunjukkan kewirausahaan yang sama seperti yang dipunyai oleh
CEO dari perusahaan independen. Keuntungan lain dari tipe struktur ini adalah bahwa karena
unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor
13
pusat, maka para manajer unit bisnis dapat membuat keputusan-keputusan produksi dan
Page
pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang diputuskan oleh kantor pusat.
Kerugian dari unit bisnis ini adalah adanya kemungkinan bahwa masing-masing staf unit
bisnis ini menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam organisasi fungsional dikerjakan di
kantor pusat.
Contoh. Dalam kelompok perusahaan pesawat terbang Boeing, rancangan dan pembuatan
pesawat dibagi ke dalam lingkup produk pesawat berbadan kecil (737 dan 752) dan pesawat,
berbadan lebar (747,767 dan 777). Akan tetapi, pembuatan komponen structural utama
membutuhkan peranti-peranti mesin yang dikendalikan oleh komputer dalam jumlah yang
sangat besar dan kecil. Hal tersebut dinilai terlalu mahal untuk diduplikasi pada setiap
produknya. Malahan, sebuah unit pabrikasi sentral dibuat dan seluruh aktivitas pembuatan
pesawat yang membutuhkan skala yang luas dan keterampilan yang tinggi ditempatkan di
dalam unit pabrikasi sentral tersebut serta ditanggung oleh lintas satuan produk. Struktur ini
merupakan campuran anara produk dan fungsi.
C. Organisasi Matrik
Dalam organisasi matrik,manajer suatu proyek selain bertanggung jawab terhadap
keberhasilan proyeknya,juga bertanggung jawab terhadap unit-unit fungsional.Masalah
pengendalian manajemen pada organisasi matrik jelas lebih sulit dibandingkan dengan bentuk
organisasi lainnya. Pengendalian akan sulit manakala tingkat keberhasilan suatu proyek atau
program merupakan tanggung jawab dari beberapa manajer.
14
Page
H. FUNGSI CONTROLLER
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem
pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, di banyak
organisasi, jabatan orang ini adalah Chief Financial Officer (CFO). Kontroler biasanya
menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham dan
pihak-pihak eksternal lainnya.
16
Page
BAB III
PENUTUP
Dasar organisasi itu terletak pada filosofi manajemen, nilai-nilai, visi dan
tujuan. Hal ini pada gilirannya mendorong budaya organisasi yang terdiri dari
organisasi formal, organisasi informal dan organisasi social. Hasil akhir adalah kinerja
kepuasan individu dan pertumbuhan pribadi dan pengembangan.
17
Page
DAFTAR PUSTAKA
18
Page