Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN PUSTAKA

A...................................................................................................................................
Telehealth, Telemedicine dan e-Health
Telehealth dan telemedicine merupakan suatu bentuk teknologi informasi dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yang sudah dikembangkan sejak lama oleh para ahli. Seiring
dengan berkembangnya teknologi dan maraknya jaringan internet, maka telehealth dan
telemedicine mengalami pergeseran ke arah kemajuan menjadi e-Health, yaitu semua bentuk
layanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi,
pendidikan, dan produk komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para
profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri. Penelitian
memperlihatkan bahwa penggunaan e-Health banyak membawa dampak positif terhadap
dunia keperawatan. Pelayanan keperawatan tidak lagi dibatasi oleh jarak tempuh, letak
geografis maupun sarana transfortasi, tetapi masalah dapat segera dipecahkan secara
langsung. Diperlukan adanya sosialisasi dan perluasan informasi baik kepada masyarakat
maupun sumber daya kesehatan itu sendiri sebelum teknologi diterapkan. Oleh karena segala
bentuk kemajuan teknologi akan membawa dampak positif juga ada dampak negatifnya,
maka diharapkan semua pihak dapat lebih bijaksana dalam menyikapi perkembangan
teknologi yang terjadi.
Telemedicine
Telemedicine adalah layanan profesional kesehatan dan keperawatan yang
menyediakan pelayanan, informasi klinis dan edukasi jarak jauh melalui teknologi
telekomunikasi jauh sebelum ada internet (Maheu, Whitten and Allen, 2001).

Beberapa ahli telah mencatat bahwa telemedicine telah muncul kurang lebih 30
tahun yang lalu. Telehealth atau telemedicine yang pertama muncul adalah :
1. Terapi kelompok,
2. Interaksi keperawatan,
3. Edukasi dan trainning,
4. Telemetry,
5. Televisits community health workers,
6. Medical image transmission,
7. Homecare dan penerapan lainnya.

1
Telehealth memiliki terminologi yang lebih luas dibanding dengan telemedicine
yang hanya dibatasi oleh interaksi pasien dan dokter atau perawat saja melalui
komunikasi jarak jauh.
Telehealth
Telehealth diartikan sebagai integrasi sistem komunikasi untuk tujuan promotif dan
preventif sedangkan telemedicine mengintegrasikan sistem komunikasi dengan tujuan
kuratif. (WHO, 1997 dalam Maheu et al, 2001).
e-Health
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru
yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha,
berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau
ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter
Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya
pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan
sikap, perilaku, komitmen dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

e-Health (dulu telehealth atau telemedicine) mengacu pada semua bentuk layanan
kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi,
pendidikan, dan produk komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh
para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri.
Pada tahun 1999, e-Health merupakan istilah yang sangat populer yang mengacu
pada pelayanan kesehatan berbasis Internet. Istilah e-Health ini merefleksikan
perubahan : pergerakan dari pelayanan kesehatan inovatif dari proyek-proyek
telemedicine dan telehealth yang independen hingga jaringan distribusi ke seluruh
dunia yang dikenal sebagai Internet.
Layanan e-Health terdiri dari 5C yaitu:
1. Content,
2. Connectivity,
3. Commerce,
4. Community,
5. dan Clinical care.

2
Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitu computer applications. E-Health
menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan pengiriman
pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth dan telemedicine.
Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien,
membuat pasien dan professional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil
menjadi dapat dilakukan melalui Internet.
Adanya kekuatan dari teknologi telekomunikasi, E-health, telehealth dan
telemedicine telah memperlihatkan bagaimana teknologi komunikasi dapat didesain,
diimplementasikan dan dikelola untuk membantu layanan profesional memperluas
dan mentransformasi organisasinya.

Dari telemedicine dan telehealth ke e-Health

Terminologi e-Health seringkali merujuk pada keberadaan internet sebagai saluran yang
dapat mengakses layanan, produk dan kemampuan. Beberapa kegiatan klinis secara
tradisional dikarakteristikkan sebagai telemedicine dan telehealth (misal konsultasi interaktif,
monitoring dan home health jarak jauh) telah disatukan dalam layanan yang berbasis internet.
Beberapa ahli mengakui bahwa telemedicine dan telehealth adalah pilot project terhadap
eksistensi telekomunikasi jarak jauh di bidang kesehatan. Setelah internet berkembang dan
menjadi komersial transfer pengetahuan melalui internet menjadi lebih cepat.
Tidak mudah bagi para ahli dalam mengembangkan e-health sebagai pengganti
telemedicine dan telehealth ini, perhitungan tentang efisiensi, kepuasan dan efektifitas biaya
telah berulang kali dilakukan sebelum diterapkan melalui sistem internet. Transisi dari
telemedicine dan telehealth juga banyak mendapatkan kontra, banyak yang menginginkan e-
health sebagai pelengkap dibanding sebagai pengganti telemedicine atau telehealth yang
sudah dikembangkan terlebih dahulu.
Dengan perpindahan dari telemedicine atau telehealth ke e-health, pemberi layanan
kesehatan tidak saja bisa diakses, juga bisa dikunjungi, mengunjungi atau dikritisi, bahkan
informasi dapat dengan mudah dibuang dan diganti dengan informasi yang lebih baru.

Penggunaan e-Health dan perubahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan


3
Maheu et al (2001) mengemukakan bahwa teknologi komunikasi dalam bidang kesehatan
(khususnya di USA) memiliki manfaat untuk mengatasi kendala-kendala sebagai berikut :
1. Maldistribusi sumber daya kesehatan meliputi fasilitas dan tenaganya
2. Keterbatasan akses layanan kesehatan khususnya bagi sebagian masyarakat yang
hidup di pedesaan dan letak geografis yang menyulitkan transfortasi dan tidak adanya
tenaga kesehatan di sana
3. Peningkatan kebutuhan biaya kesehatan khususnya bagi mereka yang
mendapatkan pembayaran dari sektor publik dan swasta

Terkait adanya kendala di atas, maka adanya e-health dapat bermanfaat untuk (Karp, Warren
B, 1999 dalam Maheu et al, 2001) :
1. Menurunkan biaya kesehatan
2. Memperbaiki penyebaran sumber daya kesehatan
3. Mengurangi isolasi dan kecemasan bagi tenaga profesional

Ada tiga perubahan besar dalam bidang kesehatan setelah adanya e-health ini antara lain:
1. Informasi pada pasien menjadi lebih baik
Pasien lebih mampu menjaga kesehatannya sendiri, mendorong dinamika yang
signifikan antara klien dan perawat atau dokter. Seperti digambarkan berikut ini,
dimana pada awalnya hubungan antara pasien dengan perawat atau dokter tidak jelas,
tetapi setelah ada e-health maka terjadi pergeseran lokus kontrol ke arah pasien.

Classical : Post internet :


Clinician domain Patient Clinician domainPatient
domain domain

2. Pasien menjadi lebih percaya diri dan aktif dalam menjaga kesehatannya sendiri
Seseorang dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa ia lakukan atau
bayangkan. Program pencegahan kesehatan online secara otomatis akan menghitung
angka kesakitan melalui profil individual, membuat rekomendasi untuk merubah
perilaku dan gaya hidup dan menyediakan secara otomatis catatan follow up dan
skreening tes.

3. Perawatan kesehatan menjadi lebih efisien


Keberhasilan kelompok layanan kesehatan telah memaksimalkan kekuatan dari
internet dengan membuat produk yang tidak dapat diakses tanpa terkoneksi dengan
4
internet. Sebagai contoh catatan pasien direvolusi oleh perusahaan sebagai personal
IMD. Personal IMD menawarkan rekam medis secara komprehensif (PMR), yang
mengikuti aturan costumer high degree (baik untuk organisasi pemberi layanan
kesehatan, asuransi jiwa pegawai dan pengguna terakhir yaitu kostumer). Informasi
disesuaikan bagi setiap anggota, dimana dikirimkan ke homepage members dan
diterima oleh member setiap minggu. Salah satu yang sudah ditegakkan oleh PMR,
semua anggota akan mendapatkan kertas dokumen pribadinya misal tentang EKG
atau hasil laboratorium tanpa ada intervensi individu.

Implikasi e-health bagi dunia keperawatan


Sebuah penelitian di Australia tentang pesepsi dan sikap perawat untuk layanan e-
health mengungkapkan bahwa sebagian perawat sudah akrab dengan istilah ini dan
menginginkan adanya program jangka pendek untuk meningkatkan pemahaman mereka
secara profesional dalam bidang ini. Penelitian yang dilakukan oleh Sisira Edirippiilege dari
Pusat Online Kesehatan di Universitas Brisbanne (2005) juga mengemukakan bahwa:
1. 82% responden telah terbiasa dengan istilah e-health dan menggunakannya
sebagai pengetahuan tambahan.
2. Lebih dari 20% mengaku tidak pernah menerapkan e-health dalam praktek
mereka dan
3. 8% kadang-kadang menggunakan e-health ("e-Health and nursing," 2005).

Dalam penelitian lain didapatkan data bahwa 93% perawat antusias dan siap untuk
menerapkan e-health nursing serta menyetujui bahwa e-health nursing akan meningkatkan
kualitas layanan keperawatan di masa depan.
Survey yang dilakukan di California tahun 2008 melaporkan bahwa :
Perawat lebih memilih bekerja di rumah sakit dimana keselamatan, kualitas dan kepuasan
kerja mereka sendiri adalah prioritas utama. Teknologi baru memiliki potensi untuk
memperbaiki lingkungan bagi perawat dengan membantu mereka meluangkan lebih
banyak waktu dan keahlian untuk merawat pasien, daripada melacak peralatan, mengelola
persediaan, atau menemukan dokter dan staf.

Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa di dunia keperawatan sendiri teknologi
komunikasi dalam hal ini e-health masih menjadi perdebatan, walaupun demikian hal ini
5
merupakan suatu inovasi dalam dunia kesehatan dimana keperawatan juga harus ada di
dalamnya. Dengan penerapan e-health banyak manfaat yang dapat dipetik bagi dunia
keperawatan antara lain :
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ameen, dkk (2005) menunjukkan bahwa
tele-advice dapat bermanfaat besar untuk masyarakat perawat dalam meningkatkan
pengetahuan mereka dalam praktek perawatan ulkus kaki. Ini akan memiliki implikasi
signifikan untuk penggunaan yang lebih efisien dari sumber daya manusia dan biaya
efektivitas dalam perawatan luka (Ameen, Coll, & Peters, 2005)
2. Penghuni panti jompo adalah populasi yang unik yang secara signifikan dapat
mengambil manfaat dari sumber daya e-heath yang tersedia untuk pengasuh mereka.
Situs web e-health tampaknya layak dan tepat sebagai metode intervensi untuk
memberikan pengetahuan tambahan dan dukungan praktisi dalam sistem ini mungkin
perlu untuk memberikan perawatan pencegahan, reaktif, dan remedial bagi warga lemah
(Matusitz, Breen, Marathe, & Wan, 2010).
3. Di California e-health telah dikembangkan sebagai bagian dari layanan kesehatan
yang saat terdiri dari beberapa bagian yang melayani kebutuhan masyarakat secara
spesifik diantaranya : telepsikiatri, teledermatologi, telemedicine. Program ini diprakarsai
oleh CHCF (California Health Care Foundations) yang pada tahun 2008 telah membuat
California Improvement Network (Mark, Smith, 2010).

Selain banyak manfaat yang dapat dipetik dari penerapan teknologi informasi ini, ada
beberapa kelemahan yang mungkin ditemukan dalam bidang keperawatan yaitu : keperawatan
adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar manusia baik secara bio-psiko-sosio dan spiritual. Keperawatan akrab dengan manusia
dan segala bentuk interaksinya. Bila pelayanan keperawatan diambil alih oleh teknologi
komputer dan internet, maka touch yang merupakan bagian dari keperawatan lama
kelamaan akan memudar dan hilang. Dengan demikian, maka bagaimanapun pesatnya
kemajuan teknologi tentunya tetap ada kelemahannya dan hal inilah yang harus kita cari
solusinya.

Rekam Medis

6
Setiap kali kita mengunjungi seorang dokter atau pergi kerumah sakit dan setiap kali kita
mengisi formulir, informasi tentang kunjungan kita dan obat (resep) yang kita terima akan
menjadi bagian dari satu atau lebih database tentang sejarah kesehatan pribadi kita.
Dibeberapa kantor praktik dokter, diagnosis dicatat pada kertas file folder sedangkan kantor
praktik lainnya mencatatnya pada komputer.
Pelayanan kesehatan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) computer,
banyak mendapatkan perhatian Dunia. Di sini Aku akan mencoba menuliskan bagaimana
sebenarnya e-Health ters tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan
pelayanankesehatan.

Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan


termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan
kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data
kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu.
Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan
program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar
infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana
diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara
real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali
penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan
pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat

Pemanfaatan informasi kesehatan dari internet dalam pelayanan kesehatan terus


meningkat dan dapat dikatakan sebagai revolusi bagi pasien. Aktivitas yang biasa dilakukan
pasien dalam penggunaan internet antara lain untuk :

(1) Memutuskan cara mengobati penyakit,

(2) Menanyakan hal-hal baru atau meminta pendapat kedua dari dokter lain,

7
(3) Membuat keputusan untuk berkunjung ke dokter, dan

(4) Mencari cara merawat diri sendiri. Sehingga penggunaan internet dapat menimbulkan

model consumerist yang membuat hubungan pasien dan dokter menjadi lebih efektif.

Dokter akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari pasien terkait informasi yang


mereka peroleh dari internet seperti ketika pasien mempertimbangkan untuk berkonsultasi
dengan dokter tentang kondisi kesehatan, beberapa pasien mungkin akan melakukan banyak
riset sebelum melakukan kunjungan medis karena pasien akan merasa lebih percaya diri
dalam menangani kondisi medisnya. Akan tetapi, dokter yang terbiasa dengan peran otoriter
atau selalu dituruti mungkin akan kesulitan menyesuaikan diri dengan model consumerist ini
dan pasien yang mengerti informasi akan dipandang sebagai tantangan terhadap kewenangan
medis yang "tradisional".

Dampak Positif. Penggunaan informasi internet dapat mempererat kerjasama dan komunikasi
antara dokter dan pasien. Jika akses internet semakin mudah di ruang pemeriksaan maka
dokter dan pasien dapat meninjau informasi kesehatan bersama-sama melalui internet lalu
mengembangkan informasi tersebut dengan cara pasien mengemukakan pendapatnya dan
dokter memberikan saran secara langsung. Bagaimanapun, tenaga medis tidak hanya
menanggapi pasien yang berpendidikan, tetapi juga membantu untuk mendidik mereka.
Berbagai pendekatan konstruktif bisa dilakukan seperti penggunaan website yang mana
dokter berperan menjadi konsultan, dokter menyediakan pelayanan berbasis website kepada
pasien misalnya perangkat penatalaksanaan penyakit dan protokol perawatan pasien. Sehingga
dokter yang "akrab dengan internet" akan lebih efektif menjalin hubungan yang tulus dengan
pasien sehingga berkontribusi pada pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menciptakan
hubungan dokter-pasien yang lebih saling mempercayai.

Dampak negatif. Namun yang perlu diperhatikan, walaupun internet menjadi alat yang sangat
berguna bagi pasien ketika mencari informasi kesehatan yang dibutuhkan, tetapi juga bisa
sangat membingungkan karena beberapa situs yang mungkin tidak akurat (tidak update

8
informasi). Sehingga pasien perlu selektif dalam mencari informasi medis dari internet
walaupun sumbernya "dapat dipercaya" misalnya

1. Alamat Website : carilah alamat website dari badan pemerintah yang


menggunakan (.gov atau .go.id), institusi pendidikan yang menggunakan (.edu atau
.ac.id), organisasi profesional dan rumah sakit yang menggunakan (.org atau .com)

2. Currency (kekinian) : Website harus mengandung informasi terkini dengan


mencantumkan tanggal pembaruan terakhir

3. Informasi Aktual : Informasi harus faktual dan bersumber dari informasi yang
andal seperti literatur profesional, intisari penelitian. Referensi dan sumber harus
dicantumkan dengan jelas. Penulis atau kontributor disebutkan sebagai tenaga medis.
Informasi kontak meliputi alamat email pengurus website harus dicantumkan. Informasi
yang mengandung pendapat harus dijelaskan sebagai opini dan narasumber haruslah
orang atau organisasi yang berkualifikasi. Klaim tentang perawatan, produk dan
pelayanan harus didukung dengan bukti.

4. Keterbukaan : Kepemilikan web, pihak-pihak komersial terkait dinyatakan


dengan jelas. Potensi konflik kepentingan dicatat. Iklan dipisahkan dari isi situs yang
sebenarnya. Sasaran web untuk konsumen atau petugas kesehatan dinyatakan dengan
jelas. Informasi rahasia tentang pribadi pasien atau pengunjung website tidak boleh
diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai