Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risky Sulaiman

NIM : 166020301111030

Tugas : Rangkuman dari Bukunya Scott Ch. 3

THE DECISION USEFULNESS APPROACH


TO FINANCIAL ACCOUNTING

Chapter ini memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan beberapa teori, serta untuk
mendiskusikan relevansinya dengan akuntansi.

Dalam mengadopsi pendekatan kegunaan keputusan (the decision usefulness


approach), ada dua pertanyaan penting yang harus diajukan. Pertama, siapa pemakai laporan
keuangan?, dan yang kedua adalah apa penyelesaian masalah pengguna laporan keuangan?
Dengan memahami penyelesaian masalah-masalah, para akuntan disiapkan lebih baik untuk
menghadapi kebutuhan informasi dari konstituen yang bermacam-macam. Laporan keuangan
kemudian dapat disiapkan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain,
penyesuaian informasi laporan keuangan sampai kebutuhan khusus pemakai laporan yang
mengarah pada pembuatan keputusan guna pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga
laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat.

Menanggapi berbagai pertanyaan menyangkut pengambilan keputusan dari informasi-


informasi yang ada, yang dikeluarkan oleh orang-orang yang berkepentingan, para akuntan
telah beralih pada teori yang bermacam-macam dalam bidang ekonomi dan keuangan. Untuk
itu dalam chapter ini akan dipertimbangkan dua teori, yaitu:

Single-person theory of decision


Teori ini menjadi dasar bagi individu yang mulai untuk membuat keputusan yang
rasional di bawah ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk mengapresiasikan
konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan kepercayaan
subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas keputusannya.

Theory of investment
Merupakan spesialisasi dari teori keputusan yang digunakan sebagai model memproses
keputusan oleh investor yang rasional. Teori ini membantu untuk mengerti sifat alami dari
risiko dalam konteks investasi portofolio
Penjelasan :

Single-Person Decision Theory


Teori ini mengambil sudut pandang dari individu yang harus mengambil keputusan
dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini membolehkan adanya informasi tambahan yang dapat
diperoleh investor untuk merevisi penilaian subjektif pembuat keputusan atas peristiwa yang
mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan relevan dengan akuntansi karena
laporan keuangan memberikan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.

Informasi sendiri adalah bukti potensial yang dapat mempengaruhi keputusan pribadi.
Agar dapat berguna, informasi dalam laporan keuangan harus dapat membantu untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan cost historis,
laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung.
Laporan keuangan dapat tetap berguna untuk investor jika prediksi akan kabar baik atau kabar
buruk yang dikandungnya dapat bertahan sampai masa depan.

Dua pemikiran yang digunakan untuk mengembangkan proses keputusan yaitu:


1. Investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning
power di masa depan. Prediksi akan earning power akan digunakan untuk memprediksi
pengembalian investasi di masa depan.
2. Investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi aliran kas
di masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal.
Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional
probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi.

Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat dan sangat berguna
dalam teori akuntansi keuangan. Konsep yang sangat kuat karena dapat menangkap isi
informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan
keputusan oleh investor. Konsep yang sangat berguna karena banyak masalah akuntansi
praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem informasi.

The Rational Risk-Averse Investor


Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse
(menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena
berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang
diharapkan di masa depan.
Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan.
Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat, yaitu utility function
yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada
jumlah tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral,
yaitu pembuat keputusan akan menganalisa investasi yang beresiko secara teliti
berkaitan dengan pembayaran yang diharapkan.
The Principle of Portfolio Diversification
Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk return yang dihasilkan.
Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa dan tidak semua
resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini
terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit
seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko
atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya.
Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat
pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil.
Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor yang
mempengaruhi return daari seluruh saham Keadaan alami tersebut yaitu :
a. Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas
satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan
tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika
seluruh faktor adalah economy-wide, maka return atas saham perusahaan akan
secara sempurna terkorelasi.
b. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika
seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.
The Optimal Investment Decision
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah
untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan
trade-off yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.
Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan resiko
yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat
pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi
bersesiko diadakan, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu
saham menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-
saham yang lain akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham
perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja.
Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi
dalam ekonomi. Secara praktek, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang
diperdagangkan dalam bursa efek mayor.
Portfolio Risk
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari sekuritas
dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara perubahan
dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas
dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi
yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari
sekuritas.

Anda mungkin juga menyukai