Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Mikroskop dan Sterilisasi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, dan tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membimbing
kami hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya, Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih.
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
Kesimpulan ...................................................................................................... 12
2
Bab I
PENDAHULUAN
3
selama 5 menit. Pada substrat yang berisi nutrien tetapi peka terhadap suhu, maka sterilisasi
media substrat dilakukan dengan penyaringan bertekanan melalui saringan milipore diameter
0,22 m (Hadioetomo,1993).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui mikroorganisme apa saja yang berperan dalam industri.
Untuk mengetahui produk-produk apa saja yang berasal dari pemanfaatan mikroba.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mikroorganisme dalam
industri.
Untuk mengetahui kerusakan-kerusakan bahan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Untuk memahami alat-alat yang dapat mensterilkan
4
Bab II
PEMBAHASAN
2.1.1 Kapang
Kapang(Inggris:mold) merupakan anggota regnum Fungi (KerajaanJamur) yang
biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah.
Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang berbeda dengan bakteri dan khamir. Kapang adalah multiseluler yang bersifat
aktif karena merupakan organisme saprofit dan mampu memecah bahan bahan organic
kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa
kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium.
Kapang Monascus purpureus sudah digunakan sebagai bumbu masakan oriental sejak
berabad silam. Kapang ini menjadi sumber berbagai senyawa penting, seperti pigmen biotek,
toksin dan penghambat enzim. Kapang Monascus purpureus ini dapat berfungsi sebagai
pewarna alami dan penghambat aktivitas biologi. Terdapat 14 senyawa monacolin yang
terdapat dalam kapang merah ini, antara lain Monacolin K,J,L,M,X dan bentuk asam
hidroksinya. Angkak atau beras merah merupakan produk olahan dari beras yang
difermentasikan oleh kapang Monascus purpureus. Manfaat dari angkak adalah sebagai
pengawet atau pewarna makanan yang alami serta sebagai bahan alami yang terbukti efektif
untuk mereduksi kadar kolesterol dalam darah. Berkat berbagai senyawa itu angkak dapat
dipakai untuk obat memperbaiki peredaran darah sampai meredakan sakit lambung,
mengobati memar, gangguan pencernaan dan mulas pada bayi.
2.1.2 Khamir
Khamir adalah fungsi ekasel (uniselular) yang beberapa jenis spesiesnya umum
digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol dan bahkan digunakan
percobaan sel bahan bakar.Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi
Ascomycota,walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa jenis
khamir, seperti Candida albicans dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis).
Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir yang paling umum digunakan
adalah Saccharomyces cerevisia, yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti,tape dan bir
sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi.
Istilah khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari
kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau
spheroid.
Khamir ada yang bermanfaat ada pula yang membahayakan bagi manusia. Fermentasi khamir
5
banyak digunakan dalam pembuatan roti, bir, wine, vinegar dan sebagainya. Khamir yang
tidak diinginkan adalah yang pada makanan dan menyebabkan kerusakan pada saurkraut,
juice buah, sirup, molase, madu, jelly, daging dan sebagainya.
Karakteristik Kultur
Khamir dapat membentuk lapisan film di atas permukaan medium cair. Produksi pigmen
karotenoid menandakan adanya pertumbuhan genus Rhodotorula. Sulit membedakan antara
khamir dengan bakteri pada medium agar, kecuali dengan mikroskop. Koloni khamir yang
masih muda biasanya lembab dan sering berlendir dengan warna putih beberapa berwarna
merah muda.
Khamir ada yang bersifat oksidatif, fermentatif ataupun keduanya. Khamir yang oksidatif
dapat tumbuh dengan membentuk lapisan film pada permukaan medium cair sedang yang
fermentatif biasanya tumbuh dalam cairan medium.
Khamir merupakan elemen paling penting dalam pembuatan bir. Siklus hidup khamir ini
melalui dua tahap:
6
Tahap kedua secara efektif dimulai ketika oksigen telah digunakan oleh khamir dan khamir
menggunakan gula (maltosa, glukosa, fruktosa, dan sebagainya) untuk suplai oksigen.
Beberapa produk pada tahap fermentasi ini adalah: karbon dioksida, etil alkohol, dan aroma.
Kandungan alkohol yang semakin tinggi akan mematikan khamir. Jika khamir telah
mengakhiri maka khamir ini akan terendapkan di dasar fermentor.
Khamir yang berbeda akan memberikan proses yang berbeda sehingga kita kenal khamir
wine, khamir bir, dan khamir roti.
2.1.3 Bakteri
Bakteri adalah mikroba uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil.
Ada beberapa yang fotosintetik dan bereproduksi aseksual secara pembelaha. Bakteri tersebar
luas di alam, didalam tanah atmosfir, di dalam endapan-endapan lumpur, di dalam lumpur
laut, dalam air, paa sumber air panas, di daerah antartika, di tubuh hewan, manusia dan
tanaman (Hidayat,N,.Padaga,MC dan Suhartini,S,2006:16).
Bakteri umumnya berukuran kecil. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi berkisaran
0,2x100 mikrometer. Bentuknya bulat atau cocci,batang atau bacili dan bentuk spiral
(spirillum) (Pelczar dan Chan,2006:51).
Sebenarnya tidak ada bakteri yang betul-betul bulat tetapi spheroid. Bentuk bulat atau
kokus dapat dibedakan lagi dalam (Hidayat,N,.Padaga,MC dan Shartini,S,2006:16):
1. Monokokus, bulat satu-satu
2. Diplokokus, bulat bergandengan dua-dua.
3. Stapilokokus, bulat tersusun sebagai kelompok bulat anggur sebagai hasil pembelahan
sel ke segala arah.
4. Streptokokus, bulat bergandengan seperti rantai sebagai hasil pembelahan sel kesatu
atau dua arah dalam satu garis.
5. Sarsina, bulat terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil
pembelahan sel ketiga arah
6. Tetrakokus, bulat terdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai
hasil pembelahan sel kedua arah.
Bakteri berbentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang dan
batang pendek dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk batang dapat dibedakan lagi atas
bentuk batang yang mempunyai garis tengah sama dan tidak sama di seluruh bagian
panjangnya (Hidayat,N,.Padaga,MC dan Suhartini,S,2006:17).
7
c. Bakteri bentuk lengkung/spiral (spiralium).
2.2.1 Pasteurisasi
Gambar 2.2.1
2.2.2 Inkubator Alat Steril
Gambar 2.2.2
8
2.2.3 Inkubator Sinar Gamma
Gambar 2.2.3
Gambar 2.2.4
2.2.5
2.3.2 Kapang
9
Macam-macam kapang yang digunakan dalam dunia industri
a. Aspergillus niger. Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat
merupakan salah satu asam organik yang banyak digunakan dalam bidang industri
pangan misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Jamur ini sering
mengontaminasi makanan misalnya roti tawar (Hidayat,N,.Padaga.MC dan
Suhartini,S,2006:23).
b. Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas jamur Rhizopus
oryzae menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim yang
dihasilkan menjadikan protein terlarut meningkat. Produk tempe kini juga telah
dikembngkan menjadi isoflavon yang penting bagi kesehatan(Hidayat,N,.Padaga.MC
dan Suhartini,S,2006:23).
c. Neurospora sitophila. Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada fermentasi
tradisional. Produk oncom yang dikenal di Jawa Barat adalah hasil fermentasi yang
dilakukan Neurospora sitophila. Produksi spora untuk sumber beta karoten yang
dapat disubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain mampu memberikan
asupan, beta karoten juga merupakan sumber warna yang cukup
menarik(Hidayat,N,.Padaga.MC dan Suhartini,S,2006:23).
2.3.3 Khamir
a. Fermentasi Alkohol
10
Alkohol merupakan zat pelarut dan bahan dasar paling umun yang digunakan didalam
laboratorium dan industri kimia. Aspek-aspek mikrobiologis dalam proses pembuatan etil
alkohol adalah sebagai berikut:
Substrat
Etil alkohol dapat dibuat dari karbohidrat apa saja yang dapat difermentasi oleh
khamir. Apabila pati-patian seperti jagung dan karbohidrat kompleks yang lain dipergunakan
sebagai bahan mentah, maka pertama-tama bahan-bahan tersebut perlu dihidrolisis menjadi
gula sederhana yang dapat difermentasikan. Hidrolisis tersebut dapat dilakukan dengan
bantuan enzim dari barley malt (biji sejenis gandum yang telah dirandam, dikecambahkan,
dan dikeringkan) atau kapang atau dengan pemanasan bahan yang telah diasamkan
(Irianto,koes,2006:213).
Reaksi
Perubahan biokimiawi yang dilakukan oleh khamir adalah
C6H12O6 + khamir ----- 2C2H5OH + 2CO2
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir dan anggur diproduksi dengan fermentasi alkohol
bahan yang mengandung gula menjadi etanol dan CO2. Fermentasi dilakukan oleh jenis
khamir Saccharomyces.
11
Kesimpulan
2. Khamir adalah fungsi ekasel (uniselular) yang beberapa jenis spesiesnya umum
digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol dan bahkan
digunakan percobaan sel bahan bakar.Kebanyakan khamir merupakan anggota
divisi Ascomycota,walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota.
Beberapa jenis khamir, seperti Candida albicans dapat menyebabkan infeksi pada
manusia (kandidiasis). Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi.
Khamir yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisia, yang
dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti,tape dan bir sejak ribuan tahun yang
silam dalam bentuk ragi.
12