Anda di halaman 1dari 8

Peristiwa G30S/PKI

A. LATAR BELAKANG

PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan
Uni Soviet. Anggotannya tercatat hingga lebih dari 3,5juta di seluruh dunia, belum terhitung
3 juta dari pergerakan anggota mudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang
mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai
9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan
pergerakan sarjananya, Di Indonesia memiliki anggota dan pendukung 9 juta orang dan di
antaranya adalah loyalis pergerakan partai PKI tersebut

Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum
burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani,
gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Hal-hal ini
menyebabkan pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik
dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.

Pada tahun 1951, D.N Aidit terpilih menjadi ketua PKI dan mulai menyusun program-
program untuk bangkit kembali. Munculnya aktivitas PKI pada tahun 1951 mendorong
Kabinet Sukiman melakukan penangkapan para kader PKI. Kemudian pimpinan PKI
mengubah strategi organisasinya untuk melakukan penyusupan ke dalam angkatan bersenjata.
Usaha tersebut membawa keberhasilan PKI menjadi salah satu partai besar di ndonesia pada
tahun 1955 dari beberapa partai besarnya semisal masumi dan sebagainya.

Pada tahun 1964, D.N Aidit membentuk biro khusus untuk melakukan pembinaan
terhadap kader-kader PKI dalam tubuh angkatan bersenjata. Pembinaan kader tersebut
mencangkup para anggota Pemuda Rakyat (PR) dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
Bersamaan dengan itu, PKI juga melakukan penyusupan ke dalam organisasi politik dan
kemasyarakatan lainnya.

Sikap PKI semakin agresif di tahun 1964, yaitu dengan melakukan penyerangan
kepada pihak-pihak yang dianggap telah melawan melalui rapat-rapat umum, serta kampanye
melalui media massa dan poster propaganda. PKI juga melakukan aksi sepihak melalui
kader-kadernya dengan menghasut kaum buruh dan petani untuk merampas tanah dengan
alasan land reform. Aksi tersebut diikuti dengan tindakan fisik terhadap orang-orang yang
melawan. Tindakan ini banyak menimbulkan korban jiwa.
Kondisipolitik di Indonesia semakin rumit akibatnya gerakanaksi PKI yang
merugikan bangsa Indonesia serta adanya konfrontasi PKI dengan Malaysia yang dianggap
sebagai proyek nekolim (Neokolonialisme dan Imperialisme) oleh Presiden Soekarno. Hal ini
dimanfaatkan oleh PKI untuk dapat memperkuat diri. PKI menerapkan ajaran Nasakom
(Nasionalis, Agama, dan Komunis) ke badan pemerintahan, termasuk di dalamnya ABRI.
Tanggal 14 januari 1965, D.N Aidit menuntut untuk mempersenjatai kaum buruh dan petani
dengan alasan untuk menghancurkan Nekolim.

Tuntutan PKI ditampung oleh Front Nasional. PKI mengusulkan pembentukan


Angkatan Lima yang terdiri dari kaum buruh dan tani, serta berdiri sendiri lepas dari ABRI.
Tanggal 17 Januari 1965, diadakan pertemuan yang membahas untuk melatih dan
mempersenjatai soko guru revolusi (kaum buruh dan tani) untuk menghadapi Nekolim.
Namun, usul ini ditolak oleh Angkatan Darat karena akan menimbukan rasa saling curiga
antara militer dengan PKI.

Musuh yang berbahaya bagi PKI adalah Angkatan Darat, sehingga PKI berusaha
untuk mengkambinghitamkan Angkatan Darat dengan aksi sepihak. PKI dan Barisan Tani
Indonesia (BTI) melakukan aksi sepihak dengan menghasut kaum tani untuk langsung
menggarap tanah yang menurut mereka menjadi ilik petani berdasarkan Undang-Undang
Agraria.

Akibat dari kejadian tersebut, terjadi bentrokan fisik yang banyak menjatuhkan
korban jiwasaat militer berusaha untuk mencegah usaha para kaum tani. Aksi sepihak ini
terjadi di Sumatra Utara (Peristiwa Bandar Betsy) dan Kediri (Peristiwa Kanigoro) tahun
1964.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan G-30 S/PKI?

2. Bagaimana kejadian seputar peristiwa G-30 S/PKI?


3. Siapa sajakah yang diculik dalam aksi penculikan oleh G-30S/PKI?
4. Bagaimana kejadian pasca peristiwa G-30 S/PKI?
5. Apa yang menjadi faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI?
6. Bagaimana proses penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI?
7. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini, antara lain:

1. Mengetahui sejarah secara singka tdariG-30 S/PKI pada rezim Soekarno


2. Menjelaskan kejadian tentang seputar peristiwa G-30 S/PKI.
3. Mengetahuitokoh yang diculikdalamaksi penculikan yang dilakukan oleh PKI terhadap
anggota TNI.
4.Menjelaskan peristiwa pasca G-30 S/PKI.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI.
6. Menguraikan proses penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI.
7. Mengetahui dampakdankorban yang ditimbulkan dari peristiwa G-30 S/PKI.

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN G-30 S/PKI
Gerakan 30 September atau yang sering kitadengardengan G 30 S PKI, G-30S/PKI
atau Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat
malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi
militer angkatan darat negara Indonesia beserta beberapa orang penting lainnya dibunuh
dalam suatu usaha percobaan kudeta pemerintahan rezim Soeharto yang kemudian
dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia atau yang sering kita dengar dengan
singkatan PKI.

Permasalah politik pada masa pemerintahan tersebut juga menambah rumit


permasalahan ini mengenai peristiwa gerakan 30 september PKI. Para pemberontak
mengumumkan lewat radio bahwa peristiwa gerakan 30 September merupakan kelompok
militer yang bertindak ingin melindungi Soekarno dari serangan kudeta yang direncanakan
oleh para dewan (Jenderal Angkatan Darat) di Jakarta yang telah korup dan menjadi kaki
tangan Badan Intelegen Pusat Amerika Serikat (CIA).

B. KEJADIAN SEPUTAR PERISTIWA


Isu sakitnya Soekarno merupakan salah satu tindakan PKI menyebarkan isu
dikalangan masyarakat. Hal ini dilakukan Aidit untuk mengambil alih kekuasaan, seandainya
Soekarno tidak memimpin lagi.

Setelah itu, PKI melanjutkan sasaran utamanya kepada pimpinan Angkatan Darat,
yaitu kelompok militer yang tidak mau bekerja sama dengan PKI. Pimpinan Biro Khusus
PKI, Syam Kamaruzaman, mempersiapkan agenda untuk melaksanakan gerakan pada tanggal
30 September. Agenda tersebut, antara lain:

a. Menduduki gedung RRI.


b. Membentuk Dewan Revolusi yang akan menggantikan Pemerintahan Sipil.
c. Menculik para jenderal pimpinan TNI-AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.
d. Memperkuat basis pertahanan PKI yang berada di Lubang Buaya dekat markas TNI-AD.
e. Mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan membentuk pemeritahan berdasarkan
Nasakom.
Gerakan militer dipimpin oleh Letkol Untung Samsuri, serta empat kompi pengawal
kepresidenan dan menamakan gerakan tersebut dengan Gerakan 30 September (Gestapu).
Sebelum melakukan penyerangan, tanggal 30 September 1965, mereka melakukan
penculikan perwira-perwira, antara lain:

a. Letnan Jenderal Achmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat).


b. Mayor Jenderal R. Soeprapto (Debuti II Panglima Angkatan Darat).
c. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (Debuti III Panglima Angkatan Darat).
d. Mayor Jenderal Suwando Parman (Asisten I Panglima Angkatan Darat).
e. Brigader Jenderal Donald Izacus Pandjahitan (Asisten IV Panglima Angkatan Darat).
f. Brigader Jenderal Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman/Oditur).
g. Letnan I Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H Nasution).

PKI kemudian menculik dan membawa tujuh perwira ke lubang buaya. Namun, ada
tiga perwira yang telah ditembak mati sebelum dibawa ke lubang buaya, yaitu Jenderal
Achmad Yani, Mayor Jenderal M.T Haryono, dan Brigader Jendera D.I Pandjahitan.

Sebenarnya, Jenderal Abdul Haris Nasution (Menteri Kompartemen Hankam/Kepala


Staf ABRI) ikut dalam target penculikan, namun dapat meloloskan diri sehingga para
penculik membawa Letnan I P.A Tendean dn Putri Jenderal Nasution, ade Irma Nasution ikut
menjadi korban.

Bersamaan dengan waktu penculikan, Pasukan Bimasakti merebut dan menguasai


gedung RRI dan Pos Telekomunikasi di Jalan Merdeka. Pukul 07.20, LetkolUntung
menyiarkan tentang adanya gerakan pembersihan terhadap para anggota Dewan Jenderal
yang berencana melakukan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno oleh para perwira muda.
Pernyataan tersebut diulang pada pukul 08.15.
Pukul 13.00, diumumkan mengenai pembentukan Dwan Revolusi dan Kabinet
Dwikora yang dinyatakan domisioner. Pemberitahuan tersebut disiarkan melalui RRI,
bersamaan diumumkannya bahwa Dewan Revolusi merupakan sumber kekuatan dalam RI.

PKI berhasil menduduki kekuasaan di Jawa Tengah dengan menguasai Markas


Kodam VII/Diponegoro dan Markas Korem 072. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di
Yokyakarta yang diketuai Mayor Mulyono. Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan
kepala stafnya yaitu Letnan Kolonel Sugiyono diculik dan dibunuh oleh pemberontakan di
Desa Kentungan. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta yang diketuai oleh
Mayor Mulyono dan disiarkan melalui RRI Yokyakarta.

Pangkostrad Mayor Soeharto selaku pimpinan tertinggi menumpas TKI pada tanggal
1 Oktober 1965. Aparat yang melakukan penumpasan, yaitu Batalion 328 Kujang/Siliwangi,
Batalion 2 Kavaleri dan RPKAD (Batalion I Resimen Para Komado Angkatan Darat)
dibawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibisono. Akhirnya pemberontakan G30 S/PKI
berhasil digagalkan dalam waktu singkat.

C. KORBAN PENCULIKAN
Dalamaksipenculikanolehgerakan 30 september PKI, PKI menculik para jendral
sebagai berikut :
1.Penculikan Terhadap Jendera TNI A.H Nasution
2. Penculikan Terhadap Letjend TNI A. Yani
3. Penculikan terhadap Mayjend TNI R. Soeprapto
4. Penculikan Terhadap Mayjend S. Parman
5. Penculikan Terhadap Mayjend M.T Haryono
6. Penculikan Terhadap Brigjend TNI Soetojo Siswoiharjo
7. Penculikan terhadap Brigjend TNI D.I Pandjahita

D. PASCA PERISTIWA
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi
pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan
Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.

Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan


nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian
kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan
organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak
melawan angkatan bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".

Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev,


Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno:

"Kita dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah
membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh
rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan
dimengerti secara mendalam."

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Soeharto menjadi


Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden
Soekarno kepada Soeharto pada saat Soeharto disumpah:

“ Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat


pimpinannya, saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari pada
Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali
menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama
sekali berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari, yang
sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.

Manipol-USDEK telahditentukanolehlembagakita yang


tertinggisebagaihaluannegaraRepublik Indonesia.Dan olehkarenaManipol-USDEK
iniadalahhaluandaripadanegaraRepublik Indonesia, makadiaharusdijunjungtinggi,
dijalankan, dipupukolehsemuakita.OlehAngkatanDarat, AngkatanLaut, AngkatanUdara,
AngkatanKepolisian Negara. Hanyajikalaukitaberdiribenar-benar di atasPancaAzimatini,
kitasemuanya, makabarulahrevousikitabisajaya.

Soeharto, sebagaipanglimaAngkatanDarat, dansebagaiMenteridalamkabinetku,


sayaperintahkanengkau, kerjakanapa yang kuperintahkankepadamudengansebaik-baiknya.
SayadoakanTuhanselalubesertakitadanbesertaengkau!”.

Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari 1966, perwakilan
Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk menghindari pengutukan atas
penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi
terhadap rakyat Indonesia. Pendirian mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto.
Parlemen Indonesia mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan
"penghargaan penuh" atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia, Uni-
Sovyet dan negara-negara
E. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

Faktor yang paling utamamempengaruhigerakan 3o september PKI adalahsebagaiberikut :

1. Faktor Amerika Serikat

2. Faktor Malaysia

3. FaktorEkonomi
4. IsuSoekarnoSakit
5. Dan, sebagainya

F. PENANGKAPAN DAN PEMBANTAIAN G30 S/PKI


PENUMPASAN G 30 S / PKI 1965 Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua
anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang di anggap sebagai anggota dan simpatisan
PKI, semua partai kelas buruh yang di ketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia
yang lain di bunuh atau di masukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi.
Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulanOktober), JawaTimur (bulan
November) dan Bali (bulanDesember).Berapajumlah orang yang
dibantaitidakdiketahuidenganpersis - perkiraan yang konservatifmenyebutkan 500.000 orang,
sementara perkiraan lain menyebut dua sampai tiga juga orang. Namun diduga setidak-
tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam bencana enam bulan yang mengikuti kudeta
itu.Dihasut dan dibantu oleh tentara, kelompok-kelompok pemuda dari organisasi-organisasi
muslim sayap-kanan seperti barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melakukan
pembunuhan-pembunuhan massal, terutama di Jawa Tengah danJawaTimur. Ada laporan-
laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di
tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat".Pada akhir 1965, antara 500.000 dan
satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan
dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kampkonsentrasi, tanpa adanya perlawanan
sama sekali. Sewaktu regu-regumiliter yang didukungdana CIA menangkapi semua anggota
dan pendukung PKI yang terketahui dan melakukan pembantaian keji.

G. DAMPAK
Dampak Negatif
a. banyak pahlawan kita banyak yang gugur
b. hubungan diplomatik dengan negara komunias menjadi renggang
c. terjadi penodaan terhadap ideologi dan kedaulatan negara kita
Dampak Positif
a. kita dapat lebih waspadai terhadap serangan yang mnyerang NKRI baik dari dalam
maupun luar
b. kita dapat bersatu dan dapat bertahan /menyadari bawah pancasila adalah jati diri bangsa
kita
c. dengan adanya g30s pki kedudukan pancasila dalam negara menjadi lebih kuat
Dampak sosial politik dari g 30 s/pki.
a. Secara politik telah lahir peta kekuatan politik baru yaitu tentara Angkatan Darat.
b. Sampai bulan desember 1965 pki telah hancur sebagai kekuatan politik di indonesia.
c. Kekuasaan dan pamor politik presiden soekarno memudar.
d. Secara sosial telah terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang PKI atau
dianggap PKI, yang tidak semuanya melalui proses pengadilan dengan jumlah yang relatif
banyak.

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. G-30 S/PKI merupakan perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan
di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya.
Oleh karena itu, gerakan pemberontakan ini telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan tidak
terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk negara komunis.
2. Akibat dari gerakan ini, banyak korban-korban yang berjatuhan. Dari sekian banyak
korban yang terbunuh, terdapat tujuh orang Panglima Angkatan Darat, yakni Letjend A.
Yani, Mayjend R.Soeprapto, Mayjend M.T Haryono, Mayjend S. Parman, Brigjend D.I
Pandjahitan, Brigjend Soetojo Siswomihardjo, dan Letjend I P.A Tedean.
3. Penumpasan G-30 S/PKI yang dipimpin oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto dan kemudian
beliau memerintahkanKolonelSarwo Edi Wibowodenganhasil :
4. Kegagalan G-30 S/PKI, berarti bahwa pemerintahan Orde Lama. Dan pada tanggal 1
Oktober 1965 menjadi awal proses peralihan dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru,
yaitu orde atau tatanan yang secara murni dan konsekuen.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB II Fix
    BAB II Fix
    Dokumen32 halaman
    BAB II Fix
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Penyulingan Bioetanol
    Penyulingan Bioetanol
    Dokumen25 halaman
    Penyulingan Bioetanol
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
    Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
    Dokumen70 halaman
    Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Tugas Utilitas
    Tugas Utilitas
    Dokumen12 halaman
    Tugas Utilitas
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Cone and Plate Viskometer
    Cone and Plate Viskometer
    Dokumen1 halaman
    Cone and Plate Viskometer
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nesti VFA Limbah
    Makalah Nesti VFA Limbah
    Dokumen13 halaman
    Makalah Nesti VFA Limbah
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Iodium
    Iodium
    Dokumen1 halaman
    Iodium
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bioproses
    Makalah Bioproses
    Dokumen12 halaman
    Makalah Bioproses
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Peroksida
    Peroksida
    Dokumen1 halaman
    Peroksida
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Peroksida
    Peroksida
    Dokumen1 halaman
    Peroksida
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Makala H Tknik Keselamatan Kerja
    Makala H Tknik Keselamatan Kerja
    Dokumen9 halaman
    Makala H Tknik Keselamatan Kerja
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • SKM Agu2005 PDF
    SKM Agu2005 PDF
    Dokumen4 halaman
    SKM Agu2005 PDF
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Pemecahan Dan Pengayakan
    Pemecahan Dan Pengayakan
    Dokumen14 halaman
    Pemecahan Dan Pengayakan
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi GC
    Daftar Isi GC
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi GC
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Proses Pembuatan Pupuk Za
    Proses Pembuatan Pupuk Za
    Dokumen16 halaman
    Proses Pembuatan Pupuk Za
    Nesti Jetmaira Sembiring
    100% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Adk Alkip
    Belum ada peringkat
  • HPLC
    HPLC
    Dokumen10 halaman
    HPLC
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Bu Donda
    Bu Donda
    Dokumen6 halaman
    Bu Donda
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Proposal Balai Penelitian Tembakau Deli
    Proposal Balai Penelitian Tembakau Deli
    Dokumen11 halaman
    Proposal Balai Penelitian Tembakau Deli
    Nesti Jetmaira Sembiring
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen25 halaman
    Chapter II
    Riman Fajeri
    Belum ada peringkat