Referat Farmako
Referat Farmako
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Lamtioma RS Gultom
1110015006
Pembimbing:
DR.dr. Sjarif Ismail, M.Kes
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mempelajari mengenai tumbuhan obat yang mudah didapatkan dan
banyak terdapat di daerah tropis yaitu Melastoma malabathricum.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Taksonomi
Nama umum:
Indonesia: Harendong (sunda), Kemanden (jawa), Senggani (jawa)
Inggris: Straits
Melayu: Senduduk
Klasifikasi:
Kingdom: plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Melastomataceae
Genus: Melastoma
Spesies: Melastoma malabathricum (Rusyana, 2016)
4
2.1.2 Kandungan metabolit sekunder hasil oksidasi
Pemeriksaan fitokimia ekstrak daun Melastoma malabathricum memiliki
beberapa metabolit sekunder hasil oksidasi antara lain senyawa alkaloid,
flavonoid, saponin, steroid dan tanin. (Haryadi & Ticktin, 2012)
a) Alkaloid adalah senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik
yang bentuknya bermacam-macam. Sebagian besar alkaloid merupakan
kristal putih yang agak larut dalam air. Alkaloid sering kali beracun bagi
manusia dengan bahaya yang mempunyai aktivitas fisiologi yang
menonjol sehingga digunakan secara luas dalam pengobatan. Senyawa
alkaloid ini banyak terkandung dalam tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa
sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid (Liana,
2010).
b) Flavonoid selama ini dikenal sebagai suatu antioksidan kuat berdasarkan
cara kerjanya menangkap suatu radikal bebas. Kemampuan flavonoid
dalam menangkap radikal bebas disebabkan karena adanya gugus hidroksi
pada molekulnya. Gugus hidroksil itulah yang mempunyai aktivitas
sebagai penangkap radikal bebas. Beberapa mekanisme kerja senyawa
flavonoid sudah terungkap diantaranya beraksi dalam inaktivasi
karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan
diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat
atau kombinasi dari mekanisme tersebut (Mulyani, Sofiatun, &
Retnaningtyas, 2010). Kandungan flavonoid yang merupakan senyawa
fenol dapat menghambat sintesis dinding sel bakteri, oleh karena itu
flavonoid merupakan antimikroba yang potensial (Liana, 2010).
c) Saponin merupakan zat hemolitik yang kuat serta memiliki sifat seperti
sabun. Saponin juga bersifat spermisida, antimikroba, antiperadangan dan
memiliki aktivitas sitotoksik (Liana, 2010).
d) Tanin berdasarkan tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa
hidroltik terutama asam dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi, tanin terhidrolisis yang tersebar
5
banyak dalam tumbuhan. Tanin memiliki sifat pengelat berefek
spasmolitik yang dapat mengerutkan membran sel selain mengganggu
permeabilitas sel. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat
melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau
bahkan mati. Efek antibakteri tanin antara lain melalui reaksi dengan sel,
inaktivasi enzim dan dekstrusi atau inaktivasi materi genetik (Liana,
2010).
6
Gambar 3. Bunga Melastoma malabathricum (Rusyana, 2016)
Buah: buni, bulat telur, merah
7
Ektrak metanol fraksi etil asetat dan fraksi air daun senggani mempunyai
aktivitas bakteri terhadap bakteri S. aureus, E. coli dan Bacilus cereus
(Prasetyawan, 2011).
Fraksi etil asetat dan metanol air daun senggani (Melastoma
malabathricum L.) yang mempunyai aktivitas terhadap bakteri Escherichia
coli sedangkan fraksi N-heksan tidak aktif.
Aktivitas anti bakteri fraksi etil asetat mempunyai KHM 250 ug/ml dan
fraksi metanol air KHM 100 ug/ml dari daun senggani terhadap
Escherichia coli lebih lemah dibandingkan dengan antibiotik Ciprofloxacin
(Purwanto, 2015).
Senggani mengandung senyawa flavonoid, saponin, glikosida,
steroida/triterpenoida. Zat aktif yang dikandung daun senggani yang
berperan sebagai penyembuh luka:
a) Flavonoid berfungsi sebagai anti inflamasi, anti alergi, anti oksidan
b) Steroid berfungsi sebagai anti inflamasi
c) Saponin memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang
berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme
d) Tanin berfungsi sebagai adstringen yang menyebabkan penciutan
pori-pori kulit, memperkeras kulit, menghentikan eksudat dan
perdarahan ringan (Hasibuan, 2011)
Daunnya mengandung castalagin, procyanidin B-2, hellichrysoside
(Cheng, Hsu, & Chen, 1993), beberapa flavonoid (kuersitrin,
isokuerstritin, rutin dan kuersetin) (Lee et al., 2001).
Krim esktrak etanol daun seggani memiliki efektifitas yang sama dengan
Moist Exposed Burn Ointment (MEBO) terhadap penyembuhan luka
bakar derajat II deep partial thickness burn pada tikus putih (Rattus
norvegicus), meskipun MEBO memperlihatkan tampilan klinis yang lebih
baik (Purnama, Mastar, & Rahayu, 2013)
8
DAFTAR PUSTAKA
Cheng, J., Hsu, F., & Chen, H. (1993). Antihipertensive Principle From The
Leaves of Melastoma candidum. In Planta Med (pp. 405-407).
Haryadi, B., & Ticktin, T. (2012). Medicinal and Ritual Plants of Serampas,
Jambi. In Ethnobotany research and application (pp. 10: 133-149).
Hasibuan, D. (2011). Repository usu , repository.usu.ac.id.
Lee, M., Lin, R., Shen, L., Yang, L., Yen, K., & Hou, W. (2001). Monoamin
Oksidase B and Free Radical Scavening Activities of Natural Flavonoids
in Melastoma candidum D.Don J agric food . In J agric food Chem (pp.
49:5551-5555).
Liana, I. (2010). Aktvitas Antimikroba Fraksi Dari Ekstrak Metanol Daun
Senggani Terhadap S.aureus dan S.Typhii Serta Profil Kromatografi
Lapis Tipis Fraksi Teraktif. https: //core.ac.uk /download /files /478
/12347417.pdf.
Mulyani, S., Sofiatun, & Retnaningtyas, N. (2010). Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Metanol dan Fraksi n-Heksan :Kloroform:Asam Asetat: dari Daun
Melastoma candidum Terhadap Pertumbuhan S.Typhii.
https://core.ac.uk/download/files/478/12346705.pdf.
Pasorong, Y. S., Tambaru, Umar, M., & Masniawati, A. (2015). Identifikasi
Tumbuhan Berkhasiat Obat.
Prasetyawan, A. (2011). eprints.ums.ac.id.
Purnama, D., Mastar, H., & Rahayu, W. (2013). Perbandingan Pemberian Krim
Ekstrak Etanol Daun Senduduk (melastoma malabatrhicum L.) Moist
Exposed Burn Oinment dan Moist Dressing Secara Topikal Terhadap
Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus). FK UNRI , repository.unri.ac.id.
Purwanto, S. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Daun
Senggani ( Melastoma malabathricum) Terhadap Escherichia coli. 2345-
4972.PB.pdf.
9
Rusyana, Y. (2016). Melastoma malabathricum. Plant Resources of South-East
Asia , www.warintek. go.id /pangan_kesehatan / tanaman _obat /depkes /
1-183. pdf.
10