Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja ( K.A.

K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang nomor 1 tahun 2011, tentang


perumahan dan kawasan permukiman, dijelaskan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang
merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang
mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukan watak serta kepribadian bangsa
sebagai salah satu upaya membangun manusia
Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan
produktif; bahwa negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui
penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman agar masyarakat mampu bertempat
tinggal serta menghuni rumah yang layak dan
terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman,
harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah
Indonesia; bahwa pemerintah perlu lebih berperan
dalam menyediakan dan memberikan kemudahan
dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman
bagi masyarakat melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis
kawasan serta keswadayaan masyarakat sehingga
merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud
tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial
budaya yang mampu menjamin kelestarian
lingkungan hidup sejalan dengan semangat
demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam
tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dijelaskan juga bawah permukiman
kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah
perumahan yang mengalami penurunan kualitas
fungsi sebagai tempat hunian.

Untuk itu berdasarkan hasil permasalahan, maka


disusunlah kerangka acuan kerja DED Infrastruktur
Dasar Kawasan Kumuh (Kewenangan Provinsi) Di
Kota Tangerang Selatan, sehingga diharapkan pada
tahun mendatang penataan kawasan kumuh
(kewenangan provinsi) melalui pembangunan

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 1 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

menjadikan kampung lebih layak untuk ditinggali


oleh warga kota.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama


fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Ketersediaan infrastruktur perumahan dan
permukiman secara luas dan merata ditujukan untuk
memenuhi standar pelayanan minimal dan turut
menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat,
serta memberikan dukungan terhadap pertumbuhan
sektor riil.

Berdasarkan hal di atas, maka Pemerintah Provinsi


Banten di tahun 2017 menganggarkan dana APBD
untuk Pekerjaan DED Infrastruktur Dasar Kawasan
Kumuh (Kewenangan Provinsi) Di Kota Tangerang
Selatan yang tertuang dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKAP-
SKPD) Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun tujuan dari pekerjaan DED Infrastruktur
Dasar Kawasan Kumuh (Kewenangan Provinsi) Di
Kota Tangerang Selatan adalah tersedianya
rancangan teknis penataan kawasan kumuh hingga
menjadi kawasan yang layak untuk ditinggali.
Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah
tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat dan
layak huni di kawasan tersebut

1.4 SASARAN Adapun beberapa sasaran yang harus dicapai adalah


sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan


karakteristik di wilayah tersebut.
2. Ditetapkannya tipologi kawasan kumuh yang
ada.
3. Terumuskannya strategi penataan kawasan
kumuh berdasarkan hasil penetapan tipologi.
4. Dirumuskannya tahapan program dan kegiatan
penataan kawasan kumuh yang ada.
5. Teridentifikasinya topografi kawasan kumuh di
wilayah tersebut.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 2 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB II. PELAKSANAAN

2.1 DASAR HUKUM Peraturan perundang-undangan yang harus


digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan
kegiatan DED Infrastruktur Dasar Kawasan Kumuh
(Kewenangan Provinsi) di Kota Tangerang Selatan,
antara lain:
- Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
- Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
- Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
- Undang-Undang No. 01 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
- Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan;
- Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
- Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 22
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota.
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun
2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis
Cepat Tumbuh di Daerah.
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 09 Tahun
2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,
Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan dan
Permukiman di Daerah;
- Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 2 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Banten 2010-2030.
- Peraturan Daerah setempat yang berlaku.

2.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN Adapun ruang lingkup pekerjaan DED Infrastruktur
Dasar Kawasan Kumuh (Kewenangan Provinsi) di
Kota Tangerang Selatan terdiri atas;

Ruang lingkup wilayah dan menjadi prioritas


penanganan berdasarkan Keputusan Walikota
Tangerang Selatan Nomor 663/131-Huk/2017
tentang Penetapan Sebaran Dan Lokasi
Teridentifikasi Kumuh Perkotaan di Wilayah Kota
Tangerang Selatan adalah Kecamatan Ciputat
Timur, Kelurahan/Desa Cempaka Putih, RT 02/03,

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 3 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

03/03, 04/03 dan 04/06, dengan luas kawasan 14,9


Ha

Ruang lingkup kegiatan meliputi :


a. Persiapan
Adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga
ahli yang mencakup multi disiplin yang
berkompeten dalam bidangnya, memiliki
wawasan serta menghayati betul tugas dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan
perancangan teknis dan infrastruktur kawasan
kumuh. Bagaimana melaksanakan
perencanaan prasarana, sarana dan utilitas
kawasan permukiman tahapan pembangunan
serta bagaimana pengelolaannya dimasa
mendatang dalam waktu pelaksanaan yang
efektif. Pada tahap ini dilakukan mobilisasi
tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey,
penyusunan format isian, dan koordinasi dengan
dinas terkait.

b. Survey
Output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey
ini adalah keadaan eksisting topografi kawasan,
kondisi eksisting dan infrastruktur kawasan
kumuh yang terdiri atas :

1. jalan lingkungan;
2. penyediaan air minum;
3. drainase lingkungan;
4. pengelolaan air limbah;
5. pengelolaan persampahan;
6. proteksi kebakaran; dan
7. ruang terbuka hijau

c. Perencanaan Teknis Awal


Perencanaan teknis awal adalah hasil analisis
berdasarkan hasil survey lapangan, termasuk
konsep penataan yang diajukan, serta beberapa
sasaran pekerjaan yang dihasilkan seperti
tipologi kawasan kumuh yang ada. Dalam
perencanaan awal ini dihasilkan
rancangan/design infrastruktur yang paling baik
untuk dapat dilaksanakan pembangunannya.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 4 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

d. Perencanaan Teknis Akhir


Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan
semua hasil perencanaan awal yang terdiri atas
gambar konsep penataan, gambar teknis
perencanaan infrastruktur kawasan kumuh
menjadi lebih baik. Peta lokasi penataan, peta
penataan kawasan permukiman, serta
Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan dan
Pengawasan Pembangunannya.

A. TENAGA AHLI (PROFESIONAL STAFF)

Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan


pekerjaan ini terdiri atas :
1. Ketua Tim, sebagai Ahli Penataan Kawasan
Permukiman, dengan latar belakang pendidikan
Sarjana teknik (S-1) dan atau magister (S-2)
Perencanaan Wilayah dan Kota dan
berpengalaman di Bidang Penataan Kawasan
Permukiman khususnya kawasan kumuh.
Dengan minimal pengalaman selama 4 (Empat)
tahun.
2. Sarjana Teknik (S-1) Lingkungan, yang khusus
menangani masalah sanitasi lingkungan,
persampahan, air bersih khususnya
berpengalaman dibidang perancangan kawasn
kumuh. Pengalaman dibidangnya minimal 3
(Tiga) tahun.
3. Sarjana Teknik Sipil (S-1), sebagai ahli
infrastruktur kawasan permukiman. Dengan
pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun
4. Sarjana Teknik Arsitektur/Landscape (S-1),
sebagai ahli arsitektur/landscape kawasan
permukiman khususnya dibidang
arsitektur/landscape. Pengalaman dibidangnya
minimal 3 (Tiga) tahun.
5. Sarjana Sosial/Antropologi (S-1), sebagai ahli
sosial penataan kawasan kumuh. Pengalaman
dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun.

2.3 ORGANISASI PELAKSANA B. TENAGA PENDUKUNG


KEGIATAN a. Estimator
Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1
Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun,
serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga
Estimator yang mempunyai tugas pokok :

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 5 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

Membantu Team khususnya survey dan


perhitungan hasil desain pada
pembuatan gambargambar desain;
Membantu Team dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan perhitungan.

b. Surveyor / Juru Ukur


Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1
Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun
atau lulusan D3 Teknik dengan pengalaman
minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan
sebagai Tenaga Surveyor yang mempunyai
tugas pokok :
Melaksanakan survey dan pengukuran
detail bangunan/lahan;
Membantu Team dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.

c. Draftman / Juru Gambar


Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1
Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun
atau lulusan D3 Teknik dengan pengalaman
minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan
sebagai Tenaga Draftman yang mempunyai
tugas pokok :
Membantu Team khususnya pada
pembuatan gambar-gambar desain;
Membantu Team dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan penggambaran.

d. Tenaga Pendukung lainnya

2.4 RENCANA PELAKSANA Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan DED


KEGIATAN Infrastruktur Dasar Kawasan Kumuh (Kewenangan
Provinsi) di Kota Tangerang Selatan ini diperkirakan
120 (seratus dua puluh) hari kalender atau 4 (empat)
bulan, dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut:
A. Persiapan Pendahuluan
B. Survey dan Investigasi Lapangan
C. Analisa Data dan Perhitungan Infrastruktur Dasar
D. Perencanaan Desain dan Penggambaran
E. Perhitungan RAB dan Spesifikasi Teknis
F. Pelaporan

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 6 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

2.5 HASIL YANG DIHARAPKAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan
ini adalah DED Infrastruktur Dasar Kawasan Kumuh
(Kewenangan Provinsi) di Kota Tangerang Selatan
sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan bermanfaat
untuk pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan
berhasil dan tepat guna.

2.6 SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan Pekerjaan DED Infrastruktur


Dasar Kawasan Kumuh (Kewenangan Provinsi) di
Kota Tangerang Selatan diperlukan biaya kurang
lebih Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah)
termasuk PPN 10% dibiayai Dana APBD Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2017.

BAB. III PELAPORAN

3.1 METODE EVALUASI Pedoman kriteria dan standar yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaan adalah pedoman, kriteria,
dan standar yang berlaku di Indonesia atau spesifik
di lokasi pekerjaan pada saat ini. Dalam
penerapannya harus dipertimbangkan untung-rugi,
kemudian sistem operasi dan pemeliharaan sesuai
dengan kondisi sosial budaya, aspirasi dan keinginan
masyarakat setempat serta pemerintah daerah,
tepat guna dan biaya konstruksi yang aman dan
efisien.

Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas hasil


DED Infrastruktur Dasar Kawasan Kumuh
(Kewenangan Provinsi) di Kota Tangerang Selatan
yang sudah dibuat. Apabila kemudian hari
didapatkan ketidakmantapan mutu hasil desain ini,
maka konsultan harus bersedia memperbaikinya.

3.2 SISTEM PELAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada


pengguna jasa adalah :

a. Laporan Pendahuluan, berisi :


1) Rencana kerja penyedia jasa secara
menyeluruh;
2) Mobilisasi Tenaga Ahli, Tenaga Pendukung
dan peralatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan;
3) Hasil peninjauan lapangan awal;

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 7 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

4) Jadual kegiatan penyedia jasa yang


dituangkan dalam bentuk kurva-S.

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan di


hadapan audiens yang diundang pengguna jasa
dimana penyedia jasa harus menyiapkan bahan
expose untuk dibagikan kepada audiens.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK atau
setelah Berita Acara Persetujuan Laporan
Pendahuluan diterbitkan, laporan diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku.

b. Laporan Bulanan, berisi:


1) Kegiatan dan kemajuan pekerjaan berjalan
yang dilampiri absen personil dan kurva-S
pekerjaan;
2) Rencana kegiatan bulan yang akan datang
yang disusun secara rinci, jelas dan
terprogram.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya


setiap tanggal 25 setiap bulan berjalan, masing-
masing diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

c. Draft Laporan Antara, berisi:


1) Pengembangan konsep menjadi perencanaan
yang lebih detil, mencakup layout ruang yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
2) Pengembangan konsep bentuk massa
bangunan terkait tampilan aspek arsitektural.
3) Pengembangan rencana jaringan
infrastruktur yang dibutuhkan;

Hasil pelaksanaan pekerjaan dan prosentase


kemajuan pekerjaan harus dilaporkan selambat-
lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan, laporan diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku dan dipresentasikan di
hadapan audiens yang diundang oleh pengguna
jasa. Dalam hal ini penyedia jasa juga
menyiapkan bahan expose untuk dibagikan
kepada audiens.

d. Draft Laporan Akhir, berisi:


1) Pengembangan rencana desain baik dari
aspek struktur dan utilitas;

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 8 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

2) Pengembangan rencana perhitungan


anggaran biaya;
3) Draft rencana kerja dan syarat.

Draft Laporan Akhir akan dipresentasikan di


hadapan audiens dengan mengundang
pengguna jasa, dan laporan diserahkan sebanyak
5 (lima) buku. Dalam hal ini penyedia jasa juga
menyiapkan bahan expose untuk dibagikan
kepada audiens dan harus dilaporkan selambat-
lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan.

e. Laporan Akhir, berisi:


Hasil akhir kegiatan berupa hasil analisa data dan
desain setelah penyempurnaan presentasi/
pembahasan Draft Laporan Akhir harus
dilaporkan selambat-lambatnya 150 (seratus
lima puluh) hari kalender atau setelah Berita
Acara Persetujuan Laporan Akhir diterbitkan,
laporan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

f. Laporan Pendukung, berisi:


Hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah diolah
dan dianalisa datanya, masing-masing laporan
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku, yaitu :
1) Rencana Teknis Jaringan Infrastruktur
Lengkap;
2) Hasil Survey dan Pengukuran;
3) Laporan Bill of Quantity/BOQ (RAB) berikut
Analisa Harga Satuan;
4) Laporan Hasil Perhitungan Analisa
Infrastruktur Dasar;
5) Laporan Rencana Kerja dan Syarat/RKS.

g. Dokumentasi :
1) Dokumentasi Pelaksanaan di Lapangan,
berisi foto-foto kegiatan, diserahkan
sebanyak 3 (tiga) buku;
2) Video hasil foto/rekaman di udara
menggunakan drone yang disimpan dalam
harddisk external.

h. Gambar Detail Desain :


- Kalkir A1 : 1 (satu) buku.
- Fotocopy A1 : 2 (dua) buku.
- Fotocopy A3 : 5 (lima) buku.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 9 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN
Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )
PEKERJAAN DED INFRASTRUKTUR DASAR KAWASAN KUMUH (KEWENANGAN PROVINSI) DI KOTA TANGERANG SELATAN

Seluruh laporan hasil kegiatan disalin ke dalam soft


copy ke dalam harddisk external dan merupakan
dokumen yang harus diserahkan kepada pengguna
jasa.

3.3 PENUTUP Demikian KAK ini disusun untuk digunakan


sebagaimana mestinya, dan apabila ada perubahan
atau penyesuaian KAK, maka akan dilakukan
perbaikan KAK sebagaimana tercantum dalam
pedoman pelaksanaan pembangunan APBD Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2017.

Serang, Maret 2017

KEPALA DINAS
PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI BANTEN

Ir. H. MOH. YANUAR, MP.


Pembina Utama Madya
NIP. 19610101 198802 1 001

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Halaman 10 ~ 10


BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS KAWASAN PERMUKIMAN

Anda mungkin juga menyukai