Anda di halaman 1dari 2

Peran Media Dalam Pembelajaran

Pada proses pembelajaran kimia, menurut Hans Dieter Barke (dalam Students
Misconceptions and How to Overcome Them, 2009) media termasuk bagian penting yang
terlibat di dalamnya. Walaupun komposisinya kurang dari 20%, peranan media tidak dapat
dianggap sebelah mata. Tanpa media proses pembelajaran akan mengalami ketimpangan.
Tujuan pembelajaran akan sulit tercapai jika dalam proses belajar tidak menggunakan media
yang sesuai dengan materi.

https://image.slidesharecdn.com/misconceptionbook1-150420221715-conversion-
gate01/95/misconception-in-chemestry-hans-dieter-14-638.jpg?cb=1429568287

Istilah media dapat diartikan sebagai pengantar atau perantara. Hal tersebut berarti
bahwa media berfungsi sebagai perantara/pengantar pesan antara pengirim dengan penerima
pesan pada saat terjadinya komunikasi. Dalam hal ini, proses pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses komunikasi tersebut. Dalam proses komunikasi ini terdapat istilah encoding
serta decoding. Encoding merupakan pesan yang disampaikan dalam bentuk simbol
komunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Sedangkan, decoding merupakan
penafsiran simbol komunikasi tersebut oleh peserta didik.
Menurut Briggs (1977), media merupakan segala sesuatu dalam bentuk fisik yang
digunakan dalam menyampaikan pesan dan berfungsi untuk merangsang peserta didik saat
proses pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (1986), penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keinginan, minat yang baru, motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik

. Dari beberapa definisi media, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran secara
umum ialah alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran tercapai secara maksimal. Dengan adanya media pembelajaran, diharapkan
proses belajar dapat berjalan lebih menarik, dapat meningkatkan motivasi serta minat belajar
dari peserta didik.

Dalam jurnal psikologi Ratna Supradewi, 2010, disebutkan pada penelitian Goleman,
2001, menyatakan bahwa ada hubungan antara keterlibatan emosi, belajar, dan memori
jangka panjang. Keterlibatan emosi diperlukan pada kegiatan saraf otak untuk merekatkan
ingatan pada proses belajar. Untuk menghadirkan adanya keterlibatan emosi, maka
diperlukan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Keterlibatan emosi dapat
ditunjukkan dari meningkatnya semangat siswa dalam mengikuti proses belajar. Pemanfaatan
media pembelajaran yang sesuai dapat menunjang terbentuknya proses pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratna Supradewi, 2010, disebutkan bahwa salah
satu media pembelajaran yaitu berupa musik dapat meningkatkan konsentrasi dan perekatan
ingatan, selain itu tercipta suasana lebih rileks. Hal tersebut dapat mempengaruhi performa
peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar lebih tinggi. Dengan adanya media musik
dapat mempengaruhi gelombang otak dan neurofisiologis pada peserta didik.

Jadi, walaupun media komposisinya tidak terlalu besar dalam proses pembelajaran,
namun media dapat berpengaruh siginifikan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai