Anda di halaman 1dari 3

PERUSAHAAN saya berencana untuk mengalihkan/menjual saham anak

perusahaan kami (belum listing) kepada pihak lain (independent). Adakah


potensi pajak yang akan kami tanggung perihal rencana pengalihan saham
tersebut?
Rudi Salim, Jakarta.
Jawaban:
TERIMA kasih atas pertanyaan Bapak. Dalam kasus ini, perihal saham
yang perusahan Bapak miliki belum listing di bursa efek, maka hanya ada
satu aspek PPh yang akan dibebankan.
Atas keuntungan (capital gain) dari pengalihan harta kepada perseroan
sebagai pengganti saham atau penyertaan modal merupakan objek pajak
yang terutang PPh. Hal ini sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4
ayat (1) huruf d angka 1, yang tegas menyebutkan bahwa objek pajak
meliputi:
(d) keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
1. keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,
dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;..
Adapun tarif yang dikenakan adalah tarif yang diatur dalam Pasal 17 UU
PPh yaitu 25% (tarif PPh Badan) yang akan terutang di akhir masa pajak
setelah diakumulasi dengan penghasilan lain perusahaan Bapak selama
satu tahun pajak.
Perlu diperhatikan bahwa keuntungan yang dimaksud pada penjelasan di
atas merupakan keuntungan yang timbul dari selisih harga pari / harga
nominal saham (par value of stock) dengan harga pasar pada saat
dialihkannya suatu harta/saham tersebut.
Hal ini ditegaskan dalam ketentuan Pasal 10 ayat (3) UU PPh, yang
menyebutkan:
Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka
likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau
pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau
diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri
Keuangan.
Penafsiraan menurut Penjelasan ayat di atas adalah apabila terjadi
pengalihan harta, penilaian harta yang dialihkan wajib dilakukan
berdasarkan harga pasar. Pengalihan harta tersebut dapat dilakukan
dalam rangka pengembangan usaha berupa penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha.
Selain itu pengalihan tersebut dapat dilakukan pula dalam rangka likuidasi
usaha atau sebab lainnya. Sehingga bila terjadi selisih antara harga pasar
dengan nilai sisa buku harta yang dialihkan merupakan penghasilan yang
dikenakan pajak.
Untuk memperjelas pemahaman di atas, berikut kami gambarkan implikasi
pajak penghasilan dari skema pengalihan saham yang perusahaan bapak
akan lakukan:
Contoh asumsi:
Perusahaan bapak (PT A) memiliki 50% saham di PT B (Anak
Peusahaan). PT A berencana menjual seluruh saham PT B kepada PT C.
Total seluruh Modal yang tercatat pada neraca PT B sebesar Rp10 triliun
Nilai nominal saham PT B Rp1.000/lembar saham
Saham PT B yang dimiliki PT A senilai dengan Rp5 triliun atau senilai
dengan 5 miliar lembar saham
Nilai pasar pada saat pengalihan saham adalah sebesar Rp4.000/lembar
saham
Berapa besar beban pajak yang timbul dari pengalihan saham PT B yang
perusahaan Bapak miliki kepada PT C?
Pembahasan:

Selisih Keuntungan : Nilai Pasar Nilai Nominal

: Rp4.000 Rp1.000

: Rp3.000

Jumlah Lembar Saham x Selisih


Modal yang Dialihkan ke HK :
Keuntungan

: 5.000.000.000 lembar x Rp3.000

: Rp15.000.000.000.000

Beban PPh (bila memenuhi : Modal yang Dialihkan x Tarif PPh


syarat subjektif) (25%)

: Rp15.000.000.000.000 x 25%

: Rp3.750.000.000.000

Demikian penjelasan dari kami. Semoga dapat membantu Bapak Rudi.

Anda mungkin juga menyukai