GULA SEMUT
Oleh:
Mey Putri Purwanti
NIM A1H013031
(Sumodiningrat, 2001).
pedesaan. Salah satu tanaman yang perlu mendapat perhatian dalam kegiatan
pengembangan agroindustri pedesaan ini berupa tanaman kelapa. Agroindustri
gula kelapa.
(gula jawa) yang sangat potensial di Jawa Tengah bahkan di Indonesia, selain
dan Perdagangan Kabupaten Banyumas (2009), pada tahun 2008 terdapat kurang
lebih 28.300 unit usaha gula kelapa dengan volume produksi mencapai 23.772 ton
per tahun yang tersebar dalam 14 kecamatan. Dari 14 kecamatan tersebut, ada 4
gula kelapa yang tersebar dalam 19 kecamatan dan menyerap sekitar 36.484
tenaga kerja dengan volume produksi mencapai 24.296 ton per tahun dengan nilai
diperkirakan terdapat lebih 28.000 unit usaha gula kelapa yang tersebar di sentra-
sentra gula kelapa seperti Cilongok, Wangon, Somagede dan Ajibarang dengan
B. Tujuan
gula semut
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gula kelapa atau biasa dikenal dengan gula jawa atau gula merah
merupakan gula yang dihasilkan dari pengolahan nira kelapa yang dicetak. Gula
masak karena memiliki aroma dan rasa yang khas karamel palma. Gula kelapa
memiliki warna, aroma, dan rasa yang khas sehingga jika beberapa produk
Gula semut merupakan hasil olahan nira tanaman familia palmae yang
berbentuk serbuk. Perbedaan antara gula semut dengan gula merah yaitu dalam
Disamping itu, gula kelapa juga digunakan untuk pemanis minuman, bahan
pembuat kecap, bahan pembuat dodol, dan pembuat kue serta bahan penambah cita rasa
pada makanan. Selain gula kelapa dalam setengah tempurung kelapa dan bulat silindris,
adapula dalam bentuk gula semut. Gula semut dibuat dari gula kelapa yang dipadukan
dengan empon-empon seperti kencur, jahe, maupun temu lawak. Gula semut tersebut
memiliki berbagai manfaat kesehatan antara lain mencegah perut kembung, masuk angin,
flu, batuk, maupun sebagai penghangat badan. Oleh karena gula semut saat ini banyak
dicari orang, bahkan sudah ada pengusaha yang mengeksport sampai Australia maupun
Eropa (www.food-info.net).
kelapa kristal atau gula semut memiliki banyak persamaan antara kedua
waktu yang lebih lama dan tidak dilakukan proses pencetakan melainkan
yang disadap. Aliran nira sangat kecil pada musim hujan dan musim
berikutnya aliran nira bertambah besar, tetapi pada musim kering yang
sehari atau dua kali sehari, yaitu pada pagi hari saja atau pada pagi dan
sore hari.
c. Penyaringan
Umumnya setelah pongkor diturunkan dari pohon, nira langsung
kelapa dengan kualitas yang baik adalah nira yang bersih dan bening
dengan baik.
d. Pemasakan
dipanaskan untuk kemudian diolah bersama dengan nira pagi hari. Hal
ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Naufalin (2012), bahwa nira
bahan bakar berupa serbuk kayu ataupun kayu bakar. Nira yang
akan terkumpul dan terapung bersama buih ketika nira mendidih Buih
besar setelah defoaming serta nira kental terasa berat ketika diaduk.
nira sampai end point biasanya memakan waktu 5-6 jam untuk 60 liter
tersebut dapat menurunkan kadar air gula sampai 10% dan diharapkan
e. Pemadatan
tungku dan diletakkan diatas ban bekas atau kotak kayu. Nira kental
diaduk terus menerus sampai menjadi lebih padat dan mulai dingin.
ditata rapi diatas meja yang biasanya dialas plastik atau kandi (karung
plastik beras). Satu persatu cetakan diisi dengan nira kental dan
g. Pendinginan
hangat sebelum dikemas dengan plastik. Gula yang sudah dilepas dari
karena jika gula kelapa dikemas dalam kondisi hangat maka akan
timbul uap air pada permukaan kemasan yang menyebabkan gula
h. Pengemasan
Proses pembuatan gula kelapa kristal dapat dilakukan dua cara yaitu
gula kelapa kristal yang dibuat dari nira kelapa dan yang dibuat dari gula
kelapa cetak yang sudah jadi. Pembuatan gula kelapa kristal yang dibuat
sehingga produsen menarik atau bahkan membeli gula kelapa cetak yang
ada dipasaran untuk diolah menjadi gula kelapa kristal karena keuntungan
2006).
bumbung dicuci dengan air dingin kemudian dibilas dengan air panas
dimasukkan pula sedikit kapur sirih agar nira tidak asam atau tidak
minyak kelapa atau santan untuk setiap 25 liter nira. Pada saat ini
(memadat dan mengeras) dan tidak bercampur dengan air jika dituang
kedalam air dingin. Penentuan end point dapat dilakukan dengan cara
End point sudah tercapai apabila masakan tidak larut dalam air
Gula kelapa yang akan dibuat menjadi gula kelapa kristal harus
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Penggaris
4. kalkulator
B. Prosedur Kerja
2. Diamati tahapan dan prinsip pengolahan pangan dalam pembuatan gula semut
semut
5. Dicatat cara kerja dari alat yang digunakan dalam pembuatan gula semut
semut dari nira hingga bahan jadi serta perhitungan kesetimbangannya dibuat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Diagram alir
2. Peralatan
3. Kesetimbangan massa
100kg Nira kelapa 10% air dan kotoran + 90% gula kelapa
Gula balok Dimasak Disaring Proses
Air Uap Gula Kotoran karamelisasi
B. Pembahasan
Gula semut merupakan hasil olahan nira tanaman familia palmae yang
berbentuk serbuk. Perbedaan antara gula semut dengan gula merah yaitu dalam
Disamping itu, gula kelapa juga digunakan untuk pemanis minuman, bahan
pembuat kecap, bahan pembuat dodol, dan pembuat kue serta bahan penambah
cita rasa pada makanan. Selain gula kelapa dalam setengah tempurung kelapa dan
bulat silindris, adapula dalam bentuk gula semut. Gula semut dibuat dari gula
kelapa yang dipadukan dengan empon-empon seperti kencur, jahe, maupun temu
lawak. Gula semut tersebut memiliki berbagai manfaat kesehatan antara lain
mencegah perut kembung, masuk angin, flu, batuk, maupun sebagai penghangat
badan. Oleh karena gula semut saat ini banyak dicari orang, bahkan sudah ada
info.net).
Proses pembuatan gula kelapa kristal dapat dilakukan dua cara yaitu gula
kelapa kristal yang dibuat dari nira kelapa dan yang dibuat dari gula kelapa cetak
yang sudah jadi. Pembuatan gula kelapa kristal yang dibuat dari gula kelapa cetak
atau bahkan membeli gula kelapa cetak yang ada dipasaran untuk diolah menjadi
gula kelapa kristal karena keuntungan yang nantinya didapat lebih tinggi,
disamping itu juga untuk memanfaatkan (rekondisi) produk gula kelapa cetak.
Pada prinsipnya proses produksi gula kelapa kristal meliputi : proses pengaturan
dicuci dengan air dingin kemudian dibilas dengan air panas lalu dikeringkan
atau diasapi. Ada baiknya ke dalam bumbung dimasukkan pula sedikit kapur
sirih agar nira tidak asam atau tidak mudah rusak. Nira dari penyadapan diukur
suhu antara 110-120oC sambil diaduk. Pada saat nira mendidih, nira berbuih
dan tampak bercampur dengan kotoran halus dan harus dihilangkan dengan
diserok. Untuk menjaga agar buih didalam wajan tidak meluap maka
ditambahkan 1 sendok makan minyak kelapa atau santan untuk setiap 25 liter
nira. Pada saat ini harus dihindari terjadinya pemasakan yang melewati titik
End point merupakan suhu akhir pemasakan, dimana nira sudah mulai
kental dan meletup-letup. Akhir pemasakan juga dapat diketahui secara visual,
yaitu nira yang dipanaskan akan menggumpal (memadat dan mengeras) dan
tidak bercampur dengan air jika dituang kedalam air dingin. Penentuan end
dalam gelas yang berisi air. End point sudah tercapai apabila masakan tidak
larut dalam air (mengendap). Selanjutnya nira kental dalam wajan segera
Gula kelapa yang akan dibuat menjadi gula kelapa kristal harus bermutu
L air). Larutan gula kelapa yang diperoleh disaring dengan kain saring
sehingga dihasilkan larutan gula yang bersih. Larutan gula bersih ditambah
dengan gula pasir sebanyak 5-15%, kemudian dipanaskan pada suhu 110oC
sambil diaduk-aduk agar merata dan sampai pekat. Untuk mendapatkan rasa
dimasukkan kedalam larutan gula pada saat rebusan larutan gula tersebut
selama beberapa menit supaya agak dingin. Kristal yang terbentuk kemudian
disaring menggunakan ayakan dari stainles steel ukuran sekitar 60-80 mesh
tambahan, antara lain ekstrak jahe, ekstrak daun pandan, ekstrak kayu manis,
dari hasil perasan jahe yang diparut serta disaring dan diendapkan zat patinya.
Untuk setiap 6 liter nira diperlukan 400 gram jahe segar. Pemberian bahan
menyatu dengan gula kelapa kristal dan tidak hilang dengan pemanasan yang
terlalu lama. Disamping bahan penambah cita rasa, dapat pula ditambahkan
pedesaan. Salah satu tanaman yang perlu mendapat perhatian dalam kegiatan
gula kelapa.
(gula jawa) yang sangat potensial di Jawa Tengah bahkan di Indonesia, selain
dan Perdagangan Kabupaten Banyumas (2009), pada tahun 2008 terdapat kurang
lebih 28.300 unit usaha gula kelapa dengan volume produksi mencapai 23.772 ton
per tahun yang tersebar dalam 14 kecamatan. Dari 14 kecamatan tersebut, ada 4
Kabupaten Purbalingga, terdapat kurang lebih 16.197 unit usaha gula kelapa yang
tersebar dalam 19 kecamatan dan menyerap sekitar 36.484 tenaga kerja dengan
volume produksi mencapai 24.296 ton per tahun dengan nilai investasi sekitar
unit usaha gula kelapa yang tersebar di sentra-sentra gula kelapa seperti Cilongok,
Wangon, Somagede dan Ajibarang dengan voleme produksi mencapai 23.772 ton
per tahun.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
[massa keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa]
komponen - komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total
massa suatu elemen (contoh: gula). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi
kimia dan fisika, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel
laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun
laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif
atau negatif.
100kg Nira kelapa 10% air dan kotoran + 90% gula kelapa
Gula balok Dimasak Disaring Proses
Air Uap Gula Kotoran karamelisasi
Kendala yang terjadi saat praktikum adalah tempat yang kurang luas
sehingga banyak praktikan yang berada di luar serta saat praktikum praktikan
A. Kesimpulan
Gula kelapa yang akan dibuat menjadi gula kelapa kristal harus bermutu
Larutan gula kelapa yang diperoleh disaring dengan kain saring sehingga
dihasilkan larutan gula yang bersih. Larutan gula bersih ditambah dengan gula
pasir sebanyak 5-15%, kemudian dipanaskan pada suhu 110oC sambil diaduk-
aduk agar merata dan sampai pekat. Untuk mendapatkan rasa tertentu dapat
ditambahkan bumbu sesuai yang diinginkan, misalkan ditambah ekstrak jahe atau
kencur dan santan. Pemberian bumbu dilakukan dengan cara dimasukkan kedalam
larutan gula pada saat rebusan larutan gula tersebut mengeluarkan buih.
Gula kelapa yang akan dibuat menjadi gula kelapa kristal harus bermutu
Larutan gula kelapa yang diperoleh disaring dengan kain saring sehingga
dihasilkan larutan gula yang bersih. Larutan gula bersih ditambah dengan gula
pasir sebanyak 5-15%, kemudian dipanaskan pada suhu 110oC sambil diaduk-
aduk agar merata dan sampai pekat. Untuk mendapatkan rasa tertentu dapat
ditambahkan bumbu sesuai yang diinginkan, misalkan ditambah ekstrak jahe atau
kencur dan santan. Pemberian bumbu dilakukan dengan cara dimasukkan kedalam
larutan gula pada saat rebusan larutan gula tersebut mengeluarkan buih.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
_____. 1998. SNI 01-4852-1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik
Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyumas tahun. 2003. Data Lahan
Kelapa Kabupaten Banyumas
Fardiaz, S. 1996. Prinsip HACCP dalam Industri Pangan. Teknologi Pangan dan
Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.
FDA. 1995. Sanitation, sanitary regulation and voluntary programs. In: G. Mariot,
and Norman (Editors). Principles of Food Sanitation, Hal 7. Third Edition.
Chapman and Hall, New York
Mustaufik dan P. Haryanti. 2006. Evaluasi Mutu Gula Kelapa Kristal yang Dibuat
dari Bahan Baku Nira dan Gula Kelapa Cetak. Laporan Penelitian. Peneliti
Muda Dikti Jakarta. Jurusan Teknologi Pertanian Unsoed. Purwokerto.
(tidak dipublikasikan
Purnomo, E. 1997. Upaya Peningkatan Daya Saing Gula Merah Rakyat dari
Pengolahan Hasil Tanaman Pemanis Alami. Prosiding Seminar Teknologi
Hasil Pertanian, Bogor.
Purwanisiwi, D.A. 2003. Pengaruh Sumber Iodium dan Umur Simpan terhadap
Sifat Kimia dan Sensorik Gula Kelapa Cetak Beryodium. Skripsi. Fakultas
Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.