Oleh :
Ir. Agus Margiwiyatno, MS., PhD
Susanto Budi Sulistyo,M.Si., PhD
Riana Listanti, S.TP., M.Sc
Komoditas Pertanian”. Modul praktikum ini dapat membantu para siswa dalam
Penulis
ATURAN PRAKTIKUM
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Mutu adalah sesuatu hal yang memberikan nilai dan biasanya menjadi
dari komoditas yang menyebabkan suatu komoditas memiliki harga bagi daya
dari karakteristik dan sifat-sifat yang memberikan nilai komoditas sebagai bahan
makanan dan bahan kesenangan. Oleh karena itu mutu suatu komoditas dapat
mutu pengolahan, mutu gizi dan mutu tampilan (Winarno, 1986 dan Kader, 1992
penjagaan suatu tingkatan mutu produk atau proses sesuai dengan yang
atribut produk yang dinilai secara organoleptik (warna, tekstur, rasa dan
bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan dan konsistensi; flavor
yaitu sensasi dari kombinasi bau dan cicip, dan (2) karakteristik tersembunyi,
komponen mutu eksternal dan mutu internal. Komponen mutu eksternal adalah
tampilan yang dapat terlihat langsung dan merupakan penilaian pertama yang
dapat memberi gambaran tingkat mutu suatu komoditas, walaupun tidak selalu
penampakan mutu dari luar merupakan refleksi mutu internal atau kondisi
faktor yang sangat penting, karena konsumen akan lebih dulu menilai hal yang
terlihat langsung. Beberapa hal yang mempengaruhi mutu eksternal terdiri dari
volume buah, serta tekstur, cita-rasa dan nilai gizi. Penilaian komponen mutu
buah dapat dilakukan dengan pengukuran secara optik, akustik atau ultrasonik,
dapat mendeteksi gula di dalam buah, dan warna internal buah diukur dengan
dapat mengukur khlorofil dan pigmen lain yang berada pada permukaan buah,
sehingga dapat menaksir ketuaan dan mutu buah. Demikian pula penggunan
mengatur agar jarum berada pada posisi angka nol. Letakkan ujung bawah
penetrometer kepermukaan bahan pangan yang akan diukur. Tekan tombol atas
penetrometer secara perlahan sehingga jarum bergerak pada buah. Apabila jarum
sudah tidak bergerak lagi, penekanan dihentikan dan angka yang ditunjuk oleh
1. Pnetrometer 4. Jeruk
2. Pisau 5. Apel
D. Prosedur Praktikum
Jarum penunjuk pada penetrometer akan berhenti saat daging buah pecah atau
5. Memberikan deskripsi sensoris (rasa, warna dan aroma) dari setiap buah yang
diuji.
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
bersifat larut dalam air yang terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa.
Gula memberikan flavor dan warna melalui reaksi browning secara non enzimatis
pada berbagai jenis makanan. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan makanan atau minuman. Dalam industri pangan, sukrosa diperoleh dari bit
atau tebu (Winarno 1997). Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya: Gula, garam, protein dsb.
aquades adi dibersihkan menggunakan tisu tanpa menekan permukaan kaca optik.
Larutan gula diteteskan ke permukaan kaca optik 2 hinngga 3 tetes, lalu ditutup
agar tidak terkena cahaya dari luar. Masing-masing konsentrasi gula dilakukan 3
kali pengulangan untuk mendapatkan nilai atau data yang benar. (Tanjung, 2013)
1. Refraktometer
2. Tisue
3. Pisau
D. Langkah percobaan