a. Timbangan analitik
timbangan analaitik adalah timbangan yang biasa digunakan untuk menimbang maasa
suatu zat dalam laboratorium dengan akurat, timbangan memiliki fungsi, salah satunya yaitu
menimbang massa suatu zat yang akan digunakan dalam percobaan, satu prinsip kerja
nerara analitik ini adalah dengan penimbangan yang dilakukan, biasanya timbangan ini
menghasilkan hasil yang akurat. (rahmah dan salsabilla, 2022)
b. Colorimeter
Analisis kolorimetri, atau kolorimetri dalam bahasa Indonesia, adalah teknik yang
digunakan dalam analisis kimia yang melibatkan penggunaan Perbandingan intensitas
masing-masing peringatan individu dengan Peringatan Bahasa standar dengan gerakan
memutar-mutar Peringatan intens dari labirin saat ini. Metode ini berhasil digunakan untuk
mengkomunikasikan sentimen dengan Bagaimana melakukan analisis intens terhadap
cahaya yang dapat diandalkan Karena lintang dan adat, sumber cahaya yaitu Yang
digunakan adalah Cahaya Putih. (wulandari dan dzulkifli, 2018)
Colorimeter sendiri merupakan detektor yang digunakan untuk menilai intensitas cahaya
menggunakan informasi yang diperoleh dari pantulan cahaya. Detektor ini mampu
memantau penyerapan suara dalam kisaran 0,05 hingga 1. Detektor memiliki delapan
panjang gelombang dan berisi semua data cahaya. Panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah 430, 470, 565, dan 635 nm. ( kahar et al, 2019 )
c. pH meter
ph meter adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk mengkur tingkat keasaman suatu
zat, fungsii alat ini adalah mengukur tingkat keasaman yang ada didalam larutan, dengan
melihat dari ph yang dihasilkan dalam larutan tersebut, setiap ph meter memiliki tingkat
akurasi yang berbeda-beda ( devirizanty dkk, 2021)
ph meter biasa digunakan untuk mengukur cairan seperti hcl, air dan cairan lainnya,
denagan cara memasukkan kawat ke cairan tersebut, alat ini menggunakan prinsip kerja
proses kalibrasi, pada setiap ph meter memiliki kalibrasi, ketahanan dan akurasi yang
berbeda-beda ( seduwa dan hadiatna, 2017)
d. Oven
oven adalah suatu alat yang biasa digunakan untuk mengerikngkat zat baik bahan
konsumsi maupun non konsumsi, oven sendiri memiliki fungsi yaitu untuk memproduksi
bahan yang akan dibuat dengan proses yang dinamakan pemanasan, oven kalau sudah
menyala berarti menandakan oven tersebut siap untuk digunakan karena sudah panas
( haridadi dkk, 2019)
fungsi lain dari produksi ini yaitu berfungsi menetralkan atau mensterilkan alat-alat yang ada
di laboratorium, cara menggunakannya bisa memasukkan alat-alat nya ke dalam oven
dengan melapisinya dengan kertas (andiani, 2016)
hot plate stirrer adalah alat yang digunakan untuk menyatukan dua zat yang berbeda atau
heterogen menjadi satu ada yang bisa disebut homogen, hot plate strrer ini menggunakan
putaran, magnet dan suhu panas untuk mengoperasikannya, atau mengaduk zat yang akan
digunakan, hot plate stirrer ini mempunyai kecepatan 100 rpm sampai 4000 rpm dalam
putarannya, dan memiliki suhu mencapai 120 derajat, dan bisa lebih. ( adnyana, 2022)
hot plate stirrer ini terbuat dari magnet, kemudian magnet tersebut berputar dan
kecepatannya bisa ditentukan oleh penggunanya, larutan terbentuk dari rotasi terus menerus
yang ada di hot plate stirerr sampai menimbulkan campuran pada saat mengaduk. ( guidote
jr. et al, 2014)
Ekstraksi Metode Maserasi
Buah bit
Pengecilan Ukuran
Blanching
Aquades
Masukkan erlenmeyer
Analisa
a. Pengujian Warna Sampel
menggunakan pipet
Tempelkan
DAFTAR PUSTAKA
Yusasrini N.L. , Puspawati I.G.K.D. dan Anom jambe AAGN (2013) penuntun praktikum
kimia dasar
Andriani R. 2016. Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk mengatasi
keselamatan kerja dan keberhasilan laboratorium. 1(1)
Adnyana IGS, Mahardianata IMA, Suhartono, Dharmayanti CI. (2022). Rancang bangun hot
plate magnetic stirrer berbasis Arduino uno 4(2): 121-129
Guidote Jr. AM, Pacot GMM, Cabacungan PM.(2015). Low-cost magnetic stirrer from
recycled computer parts with optional hot plate 92(1): 102-105
Rahayu LO, Fidyasari A. 2022. Organoleptic and dietary fiber quality of black pigeon pea
flour as bioencapsulation material. Jurnal Inovasi Pendidikan 3(4): 5911-5918
Hariadi E, Anistyasari Y, Zuhrie MS, Putra RE. 2019. Mesin oven pengering cerdas berbasis
Internet of Things (IoT) 2(1): 18-32
Rahmah F, Salsabila FF. 2022. Uji kalibrasi alat ukur massa pada neraca analitik
menggunakan metode perbandingan langsung. Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi
7(1): 24-32
Wulandari DA, Yulkifli. 2018. Studi awal rancang bangun colorimeter sebagai pendeteksi
pada pewarna makanan menggunakan sensor photodiode. Pilar of Physics 11(2): 81-87
Prabowo S, Sutrisno CKU, Candra KP, Rahmadi A, Yuliani. 2023. Colorimeter design for dry
food-products inspection using TCS3200 sensor and Arduino mega-2500. Advances in food
science, sustainable agriculture and agroindustrial engineering 6(2): 134-141
Udiyana F, Harida, Sartika PS. 2015. Analisis keterampilan menggunakan dan merangkai
alat praktikum melalui self dan peer assessment pada mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa 4(12)
Sudewa B, Hadiatna F. 2017. Evaluasi sensor FIT0348 sebagai alat ukur potential of
hydrogen (PH) larutan. Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan 4(2): 570-578
Lampiran