Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Hamdan Yusuf
NIM : 205100300111083
Jurusan/Fakultas : TIP/FTP
Kelompok : 03
Tanggal Praktikum : 30 September 2020
Nama Asisten : Arya Nugraha Hananto
1.2 Teori
1.2.1 Pengertian Pengukuran Presisi dan Akurat (1 sitasi)
Pengukuran presisi merupakan suatu ketepatan dalam melakukan pengukuran
yang dilakukan pengulangan hingga mencapai hasil yang sesuai. Suatu hasil ukur
dapat dikatakan presisi apabila nilainya tidak akan berubah, walaupun dilakukan
pengulangan. Selain itu, alat ukur yang digunakan juga harus tepat, supaya bisa
mendapatkan hasil ukur yang presisi.
Pengukuran Akurat merupakan suatu hasil pengukuran yang analisis nilainya
mendekati ketepatan. Suatu hasil ukur dapat dikatakan akurat apabila nilai hasil uji
mendetai nilai asli dari variabel yang diukur. Oleh karena itu, alat ukur yang
digunakan disini harus mempunyai ketelitian tinggi, sehingga akan mendapatkan
hasil yang akurat (Hadi dan Aisah, 2020).
4.4 Aplikasi Pengukuran dan Teori Ralat di Bidang Teknologi Pertanian (1 sitasi)
Menurut Laksono (2017) teknologi fertigasi merupakan teknologi yang bisa
meringankan pekerjaan para petani, namun para petai di Indonesia tidak banyak yang
mengetahuinya. Maka dari itu dibuat alat sistem fetigasi venturimeter. Venturimeter
sendiri berfungsi untuk mengetahui debit suatu rangkaian sistem, debit pengeluaran
nutrisi, serta debit dari larutan nutrisi.
Venturimeter akan digunakan pada rangkaian sistem irigasi. Karena
venturimeter berfungsi sebgai pengukur laju aliran dalam pipa, sehinggateknologi ini
sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian saat ini. Dasar atau asas kerja dari veturimeter
adalah menggunakan hukum bernouli. Prinsip kerja hukumb bernouli sendiri adalah jika
dalam sebuah pipa, kcepatan fluidanya semakin besar, maka tekanannya akan semakin
rendah. Dan apabila kecepatan fluidanya semakin kecil, maka tekanannya akan semakin
tinggi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum dapat disimpulkan bahwa metode yang bisa
digunakan dalam pengukuran untuk meminimalisir kesalahan adalah pengukuran tunggal
dan pengukuran relatif. Namun yang paling tepat digunakan adalah pengukuran relatif
karena perhitungan ketidakpastiannya lebih teliti. Alat yang paling tepat digunakan dalam
pengukuran adalah alat yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi seperti
mikrometer sekrup dan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm. Karena semakin kecil
nilai ralatnya maka semkain tinggi ketelitiannya. Ketidakpastian dan ralat suatu benda
ditentukan menggunakan rumus dan rata-ratanya (x) dengan
5.2 Saran
Sebauknya dalam melakukan pengukuran suatu benda menggunakan alat ukur
yang mempunyai presisi dan akurat. Dengan begitu hasil pengukuran yang didapatkan
memiliki nilai yang tepat. Selain itu hasil data yang didapatkan akan maksimal dan tidak
akan ada kesalahan ataupun faktor lain yang mempengaruhi pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Aruan, N. M., Dirgayussa, I. G. E., Sinaga, R. H. M., dkk. 2019. Modul Praktikum Fisika
Dasar 1. IT-DEL. Sumatera Utara. Hal. 5-9.
Hadi, A. dan Aisah. 2020. Verifikasi Metode Pengujian Air dan Air Limbah Mendukung
Penerapan ISO IEC 17025:2017. IPB Press: Bogor.
Sani, R. A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Unimed Press. Medan. Hal. 4-8.
Saripudin, A., Rustiawan, D. K., dan Suganda, A. 2018. Praktis Belajar Fisika Untuk Kelas
X. Edusoftware. Jakarta. Hal. 2-4.
Thressia, Mery. 2019. Penuntun Praktikum Fisika. UEP: Padang. Hal. 24-26.
LAMPIRAN