Anda di halaman 1dari 6

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
( Karakteristif Fisiologi : Pengukuran Respirasi pada Bahan Hasil Pertanian)

Oleh :
Nama : Alfiansa Faiq Muhammad
NPM : 240110180041
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 8 Oktober 2019
Waktu / Shif : 15.30-17.30/A2
Co. Ass : 1. A. Zahra Nursyifa
2. Maya Irmayanti
3. Nunung Nurhaijah Hudairiah
4. Zhaqqu Ilham Alhafidza

LABORATORIUM PASCA PANEN


TEKNOLOGI PROSES TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNVERSITAS PADJAJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karakteristik optik merupakan salah satu karakteristik penting yang
dipunyai oleh bahan hasil pertanian dan harus diketahui. Karakteristik optik sendiri
pada bahan hasil pertanian mencakup pada penampakan luar dari bahan hasil
pertanian dan warna bahan atau warna kulit dari bahan hasil perrtanian baik
penampakan luar bahan maupun penampakan dalam bahan.
Warna dalam bahan hasil pertanian merupakan salah satu faktor yang
penting. Perubahan warna dalam karakteristik optic dan fisik dalam bahan biasa
terjadi dalam proses pematangan, penyimpanan dan processing. Selain itu, sifat
optik juga berperan penting dalam perancangan alat dan mesin pertanian,
contohnya pada perancangan mesin sortasi dan grading. Warna merupakan sifat
dari cahaya, yaitu spektrum tertentu yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna
(warna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya
tersebut. Dengan perubahan warna, kemampuan penerusan dan pemantulan dari
produk juga berubah. Suatu bahan akan menyerap atau memantulkan sinar cahaya
berbagai panjang gelombang secara berbeda-beda, tergantung warnanya..
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini adalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat Optik Bahan Pertanian


Penilaian kualitas sensori produk bisa dilakukan dengan melihat bentuk,
ukuran, kejernihan, kekeruhan, warna, dan sifat-sifat permukaan seperti kasar-
halus, suram-mengkilap, homogenheterogen, dan datar-bergelombang. Banyak
sifat atau mutu komoditas dapat dinilai dari warnanya. Atribut sensori yang dapat
diuji dengan menggunakan indera penglihatan adalah hue (warna), depth of color
(membedakan tingkat kedalaman warna dari gelap ke terang), brightness (mengacu
pada intensitas dan kemurnian warna), clarity (menguji dengan melihat sinar yang
dapat melewati produk), shine (jumlah sinar yang direfleksikan dari permukaan
produk), evenness (keseragaman/ keadaan rata), bentuk dan ukuran serta tekstur
(Setyaningrum et al 2010).
Satu dari karakteristik penting produk hortikultura adalah warnanya, baik
eksternal maupun internal, yang dalam banyak hal dapat menentukan dengan jelas
tingkat kematangan dan kualitasnya. Disamping warna, sifat optik lain seperti sifat
penyerapan cahaya (absorban), sifat penerusan (transmittance) dan sifat
pemantulan (reflectance) cahaya juga penting untuk evaluasi kuantitatif berbagai
sifat bahan. Dengan perubahan warna, kemampuan penerusan dan pemantulan dari
produk juga berubah (Purwantana 2005).
2.2 Pengukuran Warna
Salah satu mode warna yang dikenal adalah CIE LAB color space. Lokasi
warna pada system CIE LAB ditentukan dengan koordinat L*, a* dan b*.
 L* menunjukkan perbedaan cerah atau terang (Lightness) jika L*=100 maka
terang/light, dan gelap (dark) jika L*=0.
 A* menunjukkan perbedaan antara hijau (green) (-a*) dan merah (red)(+a*)
 B* menunjukkan perbedaan antara biru (blue)(-b*) dan kuning
(yellow)(+b*)
Prinsip kerja dari kromameter adalah pengukuran perbedaan warna melalui
pantulan cahaya oleh permukaan sampel. Lampu getar didalam kromameter akan
memancar sinar xenon dan menghasilkan penyebaran dan penerangan cahaya yang
merata pada permukaan sampel. Prinsip kerja alat ini adalah dengan membaca
notasi hunter pada alat kromameter yang terdiri dari nilai L, a, b, dimana notasi L
menyatakan kecerahan yaitu cahay pantul yang menghasilkan warna kromatik
putih, abu-abu dan hitam.
Nilai hue mewakili panjang gelombang yang dominan yang menentukan
apakah warna tersebut merah, hijau atau kuning. Nilai hue diukur dari lokasi pada
roda standar warna, yang diekspresikan dengan nilai derajat sudut diantara 0º dan
360º. Sedangkan chroma menunjukkan ukuran kekuatan atau kemurnian sebuah
warna, dikenal dengan istilah intensitas warna/saturasi. (Widyasanti, 2016)
2.3 Sortasi
Tujuan utama sortasi adalah untuk mengoptimalkan kegunaannya untuk
tugas-tugas tertentu. Sortasi merupakan pemisahan bahan hasil pertanian ke dalam
kategori berdasarkan fisik yang didapat, di ukur properti atau proses
pengklasifikasian bahan berdasarkan sifat fisiknya. Hampir semua bahan hasil
pertanian melewati tahap penyortiran. Terdapat beberapa manfaat, termasuk
kebutuhan penyortiran unit berdasarkan operasi berat dan pengisian dan
keuntungan estetika dan berbagai keuntungan pemasaran yang menyediakan
berbagai jenis ataupun warna yang berbeda.
Contohnya seperti membersihkan dan menyortir harus digunakan sebaik
mungkin untuk memastikan suatu produk pengolahan pangan. Keempat sifat fisik
yang terdapat dalam pemisahan makanan atau sortasi adalah berat, ukuran, bentuk
dan warna. Sortasi mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian
maupun kebersihannya.
b. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat.
c. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat
kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan
asing yang mencemari tanaman obat. (Widyastuti, 1997)
2.4 Spektrophotometer
Prinsip pengukuran warna dengan spektrophotometer adalah mengukur
parameter optik (reflektan (R), transmitan (T)) pada tiap panjang gelombang mulai
dari 400 sampai dengan 700 nm dengan interval panjang gelombang tertentu.
Spektrophotometer memiliki beberapa komponen yaitu sumber cahaya,
monochromator (memecah cahaya menjadi gelombang tunggal), sensor
(mengkonversi intensitas cahaya menjadi tegangan listrik), integrating sphere
(mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh sampel), penguat (meningkat
tegangan dari sensor agar dapat sesuai dengan tegangan input komputer), Analog
Digital Coverter (pengkonversi sinyal analog ke digital untuk masuk ke komputer),
dan komputer (mengolah, mendisplaykan, dan menyimpan data optik).
Spektrophotometer visible telah banyak digunakan dalam bidang pertanian,
antara lain untuk menentukan perbedaan dalam produk yang sejenis, kematangan,
kerusakan (membuat sistem sortasi dan grading), menentukan perbedaan antar
produk (membuat sensor buatan untuk panen, luas panen), menentukan
kandungan/konsentrasi pigmen kulit bahan pertanian, menentukan kadar gula dan
kekerasan (tidak langsung) (Anton, 2011).
2.5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Peralatan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah :
1.
3.1.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah :
1. A

3.2 Prosedur Praktikum


Prosedur pada praktikum kali ini adalah :
1. A

Anda mungkin juga menyukai