Anda di halaman 1dari 10

Cara mengatur kecepatan cpu dan memory

Pemakaian High speed memory untuk menghasilkan high bandwidth

Kecepatan memory dibedakan antara Speed seperti memory DDR2 dengan PC4300 (533Mhz),
PC5400 (66&), PC8500 (1066Mhz), dan Latency yang dikenal urutan 4 angka seperti 5-5-5-15.
Baik memory module Premium dan Generic / OEM Brand mengeluarkan kecepatan yang berbeda.

Memory Premium umumnya dibedakan dengan latency dan toleransi kecepatan lebih tinggi. Semakin kecil
angka latency memory maka akan semakin mahal. Pilihan memory Premium membuat computer lebih
responsif. Tetapi module memory Premium untuk DDR2 juga membutuhkan standard voltage berbeda
(dikenal dengan nama VDIMM). Misalnya memory Generic atau bermerek tipe OEM merekomendasikan
pemakaian voltage standard antara 1.6V - 1.9V. Sedangkan memory Premium membutuhkan voltage
minimal antara 1.8V - 2.5V atau lebih tinggi lagi. Memory premium juga memiliki pengaman dalam
bentuk heatsink. Memory module ditutupi dengan pendingin agar tidak terlalu panas bekerja karena
voltage yang digunakan memang lebih besar. Kebutuhan voltage berbeda tersebut memang mutlak
digunakan untuk kelas Premium. Maklum saja, kecepatan dari memory Premium biasanya diatas
kecepatan standard memory Generic.

Yang menjadi pertanyaan, apakah memory berkecepatan tinggi memang memiliki performa lebih baik
dibandingkan memory standard. Atau memory Premium dapat meningkatkan kinerja PC secara
keseluruhan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Melihat kebutuhan fermorma memory dari kebutuhan

Bila sebuah computer mengunakan memory berlatency rendah seperti memory premium, akan
membuat computer terasa bekerja lebih cepat, lebih nyaman. Banyak komentar mengatakan, ketika di click
pada icon aplikasi maka aplikasi langsung akan terbuka dilayar Windows. Cara menganalisa ini ada
benarnya, karena memory dengan latency rendah seperti memory Premium memiliki respon lebih cepat.
Tetapi kebutuhan pemakaian memory terkadang digabung dengan mempercepat kinerja procesor misalnya
dengan overclock. Yang menjadi pertanyaan, apakah memory yang bekerja lebih responsif atau procesor
dengan overclock membuat aplikasi lebih cepat.

Ada beberapa point dengan pemakaian memory agar mempercepat computer :


Mengunakan memory berlatency rendah dibandingkan memory standar dengan latency besar, akan terasa
lebih cepat ketika computer bekerja. Misalnya PC3200 3-3-3-7 akan terasa lebih lambat dibandingkan
PC3200 2-2-2-6.
Mengunakan memory berlatency rendah seperti memory Premium lebih ideal untuk mengaktifkan option
tweak pada mainboard. Seperti fitur overclock dari Asus dengan AI, Gigabyte dengan EasyTuner atau MSI
dengan CoreCell dapat memacu computer sedikit lebih cepat antara 5-30%. Bila anda mengunakan
memory standar dipastikan computer anda belum tentu stabil. Umumnya tweak dari mainboard maupun
software akan memacu computer diatas kecepatan rata rata. Sebagai contoh pada kecepatan normal sebuah
computer bekerja dengan FSB 200Mhz dan memory bekerja dengan clock 400Mhz (DDR). Ketika
software atau hardware akselerasi aktif melakukan tweak 10% saja, maka kecepatan procesor akan
meningkat 220% dan memory akan naik menjadi 440Mhz. Bila anda mengunakan memory Generic,
dipastikan computer anda akan langsung hang. Atau akan terlihat lebih lambat, karena terkadang setup
Tweak dari mainboard melakukan menurunan kecepatan latency memory yang diperbesar agar dapat
mengimbangi kebutuhan kecepatan ketika melakukan tweak. Tetapi kondisi ini bisa saja berbeda beda,
karena setiap board dapat saja di disain dengan kemampuan tertentu seperti tidak membuat memory ikut
naik ketika procesor dipacu lebih tinggi.
Pemakai computer dengan overclock umumnya melihat kebutuhan memory yang prima. Khusus para
gamer lebih memilih memory dengan kemampuan hyper-bandwidth untuk memacu procesor sangat tinggi
diatas 30% lebih dan mengimbangi dengan kemampuan memory jenis Premium. Sebagai contoh seseorang
memiliki procesor dengan FSB 200Mhz maka idealnya memory yang digunakan adalah 400Mhz atau
DDR PC3200. Tetapi dengan memacu procesor mencapai 250Mhz maka pilihan ideal untuk memory
adalah 500Mhz atau PC4000 atau lebih tinggi lagi. Memory dengan kecepatan PC4000 bukanlah memory
standar tidak termasuk daftar JEDEC untuk DDR1. Ketika pilihan jatuh untuk kebutuhan kecepatan
memory PC4000 maka ada tiga pilihan lain pada jenis memory tersebut. Pertama memory jenis PC4000
dengan latency besar dipastikan lebih mahal dengan dibandingkan memory standar. Memilih PC4000
tetapi dengan latency rendah, tentunya akan lebih mahal lagi. Alternatif lain adalah dengan menurunkan
kecepatan memory dengan mempertahankan mengunakan PC3200 dengan latency rendah.

Dari 3 point diatas kami mencoba mengkombinasikan, apakah dampak kecepatan memory juga berdampak
pada performa PC.
Test untuk Tweak memory

Kami mengunakan spesifikasi dibawah ini :


Intel Core 2 Duo 6600 2.4Ghz
Corsair XMS PC8500 1GB Pair CMX2X512-8500 1066Mhz 5-5-5-15
Gigabyte GA-965-DQ6 Core 2
PixelView GeForce 7600GT
Gigabyte iRAm storage 2GB
Antec Neo HE 550

Test tweak dengan kecepatan procesor yang ditingkatkan dari FSB 266Mhz ke overclock 333Mhz dan
366Mhz dan kombinasi 4 test berbeda. Kecepatan procesor akan dipacu dari Core 2 Duo E6600
berkecepatan 2.4Ghz akan mencapai kecepatan 3Ghz dengan FSB 333Mhz dan 3.3Ghz dengan FSB
366Mhz. Multiplier memory juga dimainkan agar berada antara kecepatan DDR 667 - 1100Mhz. Untuk
menjaga kestabilan memory bekerja, VDIMM memory langsung dikunci dengan penambahan power
VDIMM dengan +0.575V

Bila anda melihat hasil test dibawah ini, anda dapat melihat perbedaan dari kecepatan satu buah memory
tetapi dengan kombinasi latency dan speed yang diatur pada BIOS secara manual
Dibawah ini adalah 2 gambar capture dari kecepatan memory dan overclock procesor :Procesor
Memory Capture CPUz

Memacu dengan overclock, tetapi memory dipacu dengan latency besar


3Ghz 1000Mhz
Procesor dengan sedikit overclock tetapi memory dipacu dengan latency rendah
3Ghz 667Mhz

Overclock procesor dengan mempertahankan latency memory sedikit lebih rendah


3.3Ghz 732Mhz

3.3Ghz dengan overclock tetapi memacu memory mencapai batas dengan latency besar
3.3Ghz 1098Mhz

Tentu ada pertanyaan, apakah bandwidth yang terlihat semakin tinggi akan membuat computer lebih cepat.
Atau latency adalah pilihan terbaik untuk mengunakan computer lebih nyaman. Untuk itu pada artikel ini
dicoba beberapa kombinasi dan melihat hasil test seberapa cepat peningkatan yang didapat dengan
memainkan multiplier, kecepatan memory dan latency.

OverClock: Cara efektif meningkatkan kinerja komputer

Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang
hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah
kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.

Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setupmainboard
clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih
cepat.

Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada
tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe
Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada
computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita
kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk
disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak
orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan
sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan
Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte

Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu
processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper
menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan
untuk kecepatan pada tahun ini.

Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan
300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker
yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang
dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard
jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat
melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.

APAKAH SEBENARNYA TUJUAN OVERCLOCK?

Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih
cepat bekerja.

Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat
computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan
processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal.
Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau
melebihi computer dengan procesor lebih mahal

Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan
melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock
semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena
tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard
untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah
sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak
selengkap sekarang ini.

BAGAIMANA MELAKUKAN OVERCLOCK?

Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila
processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan
16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada
option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan
2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan
overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang
melakukan overclocking.
BERAPA MAHAL DARI BIAYA OVERCLOCK?

Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang tidak
terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin
anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.

Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink standard, pada
kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi
pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk
kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard.
Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas
bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.

Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan
membuat processor menjadi panas.

Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock pada processor
saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan
mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end,
power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal
yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.

Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti membeli sebuah
PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik
bagi computer karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM
80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari
kemudian, dia kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.

APA YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MELAKUKAN OVERCLOCK?

Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas bagi
hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi
hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.

Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory,
PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz
(20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan
dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.

Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta
batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena
secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.

DENGAN MEMACU OVERCLOCK PADA PROCESSOR TERDAPAT 3 HAL PENTING.

1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil.
Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis
tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin
melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan
multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya
anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz
dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz
dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus
250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi
processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage
jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan
terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor.
Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang
dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage
akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk
meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang
dimainkan agar processor menjadi lebih stabil

DAMPAK PADA CHIP-SET DAN KESTABILAN HARDWARE LAIN.

Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada
sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron
bekerja dari tiap tiap hardware.

Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan kecepatan
processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada
device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP
dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada
kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda
mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja
menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.

Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah
mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah
membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware
berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut
berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.

Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah.
Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan
option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari
hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada
kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
PERSIAPAN DAN TAHAPAN OVERCLOCK.

Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal adalah anda
harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan
overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar mainboard
dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.

Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap.
Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock
dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja
dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum
meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.

Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi
tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat
computer gagal dilakukan overclock.

BEBERAPA BAGIAN YANG SERING MENYEBABKAN KEGAGALAN KARENA OVERCLOCK.

1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi
kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock

BAGIAN YANG PALING PENTING PADA OVERCLOCK ADALAH MEMORY DAN POWER
SUPPLY. supply

Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133
dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200.
Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual
channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus
dipasang bersama sama.

Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi
667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard
PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150

Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer
cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka
computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.

Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk
mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock
untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang
mutlak .

Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk
optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah
memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan.
Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory
dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan
kecepatan memory lebih rendah

Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock. Disatu sisi
kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi
jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah
atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor
atau CPU sedang bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara
processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu tinggi ketika
processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang
ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada
memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah
menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.

Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan
memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200.
Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan kecepatan
memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440,
pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja
pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan
DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah kecepatan standard memory.

KEINGINAN YANG UMUMNYA HENDAK DI CAPAI OLEH PARA GAMER.

Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung yang ada. Saat
ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang
tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan memory standard
memiliki keistimewaan tersendir.

Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa dibuat memory jenis
premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban dari mereka sederhana.

CHIP MEMORY DI BUAT DENGAN BEBERAPA MODEL :

Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard ditujukan pada end user.
Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau
sudah dirakit menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan pada computer
branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih
murah.

Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus diperuntukan bagi
perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory tertentu memproduksi module
memory dan diberikan label merek dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan
merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan
adalah kompatible pada hardware yang ada dipasaran

Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan pembuat memory hanya
membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari perusahaan OEM/merek perusahaan memory
tertentu dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi
tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain
memiliki daya tahan lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory
standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri. Kriteria dari memory
Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency
rendah, atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih
memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.

Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara memory premium ber-
latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium yang mampu bertahan pada
kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi.

Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada overclock.
Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6,
sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang memang lebih mampu bertahan
pada clock tinggi dan mampu menerimavoltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang
harus diambil, karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer
data antara memory dengan processor.

Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki fungsi ganda. Bila
menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan
memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory begitu
cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek
respon yang baik pada memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan
tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih tinggi pada
memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya
PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan
latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat
clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.

KENYAMANAN OVERCLOCK DENGAN POWER SUPPLY BERMUTU (KELAS PREMIUM)

Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat efisiensi tinggi
serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.

Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short protection dan
sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika power supply mengalami
kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power
supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak mengalami overvoltage.

Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman. Bila anda pernah
menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply terus saja memberikan supply
daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan sistem power yang digunakan.

Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium. Tentunya akan konyol
bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300 ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat
hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah.

Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal dengan power
efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang
dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan
oleh power supply dari beban sebuah computer.

Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian input dengan
hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power
output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio
50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W.

Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium umumnya
memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan
sebuah power supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power yang
dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya
listrik 400W AC. Dengan melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan
meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware.
Menyediakan power supply standard dan tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya
listrik dan mengacaukan analisa anda ketika melakukan overclock

Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware khususnya untuk
pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah
kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari standard.
Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer
agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan kecepatan yang
sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh harware
yang ada, untuk bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih
nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati.

Sumber : http://fatimahamiki.blogspot.com/2013/04/cara-mengatur-kecepatan-cpu-dan-memory.html

Anda mungkin juga menyukai