Anda di halaman 1dari 3

BAB V

BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

DI KELOMPOK TANI MAKMUR KABUPATEN GROBOGAN

Kabupaten Grobogan adalah salah satu kabupaten terluas dan penghasil

kedelai terbesar di Jawa Tengah. Salah satu nama kelompok tani di Kabupaten

Grobogan Kecamatan Pulokulon adalah Kelompok Tani Makmur yang memiliki

143 anggota dan diketuai oleh Bapak Kariono. Saat menanam kedelai Kelompok

Tani Makmur lebih memilih menggunakan varietas lokal Kabupaten Grobogan

yang harganya Rp 12.000,00 Rpp 15.000,00 per kilo dengan alasan lebih cocok

dengan kondisi di Grobogan dan memiliki hasil yang bagus. Untuk 1 hektar lahan

petani memerlukan 24kg benih yang didapat dari kelompok tani. Tanaman

kedelai memerlukan alat traktor dan cangkul untuk mengolah tanah sehingga

dihasilkan tekstur tanah yang gembur. Dalam 1 hektar tanah petani Grobogan

harus membayar Rp 500.000,00 untuk menyewa traktor. Penanaman kedelai

diatur dengan jarak 30 x 40 cm dengan 1 lubangnya diisi oleh 2 benih. Benih yang

baik memiliki ciri berbentuk bulat, berwarna kuning keemasan dan besar.

Tanaman kedelai tidak memerlukan drainase khusus karena tanaman kedelai tidak

memerlukan banyak air. Tanaman kedelai hanya memerlukan 2x pemupukan

yaitu saat pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk kandang yang

didapatkan secara gratis dan saat usia kedelai 30 hari disebar pupuk kimia agar

lebih subur. Pupuk Kimia yang digunakan Kelompok Tani Makmur adalah Pupuk

Phonska yang didapatkan melalui kelompok tani dengan harga Rp 153.000,00 per
50kg. Dalam 1 hektar lahan hanya diperlukan pupuk sebanyak 20 kg. Hama dan

penyakit yang meresahkan petani dalam menanam kedelai adalah jamur, ulat dan

kepik yang menyerang ketika curah hujan yang tinggi dan kurang sinar matahari.

Kelompok Tani Makmur melakukan penyemprotan intensif untuk mengatasi

hama dan penyakit yang menyerang dengan insektisida dan herbisida . Selama

pengolahan sampai panen petani membutuhkan Rp 200.000,00 untuk membeli

obat pestisida. Umur kedelai yang dapat di panen sekitar 75 110 hari dengan ciri

warna batang sudah kuning kecoklatan dan polong sudah kelihatan tua. Petani

menggunakan sabit untuk memotong, kemudian dijemur 3- 4 jika cuaca panas.

Petani membutuhkan bantuan tenaga kerja lain untuk membantu pemanenan

sebanyak 5 orang untuk mengerjakan 1/3 hektar, 1 orang akan di beri upah

Rp 80.000,00. Untuk mengangkut hasil panen kelompok tani makmur

menggunakan bantuan truk dengan sewa Rp 50.000- Rp 100.000,00 tergantung

jarak. Petani menjual hasil panennya kepada tengkulak karena pemerintah tidak

memberikan fasilitas, sehingga tengkulaklah yang mematok harga kedelai

maksimal Rp 6.500,00/kg. Harga kedelai juga bisa turun jika kedelai mengalami

busuk akibat curah hujan yang tinggi. Dalam 1/3 hektar petani dapat

menghasilkan kedelai 9 kwintal dengan pendapatan kotor Rp 5.850.000,00 dan

pendapatan bersih Rp 4.500.000,00. Harapan petani untuk pemerintah adalah

lebih memperhatikan petani dengan menstabilkan harga, meningkatkan

sumberdaya manusia, mempermudah petani dalam memperoleh akses serta

mengaktifkan peran penyuluh di desa.

Anda mungkin juga menyukai