Anda di halaman 1dari 4

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


NOMOR : INS- 04/BC/2001

TENTANG

PEMERIKSAAN JABATAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Menimbang : a. bahwa masih ditemukan adanya jenis barang yang tidak jelas dalam
Pemberitahuan Umum (BC.1.1) yang disampaikan oleh Pengangkut,
dimana bisa menimbulkan kerugian pada keuangan negara sehingga
diperlukan pengawasan secara tersendiri.
b. bahwa dalam rangka upaya memperlancar arus barang, meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kepabeanan dan cukai
dalam upaya pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diperlukan sistem pengawasan yang efektif dan efisien.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612).

MENGINSTRUKSIKAN

Kepada : 1. Para Kepala Kantor Wilayah;


2. Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
di seluruh Indonesia

Untuk : Melaksanakan pengamanan atas hak-hak keuangan negara dengan


melakukan pemeriksaan jabatan terhadap barang impor dengan ketentuan
sebagai berikut :

Pertama : Melakukan pemeriksaan jabatan terhadap barang-barang impor yang


dicurigai oleh Kantor Pusat, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor
Pelayanan dan Perwakilan Bea dan Cukai di Luar Negeri atau barang-
barang impor yang berdasarkan informasi dari dalam maupun dari luar yang
diterima oleh Kantor Pusat, Kepala Kantor Wilayah, kepala Kantor
Pelayanan yang diduga keras akan menimbulkan kerugian pada penerimaan
keuangan negara misalnya dalam BC.1.1 diberitahukan jenis barang raw
material, various product, general mercandhise, spare part etc, sundry good,
household good, foodstuuf, handware, hardware atau berat bruto barang
menunjukkan ketidaksesuaian yang mencolok dengan jenis barang yang
disebutkan dalam BC.1.1, terjadi penggantian jumlah, jenis dan berat bruto
pada BC.1.1, terjadi penggantian importir di BC.1.1 dimana sebelumnya
merupakan nama importir umum diganti dengan nama importir produsen,
berat per kemasan yang tidak lazim dalam perdagangan, ketidak sesuaian
antara Shipper dengan jenis barang yang tercantum dalam BC.1.1
Kedua : Pemberitahuan Umum (BC.1.1) dimana terdapat pos-pos tentang barang-
barang impor yang dimaksud pada butir pertama, dilakukan pengawasan
secara terus menerus oleh Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor
Pelayanan.

Ketiga : Pemeriksaan jabatan dilakukan atas perintah tertulis dari Kepala Kantor
Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan dan dilakukan pemeriksaan secara
menyeluruh atas party barang yang bersangkutan.

Keempat : Pemeriksaan jabatan dilakukan setelah Pemberitahuan Umum (BC.1.1)


diserahkan kepada Kantor Pelayanan, tetapi sebelum Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) yang bersangkutan diserahkan.

Kelima : (a) Pemeriksaan jabatan dilakukan dengan tidak mengganggu kelancaran


arus barang.
(b) Terhadap barang-barang yang telah dilakukan pemeriksaan jabatan
yang kemudian dibuatkan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) oleh
importir, dapat dilakukan pemeriksaan ulang oleh Kepala Bidang P2
atau Kepala Seksi Manifest Informasi apabila terdapat hal- hal yang
mencurigakan.

Keenam : (a) Setiap selesai dilakukan pemeriksaan jabatan dibuat Berita Acara
Pemeriksaan (sekurang-kurangnya rangkap 4) menurut contoh terlampir
(lampiran I dan lampiran II), yang ditandatangani oleh Pejabat yang
melakukan pemeriksaan jabatan, Perusahaan Pelayaran, dan atau
Importir.
(b) Berita Acara Pemeriksaan tersebut pada butir keenam (a) diatas
disampaikan kepada kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor
Pelayanan , segera setelah pemeriksaan jabatan selesai dilakukan.
(c) Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan mengirimkan
Berita Acara pemeriksaan tersebut kepada :
- 1 (satu) lembar Pejabat PFPD II untuk digunakan sebagai bahan
pemeriksaan PIB.
- 1 (satu) lembar untuk Importir yang bersangkutan.
- 1 (satu) lembar dikirimkan ke Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Ketujuh : Barang-barang impor yang dimaksud pada butir pertama apabila telah
diajukan PIB nya tidak dilakukan pemeriksaan jabatan, tetapi dikenakan
jalur merah dan dilakukan pemeriksaan fisik secara meyeluruh.

Kedelapan : Barang-barang impor yang harus dikenakan pemeriksaan jabatan dimana


yang berkepentingan setelah 3 (tiga) hari diterimanya panggilan tidak
datang untuk menghadiri/membantu pelaksanaan pemeriksaan jabatan,
maka pemeriksaan jabatan dilakukan tanpa dihadiri oleh yang bersangkutan.

Kesembilan : Kepala kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan mengirimkan laporan
mingguan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang hasil
pemeriksaan jabatan yang telah dilakukan menurut contoh terlampir
(lampiran III) serta mengirimkan laporan bulanan atas penyelesaian
pemeriksaan jabatan yang dilakukan bulan sebelumnya menurut contoh
terlampir (lampiran IV). Apabila tidak ada pemeriksaan jabatan maka tetap
mengirimkan laporan Nihil.

Kesepuluh : Kepala Kantor Pelayanan wajib mengirimkan satu lember dari lampiran I
sampai dengan lampiran IV kepada Kepala Kantor Wilayah yang
membawahinya.
Kesebelas : Barang-barang impor yang telah dilakukan pemeriksaan jabatan tidak
dibenarkan untuk dire-ekspor kecuali dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan.

Keduabelas : Agar instruksi ini diterapkan kepada semua pihak tanpa memihak/yang
sifatnya diskriminatif terhadap pengguna jasa kepabeanan. Tegasnya
tindakan ini dilakukan kepada siapapun juga yang berindikasi akan
merugikan keuangan negara.

Instruksi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 14 Juni 2001

Direktur Jenderal

DR. Permana Agung D., MSc.


NIP 060044475
Lampiran I Instruksi Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor : INS-04/BC/2001 Tgl 14 Juni 2001

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH/KANTOR PELAYANAN ..
Nomor B A P :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN JABATAN

Eks Kapal : .Voy..


Nomor BC. 1.1 : .. ...Tanggal .
Nomor Pos BC .1.1 :
Jumlah Peti Kemas :
Jenis Barang :
Berat Bruto :
Lokasi Pemeriksaan :

Pada hari ini .tanggal............(huruf)


berdasarkan Surat Perintah KWBC..../KPBC...Nomor...
tanggal ................ (huruf) kami yang bertanda tangan dibawah ini
dengan mengingat sumpah jabatan :
1. .. (Nama, Pangkat, Jabatan, NIP)
2. ..
3. dstnya
telah melakukan Pemeriksaan Jabatan atas party barang tersebut diatas dari tanggal
....... sampai dengan tanggal ..... dengan hasil sebagaimana tercantum
dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Jabatan sebagai lampiran dari Berita Acara ini yang terdiri
dari .. lembar.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya guna keperluan pengamanan hak-hak
keuangan negara.

.., tanggal.....
yang melaksanakan pemeriksaan jabatan
1. (tandatangan)
2. (tandatangan)
3. dstnya.. (tandatangan)

Anda mungkin juga menyukai