TENTANG
PEMERIKSAAN JABATAN
Menimbang : a. bahwa masih ditemukan adanya jenis barang yang tidak jelas dalam
Pemberitahuan Umum (BC.1.1) yang disampaikan oleh Pengangkut,
dimana bisa menimbulkan kerugian pada keuangan negara sehingga
diperlukan pengawasan secara tersendiri.
b. bahwa dalam rangka upaya memperlancar arus barang, meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kepabeanan dan cukai
dalam upaya pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diperlukan sistem pengawasan yang efektif dan efisien.
MENGINSTRUKSIKAN
Ketiga : Pemeriksaan jabatan dilakukan atas perintah tertulis dari Kepala Kantor
Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan dan dilakukan pemeriksaan secara
menyeluruh atas party barang yang bersangkutan.
Keenam : (a) Setiap selesai dilakukan pemeriksaan jabatan dibuat Berita Acara
Pemeriksaan (sekurang-kurangnya rangkap 4) menurut contoh terlampir
(lampiran I dan lampiran II), yang ditandatangani oleh Pejabat yang
melakukan pemeriksaan jabatan, Perusahaan Pelayaran, dan atau
Importir.
(b) Berita Acara Pemeriksaan tersebut pada butir keenam (a) diatas
disampaikan kepada kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor
Pelayanan , segera setelah pemeriksaan jabatan selesai dilakukan.
(c) Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan mengirimkan
Berita Acara pemeriksaan tersebut kepada :
- 1 (satu) lembar Pejabat PFPD II untuk digunakan sebagai bahan
pemeriksaan PIB.
- 1 (satu) lembar untuk Importir yang bersangkutan.
- 1 (satu) lembar dikirimkan ke Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Ketujuh : Barang-barang impor yang dimaksud pada butir pertama apabila telah
diajukan PIB nya tidak dilakukan pemeriksaan jabatan, tetapi dikenakan
jalur merah dan dilakukan pemeriksaan fisik secara meyeluruh.
Kesembilan : Kepala kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan mengirimkan laporan
mingguan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang hasil
pemeriksaan jabatan yang telah dilakukan menurut contoh terlampir
(lampiran III) serta mengirimkan laporan bulanan atas penyelesaian
pemeriksaan jabatan yang dilakukan bulan sebelumnya menurut contoh
terlampir (lampiran IV). Apabila tidak ada pemeriksaan jabatan maka tetap
mengirimkan laporan Nihil.
Kesepuluh : Kepala Kantor Pelayanan wajib mengirimkan satu lember dari lampiran I
sampai dengan lampiran IV kepada Kepala Kantor Wilayah yang
membawahinya.
Kesebelas : Barang-barang impor yang telah dilakukan pemeriksaan jabatan tidak
dibenarkan untuk dire-ekspor kecuali dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan.
Keduabelas : Agar instruksi ini diterapkan kepada semua pihak tanpa memihak/yang
sifatnya diskriminatif terhadap pengguna jasa kepabeanan. Tegasnya
tindakan ini dilakukan kepada siapapun juga yang berindikasi akan
merugikan keuangan negara.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 14 Juni 2001
Direktur Jenderal
.., tanggal.....
yang melaksanakan pemeriksaan jabatan
1. (tandatangan)
2. (tandatangan)
3. dstnya.. (tandatangan)