BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu penulis ingin membahas seperti apa pemotongan atau penghematan
dana APBN ini serta dampaknya terhadap pengelolaan keuangan negara dan daerah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagi penulis, agar dapat memperdalam ilmu dan pemahaman penulis mengenai
pemotongan atau penghematan dana APBN serta dampaknya terhadap
pengelolaan keuangan negata dan daerah.
2. Bagi pembaca, agar bisa menambah wawasan pembaca mengenai hubungan
keuangan pusat dan daerah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah menunjuk pada hubungan
keuangan antarberbagai tingkatan pemerintahan disuatu negara dalam kaitannya dengan
distribusi pendapatan negara dan pola pengeluarannya, termasuk kekuasaan dari tingkat
pemerintahan yang lebih tinggi terhadap tingakat pemerintahan yang lebih rendah
(Suparmoko, 2013).
Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah berkaitan dengan transfer dana
dari pusat ke daerah sistem desentralisasi dengan sistem otonomi daerahnya, dana transfer ke
daerah dialokasikan dalam bentuk dana perimbangan (Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus, Dana Bagi Hasil), dana otonomi khusus, dan dana penyesuangan yang bersumber
dari APBN yang dialokasikan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
PEMBAHASAN
3. Jaksa Agung
4. Panglima TNI
5. Sekretaris Kabinet
Total anggaran yang dipotong dari APBN Tahun Anggaran 2016 adalah Rp 50,016
triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp 20,951 triliun merupakan efisiensi belanja operasional,
dan Rp 29,064 triliun merupakan efisiensi belanja lain. Selain itu dalam pemotongan itu juga
terdapat Rp 10,908 triliun yang merupakan anggaran pendidikan, dan Rp 1,434 triliun yang
sebelumnya masuk anggaran kesehatan.
Dalam Inpres ini, penghematan dan pemotongan belanja Kementrian atau Lembaga
dilakukan utamanya terhadap belanja perjalan dinas dan paket rapat (meeting), langganan
daya dan jasa, honorarium tim atau kegiatan, biaya rapat, iklan, dan operasioanl perkantoran
lainnya. Karena dalam pelaksanaannya masih banyak Kementrian atau Lembaga yang
menggunakan belanja untuk anggaran tersebut berlebihan dan tidak sesuai dana yang
seharusnya dianggarkan, jadi dengan penghematan dan pemotongan belanja Kementrian atau
Lembaga ini dapat mengurangi belanja negara dan dana dari pemotongan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk hal yang lebih dibutuhkan.
Penetapan kebijakan pemotongan dan penghematan dana APBN ini dapat berjalan
secara efektif apabila didukung oleh seluruh komponen pemerintahan, serta melakukan
pengawasan dan pengendalian dengan baik.
Dampak Pemotongan dan Penghematan Dana APBN terhadap Pengelolaan Keuangan
Negara dan daerah
Dampak yang ditimbukan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2016
tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga
(K/L) adalah:
Dapat mengurangi kegiatan yang tidak efektif sehingga belanja negara dapat dihemat
juga dalam penggunaannya. Misalnya, perjalanan dinas yang biasanya dilakukan
seminggu dapat dilakukan hanya tiga hari saja dan tiga hari itu dapat dimaksimalkan atau
rapat yang diselenggarakan diluar kota dengan biaya yang sangat mahal dapat dilakukan
di dalam kota saja dengan biaya yang relatif lebih rendah.
Pengurangan subsidi kepada masyarakat, sehingga hal-hal yang biasa disubsidi oleh
pemerintah dikurangi dan membuat pembayaran menjadi naik.
Pemkot Surabaya mengatakan adanya dampak yang akan terjadi jika penundaan DAU
terealisasikan, karna Pemerintaha Surabaya mengandalkan alokasi DAU itu untuk membayar
gaji PNS yang saat ini berjumlah 16 ribu akan terancam tidak mendapat gajian selama empat
bulan selama September, Oktober, November dan Desember tahun 2016. Hingga saat ini
Risma sebagai Walikota Surabaya mengaku kepada media masih menunggu mekanisme dari
Permenkeu dan tidak mau beresiko mengambil gaji untuk PNS tersebut dari pos lain. Tidak
hanya di Surabaya, dampak penundaan DAU di Kabupaten Bogor, bakal mengalami hal
serupa bahwa sebanyak 20 ribu PNS terancam tidak mendapatkan gaji. Begitupula dengan
167 daerah lainnya di Indonesia.
Selain dampak diatas, diperkirakan kemungkinan terjadi potensi fenomena gaji buta
yang terjadi karena dana program dan kegiatan dipotong. Akibatnya, para pegawai
pemerintah yang meski setiap bulan mendapat gaji tidak melakukan kegiatan atau
pekerjaannya dengan baik karena alasan tidak adanya anggaran.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Suparmoko. M.. Kuangan Negara: Dalam Teori dan Praktik. BPFE, Yogy Edisi Keenam .
BPFE, Yogyakarta. 2013.
http://setkab.go.id/presiden-jokowi-tandatangani-inpres-penghematan-dan-pemotongan-
belanja-kl-2016/
http://finance.detik.com/read/2016/05/16/125109/3211256/4/jokowi-teken-inpres
pemangkasan-anggaran-rp-50-t-terbesar-kementerian-pupr
http://agendaguru.blogspot.co.id/2016/08/akibat-pembekuan-dau-gaji-pns
terancam.html#ixzz4K7eGTeOH
https://en.wikipedia.org/wiki/Fiscal_imbalance
http://pattiro.org/2016/08/dampak-penundaan-sebagian-transfer-dau-2016-terhadap-
pelayanan-publik-di-daerah/