Tujuan Pembelajaran
1. Menerapkan konsep materialitas pada audit
2. Membuat pertimbangan pendahuluan
tentang berapa jumlah yang dianggap
material
3. Mengalokasikan materialitas pendahuluan
segmen-segmen selama perencanaan audit
4. Menggunakan materialitas untuk
mengevaluasi temuan audit
5. Mendefinisikan risiko dalam auditing
Tujuan Pembelajaran
6. Menjelaskan model risiko audit dan
komponennya
7. Mempertimbangkan dampak risiko penugasan
terhadap risiko audit yang dapat diterima
8. Mempertimbangkan dampak beberapa faktor
terhadap penilaian risiko inheren
9. Membahas hubungan antara risiko dan bukti
audit
10. Membahas bagaimana materialitas dan risiko
saling terkait dan terintegrasi dalam proses audit
Kami melaksanakan audit sesuai dengan
standar auditing yang berlaku umum. Standar-
standar tersebut mengharuskan kami
merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh kepastian yang layak tentang apakah
laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang
material.
1. Menerapkan
konsep materialitas
pada audit
MATERIALITAS
Materialitas adalah
pertimbangan
utama dalam
menentukan
ketepatan laporan
audit yang harus
dikeluarkan.
Definisi materialitas menurut FASB 2 adalah:
2 materialitas ke segmen-segmen
luas pengujian
Salah Saji bersih dalam Sampel X Total Nilai Populasi = Proyeksi Langsung Estimasi
Total Sampel yang Tercatat Salah Saji
Auditor yang efektif akan mengakui bahwa memang ada risiko dan
akan menangani risiko tersebut dengan cara yang tepat.
2
Risiko Inheren
Distribsi
Kepemilikan
Sifat dan
Ukuran Klien Jumlah
Kepemilikan
Kemungkinan bahwa klien akan
mengalami kesulitan keungan
setelah laporan audit dikeluarkan
Laba(rugi)
tahun-tahun
Metode
Posisi sebelumnya
Pembiayaan
Likuiditas Pertumbuhan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Risiko Inheren Mengambil
Keputusan Risiko
Inheren Memperoleh
Informasi untuk
Menilai Risiko
Inheren
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Inheren
5 Transaksi nonrutin
Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo
6
akun dan transaksi dengan tepat
7 Unsur-unsur populasi
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan
8
keuangan yang curang dan misaporisasi
9. Membahas hubungan
antara risiko dan bukti audit
Cara yang digunakan auditor untuk mengubah
audit guna merespons risiko:
1. Penugasan mungkin membutuhkan staf yang
lebih berpengalaman
2. Penugasan akan direview secara lebih
seksama dibanding biasanya.
Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko dengan risiko dan risiko
dengan bukti audit yang direncanakan
Resiko materialitas
risiko audit
yang dapat
diterima
risiko
pengendalian
salah saji
yang dapat
ditoleransi
Mengevaluasi Hasil
Model risiko audit untuk mengevaluasi hasil
hasil audit dinyatakan dalam sas 107 sbb:
AcAR = IR x CR x AcDR
Ket:
AcAR = risiko audit yang dicapai
IR = risiko inheren
CR = risiko pengendalian
AcDR= risiko deteksi yang dicapai
Cara untuk mengurangi risiko audit yang
dicapai ke tingkat yang dapat diterima:
1. Mengurangi risiko inheren
2. Mengurangi risiko pengendalian
3. Mengurangi risiko deteksi yang dicapai
dengan meningkatkan pengujian audit
substansif
Merevisi risiko dan bukti
Dalam mengambil keputusan audit, auditor harus sangatberhati-
hati, berdasarkan bukti yang dikumpulkan, bahwa penilaian
awal atas risiko pengendalian atau risiko inheren ditetapkan
terlalu rendah atau risiko audit yang dapat diterima
ditetapkan terlalu tinggi. Dalam keadaan seperti ini, auditor
harus mengikuti dua langkah:
Auditor hjarus merevisi penilaian awal atas tingkat risiko yang
tepat
Auditor harus mempertimbangkan dampak revisi tersebut
terhadap kebutuhan bukti, tanpa menggunakan model risiko
audit.