Anda di halaman 1dari 3

Pengetahuan ibu adalah tingkat pemahaman ibu tentang atau segala sesuatu yang diketahui

Sikap adalah penilaian terhadap

Perilaku adalah tindakan nyata dari

Tindakan atau praktek yaitu suatu respon seseorang terhadap rangsangan

dari luar subyek, bisa bersifat positif atau tindakan secara langsung dan

bersifat negatif atau sudah tampak dalam tindakan nyata

Perilaku muncul akibat adanya interaksi antara stimulus dan organisme.2 Perilaku atau perbuatan
manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang saat-saat tertentu), tetapi selalu

ada keberlanjutan antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya.3 Menurut Sariningsih, tata
cara perilaku hidup dan penerapan hygiene perorangan akan berpengaruh terhadap kesehatan gigi
dan rongga mulut yang selanjutnya mempunyai dampak terhadap kesehatan masyarakat

perilaku kesehatan yang berupa tindakan bersifat terbuka

Perilaku kesehatan merupakan hasil dari proses belajar yang meliputi pengetahuan, sikap, dan
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.18 Perilaku mulai terbentuk dari pengetahuan
atau ranah (domain) kognitif. Subjek atau individu mengetahui adanya rangsangan yang
berupa materi atau objek diluar dirinya, kemudian terbentuk pengetahuan baru. Pengetahuan
baru ini akan menimbulkan tanggapan batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang
diketahuinya tadi. Setelah rangsangan tadi diketahui dan disadari sepenuhnya, maka akan
timbul tanggapan yaitu berupa tindakan terhadap rangsangan. Untuk mewujudkan sikap agar
menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya suatu tindakan.

Perilaku atau perbuatan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut manusia merupakan akibat adanya
rangsangan , setelah rangsangan diketahui dan disadari sepenuhnya, maka akan timbul tanggapan
yaitu berupa tindakan terhadap rangsangan tersebut. tindakan berkaitan dengan konsep sehat
dan sakit gigi serta upaya pencegahannya

Perilaku yang dapat mempengaruhi perkembangan karies adalah kebiasaan makan dan
pemeliharaan kebersihan mulut, dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

Frekuensi dan waktu sikat gigi (Berapa kali responden menyikat gigi dalam sehari dengan waktu yang
benar)
Periode pemakaian sikat gigi(Lamanya penggantian sikat gigi)

Cara menyikat gigi (Melakukan teknik menyikat gigi dengan gerakan yang benar)

2.3.1 Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

Karies gigi berhubungan erat dengan gaya hidup seseorang, dan faktor perilaku yang

kendalinya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kesehatan. Praktik adalah tindakan untuk pemeliharaan kesehatan gigi antara

lain waktu menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi, dan cara/tekhnik menyikat gigi yang

benar (Budiharto, 1995).

2.3.6.1 Frekuensi Dan Waktu Sikat Gigi

Untuk waktu menyikat gigi Menurut Tarigan (1993), frekuensi menyikat gigi

yang dianjurkan adalah 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam hari

sebelum tidur. Hal ini disarankan karena pada waktu malam aliran saliva serta

pergerakan mulut berkurang, sehingga daya untuk membersihkan gigi-gigi dari debris

juga menurun menyebabkan kuman didalam mulut berkembang pesat dua kali lipat

dibanding siang hari. Menyikat gigi yang terlalu cepat tidak akan efektif membersihkan
(Houwink B.et
plak. Menyikat gigi yang paling tepat, membutuhkan waktu minimal 2 menit
al, 1993; Endah Kusumawardani, 2011)
.

2.3.6.2 Cara Menyikat Gigi

Menurut buku Donna Pratiwi tahun 2009, secara umum teknik yang paling efektif

adalah dengan menggabungkan setiap teknik menyikat gigi yaitu teknik roll dan teknik

vertikal. Teknik roll adalah gerakan memutar diseluruh permukaan gigi yang

menghadap ke bibir, menghadap ke pipi, dan pengunyahan serta menghasilkan

pemijatan gingiva. Sedangkan teknik vertikal dilakukan dengan keadaan kedua rahang

atas dan bawah tertutup, kemudian permukaan yang menghadap bibir disikat dengan
gerakan ke atas dan kebawah. Untuk permukaan yang menghadap ke pipi dan

permukaan gigi sisanya dilakukan hal yang sama dengan gerakan keatas dan kebawah

dengan keadaan rahang terbuka. Kerugian dari teknik ini adalah permukaan oklusal

tidak dapat dibersihkan (Werdha Ni Kadek M, 2015).

Dalam menyikat gigi tidak diperlukan tekanan yang kuat, karena plak

memiliki konsistensi yang lunak. Plak tidak akan hilang jika sudah mengeras

menjadi karang gigi, Menyikat gigi yang terlalu keras dapat menyebabkan resesi

gingiva yang mengakibatkan terbukanya permukaan gigi. Tekanan yang digunakan

haruslah tekanan yang ringan ( Endah Kusumawardani, 2011).

2.3.6.3 Periode Pemakaian Sikat Gigi

Apabila bulu sikat sudah mekar atau rusak ataupun sikat gigi sudah berusia 3

bulan, maka sikat gigi tersebut akan kehilangan kemampuannya untuk membersihkan

gigi dengan baik. Selain itu, penggantian sikat gigi juga diperlukan setelah menderita

sakit. Karena sikat gigi bisa menjadi tempat menempelnya kuman penyakit dan hal ini

berisiko membuat terinfeksi lagi (Endah Kusumawardani, 2011).

Pengetahuan terhadap kerusakan gigi, menyikat gigi, pola makan anak dan kunjungan rutin

ke dokter gigi. Tolong centang satu kotak pada setiap baris

Anda mungkin juga menyukai