Anda di halaman 1dari 8

Proses Kimia Ramah Lingkungan

ISSN 1410-9891

PENGOLAHAN LIMBAH Cr(VI), FENOL


dan Hg(II) DENGAN FOTOKATALIS
SERBUK TiO2 dan ZnO/TiO2

Slamet, Rita Arbianti, Wilyani


Program Studi Teknik Kimia, Departemen Teknik Gas dan Petrokimia
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424
e-mail: slamet@che.ui.edu

Abstrak

Katalis ZnO/TiO2 dipreparasi dengan cara impregnasi terhadap TiO2 Degussa


P25 menggunakan larutan garam Zn-Nitrat. Loading ZnO dalam katalis
divariasikan dari 0,5% hingga 33,5%. Fotokatalis tersebut kemudian
dikarakterisasi DRS dan XRD. Aktivitas fotokatalis diuji dengan menggunakan
sistem reaktor slurry yang bekerja secara batch dan dilengkapi dengan 6 lampu
UV black light selama 5 jam, kemudian hasilnya dianalisis dengan UV-VIS
Spectrophotometer. Hasil karakterisasi DRS menunjukan bahwa penambahan
ZnO dari 5% hingga 33,5% ke dalam TiO2 dapat meningkatkan pita absorpsi
katalis dari 385 hingga 420 nm dan menurunkan band gap dari 3,2 hingga 2,85
eV. Hasil karakterisasi XRD menunjukan adanya struktur kristal anatase dan
rutil dalam katalis TiO2 dan ZnO/TiO2, sementara struktur kristal ZnO muncul
pada katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dengan Zn-Nitrat. Fotokatalis 0,5%
ZnO/TiO2 memiliki aktivitas optimal yang mereduksi Cr(VI) 100% dan
mendegradasi fenol 97,6%. Sementara jika kedua limbah tersebut diolah secara
simultan, katalis 0,5% ZnO/TiO2 juga memiliki aktivitas yang paling tinggi
dengan meningkatkan konversi reduksi Cr(VI) menjadi 100% dan menurunkan
konversi degradasi fenol menjadi 93,4% dengan waktu reaksi 5 jam. Adapun
untuk limbah tunggal Hg(II), katalis 0,5% ZnO/TiO2 dapat mereduksi Hg(II)
hingga 4,5 ppm setelah 4 jam.

Kata kunci: fotokatalis, ZnO/TiO2, reduksi Cr(VI), degradasi fenol, reduksi


Hg(II)

Abstract

Catalyst of ZnO/TiO2 was prepared by impregnating TiO2 Degussa P25 with Zn-
nitrate solution to give Zn content that varies between 0.5% and 33.5%. The
photocatalysts were characterized using DRS and XRD. The photocatalyst
activity tested by using slurry batch reactor that equipped with 6 black light UV
lamps (@ 10 watt). After 5 hours experiment, the result was analysed by UV-VIS
Spectrophotometer. Result of DRS characterization showed that addition of ZnO
from 0.5% to 33.5% into TiO2 could improve absorption band of the catalysts

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 1


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

from 385 to 420 nm and reduced the band gap of the catalysts from 3.2 to 2.85
eV. Result of XRD charaterization showed the existence of structure crystal
anatase and rutil in catalyst TiO2 and ZnO/TiO2, whereas structure of crystal
ZnO emerged at catalyst ZnO/TiO2. Photocatalyst 0.5% ZnO/TiO2 had the
optimal activity that reduced Cr(VI) with conversion 100% and degraded phenol
with conversion 97.6%. Whereas if both of the waste processed by
simultaneously, the catalyst of 0.5% ZnO/TiO2 also had the highest activity that
increased conversion of Cr(VI) reduction to 100% and decreased conversion of
phenol degradation to 93.4% after five hours reaction. Whereas for single waste
of Hg(II), catalyst of 0.5% ZnO/TiO2 could reduce of 40 ppm Hg(II) to 4.5 ppm
after four hours.

Key-words: photocatalyst, ZnO/TiO2, reduction Cr(VI), degradation fenol,


reduction Hg(II)

1. Pendahuluan
Pesatnya perkembangan aktivitas perindustrian akhir-akhir ini telah
menyebabkan permasalahan lingkungan, akibat bertambahnya limbah berbahaya
yang dihasilkan industri tersebut. Beberapa limbah berbahaya yang menjadi
perhatian masyarakat sekarang ini adalah limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II).
Baik Cr(VI), fenol dan Hg(II) bersifat racun terhadap semua organisme dan
menyebabkan iritasi serta korosi pada kulit manusia. Mengingat bahaya yang
ditimbulkannya, maka perlu dilakukan penanganan khusus terhadap limbah
Cr(VI), fenol dan Hg(II). Teknologi konvensional telah banyak dilakukan untuk
mengolah limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II), tetapi metode tersebut masih
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya efisiensi pengolahan limbah yang
rendah, pemakaian energi dan bahan kimia yang cukup tinggi, serta proses
pengolahan limbah yang dilakukan tersebut ternyata masih menghasilkan residu
berbahaya [1,2,3].
Teknologi fotokatalisis yang sekarang ini juga banyak dikembangkan
ternyata juga baik untuk mereduksi Cr(VI), fenol dan Hg(II). Bahkan, dinilai
lebih ekonomis dalam pemakaian energi. Selain itu, teknologi fotokatalis juga
dapat menekan pemakaian bahan kimia.
Katalis semikonduktor yang sampai saat ini terbukti memiliki aktivitas
tinggi dalam reduksi limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II) adalah TiO2. Begitu banyak
cara telah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalis TiO2 tersebut, salah
satunya dengan penambahan dopan logam, seperti logam Pt. Logam lainnya
yang dapat ditambahkan sebagai dopan adalah logam Zn dalam bentuk
oksidanya, yaitu ZnO.
Penggunaan katalis TiO2 dengan penambahan dopan ZnO untuk reduksi
limbah Cr(VI) dan fenol belum banyak diteliti. Oleh karena itu, pada penelitian
ini akan di jelaskan mengenai pengolahan limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II) pada
sistem terpisah dan simultan secara fotokatalisis dengan katalis TiO2 dan
ZnO/TiO2 yang dibagi dalam tiga tahap, yaitu preparasi, karakterisasi (DRS dan
XRD) dan uji aktivitas dari katalis ZnO/TiO2.

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 2


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

2. Eksperimen
2.1 Preparasi katalis ZnO/TiO2
Preparasi katalis ZnO/TiO2 dilakukan dengan metode impregnasi
termodifikasi menggunakan berbagai prekursor penghasil dopan ZnO, yaitu
Zn(NO3)2.4H2O (Merck 99,5%). Sementara untuk bahan awal TiO2 digunakan
TiO2 komersial Degussa P25. Loading ZnO divariasikan dari 0,5-33,5% (persen
berat).
Preparasi dimulai dengan mencampurkan TiO2 dengan larutan prekursor ke
dalam air demin sebanyak 50 mL dan diaduk hingga membentuk larutan
suspensi dan diultrasonik selama 1 jam. Setelah itu, larutan suspensi dipanaskan
di atas hot plate-stirrer pada suhu 90oC yang dilengkapi dengan magnetic stirrer
selama 3 jam. Selanjutnya, dilakukan pengeringan di dalam vacuum furnace
pada temperatur 150oC selama 2 jam. Kemudian dipindahkan ke dalam
atmospheric furnace dan dikalsinasi pada temperatur 500oC selama 1 jam dengan
laju kenaikan suhu diatur sebesar 5oC/menit.

2.2 Karakterisasi katalis ZnO/TiO2


Karakterisasi DRS dilakukan menggunakan spectrophotometer tipe CARY
2415 UV/vis NIR yang dilengkapi dengan sphere terintegrasi untuk merekam
diffuse reflectance spectra (DRS) dan data absorbansi sampel yang diamati.
Spektrum reflektan dianalisis pada kondisi ambient pada daerah panjang
gelombang 340-700 nm.
Katalis ZnO/TiO2 dengan loading ZnO 0,5-33,5% dikarakterisasi dengan
menggunakan XRD tipe PHILIPS PW 1710 dengan tabung anode Zn
(=0,154184 nm). Karakterisasi X-Ray Diffraction ini bertujuan untuk
mengidentifikasi struktur kristal dari katalis ZnO/TiO2 dengan loading ZnO 0,5-
33,5% dari prekursor Zn-Nitrat. Ukuran kristal sampel juga diperoleh dari
setengah lebar puncak maksimum dari XRD dengan persamaan Scherrer.
Tabung XRD dijalankan pada tegangan 40 kV dan arus sebesar 30 mA.
Setelah itu menjalankan komputer dan memasukkan parameter operasi, step size
diatur sebesar 0,01o dan time per step diatur pada 1,0 sekon, 2 = 20-60o. Dengan
karakterisasi XRD ini diharapkan dapat diketahui struktur kristal dari serbuk
katalis TiO2 dan ZnO/TiO2 dengan mengetahui puncak sampel dan dibandingkan
dengan puncak standar yang diperoleh dari PCPDFWIN versi 2.01. Hasil
karakterisasi pola difraksi sinar-X untuk setiap sampel di-fitting terlebih dahulu
dengan menggunakan PC APD versi 3.5B.

2.3 Reaksi fotokatalisis


Reaksi fotokatalisis terjadi di dalam reaktor fotokatalisis jenis slurry yang
bekerja secara batch. Reaktor terdiri dari tabung yang terbuat dari pyrex dengan
tinggi 5 cm, diameter 14 cm dan bagian atasnya terbuka serta berjarak 8 cm dari
lampu UV sebanyak 6 buah merek TOKI Japan @ 10 watt. Intensitas enam
lampu adalah 2450 W/m2.
Pertama kali, 300 mL limbah dibuat dengan konsentrasi awal 40 ppm dan
kondisi pH yang optimal diatur untuk masing-masing limbah. Spesifikasi pH dari
jenis limbah yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 1.

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 3


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

Tabel 1.
Spesifikasi jenis limbah dan kondisi pH limbah
Jenis Limbah pH
Limbah Cr(VI) 40 ppm 2
Limbah Fenol 40 ppm 7
Limbah Cr(VI) + Fenol 40 ppm 2
Limbah Hg(II) 12

Fotokatalis dengan berat tertentu dilarutkan ke dalam 100 mL limbah yang


kemudian diultrasonik selama 45 menit. Sementara, sisa larutan limbah
dimasukan ke dalam reaktor terlebih dahulu. Lalu lampu reaktor, pengontrol
pengaduk dan kipas dinyalakan sampai kondisi temperatur reaktor konstant ( + 1
jam). Hal ini dilakukan untuk analisis blank test, guna meyakinkan bahwa
produk yang dihasilkan berasal dari proses fotokatalisis. Kemudian, katalis yang
sudah diultrasonik dimasukkan ke dalam larutan limbah sehingga volume total
menjadi 300 mL.
Reaktor dioperasikan selama 5 jam dan sampel diambil setiap jam.
Kemudian sampel tersebut disentrifuge selama 1 jam dan dianalisis dengan UV-
VIS Spectrophotometer buatan Labomed.Inc tipe Spectro UV-VIS RS. Kondisi
operasi panjang gelombang untuk analisis Cr(VI) 398 nm dan fenol 500 nm serta
Hg(II) 508 nm.

3. Hasil dan Diskusi


3.1. Karakterisasi katalis ZnO/TiO2
Spektra DRS dengan fungsi kubelka munk dari masing-masing katalis yang
dipreparasi berdasarkan variasi loading ZnO pada bahan prekursor yang
berbedabeda dapat dilihat pada Gambar 1.

3
TiO2 Degussa P25
2.4 1/2% ZnO/TiO2
1.8 1% ZnO/TiO2
f( R )

5% ZnO/TiO2
1.2 33.5% ZnO/TiO2
ZnO
0.6
0
220 290 360 430 500 570 640 710
Panjang ge lombang (nm)

Gambar 1. Grafik Kubelka-Munk terhadap panjang gelombang

Dari spektra DRS tersebut terlihat bahwa peningkatan loading ZnO 0,5%
hingga 33,5% pada katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat
menyebabkan peningkatan absorpsi katalis ZnO/TiO2. Dari pola pergeseran
spektra absorpsi, dapat dilihat bahwa peningkatan loading ZnO 0,5% hingga

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 4


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

33,5% menyebabkan pergeseran pita absorpsi ke arah pita cahaya sinar tampak,
sehingga katalis memiliki kemampuan lebih untuk menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang lebih tinggi. Melalui karakterisasi DRS juga dapat
diperoleh nilai band gap dari katalis.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa penambahan loading ZnO 0,5% hingga 33,5%
pada katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat meningkatkan
pita absorpsi katalis dari 385-420 nm, dan menurunkan nilai band gap katalis
3,2-2,85 eV.
Pola difraksi XRD dari katalis ZnO/TiO2 dengan loading ZnO 0,5% hingga
33,5% untuk prekursor Zn-Nitrat dapat dilihat pada Gambar 2. Dari Gambar 2
terlihat bahwa struktur kristal anatase muncul pada 2=25,34o dan rutil pada
2=27,42o. Sementara struktur kristal ZnO (2=31,73) hanya muncul pada
katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat. Dari Tabel 3 dapat
disimpulkan bahwa variasi loading memiliki pengaruh yang berarti terhadap
perubahan ukuran kristal anatase (90-54 nm) dan rutil (23-147 nm). Pada Tabel
3, terlihat bahwa modifikasi katalis TiO2 dengan dopan ZnO pada katalis 0,5%
hingga 33,5% ZnO/TiO2 menurunkan komposisi kristal anatase. Hal ini
disebabkan karena pada preparasi katalis ZnO/TiO2 terdapat proses kalsinasi
yang merubah fasa anatase menjadi fasa rutil, sementara untuk TiO2 tidak.

Tabel 2. Energi band gap katalis berdasarkan persen loading ZnO


Panjang Gelombang (nm)a Band gap (eV)
Sampel
Degussa P25 385 3,23
0.5 % ZnO/P25 390 3,18
1 % ZnO/P25 391 3,17
5 % ZnO/P25 399 3,08
33.5 % ZnO/P25 420 2,85
a
Panjang gelombang maksimum untuk dapat mengeksitasi elektron dari pita
valensi

6000
+
5000 o
# 33.5%
intensitas (a.u.)

4000
5%
3000
1%
2000
0.5%
1000
P25
0
23 26 29 32 35 38 41 44 47 50 53 56 59
2 theta

+ : anatase; # : rutile; o : ZnO

Gambar 2. Pola difraksi XRD katalis TiO2 Degussa P25 dan ZnO/TiO2 dengan
variasi loading

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 5


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

Tabel 3. Hasil Karakterisasi XRD pada katalis TiO2 Degussa P25 dan ZnO/TiO2

Komposisi
Ukuran Kristal (nm)
Sampel TiO2 (%berat)
Anatase Rutil ZnO Anatase Rutil
Degussa P25 20 23 0 79,2 20,8
0.5% ZnO/TiO2 90 0 164 98,8 1,2
1% ZnO/TiO2 81 0 0 98,7 1,3
5% ZnO/TiO2 73 0 182 98,8 1,2
33.5% ZnO/TiO2 54 147 205 81,6 18,4

3.2 Reaksi Fotokatalisis


Reaksi fotokatalisis dilakukan pada proses pengolahan limbah Cr(VI), fenol
dan Hg(II). Kondisi operasi dari proses reaksi yang diatur untuk mendapatkan
hasil optimal diantaranya adalah konsentrasi awal limbah dan pH larutan.
Konsentrasi awal limbah yang akan diolah sebesar 40 mg/L. Hal ini berdasarkan
atas penelitian yang dilakukan oleh Slamet dkk (2001) yang mendapatkan hasil
bahwa konsentrasi awal limbah yang optimum sebesar 40 mg/L [4].
Pada Limbah Cr(VI), larutan diatur pada kondisi pH=2. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Ku dkk (2001) diperoleh pH=2 merupakan kondisi yang
optimal [3]. Sementara untuk larutan fenol dilakukan pada kondisi netral (pH=7).
Pada pengolahan limbah secara simultan kondisi larutan diatur pada pH=2.
Sedangkan untuk Hg(II) dilakukan pada kondisi pH=12.

3.2.1 Pengaruh dopan ZnO pada katalis TiO2


Faktor yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas katalis ZnO/TiO2 adalah
loading ZnO yang ditambahkan pada katalis tersebut. Zn-Nitrat untuk mengolah
limbah Cr(VI) dan fenol baik secara terpisah dan simultan selanjutnya diuji
dengan variasi loading dan data yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 3 dan
Gambar 4.

40
K o n s en tra s i C r(V I)

(a) (b)
K o n s e n t ra s i f e n o l,

40 30
30
(p p m )

20
m g /L

20
10
0 10
0 1 2 3 4 5 6 0
Waktu (Jam) 0 1 2 3 4 5 6

0.5% ZnO/TiO2 1% ZnO/TiO2 Waktu, jam


5% ZnO/TiO2 33.5% ZnO/TiO2
TiO2 komersial 0.5% ZnO/TiO2 1% ZnO/TiO2
TiO2 komersial TiO2 kalsinasi
5% ZnO/TiO2 33.5% ZnO/TiO2 TiO2 kalsinasi

Gambar 3. Pengaruh loading ZnO pada (a) reduksi Cr(VI) dan (b) oksidasi fenol
dalam limbah simultan berupa kurva pengaruh waktu terhadap konsentrasi.

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 6


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

Reduksi Cr(VI) pada Degradasi fenol pada


120 limbah tunggal limbah tunggal
Reduksi Cr(VI) pada Degradasi fenol pada
100 limbah simultan 120

K o n v e rs i C r( V I) , %
limbah simultan

K o n v e rs i f e n o l, %
80 100
(a) 80 (b)
60
60
40 40
20 20
0 0
0 1 5 33.5 0 0,5 1 5 33.5
0,5
Loading ZnO pada TiO2, % berat Loading ZnO pada TiO2, % berat

Gambar 4. Grafik perbandingan pengolahan limbah tunggal dan simultan (a)


reduksi Cr(VI), (b)oksidasi fenol (t = 5 jam; pH = 2; konsentrasi katalis : 3 g/L)

Fenomena pengolahan limbah secara simultan dapat dilihat pada Gambar 3,


penambahan dopan ZnO dengan loading 0.5% menghasilkan reduksi limbah
Cr(VI) maupun degradasi fenol yang optimal. Kehadiran fenol dapat
meningkatkan terjadinya reduksi Cr(VI) pada permukaan katalis karena hole
yang terbentuk pada pita valensi akan bereaksi dengan OH- membentuk OH*
sehingga elektron yang seharusnya berekombinasi membentuk pasangan
elektron-hole menjadi kekurangan pasangan h+ akibatnya ketersediaan elektron
yang ada di permukaan menjadi lebih banyak. Hal ini mengindikasikan
meningkatnya daya reduksi Cr(VI).
Jika dibandingkan antara limbah tunggal dengan simultan, terlihat bahwa
proses simultan memiliki efisiensi pengolahan limbah yang lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena selain ZnO yang berfungsi sebagai donor elektron, penambahan
fenol juga menghambat terjadinya rekombinasi elektron-hole karena fenol
berfungsi sebagai hole scavenger atau dengan kata lain terjadi perilaku : transfer
elektron dari pita konduksi ZnO ke pita konduksi TiO2 yang disinari dan
kebalikannya, transfer hole dari pita valensi TiO2 ke pita valensi ZnO sehingga
mengurangi laju rekombinasi pasangan tersebut untuk meningkatkan lifetime
keduanya pada permukaan fotokatalis dan secara konsekuen peningkatan
terjadinya proses redoks dapat diharapkan. Gambar 4 menunjukkan kurva
perbandingan antara proses pengolahan limbah secara simultan dan limbah
tunggal pada jam ke empat dan ke lima dengan menggunakan katalis TiO2
kalsinasi untuk loading 0% ZnO/TiO2.
50

40

30

20

10

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

W a kt u ( J a m)

Gambar 5. Hasil reduksi Hg(II) dengan katalis 0,5% ZnO/TiO2 (t = 4 jam; pH =


12; konsentrasi katalis = 3 g/L)

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 7


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Proses Kimia Ramah Lingkungan
ISSN 1410-9891

Hasil reduksi limbah Hg(II) dapat dilihat pada Gambar 5 di atas. Pada
Gambar 5 terlihat bahwa terjadi penurunan dratis pada jam pertama, dimana
Hg(II) terkonversi menjadi Hg(0) sebesar 70,8% (11,7 ppm), namun pada jam
berikutnya penurunan yang terjadi tidak signifikan dimana katalis mampu
mereduksi Hg(II) hingga terkonversi sebesar 88,8% (4,5 ppm) setelah 4 jam.
Penurunan konsentrasi Hg(II) yang lebih kecil dari jam kesatu disebabkan oleh
sedikitnya jumlah elektron yang mencapai permukaan katalis untuk mereduksi
Hg(II) karena terjadi proses rekombinasi elektron-hole.

Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan, antara lain :
1. Pita serapan TiO2 bergeser ke arah sinar tampak seiring dengan peningkatan
loading ZnO. Katalis dengan loading ZnO 33,5% memiliki bandgap yang
terkecil yaitu 2,85 eV. Puncak anatase (25,34o) dan rutil (27,42o) muncul
pada katalis ZnO/TiO2. Puncak ZnO (31,73o) muncul pada katalis dengan
prekursor Zn nitrat.
2. Pada pengolahan limbah tunggal Cr(VI) dan Fenol menunjukkan bahwa
katalis 0,5% ZnO/TiO2 memiliki aktivitas optimal dalam mereduksi Cr(VI)
sebanyak 100% dan oksidasi fenol sebanyak 97,6%.
3. Pada pengolahan limbah simultan, katalis 0,5% ZnO/TiO2 juga memiliki
aktivitas yang paling optimal, yaitu jumlah Cr(VI) yang direduksi 100% dan
jumlah Fenol yang berhasil dioksidasi 93,4%.
4. Limbah Hg(II) dapat direduksi hingga 4,5 ppm (88,8%) dengan katalis 0,5%
ZnO/TiO2.
5. Kehadiran senyawa organik yaitu fenol dan metanol dapat berfungsi sebagai
hole scavenger dan donor elektron sehingga mampu meningkatkan
keefektifan reduksi Cr(VI).

Ucapan Terima Kasih


Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada RUT 11 sebagai pemberi
bantuan dana terhadap berlangsungnya penelitian ini.

5. Daftar Pustaka
[1] Khalil, L.B., Mourad, W.E., Rophael, M.W., Photocatalytic reduction of
environmental pollutant Cr(VI) over some semiconductors under UV/visible
light ilumination, Applied Catalyst B: Environtmental, 17:3:267-273, 1998.
[2] Dingwangchen, Ray, A.K., Photocatalytic kinetics of phenol and its
derivatives over UV irradiated TiO2, Applied Catalyst B: Environtmental,
23:2-3:143-157, 1999.
[3] Ku, Y., Jung, I., Photocatalytic Reduction Of Cr(VI) in Aqueous Solutions
By UV Irradiation with the Presence of Titanium Dioxide, Water Research,
vol. 35, No.1, pp. 135-142, 2001.
[4] Riyadi Syakur, Reduksi Limbah Logam Berat Chromium(VI) dengan
Fotokatalis Serbuk TiO2, Skripsi Jurusan TGP FTUI, 2001

Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Pemanfaatan Sumber 8


Daya Alam untuk Pengembangan Produk dan Energi Alternatif

Anda mungkin juga menyukai