ISSN 1410-9891
Abstrak
Abstract
Catalyst of ZnO/TiO2 was prepared by impregnating TiO2 Degussa P25 with Zn-
nitrate solution to give Zn content that varies between 0.5% and 33.5%. The
photocatalysts were characterized using DRS and XRD. The photocatalyst
activity tested by using slurry batch reactor that equipped with 6 black light UV
lamps (@ 10 watt). After 5 hours experiment, the result was analysed by UV-VIS
Spectrophotometer. Result of DRS characterization showed that addition of ZnO
from 0.5% to 33.5% into TiO2 could improve absorption band of the catalysts
from 385 to 420 nm and reduced the band gap of the catalysts from 3.2 to 2.85
eV. Result of XRD charaterization showed the existence of structure crystal
anatase and rutil in catalyst TiO2 and ZnO/TiO2, whereas structure of crystal
ZnO emerged at catalyst ZnO/TiO2. Photocatalyst 0.5% ZnO/TiO2 had the
optimal activity that reduced Cr(VI) with conversion 100% and degraded phenol
with conversion 97.6%. Whereas if both of the waste processed by
simultaneously, the catalyst of 0.5% ZnO/TiO2 also had the highest activity that
increased conversion of Cr(VI) reduction to 100% and decreased conversion of
phenol degradation to 93.4% after five hours reaction. Whereas for single waste
of Hg(II), catalyst of 0.5% ZnO/TiO2 could reduce of 40 ppm Hg(II) to 4.5 ppm
after four hours.
1. Pendahuluan
Pesatnya perkembangan aktivitas perindustrian akhir-akhir ini telah
menyebabkan permasalahan lingkungan, akibat bertambahnya limbah berbahaya
yang dihasilkan industri tersebut. Beberapa limbah berbahaya yang menjadi
perhatian masyarakat sekarang ini adalah limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II).
Baik Cr(VI), fenol dan Hg(II) bersifat racun terhadap semua organisme dan
menyebabkan iritasi serta korosi pada kulit manusia. Mengingat bahaya yang
ditimbulkannya, maka perlu dilakukan penanganan khusus terhadap limbah
Cr(VI), fenol dan Hg(II). Teknologi konvensional telah banyak dilakukan untuk
mengolah limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II), tetapi metode tersebut masih
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya efisiensi pengolahan limbah yang
rendah, pemakaian energi dan bahan kimia yang cukup tinggi, serta proses
pengolahan limbah yang dilakukan tersebut ternyata masih menghasilkan residu
berbahaya [1,2,3].
Teknologi fotokatalisis yang sekarang ini juga banyak dikembangkan
ternyata juga baik untuk mereduksi Cr(VI), fenol dan Hg(II). Bahkan, dinilai
lebih ekonomis dalam pemakaian energi. Selain itu, teknologi fotokatalis juga
dapat menekan pemakaian bahan kimia.
Katalis semikonduktor yang sampai saat ini terbukti memiliki aktivitas
tinggi dalam reduksi limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II) adalah TiO2. Begitu banyak
cara telah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalis TiO2 tersebut, salah
satunya dengan penambahan dopan logam, seperti logam Pt. Logam lainnya
yang dapat ditambahkan sebagai dopan adalah logam Zn dalam bentuk
oksidanya, yaitu ZnO.
Penggunaan katalis TiO2 dengan penambahan dopan ZnO untuk reduksi
limbah Cr(VI) dan fenol belum banyak diteliti. Oleh karena itu, pada penelitian
ini akan di jelaskan mengenai pengolahan limbah Cr(VI), fenol dan Hg(II) pada
sistem terpisah dan simultan secara fotokatalisis dengan katalis TiO2 dan
ZnO/TiO2 yang dibagi dalam tiga tahap, yaitu preparasi, karakterisasi (DRS dan
XRD) dan uji aktivitas dari katalis ZnO/TiO2.
2. Eksperimen
2.1 Preparasi katalis ZnO/TiO2
Preparasi katalis ZnO/TiO2 dilakukan dengan metode impregnasi
termodifikasi menggunakan berbagai prekursor penghasil dopan ZnO, yaitu
Zn(NO3)2.4H2O (Merck 99,5%). Sementara untuk bahan awal TiO2 digunakan
TiO2 komersial Degussa P25. Loading ZnO divariasikan dari 0,5-33,5% (persen
berat).
Preparasi dimulai dengan mencampurkan TiO2 dengan larutan prekursor ke
dalam air demin sebanyak 50 mL dan diaduk hingga membentuk larutan
suspensi dan diultrasonik selama 1 jam. Setelah itu, larutan suspensi dipanaskan
di atas hot plate-stirrer pada suhu 90oC yang dilengkapi dengan magnetic stirrer
selama 3 jam. Selanjutnya, dilakukan pengeringan di dalam vacuum furnace
pada temperatur 150oC selama 2 jam. Kemudian dipindahkan ke dalam
atmospheric furnace dan dikalsinasi pada temperatur 500oC selama 1 jam dengan
laju kenaikan suhu diatur sebesar 5oC/menit.
Tabel 1.
Spesifikasi jenis limbah dan kondisi pH limbah
Jenis Limbah pH
Limbah Cr(VI) 40 ppm 2
Limbah Fenol 40 ppm 7
Limbah Cr(VI) + Fenol 40 ppm 2
Limbah Hg(II) 12
3
TiO2 Degussa P25
2.4 1/2% ZnO/TiO2
1.8 1% ZnO/TiO2
f( R )
5% ZnO/TiO2
1.2 33.5% ZnO/TiO2
ZnO
0.6
0
220 290 360 430 500 570 640 710
Panjang ge lombang (nm)
Dari spektra DRS tersebut terlihat bahwa peningkatan loading ZnO 0,5%
hingga 33,5% pada katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat
menyebabkan peningkatan absorpsi katalis ZnO/TiO2. Dari pola pergeseran
spektra absorpsi, dapat dilihat bahwa peningkatan loading ZnO 0,5% hingga
33,5% menyebabkan pergeseran pita absorpsi ke arah pita cahaya sinar tampak,
sehingga katalis memiliki kemampuan lebih untuk menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang lebih tinggi. Melalui karakterisasi DRS juga dapat
diperoleh nilai band gap dari katalis.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa penambahan loading ZnO 0,5% hingga 33,5%
pada katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat meningkatkan
pita absorpsi katalis dari 385-420 nm, dan menurunkan nilai band gap katalis
3,2-2,85 eV.
Pola difraksi XRD dari katalis ZnO/TiO2 dengan loading ZnO 0,5% hingga
33,5% untuk prekursor Zn-Nitrat dapat dilihat pada Gambar 2. Dari Gambar 2
terlihat bahwa struktur kristal anatase muncul pada 2=25,34o dan rutil pada
2=27,42o. Sementara struktur kristal ZnO (2=31,73) hanya muncul pada
katalis ZnO/TiO2 yang dipreparasi dari prekursor Zn-Nitrat. Dari Tabel 3 dapat
disimpulkan bahwa variasi loading memiliki pengaruh yang berarti terhadap
perubahan ukuran kristal anatase (90-54 nm) dan rutil (23-147 nm). Pada Tabel
3, terlihat bahwa modifikasi katalis TiO2 dengan dopan ZnO pada katalis 0,5%
hingga 33,5% ZnO/TiO2 menurunkan komposisi kristal anatase. Hal ini
disebabkan karena pada preparasi katalis ZnO/TiO2 terdapat proses kalsinasi
yang merubah fasa anatase menjadi fasa rutil, sementara untuk TiO2 tidak.
6000
+
5000 o
# 33.5%
intensitas (a.u.)
4000
5%
3000
1%
2000
0.5%
1000
P25
0
23 26 29 32 35 38 41 44 47 50 53 56 59
2 theta
Gambar 2. Pola difraksi XRD katalis TiO2 Degussa P25 dan ZnO/TiO2 dengan
variasi loading
Tabel 3. Hasil Karakterisasi XRD pada katalis TiO2 Degussa P25 dan ZnO/TiO2
Komposisi
Ukuran Kristal (nm)
Sampel TiO2 (%berat)
Anatase Rutil ZnO Anatase Rutil
Degussa P25 20 23 0 79,2 20,8
0.5% ZnO/TiO2 90 0 164 98,8 1,2
1% ZnO/TiO2 81 0 0 98,7 1,3
5% ZnO/TiO2 73 0 182 98,8 1,2
33.5% ZnO/TiO2 54 147 205 81,6 18,4
40
K o n s en tra s i C r(V I)
(a) (b)
K o n s e n t ra s i f e n o l,
40 30
30
(p p m )
20
m g /L
20
10
0 10
0 1 2 3 4 5 6 0
Waktu (Jam) 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 3. Pengaruh loading ZnO pada (a) reduksi Cr(VI) dan (b) oksidasi fenol
dalam limbah simultan berupa kurva pengaruh waktu terhadap konsentrasi.
K o n v e rs i C r( V I) , %
limbah simultan
K o n v e rs i f e n o l, %
80 100
(a) 80 (b)
60
60
40 40
20 20
0 0
0 1 5 33.5 0 0,5 1 5 33.5
0,5
Loading ZnO pada TiO2, % berat Loading ZnO pada TiO2, % berat
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
W a kt u ( J a m)
Hasil reduksi limbah Hg(II) dapat dilihat pada Gambar 5 di atas. Pada
Gambar 5 terlihat bahwa terjadi penurunan dratis pada jam pertama, dimana
Hg(II) terkonversi menjadi Hg(0) sebesar 70,8% (11,7 ppm), namun pada jam
berikutnya penurunan yang terjadi tidak signifikan dimana katalis mampu
mereduksi Hg(II) hingga terkonversi sebesar 88,8% (4,5 ppm) setelah 4 jam.
Penurunan konsentrasi Hg(II) yang lebih kecil dari jam kesatu disebabkan oleh
sedikitnya jumlah elektron yang mencapai permukaan katalis untuk mereduksi
Hg(II) karena terjadi proses rekombinasi elektron-hole.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan, antara lain :
1. Pita serapan TiO2 bergeser ke arah sinar tampak seiring dengan peningkatan
loading ZnO. Katalis dengan loading ZnO 33,5% memiliki bandgap yang
terkecil yaitu 2,85 eV. Puncak anatase (25,34o) dan rutil (27,42o) muncul
pada katalis ZnO/TiO2. Puncak ZnO (31,73o) muncul pada katalis dengan
prekursor Zn nitrat.
2. Pada pengolahan limbah tunggal Cr(VI) dan Fenol menunjukkan bahwa
katalis 0,5% ZnO/TiO2 memiliki aktivitas optimal dalam mereduksi Cr(VI)
sebanyak 100% dan oksidasi fenol sebanyak 97,6%.
3. Pada pengolahan limbah simultan, katalis 0,5% ZnO/TiO2 juga memiliki
aktivitas yang paling optimal, yaitu jumlah Cr(VI) yang direduksi 100% dan
jumlah Fenol yang berhasil dioksidasi 93,4%.
4. Limbah Hg(II) dapat direduksi hingga 4,5 ppm (88,8%) dengan katalis 0,5%
ZnO/TiO2.
5. Kehadiran senyawa organik yaitu fenol dan metanol dapat berfungsi sebagai
hole scavenger dan donor elektron sehingga mampu meningkatkan
keefektifan reduksi Cr(VI).
5. Daftar Pustaka
[1] Khalil, L.B., Mourad, W.E., Rophael, M.W., Photocatalytic reduction of
environmental pollutant Cr(VI) over some semiconductors under UV/visible
light ilumination, Applied Catalyst B: Environtmental, 17:3:267-273, 1998.
[2] Dingwangchen, Ray, A.K., Photocatalytic kinetics of phenol and its
derivatives over UV irradiated TiO2, Applied Catalyst B: Environtmental,
23:2-3:143-157, 1999.
[3] Ku, Y., Jung, I., Photocatalytic Reduction Of Cr(VI) in Aqueous Solutions
By UV Irradiation with the Presence of Titanium Dioxide, Water Research,
vol. 35, No.1, pp. 135-142, 2001.
[4] Riyadi Syakur, Reduksi Limbah Logam Berat Chromium(VI) dengan
Fotokatalis Serbuk TiO2, Skripsi Jurusan TGP FTUI, 2001