Secara detil, terdapat lima langkah utama dalam melakukan performance coaching, yakni :
1. Memetakan masalah kinerja secara profesional
2. Mendiskusikan penyebab masalahnya
3. Mengenali dan mencatat solusi yang mungkin
4. Mengembangkan rencana kerja secara spesifik
5. Mengelola dan menjadwalkan sesi tindak lanjut (follow up)
Sejumlah faktor penyebab terjadinya kinerja yang tidak optimal antara lain adalah sbb :
1. Faktor ketidakjelasan peranan
Apakah karyawan mengetahui apa yang diharapkan darinya? Apakah dia mengetahui juga
apabila terjadi permasalahan?
2. Faktor kompetensi atau kecakapan
Apakah karyawan memiliki keterampilan, kemampuan, dan bakat yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaannya? Apakah dia mendapatkan pelatihan untuk melakukan
pekerjaannya.
3. Faktor sarana kerja
Apakah karyawan memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaannya? Apakah sistem mendukung pencapaian kinerja yang baik.
4. Faktor lingkungan kerja
Apakah kinerja yang baik diberikan penghargaan atau hukuman? Apakah kinerja yang buruk
tetap di hargai? Apakah karyawan diperlakukan dengan adil? Apakah kondisi pekerjaan
mendukung pencapaian kinerja yang baik?
5. Faktor motivasi/masalah pribadi
Apakah hal atau permasalahan kehidupan pribadi karyawan dapat mempengaruhi
kinerjanya? Apakah sikap dan moral karyawan dapat menghalangi kesuksesan karyawan
tersebut dalam menerapkan keterampilan dan kemampuannya?
Dari uraian diatas terlihat bahwa masalah "kinerja bukan semata karena masalah kompetensi".
Ada sejumlah faktor lain yang mungkin menjadi penyebab seperti ketiadan sarana kerja yang
mendukung atau kebijakan manajemen yang kurang relevan dengan tantangan yang ada.
Identifikasi yang menyeluruh terhadap beragam faktor diatas merupakan bahan yang baik untuk
dapat menyusun solusi yang tepat sasaran.