2. Penolong persalinan
a. Sarung tangan panjang DTT (untuk tangan dalam)
b. Sarung tangan DTT (untuk tangan luar)
c. Topi, masker, kacamata pelindung, celemek.
3. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan
a. Kenakan pelindung diri
b. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
c. Keringkan tangan dan pakai sarung tangan DTT
d. Bersihkan vulva dan perineum dengan air DTT
atau sabun anti septic
e. Pasang alas bokong yang bersih dan kering
f. Tindakan Venetrasi Ke Cavum Uteri
4. Lakukan anstesi verbal atau anestesi per rectal
sehingga perhatian ibu teralihkan dari rasa nyeri atau
sakit.
a. Lakukan kateterisasi kandung kemih.
b. Pastikan kateter masuk dengan benar
lengkap/tidak.
e. Lakukan sedikit pendorongan uterus (dengan
tangan luar) ke dorso cranial setelah plasenta lahir.
f. Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah
perdarahan yang keluar
g. Bila plasenta sudah lahir, segera lakukan massase
uterus dan berikan oxtosin 1 ampul
7. Pencegahan Infeksi Pasca Tindakan
a. Sementara masih menggunakan sarung tangan,
kumpulkan semua barang, bahan dan instrument
bekas pakai dan bersihkan tubuh ibu dan ranjang
tindakan.
b. Lakukan dekontaminasi sarung tangan dan semua
peralatan yang tercemar darah dan cairan tubuh
lainnya.
c. Lepaskan sarung tangan secara terbalik dan
rendam dalam wadh larutan klorin 0,5%
d. Segera cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir.
e. Kering tangan dengan handuk pribadi yg bersih &
kering.
8. Perawatan Pasca Tindakan
a. Periksa kembali tanda vital, segera lakukan
tindakan dan instruksi apabila masih di perlukan.
b. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan