4. Frying Fat
a. Good Fry
5. Butter Oil Substitute
a. Palmboom B.O.S
b. Palmvita Gold B.O.S V38
6. Specialty Fats
a. Delicio Coating Fat c. Delicio White
b. Delicio Toffee Fat d. Delicoa 38 CBS
4.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan dasar aktifitas perusahaan atau
organiasi dalam menjalankan segala operasional perusahaan. Dengan
tujuan agar uraian tugas, perintah, wewenang, dan tanggungjawab
masing-masing tenaga kerja atau karyawan di setiap unit kerja menjadi
lebih jelas dan terarah. Dalam hal ini, PT SMART, Tbk menggunakan
struktur organisasi dengan garis komando dan garis
pertanggungjawaban. Garis komando menunjukan perintah mengalir
dari atasan ke bawahan, sedangkan garis pertanggungjawaban mengatur
alur tanggungjawab dari bawahan ke atasan.
Berikut beberapa uraian kerja dan tangungjawab dari masing-
masing komponen struktur yang ada dalam struktur organisasi PT
SMART, Tbk berdasarkan Surat Keputusan (SK) No.
003/01/Presdir/HRD-SK/05/03. Dimana perlunya organisasi di dalam
PT SMART,Tbk untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan sinergi
dalam pengembangan organisasi tesebut.
1. President Director :
a. Memimpin dan menjalankan PT SMART, Tbk untuk mencapai
tujuannya, dan memelihara serta mengelola kekayaan Perusahaan.
b. Menerima laporan dari Managing Director yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan.
c. Bertanggungjawab pada pemerintah dalam permasalahan tenaga
kerja maupun ekspansi perusahaan dalam memperhatikan
kelestarian lingkungan dan Corporate Sosial Responsibility.
51
penerapan visi dan misi, nilai-nilai organisasi dan rencana kerja maupun
anggaran perusahaan dalam mengelola perusahaan. Sistem tersebut
memberikan panduan kepada pemegang saham, komisaris, dan direksi
dalam menerapkan praktik tata kelola perusahaan. Seperti halnya
adanya akuntabilitasi pemegang saham, independensi dalam audit
internal dan eksternal serta menjadi prosedur bagi divisi-divisi yang
lain, dengan begitu menunjukan adanya proses yang sudah di terapkan
maupun disebarluaskan (deploy).
Approach masih dalam tahap awal penyelarasan dengan area atau
unit kerja lainnya, misalnya melalui GCG mendorong peningkatan
kepatuhan karyawan terhadap hukum dan perilaku etis. Perusahaan juga
telah melakukan deployment atau penerapan secara konsisten, hal ini
digunakan oleh unit kerja yang sesuai dalam menjaga peran
kepemimpinan. Kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin senior
PT SMART, Tbk adalah gaya kepemimpinan delegation, yaitu ditandai
dengan adanya tingkat kepercayaan yang tinggi dari pemimpin kepada
bawahannya untuk melakukan tugas sendiri dengan sedikit pengarahan
dan sedikit sekali kualitas hubungan antar personalnya.
Mekanisme komunikasi yang telah dilakukan oleh PT SMART,
Tbk sudah baik dan dapat berjalan dua arah. Hal ini terbukti dari adanya
agenda-agenda rapat yang ada di PT SMART, Tbk. Jenis-jenis rapat
yang ada di PT SMART, Tbk adalah :
a. Rapat MCAR (Management Committee Agronomy & Research) dan
MCMD (Management Committee Manufacturing Development) per
4 bulan.
b. Rapat Variant Cost per bulan.
c. Rapat Budget per tahun.
d. Rapat Internal Audit per 6 bulan.
Proses pembelajaran (learning) atau evaluasi terhadap visi dan misi
serta SK perusahaan dilakukan oleh para direksi, dewan komisaris, dan
dewan pemegang saham. Hal ini terindikasi, adanya evaluasi yang telah
dilakukan seperti memenuhi kecukupan pasokan benih, telah
58
strategi dengan lingkup yang kecil disusun oleh tim atas kebijakan
direksi selama tiga bulan sekali. Seluruh strategi dan rencana kerja yang
telah tersusun kemudian disetujui oleh presiden direktur setelah
dilakukan pemeriksaan oleh direksi dan dewan komisaris.
Adapun beberapa penjabaran strategi yang telah dilakukan oleh PT
SMART, Tbk. Antara lain sebagai berikut :
1. Mengelola lahan yang telah diperuntukkan dan disetujui oleh
Pemerintah Indonesia.
PT SMART, Tbk memegang peranan penting dalam menjaga
hutan hujan primer dan melakukan pemeriksaan menyeluruh atas
aspek lingkungan hidup dari lahan yang kami kelola. Selain itu, PT
SMART, Tbk hanya mengelola lahan yang telah diperuntukkan dan
memiliki ijin dari pemerintah Indonesia untuk perkebunan kelapa
sawit. Lahan yang diperuntukkan sebagai perkebunan kelapa sawit
biasanya merupakan hutan sekunder atau lahan kritis karena
pembalakan liar, penanaman yang berpindah-pindah dan kegiatan
lainnya yang telah membuat lahan tererosi.
2. Melindungi area bernilai konservasi tinggi.
PT SMART, Tbk mendukung upaya-upaya untuk melestarikan
Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan PT SMART, Tbk berkomitmen
untuk melakukan pengukuran resiko secara menyeluruh dan
seksama serta identifikasi lebih lanjut atas potensi NKT sebelum
memulai perkebunan baru. Namun, jika ditemukan adanya area
NKT di dalam perkebunan PT SMART, Tbk, maka akan
mengambil langkah-langkah berikut untuk meningkatkan nilai alam
dan keanekaragaman hayati di area tersebut:
a. Menjaga flora dan fauna terutama spesies langka, dengan
melindungi dari ancaman aktivitas illegal.
b. Menghindari keburukan (deteriorasi) lingkungan.
c. Mengawasi NKT secara teratur dan memperkaya atau
merehabilitasi.
62
Lanjutan Tabel 6.
Item Kriteria Strength
a. Perusahaan menggunakan Key
Performance Indicator (KPI) dan
pengukuran berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Menteri Keuangan
No.826/KMK/.013/1992, No.
4. Analisis, Pengukuran Kebijakan SDM C-001-00, ISO
dan Manajemen 9001:2000, ISO 14001:2000, dan ISO
Pengetahuan 22000:2005 untuk mengukur
kinerjanya.
b. Sistem informasi manajemen sudah
komputerisasi, dan penggunaan
software yang tepat seperti FI, CO, PS,
dan SAP.
Program diklat dan penilaian prestasi
kerja (PPK) karyawan merupakan
5. Fokus pada Tenaga
pendekatan sistematis untuk
Kerja
meningkatkan peran aktif dan kualitas
karyawan.
a. Memiliki desain proses utama yaitu
terdiri dari Business Review, Analysis,
6. Manajemen Proses Improvement dan Intelligence.
b. Approach sudah diterapkan melalui
unit kerja yang sesuai dan sistematis
a. Terdapat level kinerja yang baik pada
hasil produk dan jasa serta hasil
keuangan dan pasar.
7. Hasil
b. Analisis trend sudah dilakukan pada
hasil produk dan jasa serta hasil
keuangan.
Lanjutan Tabel 7.
Item Kriteria Opportunity for Improvement (OFI)
b. Belum adanya evaluasi terhadap
deployment gaya kepemimpinan
pemimpin senior dalam memandu
jalannya perusahaan.
Proses integrasi antara unit kerja belum
2. Perencanaan
selaras, dan proses evaluasi masih dalam
Strategis
tahap awal.
a. Pendekatan terhadap fokus pada
pelanggan jarang diterapkan, tetapi
3. Fokus pada pendekatannya masih jarang
Pelanggan dievaluasi.
dan Pasar b. Proses integrasi dari pelaksanaan
approach belum dilaksanakan secara
optimal.
a. Evaluasi terhadap pendekatan
penilaian kinerja perusahaan belum
terlihat jelas.
4. Analisis, Pengukuran b. Integrasi masih terbilang lemah, yaitu
dan Manajemen adanya proses saling melengkapi pada
Pengetahuan unit kerja.
c. Belum meratanya penggunaan
teknologi di beberapa daerah operasi
unit kerja.
Belum terlihat jelas adanya pendekatan
serta evaluasi yang diterapkan
5. Fokus pada Tenaga
perusahaan dalam pengukuran atau
Kerja
penentuan tingkat kepuasan dan
keterlibatan aktif karyawannya.
Walaupun perusahaan telah menerapkan
dan mengevaluasi berbagai approach
6. Manajemen Proses yang digunakan. Namun kesiapan sistem
kerja masih ada yang kurang, terutama
dalam menghadapi keadaan darurat.
a. Tidak adanya benchmarking data
pembanding dari perusahaan yang
relevan terhadap setiap hasil kinerja,
hanya beberapa kinerja yang
7. Hasil dilaporkan. Sehingga comparison
perusahaan masih lemah.
b. Analisis trend tidak dilakukan pada
hasil fokus pelanggan, fokus tenaga
kerja dan fokus kepemimpinan.
87
Kepemimpinan
120
85
450 85 Perencanaan
Hasil 50,5
135,5 Strategi
36,25
46
85 25,5
85
Manajemen 38,25
Fokus Pada
Proses Pelanggan dan
45
Pasar
85 90
Berdasarkan hasil tabel skor PT SMART, Tbk memperoleh skor total 377
poin dengan rincian, kategori proses mendapatkan skor 241,50 poin dan
kategori hasil memiliki skor 135,50 poin. Hal itu menunjukan PT SMART,
Tbk berada pada posisi atau klasifikasi kelas Global Averange pada range
376-475 dengan kriteria kinerja global perusahaan atau predikat Early
Improvement. Tabel skor total selengkapnya untuk posisi perusahan PT
SMART, Tbk dapat dilihat pada Lampiran 16. Dan berikut ini, Tabel 10
merupakan posisi kelas kinerja PT SMART, Tbk.
Tabel 10. Klasifikasi kelas kinerja PT. SMART, Tbk
Klasifikasi
Kinerja Global
Kelas Skor Posisi Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
0 275 Early Development
Poor
276 - 375 Early Result
376 - 475 Early Improvement PT. SMART, Tbk
476 - 575 Good Performance
Global Average
Emerging
576 - 675
Industry Leader
676 - 775 Industry Leader
Global
776 - 875 Benchmark Leader
Image Excellent
876 - 1000 World Class Leader
integrasi yang kuat dalam mendukung tujuan visi dan misi perusahaan.
Seperti contoh :
a. Mempertimbangkan berbagai sumber ide untuk memperbaiki sistem
kerja dan proses kerja, baik ide dari junior management atau middle
management.
b. Mengaitkan aktivitas perbaikan proses dengan rencana strategis.
Seperti tidak hanya melakukan analisa bisnis untuk menelusuri
indikator kinerja utama yang terkait dengan menggunakan Nerve
System yang dikembangkan berdasarkan konsep Balance Scorecard,
tetapi juga dapat dikembangkan dengan menggunakan model yang
sistematis seperti Malcolm Baldrige agar perusahaan dapat lebih
mencapai menuju kinerja yang excellence.
c. Melakukan evaluasi dan perbaiki proses kerja kunci dan pendukung
serta terapkan benchmarks yang diperoleh dari perusahaan lain yang
relevan.
7. Hasil
Level kinerja atau pelaporan hasil kinerja dalam hubungannya dengan
fokus pada pelanggan dapat diperluas lagi seperti adanya pelaporan
mengenai hasil keluhan pelanggan. Selain itu, hasil kinerja fokus pada
pelanggan dapat dikembangkan seperti menambahkan hasil pengukuran
kepuasan pelanggan berdasarkan segmen pasar pelanggan yang lebih
spesifik atau menambahkan pelaporan hasil kepuasan mitra usaha. Hal
tersebut dapat dilakukan dalam rangka memperoleh langkah perbaikan
kinerja yang lebih luas lagi.
Perusahaan perlu melakukan analisis dan perhitungan trend pada hasil
fokus pelanggan, hasil fokus pada tenaga kerja, dan hasil kepemimpinan
guna mengetahui secara lebih sistematis sejauh mana perkembangan
kinerja pada area tersebut sekaligus untuk mempermudah arah rencana
pengembangan kinerja selanjutnya. Perusahaan juga dapat menggunakan
data hasil kinerja perusahaan lain yang relevan sebagai perbandingan guna
mengetahui secara lebih jelas mengenai posisi kinerja perusahaan dan arah
pengembangan posisi perusahaan dalam lingkungan bisnisnya.