Kelompok 3 : SKEPTIS
Maya Puspa Lestari (8335141620)
Riza Nur Adinda (8335145489)
Septina Dyah Maulidina (8335141638)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan umum berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, namun tetap memikirkan perolehan keuntungan yang semaksimal mungkin. Agar
tetap menjadi pilihan masyarakat, perusahaan harus memberikan mutu dan keunggulan yang
berbeda dari produk saingannya yang sejenis. Kenyataannya untuk menjadi yang tebaik dan
mempunyai kelebihan tersendiri dibanding produk saingan memerlukan pembiayaan yang
lebih dan akan mengurangi keuntungan.
Pembuatan produk sejenis yang diproduksi oleh banyak produsen, meskipun
memiliki keunggulan masing-masing, semuanya harus memiliki standar produk yang sama.
Tujuannya adalah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan konsumen. Hal ini yang
menjadi tantangan bagi para insyinyur bagaimana merancang produk yang sesuai standar,
memiliki keunggulan tersendiri, namun tetap memperoleh keuntungan maksimal. Masalah ini
dapat dikaitkan dengan etika profesi yang membahas tentang seorang insyinyur harus
memprioritaskan keselamatan konsumen dalam hasil rancangan produknya. Sehemat apapun
rencana biaya yang akan dikenakan pada sebuah produk tidak boleh memberikan resiko
negatif kepada penggunannya, yaitu membahayakan kesehatan dan keselamatan pengguna.
Contoh kasus nyata pelanggaran dalam etika profesi yang pernah terjadi tentang
prioritas keselamatan konsumen adalah kasus Ford Pinto dan kasus Kardell Paper Co. Secara
garis besar dapat diceritakan bagaimana perusahaan Ford sebagai salah satu perusahaan
penghasil mobil yang cukup ternama membuat mobil yang sudah diketahui tidak aman untuk
konsumen, namun tetap diproduksi dengan estimasi penghematan biaya perbaikan yang
dibandingkan dengan pengeluaran biaya asuransi bila terjadi kecelakaan untuk perolehan
keuntungan maksimal.
Sedangkan kasus Kardell Paper co, secara garis besar dapat diceritakan bahwa pabrik
Cardell Paper merupakan pabrik yang berkembang sangat pesat dengan pendapatan $ 1,7 M
pertahun, hanya saja pabrik tidak memikirkan dampak bagi lingkungan sekitar akibat
pembuangan limbah ke sungai cherokee yang mengandung bahan kimian industri yang
disebut sonox. Akibatnya berimbas pada tingkat keguguran dan gangguan pernapasan pada
masyarakat yang luar biasa tinggi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Produk yang Tidak Termasuk dalam Laba: Tidak Dapat Langsung Diukur
Eksternalitas lain muncul ketika biaya tersebut dimasukkan dalam penentuan laba
perusahaan, tetapi ketika manfaatnya dinikmati oleh orang-orang diluar perusahaan.
Sumbangan atau beasiswa adalah contoh eksternalitas, dan tentunya akan menarik untuk
memasukkan perkiraan manfaat yang terlibat dalam keseluruhan evaluasi keputusan yang
diusulkan. Masalahnya adalah bahwa baik keuntungan maupun biaya beberapa dampak
negatif, seperti berkurangnya kesehatan yang diderita orang karena menyerap polusi, dapat
diukur secara langsung, tetapi mereka harus dimasukkan dalam penilaian secara keseluruhan.
Meskipun tidak mugkin untuk mengukur eksternalitas tersebut secara langsung, ada
kemungkinan untuk mengukur dampak tidak langsung dengan menggunakan alternatif
pengganti atau bayangan cermin. Pada kasus beasiswa, pengganti keuntungan dapat berupa
peningkatan laba yang diperoleh oleh penerima. Nilai kerugian dari berkurangnya kesehatan
dapat diperkirakan sebagai pendapatan yang hilang ditambah biaya perlakuan medis
ditambah dengan produktivitas yang hilang di tempat kerja sebagaimana diukur dengan biaya
penambahan pekerja.
Kekuatan keuangan yang relatif tidak hanya memberikan alasan untuk membuat
peringkat kepentingan para pemangku kepentingan. Bahkan, ada beberapa alasan, termasuk
dampak dari tindakan yang diusulkan pada kehidupan atau kesehatan pemangku kepentingan,
atau pada beberapa aspek flora, fauna, atau lingkungan kita yang lebih berada pada ambang
bahaya atau kepunahan. Biasanya, masyarakat mempunyai prasangka buruk pada
perusahaanyang mengambil keuntungan atas kehidupan, kesehatan, atau habitat kita. Di
samping itu, membuat isu isu ini sebagai prioritas utama sering kali justru akanmemicu
adanya pemikiran ulang terhadap tindakan yang menyinggung agar diperbaii dengan
menghilangkannya.
Mitchell, Agle, dan Wood (1997) menyatakan bahwa pemangku kepentingan dan
kepentingan mereka dinilai dalam tiga dimensi : legitimasi atau hak hukum dan/atau moral
untuk mempengaruhi organisasi; kekuatan untuk memengaruhi organisasi melalui media,
pemerintah atau cara yang lain; serta urgensi (urgensitas) yang dirasakan nyata dari persoalan
yang muncul. Analisis semacam ini memaksa pertimbangan terhadap dampak yang dianggap
sangat merusak (khususnya untuk pemangku kepentingan eksternal) terdahulu, sehingga jika
seorang eksekutif memutuskan untuk terus maju dengan rencana suboptimal, setidaknya
kerugian potensial akan dikenali.
Perbaikan yang tersedia untuk Ford termasuk memposisikan tangki gas di atas roda
belakang, yang akan mengurangi ruang bagasi, atau menginstalasi rubber bladder di
tangki bensin. Ford bereksperimen dengan menggunakan instalasi rubber bladder, tetapi
tampaknya memutuskan bahwa bladder karet tidak efektif akan biaya. Kemudian,
sebagai bagian dari upaya lobi yang berhasil terhadap peraturan pemerintah untuk tes
wajib kecelakaan (tes kecelakaan tertunda delapan tahun sampai 1977), analisis biaya
manfaat Ford terungkap dalam studi perusahaan yang berjudul Fatalities Assosiated
with Crash-Included Fuel Leakage and Fires seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
biaya instalasi bladder karet jauh melebihi manfaatnya.
Ford mengambil angka $200.000 untuk biaya kematian dari sebuah studi tentang
National Highway Traffic Safety Administration, yang menggunakan perkiraan atau
analisis tabular dalam kasus ini.
Respons
Respons tradisional Kardell atas keprihatinan lingkungan sangat reaktif.
Perusahaan mengikuti petunjuk dari iklim peraturan yang ada. Kementrian lingkungan
hidup tingkat provinsi akan menerapkan perintah-perintah pengawasan kepada pabrik
seiring diterapkannya batas baru dalam emisi beberapa senyawa dan barulah Kardell
akan mematuhi perintah.
Dalam menyampaikan keprihatinannya di tahun 1985, Jack menunjukkan bahwa
kementrian lingkungan hidup menanggapi keprihatinan serius yang diangkat oleh isu
sonox, sedang mempertimbangkan usulan internal dari stafnya bahwa penelitian
tambahan perlu dilakukan ke dalam sumber dan implikasi dari sonox. Mengingat tahap
awal dari pekerjaan di area ini, Jack tidak bisa memberikan indikasi kapan, jika akan
dilakukan, kementrian memberlakukan aturan baru terkait dengan sonox. Ia berpendapat,
bagaimanapun, bahwa aturan-aturan dasar mugkin akan berubah, seperti yang mereka
alami dengan senyawa sebelumnya, dan bahwa Karell harus memberikan beberapa
pemikiran untuk skenario kasus terburuk bagaimana masalah sonox bisa mencuat.
CEO Kardell bersimpati dengan kepedulian yang diangkat oleh Jack, seorang
karyawan yang dinilai perusahaan telah membuktikan dirinya di masa lalu dengan
mengidentifikasi banyaknya ukuran efisiensi biaya. CEO merasa berkewajiban, untuk
mencocokan kepedulian Jack tentang sonox dengan biaya perbaikan pabrik yang besar.
CEO merasa tidak ada cukup data yang mendasari keputusan itu dan ia waspada terhadap
setiap kekuatan eksternal yang berusaha untuk mempengaruhi urusan perusahaan. CEO
mengatakan pada Jack, kita tidak bisa membiarkan pedukung hijau member tahu kami
bagaimana cara menjalankan bisnis kami.
Sementara itu CEO merasa tidak akan sesuai bagi Kardell untuk mengadopsi
rekomendasi yang dimuat dalam laporan Jack, CEO tidak mengambil langkah untuk
menyajikan laporan kepada dewan direksi, untuk didiskusikan pada musim gugur tahun
1985.
Dewan direksi Kardell mewakili bagian lintas kelompok kepentingan. Semua
orang di dewan merasa bertanggung jawab terhadap para pemegang saham, tetapi, di
samping itu, beberapa anggota dewan juga memberikan perhatian khusus kepada
masyarakat dan tenaga kerja. Dewan itu terdiri dari CEO dan presiden perusahaan,
bersama dengan beberapa direktur luar: dua pengusaha local dari Riverside, mewakili
sebuah serikat pekerja kertas di pabrik, seorang manajer reksa dana yang perusahaanya
memiliki blok besar saham Kardell atas nama investor reksadana itu, seorang ahli
ekonomi, pejabat kota Riverside dan konsultan hukum perusahaan.
Setiap anggota dewan yang membicarakan tentang laporan Jack dari perspektifnya
masing-masing. Perwakilan Riverside-pejabat kota dan dua pengusaha-ingin mendapat
jaminan bahwa masyarakat tidak dalam bahaya. Akan tetapi mereka juga mengatakan,
dengan tidak adanya bukti kuat atas bahaya, bahwa mereka puas Kardell mungkin bukan
suatu sumber emisi berbahaya.
Pengacara itu menunjukkan bahwa secara hukum posisi Kardell sudah jelas: benar
mengamati semua peraturan yang ada pada tingkat emisi dalam hal apapun, tidak ada
indikasif yang jelas bahwa pabrik Kardell adalah satu-satunya sumber emisi sonox ke
sungai Cherokee. Meskipun mengakui masalah kesehatan yang baru-baru ini muncul atas
sonox, pengacara berpikir adalah bijaksana jika menunggu pemerintah menetapkan batas
untuk emisi sonox yang bisa diterima. Selain itu pengacara menambahkan sementara
penuntutan telah dimulai terhadap dua atau tiga pabrik yang memproduksi sonox lainnya,
klaim ini ditolak melalui tindakan yang berhasil di pengadilan atas dasar kurang jelasnya
bukti yang signifikan dari bahaya kesehatan.
Perwakilan buruh menyatakan keprihatinan tentang senyawa yang mungkin
mempengaruhi kesehatan karyawan Kardell yang tinggal di daerah tersebut. Tetapi
tenaga kerja resmi juga harus memikirkan pertimbangan jangka pendek, yaitu kehilangan
pekerjaan mereka di pabrik dan fakta bahwa dengan pabrik ditutup ada sedikit
kesempatan kerja lain dikawasan itu untuk mengisi kesenjangan. Dewan perwakilan dari
Riverside menunjukkan bahwa jelas perekonomian local akan sangat dipengaruhi oleh
penutupan untuk memperbaiki pabrik. Selain itu, pengelola reksadana dan CEO sepakat
setidaknya dalam jangka pendek, profitabilitas Kardell dan harga saham akan dirugikan
dari keputusan untuk melakukan perbaikan fasilitas yang mahal.
Keputusan
Setelah banyak perdebatan, dewan merumuskan untuk menunda pertimbangan
proposal Jack sambil menunggu hasil penelitian pemerintah dalam masalah ini. Ia juga
meminta Jack untuk melanjutkan pemantauan regulasi iklim, sehingga pabrik akan sesuai
dengan standar emisi dasar provinsi.
Selama dua tahun berikutnya, Jack menunjukkan peringatan serupa kepada dewan
tentang sonox dan mendapat respons yang sama. Sebagai tindakan pencegahan, ia
meneruskan salinan laporan dalam arsip tersendiri sehingga tidak akan ada pertanyaan
tentang waktu dan substansi peringatan kepada dewan direksi. Selama periode yang
sama, keguguran, cacat lahir, dan sakit pernafasan dilaporkan jumlahnya di atas rata-rata
di daerah Riverside.
BAB IV
PEMBAHASAN
Question 3 : Fairness
Setelah produk Ford Pinto selesai diproduksi dan diuji kelayakaannya
oleh Ford, ternyata mobil meledak saat ditabrak dari belakang karena tangki
bensin berada tepat dibawah bumper. Ford sendiri sudah mengetahui hal
tersebut dan mengajukan lobby kepada pemerintah untuk menunda uji
kecelakaaan selama 8 tahun. Ford juga tidak berusaha menginstal rubber
bladder karena biayanya sangat tinggi. Hal ini tidak fair bagi konsumen/publik
karena perusahaan tidak mementingkan keselamatan penumpang dan
perusahaan Ford juga menutupi kenyataan tersebut dan tetap menjual Ford Pinto
ke pasaran.
Question 4 : Impact on Right
Dalam kasus ini, Ford tidak mementingkan hak-hak konsumen dan tidak
menjamin keselamatan pengguna Ford Pinto. Konsumen/publik seharusnya
berhak mengetahui produk tersebut layak digunakan atau tidak dengan
spesifikasi produk yang jelas. Tetapi Ford justru menyembunyikan kenyataan
tersebut dan sama saja Ford melakukan kebohongan publik.
2. Kesalahan apa yang dapat Anda identifikasi dalam analisis biaya-manfaat Ford?
Dalam kasus ini, Ford terlalu menekan biaya produksi sebesar $2000
untuk memproduksi sebuah mobil dengan harapan memperoleh profit sebesar
mungkin. Ford mendesain mobil dengan meletakkan tangki gas di bawah
bumper belakang dengan harapan membuat bagasi lebih luas. Saat uji kelayakan
ternyata Ford Pinto langsung meledak saat ditabrak dari belakang. Dari uji
kelayakan tersebut seharusnya Ford mendesain ulang Ford Pinto dengan
menginstal rubber bladder di tangki gas. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan
karena membutuhkan biaya sebesar $137.500.000. Apabila Ford tidak
menginstal rubber bladder maka biayanya hanya sebesar $49.530.000 sehingga
menghemat $87.970.000. Hal ini menandakan bahwa Ford tidak ingin
kehilangan banyak biaya untuk mendesain ulang Ford Pinto dengan rubber
bladder dan mengesampingkan keselamatan penumpang.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa kasus-kasus diatas, kedua perusahaan yaitu Ford dan Kardell
sama-sama telah mengabaikan etika yang ada dalam berbisnis terutama dalam hal
keselamatan dan kesehatan masyarakat. Hal ini memperkuat pemikiran bahwa perusahaan
hanya memperhatikan keuntungan jangka pendek saja dengan tidak mau mengeluarkan biaya
besar untuk sebuah produksi dan hanya memikirkan tentang biaya murah, serta mendapatkan
keuntungan yang cepat dan banyak. Padahal dengan keputusan tersebut, perusahaan harus
menambah pengeluaran biaya kedepannya untuk mendesain ulang produk untuk Ford dan
untuk penambahan keamanan bagi standar lingkungan untuk Kardell, selain itu perusahaan
juga harus mengeluarkan biaya ganti rugi yang diderita oleh para konsumen dan masyarakat,
serta menurunkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tersebut yang
membuat konsumen menjadi enggan untuk menggunakan produk buatan perusahaan tersebut
sehingga beralih menggunakan produk dari perusahaan lain.
DAFTAR PUSTAKA