Anda di halaman 1dari 8

“PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DAN TANGGUNG JAWAB KORPORAT”

BAB 14

DOSEN PENGEMPU:

Ketut Tnti Kustina

OLEH:

Made Dwika Kusuma Dewi (121211744)

Putu Esa Dinatha Putra (121211745)

Ida Ayu Prawita Widyadari Putri (121211747)

I Kadek Mahesa Artha Pradeva (121211749)

Rizki Raihanda (121211757)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DAN
TANGGUNG JAWAB KORPORAT”. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Etika Binis dan Profesi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ketut Tanti Kustina. Selaku dosen Mata
Kuliah Etika Bisnis dan Profesi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DENPASAR, 2 OKTOBER 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar Belakang Kesuksesan perusahaan dalam memperoleh laba dan meningkatkan
kemakmuran pemegang saham dipengaruhi oleh peran optimal dari banyak pihak, selain
manajamen, yaitu seperti investor, kreditor, pelanggan, pemasok, masyarakat, pemerintah,
dan lainnya. Kepercayaan investor dan kreditur terhadap perusahaan akan menekan biaya
modal yang harus ditanggung perusahaan. Kepuasaan pelanggan atas produk yang dihasilkan
perusahaan akan meningkatkan penjualan perusahaan. Kerjasama yang baik dengan pemasok
dapat menjamin kualitas, kontinuitas, dan harga bahan baku yang optimal. Kepedulian
terhadap masyarakat akan meningkatkan respek masyarakat terhadap keberadaan dan produk
perusahaan. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah akan menghindarkan perusahaan dari
berbagai permasalahan hukum. Seluruh hubungan positif perusahaan dengan para pemangku
kepentingannya memiliki dampak ekonomi yang positif pula untuk kelangsungan usaha dan
pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. DOKUMEN Oleh sebab itu perusahaan perlu
untuk mengakui dan menghormati hak para pemangku kepentingannya dalam seluruh
aktivitas dan pengambilan keputusan perusahaan, serta bekerjasama dengan pemangku
kepentingan dalam mencapai tujuan jangka panjang bersama. Hal tersebut ditegaskan dalam
prinsip OECD ke-4 tentang peran pemangku kepentingan dalam tata kelola perusahaan yang
menyatakan bahwa kerangka CG harus mengakui dan menghormati hak-hak pemangku
kepentingan yang ditetapkan dalam IAI peraturan perundangan-undangan atau melalui
kesepakatan bersama, dan mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dan pemangku
kepentingan dalam menciptakan kemakmuran, lapangan kerja, serta kelangsungan hidup
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja dampak positif perusahaan dengan para pemangku?
2. Bagaimana cara meningkatkan kesuksesan perusahaan dalam memperoleh laba?
3. Apa saja prinsip OECD ke-4?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dampak positif dan negatif perusahaan dengan para pemangku.
2. Mengetahui cara meningkatkan kesuksesan perusahaan dalam memperoleh laba.
3. Untuk mengetahui prinsip dari OECD ke-4.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak positif perusahaan dengan para pemangku


Seluruh hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan memiliki dampak
ekonomi yang positif, dampak positifnya yaitu untuk kelangsungan usaha dan pencapaian
tujuan jangka panjang perusahaan. sebagai salah satu pihak yang mengembangkan bisnis
atau perusahaan tersebut serta tipe-tipe pemangku kepentingan pun beragam, seperti
pemegang saham, karyawan/karyawan/staf, distributor, dan konsumen. Bahkan, ada
anggapan beberapa stakeholder adalah pesaing bagi perusahaan lainnya karena memengaruhi
stabilitas perusahaan lainnya.

2.2 Cara meningkatkan kesuksesan perusahaan dalam memperoleh laba


Meningkatkan kesuksesan dalam memperoleh laba dan meningkatkan kemakmuran
pemegang saham yaitu dengan mengikuti peran optimal dari banyak pihak, selain manajemen
yaitu seperti investor, kreditor, pelanggan, pemasok, masyarakat, pemerintah dan lainnya.
Strategi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan pendapatan dalam berbisnis secara
logika adalah dengan cara menggunakan faktor kali dari apa yang telah berjalan dan dicapai
sebelumnya. Sementara disisi lain, masih ada beberapa faktor pendukung lain yang bertujuan
untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Sehingga diperlukan langkah yang tepat agar
semua upaya yang ditempuh juga memiliki kualitas dan kinerja yang semakin baik.

Di era sekarang ini, para pebisnis dituntut untuk mampu bersaing dalam berbagai
bidang. Selain itu para pebisnis juga harus berani mengambil resiko untuk mencoba hal baru
di berbagai peluang bisnis dan usaha. Pertumbuhan atau perluasan bisnis ke arah yang lebih
maju dan besar merupakan salah satu tujuan utama dari setiap pebisnis. Karena dapat
dipastikan akan seiring pula dengan meningkatnya pendapatan dan keuntungan yang
diraihnya. Berikut ini ada beberapa ide yang cukup membangun dan dapat memotivasi
pemikiran baru, guna mendapatkan gagasan tentang bagaimana cara yang paling rasional
dalam mengembangkan bisnis dan usaha.
1. Menambah produk dan layanan jasa
2. Melakukan penjualan yang lebih besar
3. Memperluas industri yang telah dikuasai
4. Target menjangkau konsumen yang baru
5. Mengambil peluang bisnis yang lain

2.3 Prinsip OECD ke-4


Peran pemangku kepentingan dalam tata kelola perusahaan yang menyatakan bahwa
kerangka CG harus mengakui dan menghormati hak-hak pemangku kepentingan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan atau melalui kesepakatan bersama dan
mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dan pemangku kepentingan dalam
menciptakan kemakmuran, lapangan kerja serta kelangsungan hidup perusahaan. Hak-hak
pemangku kepentingan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
melalui kesepakatan bersama harus dihormati. Astra memiliki komitmen tinggi untuk
menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini usaha Perusahaan dengan integritas secara
konsisten. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG yang konsisten dan berintegritas
oleh manajemen dan karyawan Astra akan menciptakan proses dan struktur yang baik dalam
mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan,
meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan hubungan yang harmonis antara
Perusahaan dan para pemangku kepentingan. (AR Astra hal.252) Astra Friendly Company
(AFC) merupakan pedoman bagi perusahaan Grup Astra dalam melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan (CSR). Melalui implementasi AFC, perusahaan
mengintegrasikan aspek sosial ke dalam setiap keputusan bisnisnya yang berlandaskan Catur
Dharma serta melaksanakan program kerja yang sistematis dalam upaya pemenuhan hak-hak
pemangku kepentingan. AFC disusun pada tahun 2005 dengan referensi dari berbagai standar
baik dari referensi nasional maupun internasional. Kriteria AFC terdiri dari sistem
manajemen yaitu value, mindset, dan behavior serta implementasi program empat pilar CSR
Astra, persepsi masyarakat dan donasi. Pengakuan dan penghormatan atas hak-hak pemangku
kepentingan tersebut harus disertai dengan kepastian hukum bagi pemangku kepentingan jika
hak-haknya tersebut dilanggar. Dalam rangka membangun Astra sebagai Good Corporate
Citizen, maka disusun suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap insan
Astra dalam bersikap dan berperilaku secara pantas, yaitu Astra Good Corporate Governance,
yang mencakup antara lain Astra Code of Conduct(“Astra Code of Conduct”). Astra Code of
Conduct disusun berlandaskan pada filosofi Perseroan, yaitu Catur Dharma, khususnya, nilai
Catur Dharma yang pertama dan utama, yakni Menjadi Milik Yang Bermanfaat Bagi Bangsa
dan Negara, dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Secara
keseluruhan pedoman perilaku ini telahdilaksanakan dengan baik oleh perseroan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepercayaan investor dan kreditur terhadap perusahaan akan menekan biaya modal
yang harus ditanggung perusahaan. Kepuasaan pelanggan atas produk yang dihasilkan
perusahaan akan meningkatkan penjualan perusahaan. Pertumbuhan atau perluasan bisnis ke
arah yang lebih maju dan besar merupakan salah satu tujuan utama dari setiap pebisnis.
Karena dapat dipastikan akan seiring pula dengan meningkatnya pendapatan dan keuntungan
yang diraihnya. Peran pemangku kepentingan dalam tata kelola perusahaan yang menyatakan
bahwa kerangka CG harus mengakui dan menghormati hak-hak pemangku kepentingan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan atau melalui kesepakatan bersama dan
mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dan pemangku kepentingan dalam
menciptakan kemakmuran, lapangan kerja serta kelangsungan hidup perusahaan.

3.2 Saran
Saran dari kami jika ingin perusahaan berada dalam kesuksesan dalam memperoleh
laba dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham dapat di lakukan dengan peran
optimal dari banyak pihak
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/prinsip-oecd-4-dan-5-pdf-free.html (diakses tanggal 2 Oktober 2021)


https://id.scribd.com/document/241651174/Prinsip-IV-OECD (diakses tanggal 2 Oktober
2021)
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/eptkk/files/basic-html/page187.html (diakses tanggal 2
Oktober 2021)
https://id.scribd.com/presentation/368257723/Prinsip-Peran-Pemangku-Kepentingan-Dan-
Tanggung-Jawab-Korporat (diakses tanggal 2 Oktober 2021)
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/eptkk/ (diakses tanggal 2 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai