Anda di halaman 1dari 10

Tugas Resume

Mendiskripsikan dan memahami


relevansi antara bisnis dan etika

Nama : Sulistina Halimatus Sadiah


Nim : ( 1934021002 )
Kelas : SRJ 305 Semester 4

Program Studi :Manajemen – SRJ


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
2021
A. Tujuan Bisnis dan Alokasi Sumber Daya Ekonomi

Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun

secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :

a) Profit

b) Pengadaan barang atau jasa

c) Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat

d) Full employment

e) Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang

f) Kemajuan atau pertumbuhan

g) Prestise dan prestasi

Proses pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya ekonomi secara

optimal bagi para pemilik SDE atau faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya. Para

pemilik faktor-faktor produksi tersebut memperoleh manfaat dan nilai ekonomi secara layak.

Bertitik tolak dari usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian

tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan

dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau

pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat.

Seacara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi bagi pemilik sumber daya

ekonomi harus dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing pihak pemilik yang dibentuk

oleh system bisnis yang berlaku di masyarakat.


Prinsip etika bisnis dalam stakeholders ini dapat diterjemahkan stake holders sebagai berikut :

1. ALOKASI TERHADAP OWNERS

Bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemilik modal terhadap

perusahaan dengan cara sebagai berikut :

a) Menerapkan manajemen yang sungguh-sungguh dan professional untuk memberikan hasil yang

kompetitif dan adil bagi investor

b) Selalu meberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan keadaan yang riil pada para

pemilik atau modal

c) Mengamankan dan melindungi dan meningkatkan kekayaan para pemodal

d) Memberikan penghargaan atas saran dan keluhan serta hasil-hasil keputusan dalam rapat

pemengang saham perusahaan

2. ALOKASI TERHADAP SUPPLIER

a) Memberikan kontribusi keadilan dan kejujuran kepada para supplier

b) Hubungan antar perusahaan dengan paa supplier dijalin dalam hubungan yang bebas dan

paksaan dan maing-masing memiliki hak otonom dalam menentukan partner dagang.

c) Dijalin dalam kerja sama untuk membangun stabilitas hubungan dalam jangka panjang.

d) Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan supplier guna integrasi dalam proses

perencanaan bersama

e) Menyepakati secara bersama tentang system pembayaran sesuai dengan term of trade yang

diadakan.
3. ALOKASI TERHADAP CUSTOMER

a) Memberikan suatu produk atau jasa dengan kualitas terbaik sesuai dengan keinginan

konsumen.

b) Memerikan pelakukan secara adil dalam setiap transaksi, termasuk memberkan ganti rugi jika

konsumen diugikan.

c) Memelihara dan memajukan kesehatan dan lingkungan konsumen secara sehat dengan produk

dan jasa yang telah dibuat.

d) Menghormati integritas kultur atau budaya yang berlaku pada perilaku konsumen yang menjadi

pelanggan perusahaan.

4. ALOKASI TERHADAP KARYAWAN

Karyawan merupakan sumber daya manusia yang penting bagi keberhasilan perusahaan.

Namun di lain pihak karyawan juga membutuhkan adanya eksistensi perusahaan sebagai lahan

kehidupan bagi para pekerja. Oleh karenanya perlu dilihat bahwa perusahaan memberikan:

a) Lapangan kerja dan kompensasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para karyawan.

b) Kondisi kerja yang mencerminkan penghargaan perusahaan terhadap kesehatan dan martabat

manusia.

c) Komunikasi yang lancar atas segala yang dicapai oleh perusahaan dan adanya transparansi

prestasi yang dihasilkan

d) Respon yang aktif dengan saran dan kritik atau nasehat konstruktif dari para tenaga kerja dan

menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting bagi pengambilan keputusan manajer

perusahaan.

e) Negosiasi antar pihak yang terjadi konflik sehingga konflik dapat disalurkan sesuai dengan

proporsinya dan dapat berfungsi untuk mengefektifkan perusahaan.


f) Perlindungan yang layak bagi keselamatan kerja dan kesehatan para pekerja sehingga para

pekerja dapat memberikan konstribusi optimal dalam jangka panjang.

g) Dorongan konstruktif bagi pengembangan dan kemampuan keahlian yang optimal sesuai dengan

potensi yang tersedia pada karyawan.

h) Respek atas terjadinya tambahan pengangguran pada setiap keputusan yang dilakukan

perusahaan.

5. ALOKASI TERHADAP PEMERINTAH

Pemerintah yang dimaksudkan disini adalah sebuah institusi yang dibentuk atas dasar

konstitusi Negara yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara luas. Salah satu

sumber daya yang biasanya diandalkan adalah sumber dari masyarakat di mana salah satu bagian

dari masyarakat adalah masyarakat bisnis. Salah satu bentuk daya atau dana yang dapat diberikan

atau disumbangkan oleh masyarakat bisnis adalah bentuk pajak. Jadi pajak yang diberikan oleh

masyarakat bisnis merupakan salah satu bentuk kontribusi masyarakat bisnis terhadap Negara yang

mempunyai peran memberikan perlindungan, kemudahan-kemudahan, peluang dan menyediakan

fasilitas umum lainnya.

6. ALOKASI TERHADAP PESAING

Perusahaan tidak lagi memandang pesaing adalah suatu musuh yang harus di hancurkan,

melainkan di pandang sebagai pathner atau mitra kerja. Terhadap pesaing perusahaan lain bisa

melakukan mitra kerja dalam bentuk synergy, akuisisi, atau merger.  Dengan penggabungan dua

keunggulan perusahaan maka akan menciptakan double keunggulan. Penggabungan dari aspek ini

terlihat pada perusahaan dan pesaing memiliki dimensi positif. Maka tidak dibenarkan cara

pandang terhadap pesaing untuk saling membunuh, justru perlu di kembangkan, agar tercipta

kontribusi positif terhadap masyarakat luas.


7. ALOKASI TERHADAP MASYARAKAT UMUM

Perusahaan dan masyarakat saling membutuhkan eksistensinya oleh masing-masing pihak.

Perusahaan membutuhkan masyarakat, karena perusahaan dapat menggantungkan hidup dan

pertumbuhannya. Demikian dengan masyarakat membutuhkan perusahaan karena dari

perusahaanlah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup. Sebab dengan adanya

perusahaan di lokasi yang sedang beroperasi, jangan sampai menimbulkan pencemaran yang

merugikan kelestarian dan kesehatan alam. Bagi perusahaan alokasi semacam ini perlu disediakan

oleh perusahaan. Yang dikenal sebagai eksternal cost.


B. Bisnis Amoral

Bisnis hanya untuk bisnis adalah a moral. Bisnis bukan hanya untuk keuntungan

bisnis semata. Richard T. De

George mengatakan bahwa Business is not just for business but welfare, Bisnis didasari

oleh etika tinggi, jadi bisnis bukan hanya untuk kepentingan perolehan keuntungan

melalui kegiatan bisnis semata melainkan melakukan bisnis untuk kesejahteraan

masyarakat dan pelaku bisnis. Kegiatan bisnis utamanya adalah melakukan bisnis sebaik

mungkin untuk mendapat keuntungan, bagaimana memproduksi, mengedarkan, menjual

dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan dan lebih jauh lagi

menciptakan kesejahteraan masyarakat. Singkatnya sasaran dan tujuan, bahkan tujuan

satu-satunya bukan hanya keuntungan semata melainkan kesejahteraan masyarakat.

Bisnis berhubungan erat dengan etika atau moralitas. Pebisnis bukan hanya

menjalankan pekerjaannya mencari keuntungan, namun menyejahterakan kehidupan

masyarakat luas. Aktifitas bisnis seperti jual-beli, menciptakan produk atau menawarkan

jasa, merebut pangsa pasar, memperoleh keuntungan berdasarkan etika atau moralitas.

Moralitas merupakan kewajiban semua individu pebisnis.

Keuntungan dan Etika

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan bisnis harus sebanding dengan manfaat

yang diberikan oleh barang dan jasa yang dijual dan dikonsumsi oleh pembeli atau

masyarakat. Bila hal tersebut terjadi maka bisnis yang dilakukan dianggap sebagai etis.

Bisnis sedemikian rupa hanya dapat dilakukan oleh kelompok orang profesional di

bidangnya. Mereka dituntut mempunyai kemampuan dan keterampilan bisnis yang

melebihi keterampilan dan keahlian bisnis orang kebanyakan lainnya. Dalam persaingan
bisnis ketat, para pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa konsumen adalah benar-benar

raja, oleh karena itu konsumen harus diberi kenikmatan setelah memberikan pengorbanan

pembeliannya. Praktek bisnis semacam ini dianggap etis. Dalam sistem pasar terbuka,

peran pemerintah bersifat netral, tidak berpihak, efektif menjaga agar kepentingan dan

hak semua pihak terjamin. Para pelaku bisnis berusaha sebisa mungkin untuk

menghindari campur tangan pemerintah yang baginya sangat merugikan.

Jangkauan Etika Bisnis

Etika bisnis sebagai etika profesi membahas prinsip, kondisi, dan masalah praktek

etis sehubungan dengan kebaikan dan keetisan praktek bisnis. Etika berfungsi menggugah

kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis didasari nilai-nilai

luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan demi menjaga nama baik bisnis

sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi pebisnis untuk berbisnis

tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat luas. Hak dan kepentingan

mereka tidak boleh diabaikan oleh praktek bisnis. Praktek praktek monopoli, oligopoli,

kolusi dan sejenisnya menjurus pada kerugian konsumen, masyarakat serta Negara

menjadi obyek bagi etika bisnis untuk dilakukan perbaikan semestinya.


  C. SASARAN DAN LINGKUP ETIKA BISNIS

       Sasaran etika bisnis adalah membangun kesadaran kritis pelaku bisnis, bahwa bisnis adalah

profit making activity, yang harus dicapai dengan cara-cara baik, tidak curang, tidak merugikan

orang lain. Keuntungan yang dicapai juga meliputi non financial profit, moral, citra, pelayanan,

tanggung jawab sosial, integritas moral, mutu, kepercayaan.

Kita juga perlu mendorong bangsa membangun sistem ekonomi, sosial dan politik yang lebih baik

dan lebih demokratis. Menjadikan hukum yang supermasi diatas kekuasaan. Pelaku yang ingin

maju ikuti aturan main yang jelas, adil, rasional dan obyektif tanpa mengandalkan KKN. Bila ada

kecurangan, masyarakat harus berani dan bisa melakukan langkah-langkah koreksi dengan

mengungkapkan pada yang berwenang. Upaya penyebarluasan pemahaman, pelaksanaan,

penghayatan terhadap pemasyrakatan etika bisnis ini perlu dilakukan dengan luas diseluruh tanah

air.

        Dengan demikian, bisnis sebagai suatu usaha yang ada dimasyarakat memerlukan pemuasan

kepada semua pihak naik ekstern maupin intern. Pihak-pihak yang berkepentingan di luar

organisasi yaitu Pemerintah, Lembaga Keuangan dan Perbankan, Pemasok, Distributor, agen dan

pengecer, Pembeli atau konsumen.

Sedangkan yang bekepentingan dan berada dalam organisasi perusahaan yaitu Para pemilik saham

dan pemodal, Berbagai kelompok manajemen yang tak tergolong manajemen puncak, Para

karyawan. Etika bisnis yang sehat dibangun untuk memuaskan kepentingan semua pihak dengan

cara-cara yang baik dan santun, tentunya akan menjalin hubungan yang baik pada

semuanya.                                                                                                                                               

                                                                                                                     
1. Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu :

a) Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait

dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku

bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik dan etis

menunjang keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi menggugah kesadaran

moral para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan

demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya

menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut

secara eksternal.

b) Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, karyawan dan

masyarakat luas, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek

bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk

bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan

kepentingan masyarakat. Etika bisnis mengajak masyarakat luas untuk sadar dan berjuang

menuntut haknya agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis.

c) Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat

menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro.

Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan praktek-

praktek semacamnya yang akan sangat mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi

melainkan baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara tersebut. 

Anda mungkin juga menyukai