Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun
a) Profit
d) Full employment
Proses pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya ekonomi secara
optimal bagi para pemilik SDE atau faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya. Para
pemilik faktor-faktor produksi tersebut memperoleh manfaat dan nilai ekonomi secara layak.
Bertitik tolak dari usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian
tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau
Seacara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi bagi pemilik sumber daya
ekonomi harus dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing pihak pemilik yang dibentuk
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemilik modal terhadap
a) Menerapkan manajemen yang sungguh-sungguh dan professional untuk memberikan hasil yang
b) Selalu meberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan keadaan yang riil pada para
d) Memberikan penghargaan atas saran dan keluhan serta hasil-hasil keputusan dalam rapat
b) Hubungan antar perusahaan dengan paa supplier dijalin dalam hubungan yang bebas dan
paksaan dan maing-masing memiliki hak otonom dalam menentukan partner dagang.
c) Dijalin dalam kerja sama untuk membangun stabilitas hubungan dalam jangka panjang.
d) Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan supplier guna integrasi dalam proses
perencanaan bersama
e) Menyepakati secara bersama tentang system pembayaran sesuai dengan term of trade yang
diadakan.
3. ALOKASI TERHADAP CUSTOMER
a) Memberikan suatu produk atau jasa dengan kualitas terbaik sesuai dengan keinginan
konsumen.
b) Memerikan pelakukan secara adil dalam setiap transaksi, termasuk memberkan ganti rugi jika
konsumen diugikan.
c) Memelihara dan memajukan kesehatan dan lingkungan konsumen secara sehat dengan produk
d) Menghormati integritas kultur atau budaya yang berlaku pada perilaku konsumen yang menjadi
pelanggan perusahaan.
Karyawan merupakan sumber daya manusia yang penting bagi keberhasilan perusahaan.
Namun di lain pihak karyawan juga membutuhkan adanya eksistensi perusahaan sebagai lahan
kehidupan bagi para pekerja. Oleh karenanya perlu dilihat bahwa perusahaan memberikan:
a) Lapangan kerja dan kompensasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para karyawan.
b) Kondisi kerja yang mencerminkan penghargaan perusahaan terhadap kesehatan dan martabat
manusia.
c) Komunikasi yang lancar atas segala yang dicapai oleh perusahaan dan adanya transparansi
d) Respon yang aktif dengan saran dan kritik atau nasehat konstruktif dari para tenaga kerja dan
menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting bagi pengambilan keputusan manajer
perusahaan.
e) Negosiasi antar pihak yang terjadi konflik sehingga konflik dapat disalurkan sesuai dengan
g) Dorongan konstruktif bagi pengembangan dan kemampuan keahlian yang optimal sesuai dengan
h) Respek atas terjadinya tambahan pengangguran pada setiap keputusan yang dilakukan
perusahaan.
Pemerintah yang dimaksudkan disini adalah sebuah institusi yang dibentuk atas dasar
konstitusi Negara yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara luas. Salah satu
sumber daya yang biasanya diandalkan adalah sumber dari masyarakat di mana salah satu bagian
dari masyarakat adalah masyarakat bisnis. Salah satu bentuk daya atau dana yang dapat diberikan
atau disumbangkan oleh masyarakat bisnis adalah bentuk pajak. Jadi pajak yang diberikan oleh
masyarakat bisnis merupakan salah satu bentuk kontribusi masyarakat bisnis terhadap Negara yang
Perusahaan tidak lagi memandang pesaing adalah suatu musuh yang harus di hancurkan,
melainkan di pandang sebagai pathner atau mitra kerja. Terhadap pesaing perusahaan lain bisa
melakukan mitra kerja dalam bentuk synergy, akuisisi, atau merger. Dengan penggabungan dua
keunggulan perusahaan maka akan menciptakan double keunggulan. Penggabungan dari aspek ini
terlihat pada perusahaan dan pesaing memiliki dimensi positif. Maka tidak dibenarkan cara
pandang terhadap pesaing untuk saling membunuh, justru perlu di kembangkan, agar tercipta
perusahaanlah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup. Sebab dengan adanya
perusahaan di lokasi yang sedang beroperasi, jangan sampai menimbulkan pencemaran yang
merugikan kelestarian dan kesehatan alam. Bagi perusahaan alokasi semacam ini perlu disediakan
Bisnis hanya untuk bisnis adalah a moral. Bisnis bukan hanya untuk keuntungan
George mengatakan bahwa Business is not just for business but welfare, Bisnis didasari
oleh etika tinggi, jadi bisnis bukan hanya untuk kepentingan perolehan keuntungan
masyarakat dan pelaku bisnis. Kegiatan bisnis utamanya adalah melakukan bisnis sebaik
dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan dan lebih jauh lagi
Bisnis berhubungan erat dengan etika atau moralitas. Pebisnis bukan hanya
masyarakat luas. Aktifitas bisnis seperti jual-beli, menciptakan produk atau menawarkan
jasa, merebut pangsa pasar, memperoleh keuntungan berdasarkan etika atau moralitas.
Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan bisnis harus sebanding dengan manfaat
yang diberikan oleh barang dan jasa yang dijual dan dikonsumsi oleh pembeli atau
masyarakat. Bila hal tersebut terjadi maka bisnis yang dilakukan dianggap sebagai etis.
Bisnis sedemikian rupa hanya dapat dilakukan oleh kelompok orang profesional di
melebihi keterampilan dan keahlian bisnis orang kebanyakan lainnya. Dalam persaingan
bisnis ketat, para pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa konsumen adalah benar-benar
raja, oleh karena itu konsumen harus diberi kenikmatan setelah memberikan pengorbanan
pembeliannya. Praktek bisnis semacam ini dianggap etis. Dalam sistem pasar terbuka,
peran pemerintah bersifat netral, tidak berpihak, efektif menjaga agar kepentingan dan
hak semua pihak terjamin. Para pelaku bisnis berusaha sebisa mungkin untuk
Etika bisnis sebagai etika profesi membahas prinsip, kondisi, dan masalah praktek
etis sehubungan dengan kebaikan dan keetisan praktek bisnis. Etika berfungsi menggugah
kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis didasari nilai-nilai
luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan demi menjaga nama baik bisnis
sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi pebisnis untuk berbisnis
tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat luas. Hak dan kepentingan
mereka tidak boleh diabaikan oleh praktek bisnis. Praktek praktek monopoli, oligopoli,
kolusi dan sejenisnya menjurus pada kerugian konsumen, masyarakat serta Negara
Sasaran etika bisnis adalah membangun kesadaran kritis pelaku bisnis, bahwa bisnis adalah
profit making activity, yang harus dicapai dengan cara-cara baik, tidak curang, tidak merugikan
orang lain. Keuntungan yang dicapai juga meliputi non financial profit, moral, citra, pelayanan,
Kita juga perlu mendorong bangsa membangun sistem ekonomi, sosial dan politik yang lebih baik
dan lebih demokratis. Menjadikan hukum yang supermasi diatas kekuasaan. Pelaku yang ingin
maju ikuti aturan main yang jelas, adil, rasional dan obyektif tanpa mengandalkan KKN. Bila ada
kecurangan, masyarakat harus berani dan bisa melakukan langkah-langkah koreksi dengan
penghayatan terhadap pemasyrakatan etika bisnis ini perlu dilakukan dengan luas diseluruh tanah
air.
Dengan demikian, bisnis sebagai suatu usaha yang ada dimasyarakat memerlukan pemuasan
kepada semua pihak naik ekstern maupin intern. Pihak-pihak yang berkepentingan di luar
organisasi yaitu Pemerintah, Lembaga Keuangan dan Perbankan, Pemasok, Distributor, agen dan
Sedangkan yang bekepentingan dan berada dalam organisasi perusahaan yaitu Para pemilik saham
dan pemodal, Berbagai kelompok manajemen yang tak tergolong manajemen puncak, Para
karyawan. Etika bisnis yang sehat dibangun untuk memuaskan kepentingan semua pihak dengan
cara-cara yang baik dan santun, tentunya akan menjalin hubungan yang baik pada
semuanya.
1. Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu :
a) Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait
dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku
bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik dan etis
menunjang keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi menggugah kesadaran
moral para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan
demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya
menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut
secara eksternal.
b) Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, karyawan dan
masyarakat luas, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk
bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan
kepentingan masyarakat. Etika bisnis mengajak masyarakat luas untuk sadar dan berjuang
menuntut haknya agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis.
c) Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro.
Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan praktek-
praktek semacamnya yang akan sangat mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi