1. Tujuan
Fungsi-fungsi bisnis dan profesi di antara sebuah kerangka (kerja) tercipta oleh
harapan/ekspektasi public atau masyarakat. Enron dan Arthur Andersen, serta
kegagalan besar WorldCom telah memicu sebuah “perubahan arus”harapan baru
untuk tata usaha dan profesi akuntansi di seluruh dunia. Harapan-harapan perilaku
baru ini didasarkan pada sebuah percepatan dari tren-tren atau kecenderungan-
kecenderungan etika bisnis dan profesi yang telah lama dibuat. Etika-etika bisnis dan
profesi menjadi penentu kunci keberhasilan, dan nilai utama penelitian dan perubahan
perusahaan.
Akuntabilitas
Merupakan konsep etika yang dekat dengan administrasi public pemerintahan
(Lembaga eksekutif pemerintahan, Lembaga legislative parlemen, Lembaga yudikatif
kehakiman) yang mempunyai beberapa arti antara lain, hal ini sering digunakan secara
sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggung jawabkan.
Etika Perilaku dan Perkembangan dalam Etika Bisnis
Pendekatan Filosofis untuk Etika Perilaku
Filsuf Yunani, Aristoteles berpendapat bahwa tujuan hidup adalah kebahagian, dan
kebahagiana dicapai dengan menjalani hidup secara saleh/bijak sesuai dengan alas an.
Beberapa dari kebijakan termasuk integritas, kehormatan, kesetiaan dan keberanian,
dan kejujuran. Dalam pengertian bisnis, hal tersebut berarti direktur, eksekutif, dan
akuntan harus menunjukkan integeritas dalam semua urusan bisnis mereka; mereka
harus menghormati syarat-syarat kontrak dan bukannya mencari celah yang dapat
dimanfaatkan; mereka harus setia pada karyawan, pelanggan, dan pemasoknya;
mereka harus memiliki keberanian untuk jujur dantransparan ketika berhubungan
dengan para pemangku kepentingan yang relevan; dan mereka harus jujur ketika
memberikan penjelasan tentang perilaku bisnis yang baik dan buruk.
Filsuf Jerman, Immanuel Kant, berpendapat bahwa orang-orang beretika ketika
mereka tidak memanfaatkan orang lain demi kesejahteraannya, dan ketika mereka
tidak bertindak dengan cara munafik dalam menuntut prilaku tingkat tinggi dari orang
lain, sementara membuat pengecualian bagi diri mereka sendiri.
Uraian tersebut cukup untuk menyatakan bahwa teori ini menetapkan standar tinggi
dalam prilaku bisnis yang dapat diterima.