Perilaku perusahaan yang beretika menyebabkan banyak investor menjadi tertarik untuk
berinvestasi. Bahkan untuk perusahaan yang menjunjung etika perilaku, konsultan akan
bersedia untuk menasihati investor agar berinvestasi di perusahaan tersebut. Itulah salah satu
sebabnya perusahaan yang beretika memberikan profitabilitas lebih tinggi bagi perusahaan.
Selain itu citra perusahaan di mata pemegang saham akan tetap baik.
Karena para investor melihat dana yang mereka investasikan itu untuk apa saja. Apabila
penggunaan dana yang sudah dinvestasikan dapat digunakan dengan bijak oleh perusahaan
tentunya para investor tidak akan ragu untuk menanamkan lebih banyak dananya dan
tentukan dapat menambah laba atau profitabilits perusahaan. Contohnya penggunaan dana
untuk pembuatan dana pensiun. pertanggungjawaban terhadap suatu dana juga dapat menarik
perhatian terhadap publik apalgi dananya untuk dana sosial.
tekanan pada individu yang dilakukan untuk mempertahankan pekerjaan mereka mungkin
tidak mereda dengan meningkatnya produksi. Juga, diberikan kompetisi yang lebih besar,
volume yang lebih besar tentu akan meningkatkan laba, sehingga tekanan pada perusahaan
tidak akan mereda ke tingkat yang dialami di masa lalu. Selain itu, perusahaan akan mampu
bergantung pada siklus kembali ke profitabilita untuk mengembalikan risiko perilaku tidak
etis untuk tingkat mantan. Akibatnya, akan muncul kembali ke tingkat resiko mantan akan
tergantung pada lembaga baru rezim etika-perilaku manajemen dan tata pemerintahan.
Penemu etis mengambil pandangan bahwa investasi mereka harus tidak hanya membuat
wajar kembali tetapi juga melakukannya secara etis. Awalnya memelopori oleh besar dana
pensiun seperti calpers dan new york city dana pensiun karyawan, serta beberapa gereja dana
investasi, gerakan itu ditambah di awal 1990-an oleh beberapa reksa dana etis. Etika ini
menggunakan layar reksa dana yang dimaksudkan untuk membom perusahaan dari
pertimbangan yang terlibat dalam disebut berbahaya activites, seperti memproduksi untuk
bacco produk, , persenjataan atau energi atom atau misusing hewan untuk pengujian.
Alternatif, individu atau reksa dana dapat berinvestasi dalam set as dari 400. Perusahaan yang
sudah disaring oleh sebuah etika konsultasi layanan di boston, domini, ramah lydenberg
Penemu etis mengambil pandangan bahwa investasi mereka tidak hanya membuat wajar
kembali tetapi juga melakukannya secara etis. Awalnya mempelopori sebuah dana pensiun
besar seperti CalPERS dan dana pensiun karyawan “new york city”, serta beberapa dana
investasi gereja, gerakan itu dilakukan di awal 1990-an oleh beberapa reksa dana etis. Etika
ini menggunakan reksa dana yg dimaksudkan untuk mengeluarkan perusahaan
daripertimbangan yg terlibat yg disebut aktivitas berbahaya, seperti memproduksi produk
tembakau, persenjataan atau energi atom atau menggunakan hewan untuk pengujian.
Alternatif, individu atau reksa dana dapat berinvestasi dalam 400 US. Perusahaan yg sudah
disaring oleh sebuah layanan konsultasi etika di Boston, Domini, Kinder Lydenberg
Reaksi perusahaan awal untuk lebih menuntut etika lingkungan adalah keinginan untuk
mengetahui bagaimana kegiatan beretika yang telah ada, kemudian mencoba untuk
mengelola tindakan karyawan dengan mengembangkan kode etik / perilaku. Setelah
menerapkan kode, perusahaan memantau kegiatan tersebut dan melaporkan perilaku
karyawan, terlebih dahulu secara internal kemudian secara eksternal .
Dengan membuat kode etik / panduan. Setelah melaksanakan kode,memonitor kegiatan yang
berhubungan dan melakukan pelaporan tentang perilaku baik secara internal maupun eksteral.
Mereka memberikan peringkat perusahaan dan afiliasi mereka pada dimensi kinerja yang
berbeda seperti yang mempekerjakan dan pengobatan perempuan, pengelolaan lingkungan
dan kinerja, amal, kebijakan staf progresif, hubungan kerja, hubungan konsumen, dan
kejujuran untuk menjawab pertanyaan.
Awal reaksi perusahaan untuk lebih menuntut etis lingkungan. Adalah keinginan untuk
mengetahui bagaimana etis activites yang telah, kemudian untuk mencoba untuk mengelola
karyawan tindakan dengan mengembangkan sebuah kode etik / melakukan. Setelah
penerapan kode, keinginan ini memantau kegiatan dalam kaitannya dengan itu dan untuk
melaporkan bahwa perilaku, pertama secara internal dan kemudian secara eksternal
Reaksi awal perusahaan adalah untuk lebih menuntut lingkungan etis. Keinginan tersebut
untuk mengetahui bagaimana aktivitas etika yang telah dilakukan, kemudian untuk mencoba
mengelola karyawan dengan tindakan mengembangkan sebuah kode etik. Setelah penerapan
kode, keinginan ini memantau kegiatan dalam kaitannya dengan hal tersebut dan untuk
melaporkan perilaku, pertama secara internal dan kemudian secara eksternal.
Pemegang saham Perusahaan memiliki hak dasar yang sama sebagai berikut:
Pemangku Kepentingan
5. Apa peran budaya etika dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu?
Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi dan misi
perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun dalam
merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari
masing-masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah
terpercaya, adil dan jujur.
Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam
melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan
perusahaan; Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan kepentingan, pemberian
dan penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan
pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis
perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris
dan Direksi, serta karyawan perusahaan; Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan harus senantiasa
mendahulukan kepentingan ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis pribadi atau
keluarga, maupun pihak lainnya; Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,
keluarga dan pihak-pihak lain; Dalam hal pembahasan dan pengambilan keputusan yang
mengandung unsur benturan kepentingan pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut
serta; Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan harus mengeluarkan suaranya
dalam RUPS sesuai dengan keputusan yang diambil oleh pemegang saham yang tidak
mempunyai benturan kepentingan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
karyawan perusahaan yang memiliki wewenang pengambilan
keputusan diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan
terhadap setiap keputusan yang telah dibuat olehnya dan telah melaksanakan pedoman
perilaku yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang
memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada pejabat
Negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
perusahaan dilarang menerima sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung ataupun tidak
langsung, dari mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan; Donasi oleh
perusahaan ataupun pemberian suatu aset perusahaan kepada partai politik atau seorang atau
lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan. Dalam batas kepatutan sebagaimana ditetapkan oleh
perusahaan, donasi untuk amal dapat dibenarkan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta karyawan perusahaan diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak
memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan.Kepatuhan terhadap Peraturan Organ perusahaan dan karyawan perusahaan harus
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan; Dewan Komisaris
harus memastikan bahwa Direksi dan karyawan perusahaan melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan perusahaan; Perusahaan harus melakukan pencatatan atas
harta, utang dan modal secara benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Kerahasiaan Informasi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan harus
menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
peraturan perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha; Setiap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan
informasi yang berkaitan dengan perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi
rencana pengambil-alihan, penggabungan usaha dan pembelian kembali saham;
Setiap mantan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan, serta
pemegang saham yang telah mengalihkan sahamnya, dilarang mengungkapkan informasi
yang menjadi rahasia perusahaan yang diperolehnya selama menjabat atau menjadi pemegang
saham di perusahaan, kecuali informasi tersebut diperlukan untuk pemeriksaan dan
penyidikan sesuai dengan peraturan perundang undangan, atau tidak lagi menjadi rahasia
milik perusahaan.
Akuntan menetapkan tugasnya untuk kepentingan publik daripada kepentingan klien atau
atasan ketika keadaan dimana bentuk perlakuan yang diusulkan tidak untuk kepentingan
publik. Baik secara legal maupun etis.
Melindungi kepentingan publik, karena seorang akuntan profesional juga harus bertanggung
jawab kepada publik dengan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh para pemangku
kepentingan perusahaan seperti kreditor, investor, pegawai, dsb. Untuk berlangsungnya
kehidupan perusahaan di masa mendatang .
1. Latar Belakang
Kehancuran Enron, Arthur Andersen, dan WorldCom menjadi pelopor dicetuskannya
Sarbanes-Oxlay Act 2002 (SOX) di Amerika Serikat. Dengan demikian terbentuklah era baru
ekspektasi pemangku kepentingan dalam dunia usaha, khususnya bagi para akuntan
professional yang bekerja di dalamnya. Penyimpangan peran akuntan professional sebagai
pemegang amanah menjadi pebisnis dipertanyakan. Prinsip-prinsip yang memunculkan
harapan baru telah diperbaharui dan mengakibatkan perubahan dalam hal bagaimana akuntan
professional harus bersikap, layanan apa saja yang akan ditawarkan, dan standar kinerja yang
harus dipenuhi. Standar-standar ini telah tertanam dalam struktur tata kelola baru serta
mekanisme bimbingan yang memiliki komponen domestik dan internasional. Dalam jangka
panjang, pengaruh IASB dan IFAC sama pentingnya SOX karena badan-badan professional
akuntansi yang mengatur CPAs, CAs, CMAs dan CGAs di seluruh dunia telah sepakat
dengan adanya harmonisasi standard an kode etik mereka dengan ketetapan IASB dan IFAC.
Perkembangan signifikan yang menjadi hikmah atas peristiwa Enron-SOX adalah
disusunnya serangkaian standar akuntansi internasional bagi perusahaan-perusahaan dan kode
etik akuntan professional untuk diselaraskan di seluruh dunia.Internal federation of
Accountant (IFAC) menyusun Kode Etik IFAC dan merilis versi awalnya pada tahun 2001
dan versi revisi –pada tahun 2005. Organisasi-organisasi anggota IFAC – lembaga akuntansi
professional di seluruh dunia seperti Amerikan Institute of Certified Public Accountants
(AICPA), Institutes of Chartered Accountants sama dengan Management Accountants dan
Certified General Accountants – telah setuju untuk menyesuaikan kode etik mereka ke dalam
kesepakatan substansial dengan peraturan IFAC yang menyatakan bahwa:
Hal yang membedakan profesionalisme adalah penerimaanya akan tanggung jawab untuk
bertindak atas kepentingan publik.
2. Kode Perilaku Profesional
Publik menilai bahwa tenaga profesional seringkali bekerja dengan sesuatu
yang nyata nilainya, dimana keyakinan bahwa mereka kompeten di bidangnya dan
tanggung jawab atas pekerjaannya menjadi sangat penting. Jika suatu profesi kehilangan
kredibilitas di mata publik, akibatnya bisa sangat buruk dan tidak hanya bagi seorang
professional yang bermasalah.
Aspek yang menjadikan suatu profesi adalah kombinasi fitur, tugas, dan hak-hak yang
semuanya dibingkai dalam satu rangkaian nilai-nilai umum profesionalitas – nilai yang
menentukan bagaimana keputusan akan dibuat dan tindakan yang akan diambil. Untuk
mendukung kombinasi fitur, tugas dan hak ini, maka penting bagi suatu profesi untuk
menyusun seperangkat nilai atau prinsip-prinsip dasar yang membimbing anggota mereka
dan agar setiap professional memiliki nilai-nilai pribadi yang berkaitan dengan prinsip dasar
tersebut. Nilai-nilai pribadi yang dikehendaki biasanya meliputi kejujuran, integritas,
objektivitas, kebijaksanaan, keberanian untuk mempertahankan pendiriannya, dan karakter
yang kuat untuk menolak peluang-peluang yang mengutamakan kepentingan pribadi.
Layanan yang disediakan oleh sebuah profesi sangat penting bagi publik, sehingga
mereka siap untuk memberikan hak-hak kepada suatu profesi tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya, tetapi mereka juga akan memastikan bahwa seorang professional tersebut dapat
melakukan tugasnya dengan baik dan benar seperti yang diharapkan. Secara umum, tugas
yang diharapkan dari suatu profesi adalah dalam rangka mempertahankan:
§ Kompetensi dibidang keahlian
§ Objektivitas dalam penawaran pelayanan
§ Integritas dalam urusan dengan klien
§ Kerahasiaan hal-hal yang terkait dengan klien
§ Disiplin terhadap anggota yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar
8. Jika biaya auditor yang dibayarkan dari perusahaan klien, tidak ada konflik
kepentingan yang dapat menyebabkan kurangnya objektivitas? Mengapa bukan?
9. Apakah memiliki budaya etis penting untuk memiliki sistem yang efektif pengendalian
internal? Mengapa atau mengapa tidak?
Agar memiliki sistem pengendalian internal yang efektif budaya etis perusahaaan merupakan
aspek penting karena sebuah budaya etis memilki penggabungan elemen-elemen formal dan
informal untuk memendu pikiran dan tindakan karyawan perusahaan. Dalam pengembangan
budaya etis sebagian besar perusahaan telah menerapkan konsepnya masing-masing serta
mengembangkan dan memelihara budaya etis yang sehat sehingga akan menimbulkan
pengendalian intern yang efektif pula.
10. Apakah bijaksana untuk pembuat keputusan untuk mempertimbangkan lebih dari
keuntungan ketika membuat keputusan yang memiliki dampak sosial yang signifikan?
Mengapa?