Anda di halaman 1dari 15

"IKLIM ETIKA DAN ORGANISASI

BERINTEGRITAS”
KELOMPOK4
Anggi Tri Utami (201710315113)
Amanda Saputri (201710315008)
Noviana echa saputri (201710315165)
Siti Syafa'ah (201710315073)
PENGERTIA IKLIM ETIKA DAN FAKTOR YANG
MENYEBABKAN TERJADINYA IKLIM ETIKA

 Iklim Etika
adalah suatu perubahan moral atau etika yang dipengaruhi oleh faktor tertentu.
Organisasi berintegritas adalah suatu organisasi pondasi dalam mereancang
kinerja yang optimal diseluruh aspek organisasi.
 Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Iklim Etika
dalam Perusahaan Terciptanya budaya perusahaan secara baik Terbangunnya
suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya Terbentuknya manajemen
hubungan antara pegawai. Terciptanya budaya perusahaan secara baik
Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya Terbentuknya
manajemen hubungan antara pegawai.
INTEGRITAS SEBAGAI TATA KELOLA

 Etika Intregitas sebagai tata kelola adalah pendekatan yang berbasisi diyakini
akan membuat organisasi memiliki standar yang lebih kuat Bentuk dari
program integritas menyerupai dengan program compliance, seperti kode
etik, pelatihan, mekanisme pelaporan, investigasi atas potensi pelanggaran,
dan audit dan pengawasan untuk menjamin standar dan aturan perusahaan
dijalankan dan dipatuhi Intregitas sebagai tata kelola adalah pendekatan yang
berbasisi diyakini akan membuat organisasi memiliki standar yang lebih kuat
Bentuk dari program integritas menyerupai dengan program compliance,
seperti kode etik, pelatihan, mekanisme pelaporan, investigasi atas potensi
pelanggaran, dan audit dan pengawasan untuk menjamin standar dan aturan
perusahaan dijalankan dan dipatuhi
 Intregitas Sebagai Tata Kelola Etika Dari prinsip integritas,
tugas dari manajemen etika adalah: Mendefinisikan dan menghidupkan nilai organisasi
Menciptakan lingkungan yang mendukung prilaku etika yang baik Menanamkan rasa
akuntabilitas bersama antar pegawai Dari prinsip integritas, tugas dari manajemen etika
adalah: Mendefinisikan dan menghidupkan nil ai organisasi Menciptakan lingkungan yang
mendukung prilaku etika yang baik Menanamkan rasa akuntabilitas bersama antar
pegawai

 Perbedaan Karakteristik Program Compliance dan Integritas


Karakteristik Program Compliance Program Integritas Etika Sesuai dan taat dengan
standar yang diterapkan dari luar organisasi Mengelola sendiri sesuai dengan standar yang
dipilih Tujuan Mencegah terjadinya tindakan melawan hukum Mendorong tindakan-
tindakan yang bertanggung jawab Kepemimpinan Dipimpin oleh ahli hukum Dipimpin oleh
manajemen dengan bantuan ahli hukum, spesialis SDM dan lain-lain Metode Pendidikan,
pengurangan kewenangan, auditing dan pengawasan, pemberian hukuman Pendidikan,
kepemimpinan, akuntabilitas, sistem organisasi dan proses pengambilan keputusan,
auditing dan pengawasan, pemberian hukuman. Asusmsi perilaku Otonom/individualis
yang didorong oleh kepentingan diri sendiri yang bersifat material Sosial, yang dipandu
oleh kepentingan sendiri yang bersifat material, nilai-nilai, kesempurnaan dan rekan
sejawat
PROGRAM INTEGRITAS YANG EFEKTIF NILAI

 komitmen yang masuk akal dan secara jelas dikomunikasikan Pimpinan


organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat dipercaya, dan bersedia
untuk melakukan tindakan atas nilai-nilai yang mereka pegang.
 Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses pengambilan keputusan
manajemen dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi.
 Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses pengambilan keputusan
manajemen dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi Sistem
dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai-nilai organisasi
Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan, pengetahuan
dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang berbasis
etika setiap hari
DAMPAK ORGANISASI YANG BERINTEGRITAS
TERHADAP AKUNTAN PROFESIONAL

 Pertama, akuntan professional dapat melakukan penilaian terhadap integritas


organisasi dari kliennya dalam menilai risiko yang dihadapi.
 Kedua, Akuntan professional harus memilih tempat bekerja yang mendorong
terciptanya dan terjaganya etika akuntan professional. Akuntan profesional
harus menghindari tempat bekerja yang berpotensi untuk menciptakan
konflik-konflik etika dan mendorong akuntan untuk mengorbankan etika
profesionalnya
TEORI ETIKA

Prinsip Etika Bisnis Etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang
dimaksudkan Prinsip Otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak
bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan bisnis
Prinsip Kejujuran Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap
individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsisp kejujuran
Prinsip Keadilan Etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada
semua pimilik faktor ekonomi.
Tantangan yang Dihadapi Infosys

1. Infosys memilih membayar pemerintah sesuai dengan ketentuan daripada memberi suap.
2. Infosys tidak mampu bersaing dengan rival lainkarena banyak taktik bisnis yang
merendahkan ongkos produksi dan pajak.
3. Berhubungan dengan para senior eksekutif di Negara berkembangan sangat memerlukan
pelicin berupa materiil maupun non materiil
4. Infosys pernah berhenti mendistribusikan piranti lunak yang menyedot banyak tambahan
biaya
5. Tidak setiap manager Infosys mematuhi nilai-nilai perusahaan.
6. Dikenal sebagai perusahaan yang berbasis nilai membuat tekanan pada infosys untuk
melakukan yang lebih lagi di bidang-bidang lain.
7. Perusahaan dituduh melanggar hukum AS visa dengan menyediakan pekerja penuh waktu
dengan visa dimaksudkan hanya untuk pengunjung.
Tindakan Infosys dalam Menghadapi Perkembangan di Era
Gelobalisasi

1. Infosy menyikapi penyuapan dengan tidak mengindahkan permintaan petugas dan berbuat hanya
yang sesuai dengan aturan.
2. Dalam memenangkan tender, Infosys berani menolak memberikan mobil untuk kenyamanan pribadi,
sehingga tanpa memberikan sebuah mobil pun Infosys mampu memenangkan tender tersebut.
3. Untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan (stekeholders) mereka, Infosys
lebih menyukai mengungkapkan kerugian mereka kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders), Infosys mengutamakan transparasi atas pengungkapan pada laporan keuangan
sehingga stakeholders pun tidak menghukum mereka malah semakin mendukung Infosys.
4. Infosy menyikapi penyuapan dengan tidak mengindahkan permintaan petugas dan berbuat hanya
yang sesuai dengan aturan.
5. Dalam memenangkan tender, Infosys berani menolak memberikan mobil untuk kenyamanan pribadi,
sehingga tanpa memberikan sebuah mobil pun Infosys mampu memenangkan tender tersebut.
6. Untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan (stekeholders) mereka, Infosys
lebih menyukai mengungkapkan kerugian mereka kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
7. Infosys mengutamakan transparasi atas pengungkapan pada laporan keuangan sehingga stakeholders
pun tidak menghukum mereka malah semakin mendukung Infosys.
PENERAPAN YANG DILAKUKAN OLEH INFOSYS DALAM
MENGHADAPI ERA GELOBALISASI

Setiap keputusan yang diambil merupakan values-based decision, tidak hanya


menelihat nilai uang. Hal ini membuta seluruh pegawai infosys, tidak hanya
Narayana Murthy selaku petinggi perusahaan, mendapatkan kepercayaan diri
untuk melakukan segala sesuatu mengikuti prosedur yang benar dan memang
sudah seharusnya, bahkan ketika keadaan di sekitar meraka seluruhnya
melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini juga mendorong mereka
lebih berkomitmen terhadap perushaan dan menjadi lebih produktif.
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE

Corporate Governace / tata kelola perushaan infosys adalah


mengenai maksimalisasi nilai shareholder dengan legal,
beretika/ etis secara bersekinambungan. Di Infosys tujuan
dari tata kelola perushaan adalah untuk memastikan
keadilan bagi setiap pemangku kepentingan, yaitu: antara
pelanggan, pemegang saham, Vendor-Mitra, masyarakat dan
pemerintah di negara-negaraa tempat Infosys beroperasi.
Iklim etika dan integritas organisasi

Iklim etika adalah suatu perubahan moral atau etika yang dipengaruhi oleh factor
tertentu. Organisasi berintegritas adalah suatu organisasi pondasi dalam merancang kinerja
yang optimal diseluruh aspek organisasi.faktor yang menyebabkan iklim etika pada
perusahaan:
1. Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
2. Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya
(trust-based organization).
3. Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship
management) Integritas sebagai tata kelola etika adalah pendekatan yang
berbasis yang diyakini akan membuat organisasi memiliki standar yang
lebih kuat.
Etika untuk Lingkungan Bisnis: Pertempuran
untuk Kredibilitas,
Reputasi & Keunggulan Kompetitif

Dukungan untuk bisnis - bisnis dan secara umum-tergantung pada kredibilitas yang
stakeholder tempatkan dalam komitmen perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan
keunggulan kompetitif. Akibatnya, direktur perusahaan sekarang diharapkan untuk
mengatur perusahaan mereka secara etis, yang berarti bahwa mereka memperhatikan
apakah para eksekutif, karyawan, dan agen bertindak secara etis.
Faktor-faktor yang terkait dengan tata kelola perusahaan dan akuntabilitas dan
juga dapat mempengaruhi harapan masyarakat dariperilaku, yaitu:

1. Masalah Lingkungan
2. Sensitivitas Moral
3. Penilaian yang buruk dan Aktivis Stakeholder
4. Skandal keuangan, ekspektasi gap dan kesenjangan
kredibilitas
5. Akuntabilitas dan transparansi
Harapan Baru untuk Bisnis

Perubahan harapan publik telah melakukan mandat bagi perusahaan untuk


meningkatkan kualitas hidup bagi konstituen mereka. Pandangan bahwa bisnis
ada untuk melayani masyarakat telah menggantikan argumenlaissez-faire
bahwa bisnis bertanggung jawab hanya kepada investor dan sejauh mereka
melaporkan keuntungan.
Selain itu, perubahan harapan publik terhadap perilaku telah menciptakan
pergeseran yang cukup besar dalam persepsi publik terhadap perilaku
perusahaan. Peristiwa seperti hak asasi manusia dan peningkatan kualitas
hidup telah diberdayakan oleh investor, kreditur, dan lain-lainuntuk
menyatakan hak mereka dimasukkan dalam keputusan ekonomi dansosial
yang penting oleh entitas perusahaan.
Mengelola Risiko & Peluang Etika

Dampak dari meningkatnya harapan untuk bisnis pada umumnya, dan untuk
direktur, eksekutif, dan akuntan khususnya, telah membawa tuntutan reformasi
tata pemerintahan, keputusan etis mak-ing, dan manajemen yang akan mendapat manfaat
dari terdepan berpikir tentang bagaimana mengelola risiko etika dan peluang.
Sebagian besar perusahaan berurusan dengan budaya yang berbeda dalam
perekrutan dan pengelolaan personel mereka, bahkan jika operasi mereka berada dalam
satu negara.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan menceritakan kisah perusahaan melalui
CSR re-port adalah bagian penting dari perencanaan strategis dan pencapaian tujuan
strategis.
Akhirnya, pengusaha dengan pengalaman tahu bahwa krisis tidak dapat dihindari, dan bahwa
pendekatan manajemen krisis telah dikembangkan untuk memastikan bahwa perusahaan dan
eksekutif tidak mengalami kerusakan lebih kepada prospek dan reputasi mereka dari yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai