Pada saat ini lingkungan tempat bisnis beroperasi semakin kompleks sehingga
hal tersebut menjadi tantangan etika bagi setiap perusahaan. Jika mereka sampai
melakukan tindakan yang melanggar etika, maka hal tersebut dapat menimbulkan
risiko yang besar dan akan berpengaruh buruk bagi reputasi dan pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Jadi, sangat dibutuhkan sistem tata kelola perusahaan
yang menyediakan aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan pemegang
saham dan semua pemangku kepentingan lainnya.
A. Kerangka Tata Kelola dan Akuntabilitas Modern untuk Pemegang Saham
dan Para Pemangku Kepentingan Lainnya.
politisi Amerika menciptakan kerangka tata kelola dan akuntabilitas baru yang
dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act (SOX) yang bertujuan untuk memulihkan
kembali kepercayaan investor dan memfokuskan kembali tata kelola perusahaan pada
tanggung jawab direksi terhadap kewajiban fidusia mereka, yakni tanggung jawab
terhadap kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.
Perusahaan bertanggung jawab secara hukum kepada pemegang saham dan
secara strategis kepada pemangku kepentingan tambahan yang dapat secara signifikan
mempengaruhi pencapaian objektifnya. Dalam proses tata kelola berorientasi pada
akuntabilitas-pemangku
kepentingan
(Stakeholder-Accountability
Oriented
dihindari
Memastikan bahwa semua karyawan menyadari keberadaan dan
konsekuensi mereka melalui kode etik dan pelatihan terkait
KASUS
INFOSYS TECHNOLOGIES, LTD.
LATAR BELAKANG
A. Profil Infosys Technologies, Ltd.
Infosys merupakan perusahaan pengembang software dengan pusat di Bangalore
India. Infosys didirikan pada tahun 1981 oleh tujuh orang insinyur, Nagavara
Ramarao Narayana Murthy, Nandan Nilekani, Kris Gopalakrishnan, SD Shibulal, K
Dinesh dan NS Raghavan resmi menjadi karyawan pertama perusahaan dengan modal
awal sebesar US$250. Para pendiri memulai perusahaan dengan investasi awal INR
10.000. Perusahaan ini didirikan dengan nama "Infosys Consultants Pvt Ltd" terdaftar
sebagai kantor di Model Colony, Pune. Infosys memiliki lebih dari 165,000 karyawan
dan secara global, kami memiliki 73 kantor penjualan dan pemasaran, dan 93 pusat
pengembangan sampai pada tanggal 31 Maret 2014.
Perusahaan didirikan dengan prinsip membangun dan mengimplementasikan
pemikiran-pemikiran besar yang mendorong kemajuan klien dan memperpanjang
kehidupan melalui solusi perusahaan.
Infosys sangat mengutamakan hubungan yang mencerminkan budaya etika yang
teguh dan saling menghormati terhadap semua klien nya. Hal ini dapat dilihat dari
pendapatan Infosys yang sebesar 98.1% berasal dari klien lama yang selalu loyal
terhadap Infosys.
Infosys go public pada tahun 1993. Menariknya, Infosys IPO sebelumnya berada di
bawah ketentuan yang dipersyaratkan tetapi hal itu diselamatkan oleh US bankir
investasi Morgan Stanley yang mengambil 13% dari ekuitas pada harga penawaran
Rs. 95 per saham. Harga saham melonjak ke Rs. 8.100 pada tahun 1999. Pada tahun
2000 saham Infosys menyentuh Rs. 310 karena insiden bencana 11 September yang
mengubah semua itu, akan tetapi pada tahun 2001 kinerja perusahaan Infosys
meningkat dengan pendapatan $ 400juta.
Pada tahun 2001, Infosys dinilai sebagai Best Employer di India oleh Business
Today. Infosys dinilai sebagai employer terbaik yang bekerja untuk tahun 2000, 2001,
dan 2002 oleh Hewitt Associates. Pada tahun 2007, Infosys menerima lebih dari 1,3
juta aplikasi dan memperkerjakan sedikitnya 3% dari pelamar. Infosys adalah satusatunya perusahaan India yang memenangkan penghargaan Global MAKE (Most
Admired Knowledge Enterprises) untuk tahun 2003, 2004 dan 2005, dan dilantik ke
Global Hall of Fame pada saat yang sama.
B. Visi dan Misi
Visi :
To be a globally respected corporation that provides best-of-breed business
solutions leveraging technology delivered by best-in-class people.
Misi :
To achieve objectives in an environment of fairness, honesty, and courtesy towards
clients, employees, vendors andsociety at large.
PEMBAHASAN
A. Tantangan yang dihadapi Infosys Technologies, Ltd.
1. Tantangan pertama yang dihadapi Infosys terjadi pada tahun 1984, dimana pada
saat itu Infosys memutuskan untuk mengimpor super minicomputer agar Infosys
dapat segera mengembangkan software untuk klien di luar negeri. Ketika
minicomputer tersebut sampai di Bandara Banglore, petugas setempat menolak
Infosys menawarkan kontrak senilai $1juta dari suatu perusahaan besar dalam
keadaan perekonomian yang sedang berkembang. CIO perusahaan tersebut
kemudian mengundang Narayana Murthy makan malam. Dalam acara makan
malam itu, CIO meminta sogokan berupa mobil mewah agar tawaran Infosys
diterima. Narayana kemudian menolak permintaan sogokan tersebut, dan Infosys
pada akhirnya tetap memenangkan tawaran tersebut.
3.
Infosys tidak mampu bersaing dengan rival mereka karena mereka banyak
4.
dan Infosys dan asuransi yang dibayar lebih dari $ 3 milInfosys baru-baru ini.
Dengan dikenal sebagai perusahaan yang berbasis nilai membuat tekanan pada
7.
Infosys untuk melakukan yang lebih lagi di bidang-bidang lain (other areas).
Isu terakhir mengenai Infosys, bahwa perusahaan dituduh melanggar hukum AS
visa dengan menyediakan pekerja penuh waktu dengan visa dimaksudkan hanya
untuk pengunjung (business-trip visa yang diberikan dengan tujuan untuk
seminar dan traininig)
melakukan segala sesuatu mengikuti prosedur yang benar dan memang sudah
seharusnya. Hal ini juga menjadikan mereka menjadi lebih berkomitmen terhadap
perusahaan dan menjadi lebih produktif. Karena ethnical image inilah :
a. Infosys justru mendapat kepercayaan lebih dari klien untuk melakukan proyek
yang lebih besar.
b. Values yang ditanamkan sejak awal ini kemudian menjadi keuntungan atau
kelebihan utama Infosys, memberikan pendapatan yang lebih besar,
c. Menghasilkan pegawai berkemampuan tinggi, investor besar, dan semakin
dihormati oleh pemerintah dan masyarakat.
2. Infosys menciptakan sistem nilai yang dibuat perusahaan, dinamakan C-LIFE yaitu
sebagai berikut:
1. Kepuasan pelanggan (Customer delight):
- Sebuah komitmen untuk melebihi harapan pelanggan kami.
2. Kepemimpinan dengan contoh (Leadership by Example):
- Komitmen untuk menetapkan standar dalam bisnis dan transaksi kami dan
menjadi contoh bagi industri dan tim kita sendiri.
3. Integritas dan transparansi (Integrity and Transparency):
- Komitmen untuk menjadi etis, tulus dan terbuka dalam hubungan kita.
4. Keadilan (Fairness):
- Komitmen untuk bersikap objektif dan berorientasi transaksi, sehingga
mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat.
5. Pencapaian terbaik (Pursuit of Excellence):
- Komitmen untuk berusaha tanpa henti, untuk terus meningkatkan Diri kita
sendiri, tim kami, layanan kami dan produk sehingga menjadi yang terbaik.
KESIMPULAN
Sejak awal perusahaan Infosys membangun perusahaan yang taat pada aturan dan
selalu belandaskan pada nilai etika. Bukan profit saja yang mereka kejar, tapi dengan
mengedepankan tata kelola yang beretika maka perusahaan dapat mengejar
ketinggalannya dalam segi profit. Perusahaan Infosys ingin menjadi benchmarking
bagi perusahaan di dunia terutama di India ,bahwa perusahan dapat hidup dan bahkan
menjadi perusahaan yang sukses tanpa adanya korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J. dan Paul Dunn. 2012. Business and Professional Ethics for
Directors, Executives and Accountants. Edisi 6. Mason City: South- Western
Cengage Learning.
Kartikadewi, Chitarani, dkk. 2014. Corporate Ethical Governance & Accountability.
MAKSI-PPAK FE Universitas Indonesia.
CHAPTER 5
CORPORATE ETHICAL GOVERNANCE & ACCOUNTABILITY
CASE :
INFOSYS TECHNOLOGIES, LTD.
Disusun Oleh :
Ni Made Malinkaya Petitsa 14/377080/EE/07013
Silviana Isyanto
14/377098/EE/07031
Simon Nisja Putra Zai
14/377099/EE/07032