Etika Fasa (Materi)
Etika Fasa (Materi)
1. Teori Keagenan
Menurut Supriyono, (2018) yaitu hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen.
Hubungan ini dilakukan untuk suatu jasa dimana prinsipal memberi wewenang
kepada agen mengenai pembuatan keputusan yang terbaik bagi prinsipal dengan
mengutamakan kepentingan dalam mengoptimalkan laba perusahaan sehingga
memanimalisir beban termasuk beban pajak dengan melakukan penghindaran
pajak.
Beberapa konsep teori keagenan :
1) Pemisahan Kepemilikan dan Kendali
Dalam banyak perusahaan, pemilik (pemegang saham) tidak secara
langsung mengelola perusahaan. Mereka mengkontrak manajemen (agen)
untuk melakukannya. Ini menciptakan pemisahan antara kepemilikan
(ownership) dan kendali (control).
2) Konflik Kepentingan
Konflik keagenan terjadi ketika agen (manajemen) memiliki kepentingan
yang berbeda dengan pemilik. Agen sering memiliki insentif untuk
mengambil tindakan yang meningkatkan keuntungan mereka sendiri,
bahkan jika itu tidak selalu sejalan dengan kepentingan pemilik.
3) Biaya Agens
Biaya-biaya yang timbul akibat konflik keagenan disebut biaya agensi. Ini
mencakup biaya pemantauan, biaya penyusunan kontrak, dan biaya yang
terkait dengan tindakan agen yang tidak sejalan dengan kepentingan
pemilik.
4) Mekanisme Pengendalian
Pemilik menggunakan mekanisme pengendalian seperti pemantauan,
komite direksi independen, pemilihan manajemen yang tepat, dan
transparansi dalam pengungkapan informasi untuk mengurangi konflik
keagenan dan biaya agensi.
2. Tanggung Jawab Perusahaan
Menurut Milton Friedman (New York, Amerika Serikat) adalah seorang ekonom
ternama yang menyatakan bahwa satu-satunya tanggung jawab perusahaan adalah
untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang sahamnya. perusahaan tidak
memiliki tanggung jawab sosial dan etis yang independen, dan tugas utamanya
adalah mencapai laba maksimal dalam kerangka hukum.
Adapun beberapa tanggung jawab perusahaan :
1) Tanggung Jawab Ekonomi
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan laba dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi pemegang sahamnya. Ini
adalah tanggung jawab dasar yang melibatkan menciptakan nilai bagi
investor.
2) Tanggung Jawab Hukum
Perusahaan harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di
tingkat lokal, nasional, dan internasional. Ini mencakup aspek-aspek
seperti pajak, lingkungan, dan hak tenaga kerja.
3) Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya pada masyarakat dan
lingkungan. Ini termasuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat
melalui inisiatif sosial, filantropi, dan praktik bisnis berkelanjutan.
4) Tanggung Jawab Lingkungan
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungannya. Ini
melibatkan praktik bisnis yang berkelanjutan, konservasi sumber daya
alam, dan mengurangi jejak lingkungan.