Anda di halaman 1dari 27

ETIKA

PERILAKU
Harapan
Disusun oleh :
etika
Windi Wulandari (5552220015)
Table of contents
Etika Tanggapan dan
01. lingkungan 03. perkembangan
untuk bisnis
Harapan baru
02. untuk bisnis Mengelola
risiko dan
04. Etika lingkungan 05. kesempatan
untuk akuntan
etika
01 Etika lingkungan
untuk bisnis
MASALAH LINGKUNGAN
Tidak ada yang membangkitkan opini publik sebelumnya
mengenai sifat dari perilaku perusahaan yang lebih baik
dari kesadaran bahwa kesejahteraan fisik publik dan
kesejahteraan sebagai pekerja sedang terancam oleh
aktivitas perusahaan

Polisi udara dan polusi air ?


Awalnya kekhawatiran mengenai polusi udara berpusat
pada cerobong asap dan knalpot pembuangan dari
perusahaan yang menyebabkan iritasi dan gangguan
pernapasan penduduk di sekitar perusahaan. Dari masalah
dari masalah polusi udara dapat mengakibatkan hujan asam
yang dapat mencemari air. Hal tersebut membutuhkan
tindakan dari perusahaan dan pemerintah.
Sensitivitas moral

Selama periode tahun 1990-an terdapat peningkatan yang


signifikan dalam sensitifitas diakibatkan oleh kurangnya
kejujuran dan perbedaan dalam perlakuan yang adil
kepada individu dan kelompok dalam masyarakat bukti
tekanan publik untuk kejujuran lebih dan kesetaraan
mudah untuk diamati keinginan untuk mencapai
kesejahteraan dalam pekerjaan telah menghasilkan
undang-undang peraturan kepatuhan kondisi dalam
kontrak dan program tindakan afirmatif dalam perusahaan
sensitifitas moral juga terlihat pada isu-isu internasional
dan domestik
Aktivis pemangku kepentingan
Para direktur eksekutif dan manajer adalah manusia dan
mereka juga bisa membuat kesalahan kadang masyarakat
atau kelompok-kelompok tertentu tersinggung pada tahap
ini akibat penilaian buruk.

Dua jenis aktivis lain yang juga memberikan


pernyataan dalam harapan etika adalah etika
konsumen dan etika
Aktivis pemangku kepentingan
Etika konsumen memberikan perhatian
pada pembelian barang atau jasa dalam
tata krama etika yang dapat diterima.

Etika investor berpendapat bahwa


investasi yang mereka lakukan tidak
hanya membuat hasil laba yang memadai
tetapi harus dilakukan dengan cara yang
etis.
Tekanan-tekanan kompetitif

Perusahaan dan individu-individu di dalamnya pada posisi


harus bergulat dengan tidak adanya pertumbuhan atau
skenario penyusutan volume bukannya ekspansi yang
telah menjadi norma selama ini tekanan pertumbuhan
dari persaingan global dan dorongan untuk
meningkatkan teknologi menghabiskan biaya dan
mengakibatkan margin keuntungan menyusut tidak
adanya pertumbuhan dan penyusutan margin
menyebabkan perampingan untuk mempertahankan
profitabilitas secara keseluruhan dan tingkat
ketertarikan bagi pasar modal
Skandal keuangan

Jurang harapan Jurang kredibilitas


Sebagai akibat dari guncangan yang Secara lebih luas penyimpangan keuangan
berulang-ulang terhadap keraguan sehingga yang berkelanjutan telah menimbulkan
masyarakat menjadi finish terhadap krisis kepercayaan terhadap pelaporan dan
integritas keuangan perusahaan yang begitu tata kelola perusahaan kurangnya
banyak sehingga muncullah istilah jurang kredibilitas telah menyebarkan dari
harapan yang telah diciptakan untuk pelayanan keuangan untuk mencakup
menggambarkan perbedaan antara Apa yang bidang lain dari aktivitas perusahaan yang
dipikirkan oleh masyarakat tentang apa yang telah dikenal sebagai jurang kredibilitas
mereka dapatkan dalam laporan keuangan
yang telah diaudit dan apa yang sebenarnya
masyarakat dapatkan.
Kegagalan tata kelola dan penilaian risiko
Cara terbaik saat ini untuk mengatur tata kelola dan
penilaian resiko adalah dengan mengatur perusahaan dan
melaporkan kegiatan mereka tidak memadai untuk
melindungi interest investor serta lebih luas lagi
melindungi kepentingan masyarakat di pasar yang tertib
dan aktivitas perusahaan

Reformasi tata kelola dianggap perlu untuk melindungi


kepentingan umum di mana direktur diharapkan untuk
menilai dan memastikan bahwa Resiko yang dihadapi oleh
perusahaan mereka telah dikelola dengan baik risiko etika
sekarang terlihat menjadi aspek kunci dari Proses reformasi
tata kelola memastikan bahwa tidak akan terjadi
keterlambatan pada hal tersebut.
Peningkatan akuntabilitas yang diinginkan
Kurangnya kepercayaan dalam proses kegiatan
perusahaan juga melahirkan keinginan untuk
meningkatkan akuntabilitas pada pihak investor dan
terutama oleh para pemangku kepentingan lainnya
meskipun beberapa informasi dalam laporan-laporan
keuangan perusahaan condong ke arah sasaran
manajemen. verifikasi eksternal dan reaksi terhadap
informasi yang salah secara berangsur-angsur
memperbaiki isi informasi yang terkandung tren ini
jelas ke arah peningkatan laporan dan finansial yang
sesuai dengan harapan masyarakat yang terus tumbuh.
Sinergi diantara faktor-faktor penguatan
kelembagaan
Hubungan diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
ekspektasi masyarakat atas etika kinerja telah
diidentifikasi tetapi tidak diketahui sejauh mana hubungan
tersebut saling memperkuat satu sama lain dan menambah
keinginan masyarakat untuk bertindak keseluruhan etika
konsumen dan gerak Sri telah diperkuat oleh pengetahuan
bahwa bertindak atas keprihatinan mereka dapat
menjadikan perusahaan dan masyarakat lebih baik
sehingga tidak miskin gerakan menuju tingkat
akuntabilitas perusahaan dan etika kinerja tidak lagi hanya
ditandai oleh para pemimpin yang mau pergi mengambil
resiko gerakan yang lebih tinggi ini telah menjadi suatu
tendensi dan bersifat internasional
Sinergi diantara faktor-faktor penguatan
kelembagaan
Contoh kasusnya adalah rezim anti suap baru yang
dilahirkan oleh pengaruh transparasi internasional pada
organization of for Economic corporation And
development (OECD). di mana 30 negara anggota telah
menandatangani protokol yang menyatakan bahwa mereka
akan membuat undang-undang anti suap yang mirip
dengan undang-undang praktik korupsi luar negeri A.S
yang melarang penyuapan pejabat asing rezim antisuap
yang baru lebih maju dapat upaya dalam upaya
memfasilitasi tindakan hukum ekstrateritorial.
Kesimpulan
Secara jelas harapan masyarakat telah berubah untuk menunjukkan penurunannya toleransi
meningkatkan moral kesadaran dan harapan yang lebih tinggi dari perilaku bisnis. dalam
merespon meningkatnya harapan-harapan ini sejumlah pengawas dan penasehat telah
muncul untuk membantu atau mendesak masyarakat umum dan bisnis kerja anisasi dalam
menghadapi semua interesnya.politisi telah merespon dengan meningkatkan peraturan
denda dan hukuman baik individu maupun perusahaan yang terlibat dalam penyimpangan
jurang kredibilitas tidak disukai orang-orang organisasi-organisasi bisnis kurangnya
kredibilitas setelah meningkatkan peraturan standar internasional serta kepentingan utama
dan perubahan besar dalam tata kelola dan praktik-praktik manajemen.
02 Harapan
untuk bisnis
baru
Mandat baru untuk bisnis
Perubahan-perubahan dalam harapan masyarakat telah
memicu selanjutnya sebuah evaluasi dalam mandat untuk
bisnis meskipun terdapat banyak argumen Pro maupun
kontra terhadap posisi ini ada tiga masalah penting yang
patut disebutkan yaitu
• deviasi dari laba hanya fokus tidak berarti bahwa
keuntungan akan jatuh pada kenyataannya laba akan naik
• Keuntungan sekarang diakui sebagai sebuah ukuran
kinerja perusahaan yang tidak lengkap dan oleh karena
itu tidak akurat untuk mengukur alokasi sumber
• Friedman mengharapkan secara eksplisit bahwa kinerja
akan berada dalam hukum dan etika kebiasaan
Kerangka Peranan
kerja fidusia
akuntabilitas akuntan
Berdasarkan analisis ini perusahaan- Harapan masyarakat untuk laporan kinerja
perusahaan sukses akan dilayani dengan perusahaan yang dapat dipercaya tidak
sangat baik oleh mekanisme tata kelola dapat dipenuhi kecuali para akuntan
dan akuntabilitas yang berfokus pada profesional yang mempersiapkan atau
sebuah kumpulan hubungan fidusia yang mengaudit laporan tersebut berfokus
berbeda dan lebih luas dibandingkan loyalitas utama mereka pada kepentingan
dengan masa lalu umum dan mengadopsi prinsip-prinsip
seperti kebebasan penilaian objektivitas
dan integritas yang melindungi
kepentingan bersama
03 Tanggapan dan
perkembangan
Kemunculan model-model tata kelola
Reaksi oleh bisnis terhadap evaluasi dari mandat
keuntungan murni menjadi pengenalan adanya saling
ketergantungan antara bisnis dan masyarakat menjadi lebih
mudah diamati seiring bergulirnya periode 1990-an reaksi
awal perusahaan terhadap etika lingkungan yang lebih
menuntut adalah keinginan untuk mengetahui bagaimana
aktivitas etis Mereka kemudian mencoba untuk mengelola
tindakan karyawan mereka dengan mengembangkan kode
etik.
Kemunculan model-model tata kelola
Tidak puas dengan mendorong penggunaan etika hanya
melalui kode etik perusahaan terdepan mencari cara untuk
menanamkan etika dalam perusahaan mereka dengan
menggunakan suatu sistem budaya nilai bersama yang
mendorong tindakan untuk mendorong pertimbangan
khusus kode etik dalam pengambilan keputusan
operasional, strategis dan krisis manajemen
Pada periode 1990-an dapat dipahami bahwa pendekatan-
pendekatan manajemen harus mencerminkan akuntabilitas
pemangku kepentingan tidak hanya pemegang saham
Manajemen berdasarkan nilai, reputasi dan
risiko
1 2 3
Nilai Reputasi Risiko
Para direktur eksekutif manajer Reputasi bergantung pada Merupakan proses
dan karyawan harus memahami pemahaman dan pada manajemen strategi dan
sifat dari interest pemangku kemampuan perusahaan untuk operasional dalam
kepentingan dan nilai-nilai yang mengelola risiko yang dihadapi pengawasan proses
mendukungnya untuk perusahaan secara langsung manajemen risiko
menggabungkan integrasi maupun resiko-resiko yang menjadi bagian penting
pengangkut kepentingan ke terdampak dari kegiatan Due
dalam kebijakan strategi dan diligence direktur
operasional perusahaan
Pendekatan untuk pengambilan keputusan
etis
Semua pendekatan dimulai dengan identifikasi pemangku
kepentingan yang signifikan suatu investigasi terhadap interest
mereka dan peringkat-peringkat interest interest tersebut untuk
memastikan bahwa hal paling penting adalah memberikan
perhatian yang memadai selama analisis dilakukan dan
pertimbangan lebih terhadap pengambilan keputusan
Pendekatan analais praktisi yaitu :
• Modified five question approach
• Modified moral stands approach
• Modified pastinya approach
04 Etika lingkungan
untuk akuntan
Etika akuntan profesional

Peran dan perilaku


Memahami evolusi yang dapat mempengaruhi fungsi akuntan profesional 1

Tata kelola
IFAC telah mengembangkan kode etik yang bersifat internasional untuk para akuntan
proporsional dengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi dan audit yang berlaku
2
secara umum

Layanan yang ditawarkan


Penawaran layanan non audit kepada klien audit yang merupakan masalah yang
bertentangan 3
Mengelola risiko

05 dan kesempatan
etika
Mengelola risiko dan kesempatan etika
Akhirnya para pengusaha yang berpengalaman
Sebagian besar perusahaan berhadapan dengan
mengetahui bahwa krisis tak terelakan serta
budaya yang berbeda dalam memperkerjakan
pendekatan-pendekatan manajemen krisis telah
dan manajemen personal karyawan walaupun
dikembangkan untuk memastikan bahwa
operasional mereka hanya di satu negara walau
perusahaan dan eksekutif tidak mengalami
bagaimanapun sebagian besar perusahaan
kerusakan lebih buruk dari yang diinginkan
modern bersepakat secara internasional dan
pada prospek dan reputasi mereka jika aspek-
harus memahami Bagaimana dampak
aspek etis dari krisis telah dikelola dengan baik
dipandang dan kepekaan yang diciptakan
reputasi dapat ditingkatkan mengkombinasikan
menangani hal tersebut secara etis merupakan
etika dengan manajemen krisis jelas mampu
sebuah harapan yang tumbuh dan akan
mengubah resiko menjadi peluang
memberikan kontribusi yang signifikan bagi
pencapaian tujuan tujuan yang strategis
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai