Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS


PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION

NAMA KELOMPOK 6:
1. Noveri Anjarwati (14080694004)
2. Agassi Pringgo Rahardjo (14080694050)
3. Dhilla Ade Rudiana (14080694064)
4. Devita Nadya Paramitha (14080694094)
5. Hendra Singgih Permana (14080694102)

S1 AKUNTANSI 2014 B

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun laporan Studi Kelayakan
Bisnis pada PT Sido Muncul Transportation.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan tentunya kami tidak bisa
menyusun laporan ini sendiri, kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak PT Sido
Muncul Transportation yang berkenan memberikan waktu dan bantuannya kepada kami
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, kami sadar seperti pepatah tak ada gading yang tak retak.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan pada laporan kami. Oleh karena
itu, kami mohon maaf atas semua kesalahaan yang ada pada laporan kami. Serta kami dengan
segala kerendahan hati menerima segala saran dan kritikan yang membangun dari para
pembaca agar kami dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap laporan Studi Kelayakan Bisnis pada PT Sido Muncul
Transportation yang kami buat dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Surabaya, Maret 2017

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini kewirausahaan semakin berkembang, dibuktikan dengan semakin banyaknya
jumlah kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menurut kementrian
perindustrian Indonesia. Kementrian perindustrian Indonesia mencantumkan informasi yang
dikutip dari media massa Kompas dalam situs resminya (www.kemenperin.go.id) yang
menyatakan bahwa kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap produk
domestik bruto meningkat dari 57,84% menjadi 60,34% dan serapan tenaga kerja pada sektor
ini juga meningkat dari 96,99% menjadi 97,22%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hingga
saat ini sektor UMKM masih menjadi sektor yang paling bisa diandalkan di Indonesia untuk
mengurangi pengangguran jika dilihat dari serapan tenaga kerja oleh sektor UMKM. Selain
itu juga menjadi penyumbang PDB yang terbesar di Indonesia jika dilihat dari persentase
kontribusi sektor UMKM untuk produk domestik bruto yang sudah menunjukkan angka lebih
dari 50% tersebut. Sehingga wajar apabila sorotan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan
menengah ini juga meningkat. Secara singkat pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah
ialah peluang usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Untuk usaha mikro kriterianya ialah memiliki
asset maksimal Rp 50.000.000 dengan omset maksimal Rp 300.000.000 per tahun. Untuk
usaha kecil kriterianya ialah asset yang dimiliki lebih dari Rp 50.000.000 dan kurang dari Rp
500.000.000 dengan omset antara Rp 300.000.000 hingga Rp 2.500.000.000 per tahunnya.
Sedangkan untuk usaha menengah kriterianya ialah asset yang dimiliki antara Rp
500.000.000 hingga maksimal Rp 10.000.000.000 dengan omset per tahunnya antara Rp
2.500.000.000 hingga maksimal Rp 50.000.000.000.
Dalam forum diskusi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang diselenggarakan di
Jakarta, Steffano Ridwan, Direktur Usaha Kecil dan Menengah Bank DBS Indonesia
menyatakan bahwa sebagian UMKM ada di sektor barang konsumer yang mana artinya
selama populasi tumbuh, sektor ini akan tetap menjanjikan. Bicara mengenai sektor barang
konsumer dan populasi penduduk, tentu dibutuhkan proses distribusi barang konsumer ke
populasi pasar tersebut secara efektif. Disinilah peran usaha sektor jasa transportasi atau
ekspedisi untuk kepentingan pengiriman barang sangat dibutuhkan. Secara tidak langsung
potensi usaha jasa transportasi atau ekspedisi pengiriman barang sama menjanjikannya

3
dengan potensi usaha di sektor barang konsumer, karena selama usaha sektor barang
konsumer ada, diperlukan jasa transportasi pengiriman barang konsumer ke pasarnya.
Walaupun ada usaha barang konsumer yang sudah memiliki armada sendiri untuk melakukan
distribusi barangnya, namun untuk skala UMKM yang notabene modal yang dimiliki
biasanya masih terbatas, banyak yang masih membutuhkan jasa pengiriman logistik.
Hal itu yang melatarbelakangi banyak pengusaha mulai melirik sektor jasa pengiriman
logistik. Salah satunya ialah (Alm) Bapak Suyoto Hadi yang bermitra dengan rekannya, Ibu
Ratna Inanik yang pada tahun 2003 mulai merintis usaha jasa pengiriman logistik CV. Sido
Muncul Transportation. Pada awal pendiriannya bentuk badan hukum dari usaha ini ialah
CV, namun seiring perkembangannya pada tahun 2015 kemarin badan hukumnya sudah
menjadi Perseroan Terbatas sehingga nama perusahaannya menjadi PT. Sido Muncul
Transportation. Usaha ini sendiri dapat digolongkan pada usaha menengah karena
berdasarkan kriteria UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
yang menyatakan bahwa usaha menengah ialah yang assetnya antara Rp 500.000.000 hingga
maksimal Rp 10.000.000.000 dengan omset per tahunnya antara Rp 2.500.000.000 hingga
maksimal Rp 50.000.000.000. Usaha (Alm) Bapak Sutoyo yang sudah berbadan hukum
perseroan terbatas sejak tahun 2015 merupakan bisnis keluarga yang pengelolanya saat ini
juga masih ada hubungan keluarga seperti istri dan anak-anaknya. Owner dari PT. Sido
Muncul Transportation yang tercatat dalam seluruh kepemilikan perusahaan ialah putra dari
(Alm) Bapak Sutoyo yaitu Bapak Chandra Oktavianus. Hingga saat ini kantornya sendiri
masih menyewa tempat di kediaman keluarga Bapak Sutoyo sendiri yang beralamatkan di
Jalan Ikan Mungsing XII/2, Perak Barat, Krembangan, Kota Surabaya. Sedangkan untuk
garasi armada truknya sejak tahun 2013 ada di Probolinggo dengan kepemilikan sendiri juga,
sebelumnya untuk keperluan garasi armada truk perusahaan menyewa tempat parkir pabrik
plastik di Probolinggo. Saat awal merintis usaha, jumlah armada truk masih ada 10 truk, saat
ini PT. Sido Muncul Transportation sudah memiliki 15 armada truk dengan kepemilikan
sendiri yang siap digunakan untuk melayani pelanggan.
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah memang cukup menjanjikan dengan catatan
pengelolaannya tepat. Banyak sekali kasus UMKM gulung tikar dengan beragam penyebab
pula. Contohnya ialah kasus kebangkrutan usaha produsen makanan anjing ScooterFood
milik Michelle Lewis pada tahun 2006. Kebangkrutan usahanya itu dikarenakan pemahaman
mengenai SWOT bisnisnya yang kurang sehingga usahanya tidak siap dengan kondisi diluar
rencana. Ia menjual makanan anjing tanpa pengawet, sehingga ia harus menjualnya sebagai
makanan beku, namun ia tidak memahami bahwa pada masa itu belum banyak pet shop yang

4
memiliki lemari pendingin untuk menjual makanan anjing yang ia produksi, selain itu biaya
pengiriman logistic untuk makanan beku juga cukup mahal sehingga harga jual produknya
menjadi lebih mahal dibanding makanan anjing yang lain. Michelle juga kurang cermat
dalam melakukan pembukuan perusahaannya, sehingga perhitungan apakah omset yang ia
peroleh dapat menutupi biaya yang ia keluarkan juga tidak jelas. Hal tersebut menunjukkan
kurang layaknya usaha jika ditinjau dari aspek keuangan dan operasional. Lain cerita dengan
bisnis pembiayaan P&H Capital milik Shawn Porat dan Ismail Humet yang juga mengalami
kebangkrutan karena lemahnya pemasaran mereka, mereka tidak mengantisipasi bahwa
menawarkan sebuah pembiayaan itu tidaklah mudah. Kisah berbeda berasal dari Mark Rubin
dan Kevin Wales yang memiliki usaha penjualan dan jasa pemasangan dekorasi rumah hasil
cetakan, mereka mengalami kebangkrutan karena produk yang mereka jual ialah produk yang
tidak benar-benar dibutuhkan oleh konsumen, sehingga pada masa terjadinya resesi, usaha
mereka ikut menjadi korban resesi ekonomi pada masa itu (finance.detik.com). Dari beragam
kisah kebangkrutan sebuah usaha itulah kami merasa penting untuk mengkaji kelayakan dari
sebuah usaha. Kami memilih PT. Sido Muncul Transportation karena usaha ini sudah
bertahan cukup lama dari tahun 2003 hingga saat ini tahun 2017 yang artinya perkiraan kami
usaha ini cukup layak sehingga harapan kami hasil dari kajian ini dapat dijadikan referensi
bagi pelaku usaha yang lain untuk dijadikan bahan evaluasi kelayakan usahanya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pokok permasalahan yang akan dikaji dapat
dirumuskan sebagai berikut ini :
1. Bagaimana kelayakan bisnis PT. Sido Muncul Transportation jika ditinjau dari aspek
operasional, MSDM, pemasaran dan keuangan ?

C. Tujuan Kegiatan
Dari rumusan masalah yang ada, tujuan dari kegiatan ini ialah mengetahui mengenai
kelayakan bisnis dari PT Sido Muncul Transportation ditinjau dari aspek operasional,
MSDM, pemasaran dan keuangan.

D. Manfaat
Hasil dari kajian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

5
a. Unit usaha mikro, kecil, dan menengah baik yang menjadi subjek penelitian dalam
penelitian ini maupun usaha mikro, kecil, dan menengah lainnya sebagai salah satu
bahan evaluasi terkait dengan kelayakan usaha yang sedang dijalankan.
b. Masyarakat umum dan mahasiswa yang ingin memulai usaha, diharapkan penelitian
ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi kiat-kiat dalam memulai atau
menjalankan usaha yang dapat dikatakan layak.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur tambahan bagi dunia penelitian
mengenai kelayakan bisnis sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu studi yang mengkaji terhadap suatu ide bisnis
mengenai layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan. Studi ini juga dapat dilakukan untuk
menilai kelayakan pada sebuah usaha maupun bisnis baik yang sedang berjalan ataupun
masih baru merintis. Sedangkan pengertian lain dari Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir
dan Jakfar (2007:4) yaitu suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis
yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan.

B. Penilaian Aspek Operasional, MSDM, Pemasaran, dan Keuangan


1. Aspek Operasional
Apek operasional atau teknikal ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknikal pada suatu
perusahaan, seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian
peralatan dan mesin, lokasi usaha dan letak usaha yang paling menguntungkan juga strategis.
Penelitian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
dijalankan. Penentuan kelayakan operasi atau teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang
berhubungan dengan teknikal perusahaan sehingga, apabila tidak dianalisis dengan baik maka
akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam pengoperasiannya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek ini adalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout),
penyusunan peralatan usaha dan proses produksi termasuk pemilihan teknologi.
Kelengkapan kajian aspek operasional sangat tergantung dari jenis usaha yang dijalankan
karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah
untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan
lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang digunakan.
2. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Analisis aspek Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam pembangunan dan implementasi usaha diperkirakan layak atau tidaknya dapat
ditinjau dari kertersediaan sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.untuk melihat
ketersediaan SDM pada suatu usaha, dapat diketahui dari struktur oganisasi dalam skema
organisasi. Skema organisasi ini akan memberikian gambaran secara keseluruhan mengenai
kegiatan dan proses yang terjadi pada suatu usaha tersebut.

7
Perencanaan tenaga kerja merupakan suatu cara untuk menetapkan keperluan mengenai
tenaga kerja suatu periode tertentu baik secara kualitas dan kuantitas dengan cara-cara
tertentu. Perencanaan ini dimaksudkan agar perusahaan terhindar dari kelangkaan sumber
daya manusia pada saat dibutuhkan, maupun kelebihan sumber daya manusia pada saat
kurang dibutuhkan (Umar,2001).
Perencanaan pelatihan bertujuan untuk memperbaiki dan mempersiapkan penguasaan
berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu utnuk kebutuhan sekarang dan
pada masa yang akan datang. pelatihan ini meliputi berbagai aspek, seperti sikap dan
kepribadian, pengetahuan, kemampuan dalam bekerja dan lain sebagainya. Pelaksanaan
pelatihan hendaknya didahului dengan melakukan analisis mengenai kebutuhan, tujuan,
sasaran,serta isi dan prinsip belajar agar pelaksanaan pelatihan tidak sia-sia (Umar, 2001).
3. Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan aspek yang sangat mendasar dalam mencapai keuntungan . Jika
produksi besar, tetapi tidak memiliki sasaran pasar maka hasil produksi maupun jasa tidak
bisa dijual. Oleh karena itu evaluasi aspek pemasaran sangat penting dilakukan karena tidak
ada suatu bisnis maupun usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan barang atau jasa yang
dihasilkan usaha tersebut. Pada dasarnya analisis pemasaran bertujuan untuk mengetahui
berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar (market-share) produk
atau jasa yang bersangkutan.
4. Aspek Keuangan
Tujuan menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti halnya ketersediaan
dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam jangka
waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan dapat dikembangkan terus
(Umar, 2001). Analisis investasi terdiri dari beberapa faktor yang akan menjadi bahan
analisis, yaitu biaya investasi, sumber dana dan arus kas.
Perhitungan rugi laba dan arus kas memberikan gambaran mengenai keuntungan dan biaya
operasional selama periode tertentu. Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang
menggambarkan keuntungan suatu perusahaan selama waktu periode tertentu. Aspek-aspek
yang termasuk ke dalam laporan laba rugi adalah aspek pendapatan dan pengeluaran. Arus
kas (cash flow) adalah aliran kas perusahan yang secara nyata diterima dan dikeluarkan oleh
perusahaan untuk keperluan operasi, pendanaan dan investasi. Aliran kas yang masuk ke
perusahaan disebut dengan cash in flow, aspek yang termasuk ke dalam cash in flow adalah

8
keuntungan perusahaan, pinjaman dan penjualan aset perusahaan. Sedangkan aspek yang
termasuk ke dalam cash out flow adalah biaya produksi dan biaya operasional perusahaan.
5. Teori Pendukung
a. Badan Hukum
Kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk usaha sampai
perizinan yang dimiliki sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus
dipegang apabila dikemudian hari timbul permasalahan yang tidak terduga. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan dokumen tersebut. Menurut E. Utrecht dan Moh. Soleh Djidang, dalam
pergaulan hukum ada berbagai macam-macam badan hukum yaitu:
1. Perhimpunan (vereniging) yang dibentuk dengan sengaja dan dengan sukarela
oleh orang yang bermaksud memperkuat kedudukan ekonomis mereka,
memelihara kebudayaan, mengurus soal-soal sosial dan sebagainya. Badan
hukum semacam itu berupa-rupa, misalnya Perseroan Terbatas (PT), perusahaan
negara, joint venture;
2. Persekutuan orang (gemmenschap van mensen) yang terbentuk karena
faktorfaktor kemasyarakatan dan politik dalam sejarah, misalnya negara,
provinsi, kabupaten dan desa;
3. Organisasi yang didirikan berdasarkan undang-undang tetapi bukan
perhimpunan yang termasuk sub (a) di atas ini;
4. Yayasan
Biasanya macam-macam badan hukum yang disebut pada sub-sub (1), (2), (3)
disebut korporasi (corporatie). Dengan demikian, menurut pendapat ini bahwa
badan hukum terbagi ke dalam 2 (dua) tipe golongan, yaitu korporasi dan
yayasan. Perseroan sebagai suatu badan hukum merupakan salah satu bentuk
dari korporasi, yaitu perhimpunan atau gabungan orang yang dalam pergaulan
hukum.
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Perdagangan adalah kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual, beli sera
beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak
atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi. Untuk dapat melakukan
perdagangan maka setiap perusahaan harus membuat surat izin usaha perdagangan. Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin usaha untuk dapat melaksanakan
kegiatan usaha perdagangan. SIUP dibagi menjadi tiga berdasarkan bentuk perusahaan :

9
1. SIUP kecil, yaitu SIUP yng diterbitkan untuk perusahaan sampai dengan Rp200 Juta,
diluar nilai tanah dan bangunan tempat usaha.
2. SIUP menengah, yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal
atau memiliki kekayaan bersih Rp200 Juta Rp500 juta, diluar nilai tanah dan
bangunan tempat usaha.
3. SIUP besar, yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal dan
memiliki kekayaan bersih di atas Rp500 juta, di luar nilai tanah dan bangunan tempat
usaha.

c. Prosedur Permohonan SIUP


1. Untuk permohonan siup menengah Dan SIUP kecil , perusahaan dapat
mengambil pormulir di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/
Kabupaten sesuai dengan domisili perusahaan. Kemudian mengisi dan
mengajukan permuhonan SIUP beserta persyaratannya, SIUP menegah dan kecil
dikeluarkan dan di tanda tangani oleh kepala kantor wilayah perdagangan daerah
tingkat II (kota/kabupaten) atas nam mentri.
2. Permohonan SIUP besar diajukan melalui kanwil perindustrian dan perdagangan
daerah tingkat I ( kota/ propinsi) atas nama mentri sesuai dengan domisili
perusahaan.

d. Dokumen-Dokumen yang Diperlukan untuk SIUP


Dokumen yang diperlukan , antara lain:
1. Foto kopi akta notaris pendirian perusahaan (perusahaan perseorangan tidak
perlu);
2. Fotokopi SK pengesahan materi hukum dan hak asasi manusia (untuk CV,
Koprasi, Frima,VPerusahaan perseorangn tidak perlu );
3. Fotokopi NPWP( nomor pokok wajib pajak) perusahaan;
4. Fotokopi KTP pemilik/direktur utama/penaggung jawab perusahaan dan
pemegang saham;
5. Fotokopi surat ijin tampat usaha (SITU) Dari pemda seempat;
6. Foto kopi KK (kartu keluarga) jika pimpinan/penanggung jawab perusahan
adalah perempuan;
7. Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan;

10
8. Fotokopi surat kontrak/sewa sewa tempat usaha/surat keterangan dari pemilik
gedung;
9. Foto direktur utama/pimpinan perusahaan ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;
10. Neraca perusahaan.

e. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


AMDAL adalah suatu hasil studi yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah,
dipandang dari beberapa sudut pandang ilmu pengetahuan, yang merupakan dampak
penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
dalam suatu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu
instansi yang bertanggung jawab. Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi
kelayakan, maka dalam studi AMDAL perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing
alternatif dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dipandang layak baik dari segi
lingkungan hidup, teknis maupun ekonomis sebagai upaya untuk mencegah timbulnya
dampak negatif yang lebih besar.
AMDAL digunakan untuk :
1. Memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup;
2. Memberikan impormasi kepada masyarakat tentang dampak yang muncul dari suatu
rencana usaha atau kegiatan.
3. Bahan impormasi bagi perencana usaha atau kegiatan.
4. Membantu proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan hidup dari
satu rencana usaha atau kegiatan.
5. Memberikan masukan terhadap penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha
atau kegiatan.

11
BAB III

METODE STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Unit Analisis
Unit analisis merupakan sumber informasi yang berkaitan dengan komponen yang diteliti atau
hampir sama dengan subjek penelitian. Dalam studi kelayakan bisnis ini, kami menjadikan PT
Sido Muncul Transportation sebagai bahan analisis kami, dimana PT Sido Muncul Transportation
bergerak dibidang jasa lebih spesifiknya adalah jasa pengiriman barang (Ekspedisi). Mengingat
PT Sido Muncul Transportation adalah perusahaan jasa, tentunya dalam uji aspek analisis studi
kelayakan bisnis nantinya akan ada penyesuaian pada aspek produksinya.
Ada lima aspek yang menjadi unit analisis kami pada PT Sido Muncul Transportation, yaitu:
(1) Aspek pemasaran, (2) Aspek operasional, (3) Aspek SDM, (4) Aspek keuangan, dan (5)
Aspek pendukung.
Analisis aspek pemasaran pada PT Sido Muncul Transportation menitikberatkan pada jasa
yang dipasarkan, segmentasi dan targeting, faktor yang mempengaruhi permintaan jasa, perkiraan
jumlah permintaan dan pelayanan jasa itu sendiri.
Analisis aspek operasional PT Sido Muncul Transportation, mengingat PT Sido Muncul
Transportation adalah perusahaan jasa jadi akan ada penyesuaian di aspek ini. Aspek operasional
yang berlaku di PT Sido Muncul Transportation adalah system dan prosedur operasi jasa,
kapasitas jasa yang diberikan, dan fasilitas (sarana-prasarana) dalam menunjang operasi jasa yang
diberikan.
Aspek SDM PT Sido Muncul Transportation antara lain jenis dan deskripsi pekerjaan,
persyaratan pekerjaan, rekrutmen, dan pemberdayaan SDM.
Aspek keuangan PT Sido Muncul Transportation antara lain jumlah dana yang dibutuhkan
untuk beroperasi, lalu sumber pembiayaan dan investasi, dan proyeksi laba rugi serta neraca PT
Sido Muncul Transportation.
Lalu aspek pendukung pada PT Sido Muncul Transportation antara lain hukum baik itu
bentuk badan hukumnya, izin usaha, dan prosedur pendiriannya. Selain itu juga ada faktor
lingkungan, bagaimana dampak keberadaan PT Sido Muncul Transportation dilingkungan sekitar,
dilihat juga dari penyerapan tenaga kerja, serta dampak lainnya seperti dampak sosial ekonomi
dan budaya.

B. Lokasi Penelitian

12
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan penelitian. Lokasi PT
Sido Muncul Transportation yang kami jadikan bahan analisis studi kelayakan bisnis, berlokasi di
Surabaya. Tepatnya di Jalan Ikan Mungsing XII/2, Perak Barat, Krembangan, Surabaya.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Sugiyono (2009:225) menjelaskan bahwa
pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum dilakukan
analisis data. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Nawawi dan Martini (1992:74)
dalam Ningrum (2015) mendefinisikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek
penelitian. Pada teknik observasi ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan
meninjau PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION yang berlokasi di Jalan Ikan Mungsing
XII/2, Perak Barat, Krembangan Surabaya.
2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009:240), dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumentel dari seseorang. Dokumentasi adalah pengumpulan data terkait hal yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan berupa foto, data-data, catatan, profil perusahaan,
buku, laporan keuangan, dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek pemasaran,
operasional, sumber daya manusia, pendukung, dan keuangan PT SIDO MUNCUL
TRANSPOSTATION.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung
kepada pemilik PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION termasuk karyawan jika
diperlukan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai aspek pemasaran,
sumber daya manusia, aspek operasional, dan aspek keuangan yang berhubungan kegiatan
perusahaan PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku
referensi, jurnal-jurnal, teori-teori yang terkait dengan studi kelayakan bisnis menurut para
ahli dibidangnya masing-masing dan juga sumber-sumber lain di internet yang berkaitan
dengan Studi Kelayakan Bisnis.

13
D. Teknik Analisis
Teknik analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2009:244). Analisis
data dapat dilakukan setelah data telah terkumpul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu menggambarkan situasi dilapangan atau lokasi penelitian dengan objek tertentu
yang menguraikan, menggolongkan, dan membuat suatu kesimpulan secara menyeluruh.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey, karena data yang diperoleh
berdasarkan data yang ada di PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION dan sesuai dengan
kondisi yang terjadi.

1. Jenis dan Sumber Data


1.1 Data primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2009:253). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primernya
adalah pemilik dan karyawan PT SIDO MUNCUL TRANSPORTATION. Data primer
dapat berupa catatan hasil wawancara, hasil observasi lapangan, dan data-data mengenai
narasumber.
1.2 Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2009:253). Data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumen, arsip, laporan keuangan yang ada pada PT SIDO MUNCUL
TRANSPORTATION serta data-data dan berbagai tulisan relevan dengan fokus
penelitian yang digunakan untuk mendukung data atau informasi primer yang telah
diperoleh.

2. Teknik analisis
Teknik ini dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh dari narasumber maupun
dokumen yang kemudian disusun dalam sebuah penelitian. Menurut Miles dan Huberman
(1992:15-19) dalam Ningrum (2015) langkah-langkah dalam menganalisis data adalah
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Teknik
analisis yang digunakan bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis dan prospek dari PT
SIDO MUNCUL TRANSPORTATION melalui lima aspek antara lain:
1. Aspek pemasaran
2. Aspek operasional
3. Aspek sumber daya manusia

14
4. Aspek keuangan
5. Aspek pendukung

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. 5 Kisah Berharga dari Usaha Kecil yang Bangkrut Gara-Gara Krisis,
(online), (https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2079350/5-kisah-berharga-
dari-usaha-kecil-yang-bangkrut-gara-gara-krisis/5, diakses pada 18 Maret 2017).

Anonim. 2015 . Kontribusi UMKM Naik, (online),


(www.kemenperin.go.id/artikel/14200/Kontribusi -UMKM-Naik, diakses pada 18
Maret 2017).

Chidir Ali. 1999. Badan Hukum. Bandung: Alumni.

Herlinah, 2014. Makalah Perizinan Usaha. SMK Kesehatan Bhakti Kencana.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan. 2006. Pedoman Penyusunan AMDAL edisi revisi.
Yogyakarta : Media Presindo.

Kusmagi, Marye Agung. 2010. Masalah Seputar Bisnis. Jakarta : Perum Bukit Permai.

Ningrum, Aminah.O.C. 2015. BAB III METODE PENELITIAN. (April 2015): 3146.

Nurcahyo, Dwi Febry. 2011. Analisis Kelayakan Bisnis (Studi Kasus di PT.PEMUDA
MANDIRI SEJAHTERA). Skripsi pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Umar, Husein. 2001. Business an Introduction. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.


Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta

16

Anda mungkin juga menyukai