NO JUDUL NAMA JURNAL NAMA PENELITI HASIL KAITAN DENGAN TOPIK
PENELITIAN 1. KOMUNIKASI Journal of Health Noor Ariyani Meningkatkan pengetahuan perawat dan dokter Kaitan dengan topik yang saya EFEKTIF DALAM Studies, Vol. 1, Rokhmah, tentang pendekatan yang berbeda dan persepsi ambil dengan jurnal ini adalah , PRAKTEK No.1, Maret 2017: Anggorowati. tentang komunikasi perawat-dokter dan kolaborasi jurnal ini membahas tentang KOLABORASI 65-71 dapat menyebabkan saling pengertian yang lebih komunikasi yang efektif dalam INTERPROFESI baik dan hubungan yang lebih efektif kolaboratif. praktek kolaborasi sebagai SEBAGAI UPAYA Perawat juga harus mampu membangun upaya meningkatkan kualitas MENINGKATKAN keterampilan komunikasi dan keterampilan dalam pelayanan dan itu sangat KUALITAS prakteknya sehingga dapat berfungsi secara berhubungan dengan PELAYANAN efektif dalam melakukan keperawatan dengan tim judul/topik yang akan saya interprofessional lainnya, mendorong komunikasi angkat dan jurnal ini juga akan terbuka, serta menunjukkan rasa saling menjadi salah satu referensi menghormati serta dapat dilibatkan dalam saya. pengambilan keputusan bersama untuk mencapai perawatan yang berkualitas (American Association of Colleges of Nursing (AACN), 2008; Cronenwett, et al., 2007; Cronenwett, et al., 2009). Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik tergantung pada profesional yang bekerja sama dalam tim interprofessional. komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting untuk memberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif .Selain itu, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk antara profesional kesehatan merugikan pasien. (Matziou1 at al, 2014). Salah satu kompetensi inti dalam melakukan praktek kolaborasi interprofesional adalah dengan melakukan komunikasi interprofesional dimana untuk melakukan kolaborasi dan kerja tim perawat harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan tim kesehatan lainnya sehingga ddapat mengintegrasikan perawatan yang aman dan efektif bagi pasien dan tenaga kesehatan lainnya (ANA, 2010).Contoh komunikasi interprofesional yang di gunakan adalah SBAR (Situation- Background Assessment- Recommendation). SBAR merupakan tehnik dalam mengkomunikasikan informasi yang penting yang membutuhkan perhatian dan tindakan dengan segera sehingga keselamatan pasien dapat terjamin dan terlindungi. 2. PENINGKATAN The 2nd University Sukesih1,Yuni Komunikasi SBAR meningkatkan komunikasi Jurnal ini membahas tentang PATIENT SAFETY Research Permatasari Istanti2 lewat telepon antara perawat dan dokter sehingga Keselamatan pasien dengan DENGAN Coloquium 2015 dapat dikomunikasikan dengan jelas dan baik dan komunikasi SBAR , dan topik KOMUNIKASI SBAR dapat meningkatkan keselamatan pasien hal ini yang saya ambil adalah tertuang dalam standar keselamatan pasien penerapan komukasi SBAR di rumah sakit yaitu penggunaan metode Rumah Sakit dan itu sangat peningkatkan kinerja untuk melakukan evaluasi mempengaruhi judul penelitian dan program peningkatan keselamatan pasien. yang akan saya, dan jurnal ini Menggunakan SBARdapat meningkatkan akan menjadi Refensi bagi komunikasi dalam tim rehabilitasi Penelitian yang saya akan interprofessional. Situation Background laksanakan. Assessment Recommendation (SBAR) adalah alat komunikasi dalam melakukan identifikasi terhadap pasien sehingga mampu meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat dan dokter. Tujuan komunikasi SBAR yaitu Dokter lebih memperhatikan karena informasi yang ringkas, Perawat bekerja lebih cepat, Mengkomunikasikan masalah dengan jelas, Memberi kesempatan menyampaikan saran kolaborasi, Keuntungan SBAR Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif, Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi pasien, Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien. Acronym SBAR adalah S (Situation): Apa yang terjadi dengan pasien? B (Background): Hal-hal apa yang melatarbelakangi kondisi klinis pasien? A (Assessment): Saya pikir apakah problemnya? R (Recommendation): apa yang akan saya lakukan untuk memperbaiki kondisi itu? Pengenalan komunikasi SBAR di rumah sakit sebagai rujukan meningkatkan persepsi komunikasi yang efektif dan kolaborasi dengan perawat. Perawat yang lebih baik dan lebih siap untuk memanggil dokter setelah pengenalan SBAR, dengan menggunakan Item SBAR dalam catatan pasien. jumlah kematian tidak terduga menurun. 3. National Patient Journal On Quality Kathleen M. Haig, Process Measure: Use of SBAR The link to the topic I took with Safety Goals and Patient Safety R.N. St. Joseph Medical Center realized a mean of 96% this journal is, this journal SBAR: March 2006 Vol. 32 Staci Sutton, R.N. use of SBAR in FY 2005 (Figure 4, page 174). discusses the National Patient A Shared Mental Model Number 3. John Whittington, Team resource management training was Safety Goals for Improving M.D. conducted with 98.3% of targeted staff, exceeding SBAR: Communication a goal of 90%. Retraining was completed with 87% A Shared Mental Model for Between Clinicians of targeted staff. Abbreviated versions of team Improving Communication resource management training was provided to Between Clinicians and it is 39% of physicians and midlevel practitioners, closely related to the title / topic exceeding the goal of 25%. The frequency of I will pick up and this journal medication reconciliation demonstrated notable will also be one of my gains from October 2002August 2004 to references. September 2004December 2005admission reconciliation improved from a mean of 72% to a mean of 88% (Figure 5, page 174), and discharge reconciliation improved from a mean of 53% to a mean of 89% (Figure 6, page 175). Currently, SBAR tools are being tested in communication handoffs between shifts, for transfers to other departments (for example, radiology, operating room), and with patients admitted from the emergency department. SBAR promotes the six aims of the Institute of Medicine in providing safe, efficient, effective, equitable, timely, and patient-centered lines of communication.