Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN KEPERWATAN

A.Konsep dasar pengorganisasian

Organisasi sebagai kumplan orang-orang tidak dapat dilepaskan dari


lingkungan,karena pada dasarnya organisasi merupakan bagian dari lingkungan dan
masyarakat.oleh karena itu,suatu organisasi perlu memahaami lingkungan apa saja
lingkungan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengaan kegiatan
organisasi.kegiatan manajemen yang akan dilakukan semestinya mempertimbangkan faktor-
faktor lingkungan yang terkait dengan organisasi,baik yang bersifat langsung maupun tidak
langsung.

Lingkungan apa saja yang berkaitan dengan organisasi? Secara garis besar,lingkungan
organisasi dapat dibagi dua,yaitu lingkungaan internal yang berkaitan dengan eksistensi suatu
organisasi,dan lingkungan ekstrnal atau lingkngan yang berkaitan dengan kegiatan
oprasionaal organisasi dan baagaimana kegiatan oprasional ini dapat berrtahan.lingkungan
eksternal ini dapat juuga dibagi menjadi dua,yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan
kegiatan oprasional organisasi,atau yang sering kal dinamakan sebagai lingkungan mikro
dari organisas,dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan oprasional
organisasi atau lingkungan makro dari organisasi.

Lingkungan makro juga dapat dibagi menjadi dua,yaitu lingkungan lokal dan
internasional.Lingkungan internal organisasi,adalah berbagaai hal atau berbagai pihak yang
terkait langsung dengan kegiatan sehar-hari organisasi,dan mempengaruhi langsung terrhadap
setiap program,keebijakan sehingga denyut nadinya organisasi.Lingkungan interrnal
organisasi mencakup para pemilik organiisasi(owners),para pengelola atau tim manajemen
(board ofmanager ordefector),para staf ,angota atau para pekerja (employees),serta
lingkungan fisik organisasi(physical work envirinment).

Pemilik organisasi adalah para pemilik organisasi yang secara historis maupun
hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal,ide,ataupun berdasarkan
ketentuan lain yang dinyatakan sebaagai pemilik organisasi,para pemegang
saham,anggota(koperrasi),atau juga individu jika perusahaan tersebut bersifat individu ddi
segi kepemmilikanTim manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilk organisasi
atau perusahaan dinyatakan ataau ditunjukan sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya
sehari hari untuk periode tertentu.

B.STRUKTUR ORGANISASSI

Suatu struktur organsasi menetapkan cara petugas pekerjaan dibagii,dikelompoan,dan


dikoordinasikan secara formal.Tedaapaat enam kunci yang perlu disampaikan kepada
manajemen bila mereka merancang struktur orgaanisasinya.Elemen tersebut adalah
spesialisasi pekerjaan,depertementalisasi,rantai komando,rentang kendali,sentraisassi,dan
desentralisasi.Terdapat beberapa pendeekatan yang dapat digunakan dalam penyusunan
struktur organisasi,yaitu pendekatan berdasarkan fungsi,berdasarkan jeni pelayanan yang
diberikan,berdasarkan pelanggan,berrdasarkan tempat,dan matriks.
C.PEMBUATAN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN FUNGSI

Penentuan sub-subbagian dari organsasi atau proses depertementalisasi yang pertama adalah
berdasarkan fungsi.Berdasarkan pendekatan ini,proses depertementalisasi dilakukan
berdasarkan fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam satu organsasi.Dalam organisasi
bisnis misalnya,terdapat pekerjaan yang terkait dengan pelayanan.

D.PEMBUATAN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN JENIS PELAYANAN

Penddekatan kedua dalam depertementalisasi adalah berdasarkan pelayananya atau jasa yang
diberikan setiap bagian.Berdasarkan pendekatan ini,penentuan bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan jenis pelayanan yang dibuat oleh organisasi.jasa yang
ditawarkan oleh organisasi.pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjelaskan bisnis
yang sama dengan organisasi yang kita jalankan.Karena bisnis yang dijelaskan sama,pesaing
merupakan tentang (seekaligus ancan) yang dhadapi organisasi dalam meraih
pelanggan.Pemasok adalah pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis dari suatu
organisasi,khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi
berbagai jenis bahan baku.

Untuk mewujudkan keadaan tersebut,perlu dibuataturan mainyang dapat disampaikan oleh


semua pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara,diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat masyarakat ke arah yang lebih baik dal pembangunan disegala
bidangMasyarakat umum adalah keseluruhan pihak yang tidak termasuk kedalam lingkungan
yang disebutkan seebelumnya.

Direktur Utama
RS Blossom

Manajer Manajer Manajar Manajer Diklat


Keuangan Keperawatan Pemasaran

Bagian Bagian
Penjualan Promosi

Bagian Bagian Bagian CI Pelatihan dan


Anak Bedah Pengembangan

Gambar : Contoh Struktur Organisasi Dalam Rumah Sakit


E.PEMBUATAN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PELANGGAN

Pendekatan ketiga dalam depertementalisasi adalah berdasarkan pelaanggan bagian-


bagian.Berdasarkan pendekatan ini,penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan karakteristik pelanggan yangg menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.

F.PEMBUATAN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN TEMPAT

Pendekatan keempat dalam depertementalisasi adaalah berdasarkan faktor tempat.Berdasarka


pendekatan ini,penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah
organisasi beroprasi.selain pendekatan tersebut,terdapat proses depertementalisasi yang
manggabungkan fungsional dengan pendekatan lain,dan model ini disebut juga dengan
matriks.

Istilah spesialisasi kerja atau pembagian tenaga kerja untuk mendeskripsikan sampai tingkat
mana tugas dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan yang terpisah.hakikat
spesialisasi kerja adalah bahwa seluruh pekerjaan lebih baik dipecah-pecah menjadi sejumlah
langka,bukan dilakukan oleh individu yang berlainan.

G.BUDAYA ORGANISASI

Sebagian diteerangkan sebelimnya,budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai dan


norma yang dianut dan dijalankan oleh rganisasi tersebut menjalankan kegiatannay.Budaya
organisasi penting sekali untuk dipahami kareena banyak pengalaann menunjukan bahwa
ternyata budaya organisasi iinin tidak saja berbicaara mengenai bagaiman organisaasi bisnis
menjalankan kegiatannya sehari-hari,naamun sangat mempengaruhi bagaimana kiinerja yang
dicapaioleh sebuuah organisasi bisnis.

Budaya organisasi sangat beda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.Akan tetapi,pada
intinyaa aapaa yan dianut oleh perusahaan dapat menentukan kesuksesan yang dapat mereka
raih.Meski demikian,budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan,namun
antarbagian di perusahaan.

Bagaiman budaya organisasi dapat dikelolaa? Baagaimana manajemen smestinya bertindak


berdasarkan budaya organisasi yang dianut dan dijalani,yang pada dasarnya budaya
organisasi ini jels dari kepentingannya,namun tidak mudah untuk diidentifikasi karena
cenderung tidak tewujud.

H.BUDAYA KLAN

Tempat yang sangat ramah untuk bekerja,tempat orang saling bebagi tentang banyak hal.Ini
seperti sebuah keluargaa besar,para pemimpin atau kepala bidang keperaewatan dianggap
sebagai mentor dan mungkin bahkan figur bapak.Organisasi ini disatukan oleh loyaalitas
atau tradisi dan mempunyai komitmen yang tinggi.Organisasi inii menekankan pada
keuntungan jangka panjang dari pengembangan sumber daya manusia(SDM) keperawatan
dann memosisikan arti penting pada kohesi (kesatuan atau kekompakan) dan moral.Sukses
dirumuskan dalam kepekaan terhadap konsumen dan keprihatinan terhadap
manusia.Organisasi ini memberi nilai tinggi pada kerja tim,partisipasi dan kesepakatan.
I.BUDAYA ADOKRASI

Tempat yang dinamis,bersifat kewirastaan,dan kreatif untuk bekerja.Individu berani


mengambil resiko.Para pemimpin dianggap sebagai pembaru dan pengambil risiko.,dan hal
yang mempersatukan organisasi ini adalah komitmen terhadap eksperimentasi dan
inovasi.Penekanaannya adalah bagaimana supaya bisa berada diposisi terdepan.Penekanan
organisasi inii untuk jangka panjang adalah pada pertumbuhan dan memperoleh sumberdaya
baru,sukses berarti memiliki produksi atau pelayanan atau jasa yang unik atau baru.menjadi
pemimppi dalam produk dan pelayanan adalah hal penting.Organisasi mendorong
munculnya prakarsa dan kebebasan indivdu.

J.BUDAYA HIERARKI

Tempat yang sangat formal dan terstruktur untuk bekerja.Prosedur mengatur apa yang
dikerjakan setiap orang.para pemimpinnya bangga menjadi koordinator yang baik dan
penyelengaraan yang cenderung pada efisiensi.usaha pemeliharaan organisasi yang beroprasi
secara mulus adalah hal yang sangat krits.Aturan dan kebijaksanaan formal mengikat
organisasi ini.

Bentuk hierarki meliputi hierarki horizontal,yaitu bentuk struktur organisasi yang bagian-
bagian organisasinya banyak ke samping,dan meminimalkan jumlah subbagian atau
depertemen .Hierarki vertikel meminimalkan bbagian-bagian organisasi ke samping secara
horizonntal dan memperbanyak subbagian atau depertemen secara vertikel.

Gambar : Bagian Hierarki Dalam Organisasi

K.BUDAYA PASAR

Suatu organisasi yang sangat berorientasi pada hasil,yang perhatian utamanya adalah pada
bagaimana agar pekerjaan dapat tuntas diselesaikan,individu bersikap kompetitif dan
berorientasi pada tujuan.Para pemimpinnya adalah penggerak yang keras,penghasil,dan
kompetitur.Mereka ulet dan banyak menuntut.hal yang menyatukan organisasi ini adalah
penekanan pada kemenaangan.Reputasi dan sukses adalah hal yang menjadi perhatian
bersama .fokus jangka panjang adalah pada langka-langka kompetitif dan pencapaian tujuan
dan sasaran yang dapat diukur.sukses dirumuskan dalam penguasaan pasar dan penetrasii
pasar.
FUNGSI PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Fungsi pengorganisasian adalah salah satu fingsi manajemen yang mempunyai peranan
penting seperti fungsi pengorganisasiaan.

Terdapat empat hal yang dapat menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian
meliputii pembagian kerja,pengelompokan pekerjaan,penentuan relasi antarbagian dalam
organisasi.Ruag rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan termasuk perawat yang bertanggung
jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.

Pengorganisasian pelayanan keperawata secara optimal dapat menentukan mutu pelayanan


keperawatan yang diberikan.organisasi pelayanan keperawatan diruangan rawat meliputi
struktur organisasi ruang rawat.

Dengan memahami fungsi pengorganisasian,perawat juga dapat lebih mudah mempelajari


fungsi aktuasi,diketahui gambaran tentang proses bimbingan dan pengarahan yang diperlukan
oleh staf sesuai dengan pembagian tugas yang merupakan bagian dari fungsi
pengorganisasian.Fungsi aktuasi dapat mengarah staf dalam melaksanakan tugas-tugas
pookoknya untuk mencapai tujuan organisasi.

Fungsi pengoorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan


dan usaha,melalui penataan pola struktur ,tugas,otoritas,tenaga kerja,dan
komunikasi.Pengorganisasian adalah langka untukmenetapkan,menggolongkan,dan mengatur
berbagai kegiatan,menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan pendlegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Tiga aspek penting dalam pengorganisan meliputi:

1. Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara
efektif
2. Penataan setiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi
3. Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama,pola.

Hubungan antar kegiatan yang berbeda,penepatan tenaga yang tepat,dan pembinaan cara
komnikasi yang efektif antar perawat juga merupakan aspek yang penting,pengelolaan
kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan klien,misaknya unit
rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang bertujuan memenuhi kebutuhan tumbuh
kembangnya.

Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian,manajer keperawatan dapat mengetahui:

1. Pembagian tugas untukperorangan dan kelompok.


2. Hubungan organisator antarmanusia yang menjadi anggota atau staf
organisasi.Hubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi
3. Pendelegasian wewenang.Manajer atau pimpinan organisasi dapat melimpahkan
wewenang kepada staf sesuai dengan tugas-tugas pokok yang diberiikan kepada
mereka.
4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi.tugas staf dan
pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan.

Terdapat enam langka penting dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian dalam


manajemen keperawatan,yaitu:

1. Tujuan organisasi institusi layanan keperawatan harus dipahami oleh staf.


2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan.
3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang praktis .
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
5. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang
mampu melaksanaan tugas.
6. Pendelegasian wewenang.tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat
diketahui melalui struktur organisasi yang dianut.

Dengan menggunakan prinsip kerja integrasi,diharapkan semua kegiatan ruangan dapat


diselesikan.contohnya,kegiatan pendidikan kesehatan.

PRINSIP PENGORGANISASIAN KEGIATAN LAYANAN KEPERAWATAN

PEMBAGIAN KERJA
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi adalah bahwa pekerjaan dibagi-bagisehingga
setiap orang memiliki tugas tertentu.oleh karena itu,kepala bidang keperawatan perlu
mengetahi tentang:
1. Pendidikan dan pengalaman setiap staf,peran dan fungsi perawat yang
diterapan dirumah sakit tersebut
2. Mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukan
dalam organisasi
3. Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya
4. Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga
non-keperawatan

Hal hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokan dan pembagian kerja antara lain
jumlah tugas yang dibedakan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya.setiap
bangsal atau bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis;setiap staf memiliki
perincian tugas yang jelas;varas tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat
hubungannya;mencegah terjadinya pengotakan antarstaf ataau kegiata;pengolongan tugas
didasarkan pada kepentingan mendesak,kesulitan dan waktu.
PENDELEGASIAN TUGAS
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak
dalam batas-batas tertentu.Dengan pendelegasian,seseorang pimpinan dapat mencapai
tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain,yang merupakan inti
manajemen.selain itu,dengan pendelegasian ,seorang pemimpin memiliki waktu lebih
banyak untuk melakukan halyang lain lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi.
Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengembangkan
rasa tanggung jawab,meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya
diri,berkualitas,lebih komit dan puas pada pekerjaan.
Dalam pendelegasian wewenang,masalah terpenting adalah apa tugas dan seberapa
besar wewenang yang harus dan dapat dilimpakan kepada staf.Hal ini bergantung
pada:
1. Sifat kegiatan;untuk kegiatan rutin,delegasi wewenang dapat diberikan lebih
besar kepada staf
2. Kemampuan staf;tugas yang diberikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat
3. Hasil yang dihharapkan;

Langkah yang haarus ditempuh untuk dapat melakukan pendelegasian yang efektif antara
lain:

1. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan


2. Pililah orang yang akan didelegasikan
3. Berikan uraian tugas yang akan dideligasika dengan jelas
4. Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda arapkan
hasiltesebut
5. Jeelaaskan batas wewenang dan tanggung jawaab yang dimiliki staf tersebut
6. Minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugas dan cek penerimaan staf
tersebut atas tugas yang didelegasikan
7. Tetapkan waktu mengontrol perkembangan
8. Berikan dukungan
9. Evaluasi hasilnya
KOORDINASI
Adalah keselarasan tindakan,usaha,sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada di
bangsal.keselarasan inii dapat terjadi antar perawat dengan anggota kesehatan lain
maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Koordiasi memiliki manfaat sbb;
1. Menghindari perasaan lepas antar petugas yang ada di bangsal atau bagian
dan perasaan lebih penting dari yang lain
2. Menumbuhkan raa saling membantu
3. Menimbulkan kesatua tindakan dan sikap antarstaf

Koorsinasi dapat dilakukan dengan cara komunikasi terbuka,dialog,pertemuan atau


rapat,pencatatan dan pelaporan,pembakuan formulir yang berlaku.
MANAJEMEN WAKTU

Musuh terbesar dalam karir seorang manusia adalah waktu. Waktu yang telah terleawt
dengan dia-sia atau percuma , tidak dpat kembali begitu d\saja dan tidak dapat dibeli
dengan uang. Oleh karena itu manfaatkan wkatu dengan sebik baiknya dalam bekerja
dan berkarya. Ingatlah pepatah Lama Time Is Money, sehingga dalam berkarir
diperlukan manajemen waktu yang baik dan tolak ukur produkcivitas,efektivitas,dan
efesiensi.

Terdapat tujuh prinsip manajemen waktu yang kreatif yakni selalu aktif ( bukan Reaktif)

Lakukanlah sekarang ( Do It Now ): Divide( Bagi bagilah Tugas ), Organize ( atur


bagaiman Melaksanakannya), Ignore ( Abaikan Gangguan),Take ( ambil Kesempatan),
Now (sekarang harus dijalakan ), Opportunity (ambil Kesempatan), Watch Out (waspada
dengan Waktu.

Manajemen Waktu yang dapat dilakukan Perawat Adalah :

1. Mengatur jadwal Kerja


2. Disiplin dengan Jadwal Kerja Tersebut
3. Memompa,memotivasi,perawat selalu bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu
4. Walaupun dikejar deadline, namun isi Otak harus tetap rileks
5. Jangan panik, hatus tetap tenang, dan fokus untuk dapat selalu terarah apa target yang
akan kita capai.
6. Berusaha sebaik mungkin,jangan menyerah sampai dengan saat-saat terakhir
Pepatah mengatakan Do The Best but not prepare for the worst hal ini yang berarti
perawat yang harus siap dengan segala kemungkinan, namun keberhasilan akan lebih
mudah diterima daripada kegagalan.

Pengorganisasian Layanan Asuhan Keperawatan

Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk
mencapai tujuan . Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk mempermudah pembagian
tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki serta
kebutuhan klien. Pengorganisasian tugas perawat ini di sebut metode penugasan.

Keperawatan diberikan karena ketidaktahuan klien dlaam melakukan aktivitas untuk dirinya
dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal. Setiap kegiatan keperawatan
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan merupakan tugas manajer keperawatan untuk selalu
mengkordinasi, mengarahkan, dan mengendalikan proses penapaian tujuan melalui
interaksi,komunikasi,integritasi pekerjaan diantara staf keperawatan yang terlibat.

Beberapa Rumah Sakit mengelompokan klien berdasarkan kombinasi kategori tersebut,


selanjutnya kepala rangan bertangungjawab menetapkan metode penyusunan keperawatan
yang tepat untuk digunakan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan sesuai dengan jumlah
kategori tenaga yang ada si ruangan serta jumlah klien yang menjadi tanggungjawabnya.
Model Penguasaan Fungsional

Pengorganisasian layanan asuhan keperawatan dengan model penugasan fungsional


merupakan penerapak fungsi pengorganisasian dalam tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepala pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan model
fungsional. Pada model fungsional pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada
penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan . setiap perawat di berikan satu atau beberapa
tugas untuk di8laksanakan kepada semua pasien yang dirawat disuatu ruangan . prioritas
utama yang harus dikerjakan adalah pemenuhan kebutuhan fisik sesuai dengan kebutuhan
pasien dan kurang menekankan kepada pemenuhan kebutuhan pasien secara holistik sehingga
dalam penerapannya kualitas asuhan keperawatan sering terabaikan,karena pemberian asuhan
yang terfragmentasi.

Komunikasi diantara perawat sangat terbatas ,sehingga tidak ada satu perawat yang
mengetahui tentang satu klien secara komphersif . kecuali mungkin kepala ruangan hal ini
sering menyebabkan klien kurang puas dengan pelayanan asuhan keperawatan.

Pada model ini,kepala ruangan menentukan tugas setiap perawat dalam suatu ruangan dan
perawat akan melaporkan tugas tugas yang akan dikerjakan kepala ruangan.kepala ruangan
betangung jawab dalam membuat laporan pasien.

Change
Nurse

RN RN Nursing
Medication Treatment Asisstants
Nurse Nurse bedside care

Patient

Gambar : Model Penugasan dalam pemberian Asuhan Keperawatan


Model

Model Penugasan Alokasi Pasien Aatau Keperawatan Total

Pengorganisasian layanan Asuhan Keperawatan dengan model penugasan alokasi pasien atau
keperawatan total merupakan pengorganisasian pelayanan asuhan keperawatan untuk satu
atau beberapa pasien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode
tertentu atau sampai pasien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan pasien.

Pasien
A

Perawat

Pasien
Pasien
B
C

Gambar : Model Penugasan Alokasi Pasien dalam Pemberian Asuhan Keperawatan

Model Penugasan Tim Keperawatan Atau Kepetawatan Berkelompok

Secara umum team Work dapat difenisikan sebagai kumpulan individu yang bekrja sama
untuk mencapai suatu Tujuan . Ketika Individu bekerja dalam Kelompok, terdapat dua issu
yang muncul, Pertama adalah adanya tugas dan masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan. Hal ini sering kali merupakan topik utama yang menjadi perhatian
tim. Kedua adalah proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, Misalnya bagaiman
mekanisme kerja atau aturan maim sebuah tim sebagai suatu unit kerja dari persahaan, proses
interaksi dengan kata lain, proses menunjuk pada semangat kerja sama, koordinasi, prosedur
yang harus dilakukan dan disepakati oleh seluruh anggota.

Nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan Individu
yang brilian sekalipun , sebuah tim dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur dirinya
sendiri. Hal tersebut dapat menambah semanagt juang atau motivasi untuk mencapai suatu
prestasi yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai oleh individu tersebut. Hal ini dapat
terjadi karena tim mendorong setiap anggotanya untuk memiliki wewenang dan tanggung
jawab sehinnga meningkatkan harga diri sebagai perawat.

Secara umum, perkembangan satu tim dapat dibagi ke dalam empat tahap:

1. Forming,adalah tahapam ketika para anggota setuju untuk bergabung dalam satu tim.
2. Storming adalah tahapan timbulnya kekacauan di dalam tim.
3. Norming adalah tahapan ketika individudan sekelompok yang ada di dalam tim mulai
merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari tim tersebut
dari kehancuran (Bubar).
4. Performing adalah titik kulminasi ketika tim trlah berhasil membangun sistem yang
memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien.
Konsep model ini didasarkan kepada falsafah bahwa swkwlompok tenaga keperawatan
bekerja secara bersama-sam secara terkordinasi dan kooperatif sehingga dapat berfungsi
secara menyeluruh dalam memeberikan asuhan keperawatan kepada setiap pasien.

Head Nursing

Nursing staff Nursing staff Nursing staff

Nursing staff Nursing staff Nursing staff

(4-6 Pasien) (4-6 Pasien) (4-6 Pasien)

Gambar: Model Penugasan Tim dlaam Pemberian Asuhan Keperawatan


Model penugasan Keperawatan Primer

Ilmu Keperawatan dan Berbagai Ilmu dlam Bidang Kesehatan mengalami perkembangan
sering dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi
yang semakin meningkat. Oleh karen pemberian asuhan keperawatan model tim masih
mempunyai beberapa kekurangan berdasarakan studi, para pakar keperawatan
mengembangkan model pemberian asuhan keperawatan yang terbaru yaitu model Peimer
(Mirmery Nursing). Tujuan dari model Primer adalah terdapatnya kontuniitas keperawatan yg
dilaksanakan secara komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penugasan yang diberikan kepada Primary Nurse atas pasien yang dirawat dimulai sejak
pasien masuk ke rumah sakit yang didasarkan kepada kebutuhan pasien atau masalah
keperawatan dan disesuaikan dengan kemampuan Primary Nurse. Setiap primary nurse
mempunyai 4-6 pasien dan bertanggungjawab memberikan asuhan keperawatan, namun
mempunyai kewenangan untuk melakukan rujukan kepada pekerja sosial,kontak dengan
lembangan sosial masyarakat,membuat jadwal perjanjian klinik,melalukan kunjungan
rumah,dan lain lain, Primary Nurse di tuntut mempunyai akuntabilitas yang tinggi terhadap
hasil pelayanan yang diberikan. Primary Nurse berperan sebgai advokat pasien tehadap
birorkrasi rumahsakit, kepuasan yang dirasakan pasien dalam model primer adalah bahwa
pasien merasa dimanusiakan karena pasien terpenuhi kebutuhannya secara individual
dengan asuhan keperawatan yang bermutu dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap
pengobatan,dukungan,proteksi,informasi dan, advokasi.

Kepuasan yang dirasakan oleh Primary Nurse adalah tercapainya hasil berupa kemampuan
yang tinggi terletak pada kemampuan supervisi. Staf medis juga merasakan kepuasaannya
dengan model primer ini,karena senantiasa informasi tentang kondisi pasien selalu muktahir
dan laporan pasien komperhensif,sedangkan pada model fungsional dan tim informasi,
diperoleh dari beberapa perawat

Associate
nurse
(nigths)

Associate Associate
nurse nurse
(evenings) (days)
Primary Nurse

Patieents/Client
Hospital
Resources
Physichian
Change
Nurse

Gambar : Model penugasan keperawatan primer dalam pemberian asuhan keperawatan

Model Penugasan Modular

Model pengorganisasian layanan asuhan keperawatan dengan model penugasan modular


merupakan pengorganisasian pelayanan asuhan keperawatan yang dilalukukan oleh perawat
profesionap dan nonprofesional (terampil) untuk sekelompok klien. Hal ini di lakukan
perawat dari mulai masuk rumah sakitsampai pulang sehingga disebut juga tanggung jawab
total atau keseluruhan pengembangan model modular merupakan pengembangan dari
primary Nursing ( keperawatan Primer) yang digunakan dalam keperawatan dengan
melibatkan tenaga profesional dan non profesional.

Model modular mirip dengan model keperawatan tim karena tenaga profesional dan non
profesional bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan kepada beberapa pasien
ddengan arahan kepemimpinan perawat profesional. Model modular mirip dengan model
primer, karena setiap 2-3 perawat bertanngungjawab terhadap asuhan keperawatn beberapa
pasien sesuai dengan beban kasus, sejak pasien masuk,pulang dan setelah pulang serta asuhan
keperawatan lanjutan kembali ke rumah sakit. Model modular merupakan gabungan dari
model tim dan Primary Model. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan
,terampil,dan memiliki kemampuan kepemimpinan.pada model ini,idealnya di terapkan 2-3
perawat ntuk 8-12 orang klien.
Perawat C

Patient
(8-12)

Perawat A
Perawat B

Gambar : model penugasan modular dalam pemberian asuhan keperawatan.


Model penugasan Manajemen Kasus

Model manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model Primary Nursing dalam
model ini. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pandangan bahwa untuk
penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai sumber daya yang ada.
Tujuan dari manajemen kasus adalah menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
yang diharapkan sesuai dengan standar,memfasilitasi ketergantugan pasien sesingkat
mungkin,memfasilitasi secara berkisanmbungan asuhan keperawatan melalui kolaborasi
debgab tim kesehatan lainnya,pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja,
memfasilitasi alih ilmu pengetahuan.

Pada model ini, perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien secara
menyeluruh, sehingga mengetahui apa yang harus dilakukan terhada pasien dengan baik,
sehingga pasien merasa puas dan merasa lebih aman karena mengetahui perawat yang
bertanggung jawab atas dirinya. Dengan model ini seluruh tenaga keperawatan di tuntut
mempunyai kualitas profesional dan membutuhkan jumlah tenaga keperawatan yang banyak.
Model ini sangat sesuai digunakan di ruang rawat khusus seperti ruangan perawat intensif
misalnya ICCU,ICU,HCU,Hemodialisis Dll.

Model Penugasan Praktik Keperawatan Profesionsl

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem ( sturktur,proses,dan


nilai-nilai profesional) yang memuingkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan yg dapat mendukung asuhan keperawatan.

Lima subsistem dalam pengembangan MPKP adalah sebagai berikut :

1. Nilai-Nilai Profesional sebagai inti model pada model ini PP dan PA membangun
kontrak dengan klien atau keluarga, menjadi miitra dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2. Pendekatan manajemen. Pada model ini, diberlakukan manajermen SDM, yaitu ada
garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA.
3. Metode pemberian asuhan keperawatan , yang digunakan adalah modifikasi
keperawatan primer sehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP.
4. Hubungan profesional dilakukan oleh PP. PP yang paling mengetahui perkembangan
kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu memberi informasi tentang
koordinasi klien kepada profedional lain,khususnya Dokter.
5. Sistem kompensasi dan pengharapan PP dan timnya berhak atas kompensasi serta
penghargaan untuk asuhan keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan keperawatan
profesional.
Ringkasan

Pengorganisasian pada dasarnya merupakan proses pengalokasian sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi berdasarkan suatu desain organisasi tertentu. Desain organisasi
menggambarjan suatu struktur oeganisasi tertentu. Terdapat empat pilar utama dalam
melakukan proses pengorganisasuan yaitu pembagian kerja ,pengelompokan perjaan ,
penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, serta penentuan mekanisme untuk
mengitegrasikan aktifitas dalam bagian organisasi atau kordinasi.

Anda mungkin juga menyukai