KONSEP MEDIK
A. Pengertian
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak
dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan
masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina)
(Seoparman , 1990).
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa
nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat
menyebar secara efidemik. (Sir,Patrick manson,2001).
B. Etiologi
a. Virus dengue sejenis arbovirus.
b. Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif,
Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II,
sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-
1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap in
aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70 oC.
C. Patofisiologi
Selama ini diduga bahwa derajat keparahan penyakit DBD dibandingkan dengan
DD dijelaskan adanya pemacuan dari multiplikasi virus di dalam makrofag oleh
antibodi heterotipik sebagai akibat infesi dengue sebelumnya. Namun demikian
terdapat bukti bahwa faktor virus serta responsimun cell-mediated terlibat juga
dalam patogenesis DBD.
D. Tanda Dan Gejala
f. Sakit kepala.
E. Komplikasi
a. Perdarahan luas.
b. Shock atau renjatan.
c. Effusi pleura
d. Penurunan kesadaran.
F. Klasifikasi
a. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi,
trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b. Derajat II :
c. Derajat III :
d. Derajat IV :
G. Pemeriksaan penunjang
a. Darah
1) Trombosit menurun.
2) HB meningkat lebih 20 %
3) HT meningkat lebih 20 %
H. Penatalaksanaan
a. Tirah baring
Pemberian cairan intra vena (biasanya ringer lactat, nacl) ringer lactate
merupakan cairan intra vena yang paling sering digunakan , mengandung
Na + 130 mEq/liter , K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl 109
mEq/liter dan Ca = 3 mEq/liter.
c. Perencanaan
Diagnosa 1: hipertermi B/D infeksi virus Dengue
Kriteria hasil : hasil yang diharapkan
1. Badan tidak panas
2. K.U baik
Intervensi Rasional
1. Kaji TTV terutama suhu tubuh 1. Untuk mengetahui perubahan yang
terjadi
4. berikan atau anjurkan kliuen unruk 4. untuk mengganti cairan tubuh yang
banyak minum 1500-2000 cc/hari hilang akibat evaporasi
5. Penatalaksanaan pemberian anti piretik 5. Anti piretik dapat menurunkan panas
dan antibiotik
Diagnosa 2 : Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/D anoreksia
Kriteria hasil : hasil yang diharapkan
1. Nafsu makan baik
2. Porsi makan dihabiskan
3. Tidak mual
Intervensi Rasional
1. Kaji riwayat nutrisi 1. Mengidentifikasi defisiensi, menduga
kemungkinan intervensi
2. Timbang berat badan tiap 2. Mengawasi penurunan berat badan atau
Hari mengawasi efektifitas intervensi
3 Berikan makan Porsi kecil tapi sering 3. Untuk meningkatkan asupan nutrisi
6. Ciptakan suasana tenang & aman 6. Untuk membuat lingkungan tenang dan
lebih lama makan
Diagnosa 4 : Resti divisit vol. cairan B/D intake yang tidak adekuat
Kriteria hasil : hasil yang diharapkan
1. Tidak terjadi divisit vol. cairan
2. Tidak ada tanda presyok
3. Vital sign dalam batas normal
Intervensi Rasional
1. Monitor KU klien 1. Untuk memantau kondisi klien, selama
masa perawatan dan terjadi tanda-tanda
syok hipovolemik
2. Kaji TTV tiap 2-3 jam/cm 2. TTV dalam batas normal menandakan
Keadaan Umum klien baik
3. Monitor intake & output 3. Pengukuiran dan pencatatan sangat
penting untuk mengetahui
keseimbangan cairan dalam tubuh
4. Anjurkan untuk memberi banyak minum 4. Untuk memenuhi cairan tubuh peroral
air 1.500-2.000 cc/hari
5. Bila terjadi syok / tanda-tanda syok 5. Menghindari kondisi yang lebih buruk
hipovolemik, baringkan klien pada
posisi semi fowler
6. Kolaborasi pemberian cairan IV 6. Dapat meningkatkan jumlah cairan
tubuh, untuk mencegah terjadinya syok
Diagnosa keperawatan 5: Kurang pengetahuan / cemas B/D kurang informasi
yang di berikan
Kriteria hasil:
1. Tidak terjadi komplikasi
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan 1. Tingkat kecemasan yang tinggi dapat
2. Dorong Ortu untuk mengungkapkan mempengaruhi perilaku hidup individu
perasaannya 2. Agar dapat menentukan interfensi
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang selanjutnya
penyakit klien 3. Memberikan informasi tentang penyakit
4. Anjurkan kepada Ortu untuk senantiasa 4. Agar perasaan menjadi tenang
berdoa kepada Tuhan YME
Implementasi
Merupakan pelaksanaan perawatan oleh perawat kepada pasien sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara cermat serta
efisien pada situasi yang tepat guna memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.
Evaluasi
Akhir dari proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang yang
telah ditentukan berdasarkan keakuratan, kelengkapan, kualitas data proses
evaluasi dilakukan dengan menggunakan format SOAP.
Penyimpangan KDM
Intoleran Aktifitas
DAFTAR PUSTAKA