Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Penyakit Asma
Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... 1
A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma
Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten
yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme,
peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang
menyebabkan penyempitan jalan nafas. penderita asma saluran pernapasannya
memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (
bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas ) seperti polusi udara (
asap, debu, zat kimia ), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu,
tekanan jiwa, bau / aroma menyengat ( misalnya; parfum ) dan olahraga.
B. Etiologi Asma
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asthma bronchial :
1. Faktor predisposisi
a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi
biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena
adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asthma
bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. tSelain itu hipersentifisitas
saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
4
5
E. Patofisiologi
Asthma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asthma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast
yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
7
G. Penatalaksanaan/ Pengobatan
1. Pengobatan farmakologik :
a. Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2
golongan :
1) Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin).
Nama obat :
a) Orsiprenalin (Alupent)
b) Fenoterol (berotec)
c) Terbutalin (bricasma)
Obat-obat golongan simpatomimetik tersedia dalam bentuk tablet,
sirup,suntikan dan semprotan. Yang berupa semprotan: MDI (Metered dose
inhaler). Ada juga yang berbentuk bubuk halus yang dihirup (Ventolin Diskhaler
dan Bricasma Turbuhaler) atau cairan broncodilator (Alupent, Berotec, brivasma
serts Ventolin) yang oleh alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel
yang sangat halus ) untuk selanjutnya dihirup.
9
2) Santin (teofilin)
Nama obat :
1. Aminofilin (Amicam supp)
2. Aminofilin (Euphilin Retard)
3. Teofilin (Amilex)
Efek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara
kerjanya berbeda. Sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya
saling memperkuat.
Cara pemakaian : Bentuk suntikan teofillin / aminofilin dipakai pada
serangan asma akut, dan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh
darah. Karena sering merangsang lambung bentuk tablet atau sirupnya
sebaiknya diminum sesudah makan. Itulah sebabnya penderita yang
mempunyai sakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini.
Teofilin ada juga dalam bentuk supositoria yang cara pemakaiannya
dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini digunakan jika penderita karena
sesuatu hal tidak dapat minum teofilin (misalnya muntah atau lambungnya
kering).
3) Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pencegah serangan
asma. Manfaatnya adalah untuk penderita asma alergi terutama anak-anak.
Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain, dan
efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu bulan.
4) Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya
diberikan dengan dosis dua kali 1mg / hari. Keuntungnan obat ini adalah
dapat diberika secara oral.
1. Edukasi pasien
Edukasi pasien dan keluarga, untuk menjadi mitra dokter dalam
penatalaksanaan asma.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, K. (1990) "Asma Bronchiale", dikutip dari Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta
: FK UI.
Brunner & Suddart (2002) "Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah", Jakarta : AGC.
Guyton & Hall (1997) "Buku Ajar Fisiologi Kedokteran", Jakarta : EGC.
Hudak & Gallo (1997) "Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik", Volume 1, Jakarta :
EGC.
12
13
Pertanyaan 1:
1. Muhammad Fadlun Utiarahman :
Mengapa Bronchospasme menyebabkan Asma? Apakah jika Asma sembuh,
bronchospasme juga sembuh?
Jawaban :
Bronkospasme adalah penyempitan dinding bronkus, peradangan dan
kekejangan otot polos hal tersebut pemicu terjadinya asma perlu diketahui asma
tidak dapat sembuh total tergantung suhu ruangan sekitar lingkungan. Jadi asma
dan bronkospasme tingkat kesembuhan nya sangat tidak memungkinkan
Pertanyaan 2:
2. Siti Hardyanti Kyai Mardjo
Mengapa factor genetic menyebabkan Asma?
Jawaban
Salah satu factor utama pemicu asma yaitu keturunan atau factor genetik
Wajar saja genetic penyebab asma karena pada dasarnya selain alergi factor
keturnunan dari keluarga yang sudah menurunkan asma ke keturunannya
Pertanyaan 3:
3. Mutia R. Ayuba
Mengapa logam/perhiasan dapat menyebabkan Asma?
Jawaban
perhiasan itu mengandung bahan zat kimia,zat kimia itula yang akan membuat
iritasi atau alergidan jika terhirup oleh kita itu akan mengganggu system
pernapasan kita.
Pertanyaan 4:
4. Novalina Bakari
Mengapa setelah berolahraga atau bekerja berat menyebabkan Asma?
14
Jawaban
Saat kita setelah berolaraga kita cenderung bernapas melalui mulut,udara yg kita
hirup dingin dan kering itu menyebabkan penyempitan otot di dalam
paru,sehimga menyebabakan timbulnya asma
Pertanyaan 5:
5. Rivaldo I. Berahim
Lingkungan juga dapat menyebabkan asma terutama pada sopir, bagaimana cara
pencegahannya?
Jawaban
Pencegahan pertama kita harus menggunakan penutup mulut misalnya
menggunakan masker,kurangi merokok,karena asap rokok factor pemicu
asma,dsb.
Pertanyaan 6:
6. Citra Devy Napu
Mengapa keluarga besar menjadi factor pemicu Asma?
Jawaban :
Yang dimaksudkan adalah keluarga besar penderita asma, karena sebagian factor
asma yaitu dari keturunan sendiri tidak heran jika sudah terjadi perkumpulan
keluarga besar otomatis semakin berkurang oksigen didaam ruangan tersebut
sehingga gejala asma akan timbul di dalam sebuah keluarga tersebut.