Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT

(GEMFIBROZIL DAN ATORVASTATIN)


PADA TERAPI HIPERLIPIDEMIA
Posted on December 22, 2007 | Leave a comment

Veronica Dwi Wijayanti

07.8115.068

PENDAHULUAN

Kegemukan merupakan salah satu hal yang mengganggu, dan dapat menjadi pemicu berbagai
penyakit seperti kardiovaskuler, vesica biliaris, hiperlipidemia, dan diabetes. Penyakit kardiovaskuler
termasuk penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu pencetus kematian di Indonesia.
Dislipidemia atau hiperlipidemia ditandai dengan peningkatan trigliserida, kolesterol, LDL, dan kolesterol
total (total plasma cholesterol) dalam darah.

Kondisi hiperlipidemia bila berkelanjutan memicu terbentuknya aterosklerosis (hilangnya


elastisitas disertai penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri). Aterosklerosis menjadi penyebab
utama terjadinya PJK. Pada sebagian besar penderita hiperlipidemia dapat dikontrol dengan diet dan
olahraga. Namun, bisa juga dengan bantuan obat penurun kadar lipid darah atau antihiperlipidemia

SASARAN TERAPI

Sasaran terapi pada terapi kombinasi ini adalah kolesterol , trigliserida dan LDL (Low Density
Lipoprotein).

TUJUAN TERAPI
Untuk menurunkan kolesterol dan LDL (Low Density Lipoprotein), meningkatkan HDL (High
Density Lipoprotein) terutama pada pasien dengan hiperlipidemia berat yang tidak dapat dikontrol dengan
obat tunggal sehingga dapat mencapai kadar lipid yang ditargetkan, serta menurunkan resiko
hiperlipidemia seperti infark miokard dan stroke.

SRATEGI TERAPI

Non farmakologi

Terapi yang pertama kali dianjurkan bagi penderita hiperlipidemia adalah pengaturan gaya hidup
atau life style. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi hiperlipidemia
adalah mengatur agar susunan makanan sehari-hari rendah lemak dan kolesterol serta menyesuaikan
perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Individu dengan berat badan berlebih dianjurkan makan makanan rendah kolesterol (< 300
mg/hari), rendah lemak total (< 30% dari kalori) dan rendah lemak jenuh (<10% dari kalori). Selain diet,
dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti jalan kaki.

Selain terapi dengan diet, individu dengan hiperlipidemia dianjurkan untuk menghindari faktor-
faktor yang meningkatkan pembentukan aterosklerosis, yaitu menghentikan rokok, mengobati hipertensi,
olahraga cukup dan pengawasan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Farmakologi

Terapi menggunakan obat dianjurkan untuk beberapa kelainan lipoprotein utama. Terapi
hiperlipidemia harus dihindarkan bagi wanita yang hamil dan menyusui. Anak-anak dengan dengan
hiperkolesterolemia familial heterozigot dapat diobati dengan resin pengikat asam empedu, biasanya
stelah usia 7 atau 8 tahun.

Obat penurun lipid dibagi terdiri atas: resin penukar ion, kelompok klofibrat, asam nikotinat,
inhibitor HMG KoA Reduktase (statin), dan inhibitor pada absorpsi kolesterol usus. Obat-obat penurun
lipid diindikasikan untuk pasien dengan penyakit jantung koroner atau dengan hiperlipidemia berat, yang
tidak cukup terkendali dengan diet rendah lemak. Pengobatan juga harus mempertimbangkan berbagai
faktor resiko (termasuk merokok, hipertensi, diabetes mellitus, dan riwayat keluarga penyakit jantung
koroner prematur). Terapi dengan obat apa pun harus dikombinasi dengan diet yang ketat, menjaga bobot
badan mendekati ideal, serta penurunan tekanan darah dan bila merokok dihentikan.

Statin merupakan obat pilihan untuk mengobati hiperkolesterolemia, fibrat untuk


hipertrigliseridemia, serta dapat digunakan bersama untuk mengobati hiperlipidemia campuran.

OBAT PILIHAN

Hiperlipidemia berat tidak selalu dapat dikontrol dengan obat tunggal dan terapi kombinasi
banyak digunakan untuk mencapai kadar lipid. Kombinasi harus mencakup obat-obat dengan mekanisme
kerja yang berbeda.

GEMFIBROZIL

Gemfibrozil termasuk dalam obat golongan fibrat. Obat-obat yang tergolong kelompok ini dapat
dianggap sebagai hipolipidemik berspektrum luas. Selain menurunkan kadar trigliserida Serum, kelompok
fibrat juga cenderung menurunkan kadar kolesterol-LDL dan menaikkan kolesterol-HDL. Fibrat bekerja
sebagai ligan untuk reseptor transisi nukleus, reseptor alfa peroksisom yang diaktivasi proliferator, dan
menstimulasi aktivitas lipoprotein lipase.

Nama generik : Gemfibrozil

Nama dagang : Dubrozil (Dumex Alpharma Indonesia), Fenitor (Otto), Fibralip (Tunggal Idaman),
Grospid (Gratia Husada), Hypofyl (Sanbe), Inobes (Prafa), Lanaterom (Pertiwi Agung),
Lapibroz (Lapi), Lifibron (Metiska), Lipira (Combiphar), Lopid (Warner Lambert P.D.
Indonesia), Nufalemzil (Nufarindo), Scantipid (Tempo), Zenibroz (Zenith).

Indikasi : hiperlipidemia tipe IIa, IIb, III, IV dan V, serta pencegahan penyakit jantung pada pria
usia 40-55 tahun yang tidak merespon dengan cukup terhadap diet dan tindakan-tindakan
lain yang sesuai. Dislipidemia yang berhubungan dengan diabetes mellitus
(DM). Xanthoma yang berhubungan dengan dislipidemia.

Kontraindikasi : alkoholisme, kerusakan ginjal atau hati berat, penyakit saluran empedu (batu empedu),
kehamilan (faktor resiko: C) dan menyusui.
Efek samping : gangguan saluran cerna, juga ruam kulit, dermatitis, pruritus, urtikaria, impotensi, sakit
kepala, pusing, pandangan kebur, sakit kuning kolestatik, angiodema, edema larings,
fibrilasi atrium, pankreatitis, miastenia, miophaty, rabdomiolisis, mialgia.

Dosis : 1200mg/hari dalam 2 dosis terbagi, rentang 900-1500 mg sehari. Diminum 30 menit
sebelum makan pagi dan makan malam.

Bentuk sediaan : Kapsul 300 mg, Kaplet 600 mg, Tablet salut selaput 600 mg.

Peringatan : profil lipid, angka-angka darah, dan uji fungsi hati sebelum mengawali pengobatan
jangka panjang, gangguan ginjal.

ATORVASTATIN

Atorvastatin termasuk dalam golongan statin. Obat ini bekerja denan cara menghambat secara
kompetitif enzim HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Obat
golongan statin ini lebih efektif dibanding resin penukar anion dalam menurunkan kolesterol-LDL tetapi
kurang efektif dibanding kelompok fibrat dalam menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan
kolesterol-HDL.

Statin telah terbukti dapat mengurangi kejadian jantung koroner, semua kejadian kardiovaskuler
pada pasien dengan umur sampai dengan 70 tahun dengan penyakit jantung koroner (riwayat angina atau
infark miokard akut) dan dengan kolesterol plasma 5,5 mmol/l atau lebih.

Nama generik : Atorvastatin

Nama dagang : Lipitor (Pfizer)

Indikasi : terapi pada dislipidemia atau pencegahan primer pada penyakit kardiovaskuler
(aterosklerosis), yaitu:

Pencegahan primer pada penyakit kardiovaskuler (high risk CVD): untuk mengurangi
resiko MI atau stroke pada pasien tanpa penyakit hati yang mempunyai faktor resiko
multipel atau diabetes tipe 2.
Terapi pada dislipidemia: untuk mengurangi peningkatan kolesterol total, kolesterol-LDL,
apoliporotein B, trigliserida, dan untuk meningkatkan kolesterol-HDL pada dislipidemia
Frederickson tipe IIa, IIb, III, dan IV, serta pada hiperkolesterolemia turunan homozigot.

Terapi pada hiperkolesterolemia turunan heterozigot pada pasien remaja (10-17 tahun)
yang mempunyai kolesterol-LDL 190 mg/dl atau 160 mg/dl dengan riwayat keluarga
positif beresiko CVD.

Kontraindikasi : hipersensitif terhadap atorvastatin atau komponen lain yang terdapat dalam formula.
Penyakit hati aktif, atau kenaikan serum transaminase > 3x batas normal tertinggi. Pada
kehamilan (faktor resiko: X) dan menyusui (atorvastatin diekskresi lewat air susu).

Efek samping : gangguan GI, sakit kepala, mialgia, astenia, isomnia, edema angionerutik, kram otot,
miositis, miophati, ikterus kolestatik, neuropati perifer, pruritus.

Dosis :

Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia campuran : 10 mg sekali sehari.

Hiperkolesterolemia turunan : dosis awal 10 mg sehari, tingkatkan dengan interval 4


minggu sampai 40 mg sekali, bila perlu tingkatkan lebih lanjut sampai maksimal 80 mg
sekali sehari.

Bentuk sediaan : Tablet salut selaput 10 mg dan 20 mg.

Peringatan : Statin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati atau
yang minum banyak alkohol (hindari penggunaan pada penyakit hati yang aktif). Fungsi
hati harus diukur sebelum dan sesudah pengobatan. Obat harus dihentikan bila kadar
transaminase serum meningkat hingga dan bertahan pada 3 kali batas atas nilai
normalnya.
PUSTAKA

Anonim, 2000, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000, 83-87, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 2006, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultas, Edisi 6 2006/2007, 259-265, Penerbit PT
Infomaster,Jakarta.

Katzung, B.G, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8, buku 2, 466-470, Penerbit Salemba Medika,
Jakarta.

Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2006, Drug Information Handbook, 14th
Edition, 161-162, 726, AphA, Lexi-Comp Inc, Hudson, Ohio.

Neal, M.J, 2006, At Glance Farmakologi Medis, ed.5, 46-47, Penerbit Erlangga, Jakarta.

https://yosefw.wordpress.com/2007/12/22/penggunaan-kombinasi-obat-gemfibrozil-dan-atorvastatin-
pada-terapi-hiperlipidemia/

Anda mungkin juga menyukai