Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH

OPERASI ( IDO )

RSUD No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


KAB. MAMUJU UTARA 1/5

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur,


STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
3 Januari 2017 Munawir H. Usman

PENGERTIAN Infeksi daerah operasi superficial/surgical site infection superficial


incisional site ( SSI ) adalah infeksi operasi yang terjadi 30 hari
setelah operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub kutan
dengan gejala: aliran nanah purulen dari tempat insisi atau terdapat
minimal salah satu gejala infeksi berikut yaitu: bengkak, kemerahan,
nyeri, panas.
Infeksi daerah operasi dalam (Profunda) / surgical site infection
(SSI) Deep incisional Adalah infeksi yang terjadi 30 hari setelah
tindakan operasi bila tidak ada implant di tempat itu atau infeksi
yang terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan implant pada
tempat tersebut yang berhubungan dengan prosedur operasi dan
menyangkut jaringan dalam seperti fasia dan lapisan otot di tempat
insisi.
Infeksi daerah operasi organ/rongga adalah infeksi yang menyangkut
bagian tubuh kecuali insisi kulit, fasia, lapisan otot yang di buka atau
di manipulasi selama tindakan operasi.

TUJUAN Mencegah dan mengurangi terjadinya ido

KEBIJAKAN

1. Pra Operasi
a. persiapan Pasien :
PROSEDUR
1) Petugas kesehatan (dokter dan perawat) menunda operasi
pasien elektif sampai sembuh jika ditemukan ada tanda-
tanda infeksi.
2) Petugas kesehatan tidak boleh mencukur rambut, kecuali
mengganggu jalannya operasi.
3) Petugas kesehatan melakukan pencukuran dengan
memakai clipper elektrik Jika perlu dilakukan pencukur
dan dilakukan sesaat sebelum operasi (di kamar bedah).
4) Petugas kesehatan mengontrol gula darah. Petugas
kesehatan menghindari kadar gula darah terlalu rendah
sebelum operasi.
5) Petugas kesehatan menyarankan pasien untuk berhenti
merokok 30 hari sebelum operasi elektif.
6) Petugas kesehatan menggunakan antiseptik yang benar
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO )

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


RSUD
KAB. MAMUJU UTARA

untuk preparasi kulit (betadine dan chlorhexidine


PROSEDUR
berbasis alkohol) untuk membersihkan kulit.
7) Petugas kesehatan mengoleskan antiseptik yang
mengandung povidone iodine 10 %, dan kemudian
dibersihkan kembali dengan chlorhexidine gluconate 0,5
% dalam alkohol 70 % pada kulit dengan gerakan
melingkar mulai dari bagian tengah menuju kearah luar.
Daerah yang dipersiapkan haruslah cukup luas untuk
memperbesar insisi, jika diperlukan membuat insisi baru
atau memasang drain bila diperlukan.
8) Masa rawat inap sesingkat mungkin dan cukup waktu
untuk persiapan operasi yang memadai. Tidak
direkomendasi mengenai penghentian dan pengurangan
steroid sistemik sebelum operasi.

b. Antiseptik tangan dan lengan untuk Tim bedah


1) Petugas kesehatan menjaga kuku harus pendek dan tidak
boleh pakai kuku palsu. Lakukan cuci tangan bedah
(surgical scrub) sekurang-kurangnya 2-5 menit dengan
antiseptik yang dianjurkan, cuci tangan, lengan sampai
dengan siku, tangan tetap di atas dan jauh dari badan,
keringkan dengan handuk steril, pakai gown steril dan
sarung tangan steril.
2) Petugas kesehatan membersihkan selasela di bawah
kuku setiap hari sebelum cuci tangan bedah yang pertama
jangan memakai perhiasan tangan dan lengan. Tidak ada
rekomendasi tentang pemakaian cat kuku, namun
sebaiknya tidak dipakai.

c. Tim bedah yang terinfeksi & terkolonosasi :


1) Petugas kesehatan melaporkan kepada PPI jika anggota
tim bedah mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi.
2) Kebijakan mengenai perawatan pasien bila karyawan
mengidap infeksi yang kemungkinan dapat menular
(MRSA, TBC, dll) kebijakan itu mencakup :
a) tanggung jawab karyawan untuk melaporkan
penyakitnya,
b) pelarangan bekerja,
c) izin untuk kembali bekerja setelah sembuh
penyakitnya.
3) Tim bedah yang mempunyai luka kulit berair harus
diambil kultur dan bebaskan tim bedah dari tugas sampai
infeksi sembuh atau menerima terapi yang memadai
4) Bagi anggota tim bedah yang terkolonisasi
mikroorganisme seperti S. Aureus atau Stretococcus grup
A tidak perlu dilarang bekerja, kecuali bila ada hubungan
epidemiologis dengan penyebaran mikroorganisme
tersebut di rumah sakit.
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH
OPERASI ( IDO )
KAB. M

RSUD No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


KAB.MAMUJU UTARA 3/5

d. Antibiotik profilaksis :
PROSEDUR
1) Petugas kesehatan memberikan antibiotik profilaksis
hanya kalau ada indikasi, pilih antibiotik sesuai jenis
kuman penyebab Infeksi Daerah Operasi (I.D.O) pada
operasi tertentu.
2) Petugas kesehatan memberikan antibiotik 30 60 menit
sebelum insisi atau sesuai kebutuhan.
3) Petugas kesehatan memberikan antibiotik profilaksis
diberikan dalam 24 jam
4) Petugas kesehatan memberikan dosis profilaksis awal
melalui intravena pada saat yang sesuai.

2. Saat operasi
a. ventilasi :
1) Petugas kesehatan mempertahankan tekanan positif di
kamar bedah bandingkan dengan dan ruangan di
sekitarnya.
2) Petugas kesehatan mempertahankan minimun 15x
pergantian udara per jam, dengan minimun diantaranya
adalah udara segar. Semua udara harus di saring, baik
udara segar maupun udara hasil resirkulasi.
3) Maintenance harus memastikan semua udara masuk harus
melalui langit-langit dan keluar melalui dekat lantai.
4) Petugas kesehatan harus selalu menutup pintu kamar
bedah, kecuali untuk lewat alat, personil dan pasien.
5) Petugas kesehatan membatasi orang yang masuk dalam
kamar bedah, hanya petugas yang berkepentingan yang
perlu masuk

b. Cleaning dan desinfeksi permukaan sekitar :


1) Petugas house keeping menggunakan desinfektan untuk
membersihkan permukaaan sekitar sebelum operasi
dimulai bila ditemukan kontaminasi darah atau produk
cairan tubuh lainnya pada permukaan benda atau
peralatan.
2) Petugas kesehatan langsung menutup dengan kain yang
mengandung clorin 0,5% bila ditemukan kontaminasi
darah atau produk cairan tubuh dipermukaan lantai pada
saat berlangsungnya operasi.
3) Petugas kesehatan tidak perlu mengadakan pembersihan
khusus atau penutupan kamar bedah setelah operasi kotor
Jangan gunakan matras/keset untuk kamar bedah ataupun
daerah disekitarnya. Pel dan keringkan lantai kamar bedah
dan desinfektan yang mengandung kadar clorin 0,5%.
4) Petugas house keeping melakukan permukaan lingkungan
atau peralatan dalam kamar bedah setelah selesai operasi
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH
OPERASI ( IDO )

RSUD No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


KAB. MAMUJU UTARA SPO/PPI/003 0 4/5

PROSEDUR
terakhir setiap harinya dengan desinfektan.
5) Petugas house keeping melakukan pembersihan secara
menyeluruh setiap minggu secara rutin.
6) Petugas house keeping membersihkan lantai sesudah
operasi terakhir dengan menggunakan desinfekstan yang
direkomendasikan.
7) Petugas house keeping tidak direkomendasikan
membersihkan lantai kamar bedah di antara operasi
apabila tidak terdapat kontaminasi.

3. Sampling mikrobilogi :
Jangan lakukan sampling mikrobiologi lingkungan dikamar
bedah secara rutin lakukan sampling di permukaan kamar bedah
dan udara hanya sebagai bagian penelitian epidemiologis.

4. Sterilisasi alat bedah :


a) Petugas CSSD mensterilkan semua alat bedah sesuai
pedoman yang direkomendasikan.
b) Petugas CSSD tidak boleh melakukan sterilisasi cepat untuk
kenyamanan atau menghemat waktu. Sterilisasi cepat hanya
untuk perawatan pasien yang diperlukan segera (misalnya
alat operasi).
.
5. Baju bedah dan drepes
a) Petugas kesehatan memakai masker yang menutupi seluruh
mulut dan hidung bila memasuki kamar bedah pada saat
operasi akan mulai atau sudah selesai, pakai masker
sepanjang operasi.
b) Petugas kesehatan memakai topi yang menutupi seluruh
rambut kepala dan wajah waktu masuk kamar operasi.
c) Petugas kesehatan tidak menggunakan pembungkus sepatu
untuk mencegah infeksi daerah operasi (IDO) tetapi perlu
menggunakan alas kaki khusus kamar operasi.
d) Petugas kesehatan menggunakan baju bedah .
e) Petugas kesehatan segera mengganti baju yang
terkontaminasi atau tembus darah atau cairan infeksius.
f) Petugas kesehatan mengganti gaun bila tampak kotor,
terkontaminasi percikan cairan tubuh pasien.
g) Petugas kesehatan tidak menggunakan baju operasi di luar
kamar bedah.
h) Petugas kesehatan memakai sarung tangan steril bagi anggota
tim bedah yang telah cuci tangan bedah.
i) Petugas kesehatan memakai sarung tangan dipakai sebelum
memakai gaun steril. Petugas kesehatan mengganti sarung
tangan jika terjadi kebocoran. Petugas kesehatan melepaskan
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH
OPERASI ( IDO )

RSUD No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


KAB. MAMUJU UTARA 5/5

PROSEDUR
j) sarung tangan jika sudah selesai melakukan tindakan dan
tidak menyentuh permukaan lingkungan lain, untuk
menghindari kontaminasi.

6. Perawatan luka pasca operasi.


a) Petugas kesehatan menutup luka yang dijahit dengan balut
steril 24-48 jam pasca bedah.
b) Petugas kesehatan mencuci tangan sebelum dan sesudah ganti
balut, dan setiap kali menyentuh luka operasi.
c) Petugas kesehatan menggunakan teknik secara steril bila
balut luka perlu diganti.
d) Petugas kesehatan memberikan pendidikan pada pasien dan
keluarga untuk mengamati luka, bila ada gejala infeksi daerah
operasi (IDO) harus segera melaporkan.
e) Petugas kesehatan menggunakan set ganti balutan setiap
mengganti balutan satu pasien untuk satu pasien.
f) Petugas kesehatan memperbolehkan pasien mandi setelah
luka kering.
g) Petugas kesehatan menggunakan masker, sarung tangan
bersih pada saat ganti balutan dan segera lepaskan masker
dan sarung tangan jika telah selesai tindakan.

7. Teknik Aseptik dan Bedah


a) Petugas kesehatan melakukan teknik aseptik saat
memasukkan peralatan intravaskuler (CVP), kateter anastesi
spinal atau epidural, atau bila menuang atau menyiapkan
obat-obatan intra vena.
b) Petugas kesehatan menyiapkan peralatan dan larutan steril
sesaat sebelum penggunaan.

8. Sampling Mikrobilogi :
jangan lakukan sampling mikrobiologi lingkungan dikamar
bedah secara rutin, lakukan sampling di permukaan kamar
bedah dan udara hanya sebagai bagian penelitian epidemiologis.

k) Pemeriksaan Kultur :
Petugas kesehatan melapor ke komite PPI bila daerah operasi
kurang dari 30 hari ditemukan basah, pus dan lakukan
pemeriksaan kultur.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Bedah


2. Instalasi Rawat inap
3. Instalasi Rawat jalan
4. Nifas

Anda mungkin juga menyukai