ABSTRACT
Laboratory equipment is a tool which will assist and facilitate any activity
practice. The introduction of instruments - laboratory equipment is essential to
maintain the safety and use of tools meminimalisis procedural error during a
practicum. The introduction is done in the lab this time is the name of the tool, the
working principle of the tool, as well as the workings of the tool. The tools used in
this lab is a spectrophotometer, a water bath, refrigerator, hot plate, test tube, tube
elenmeyer, pipette and tube clamp. From the results of this lab praktikan already
capable of knowing the tools - the tools are to be used in a biochemistry lab,
knowing the working principles and workings of the tool - practical tools.
Keywords: equipment, function, working principle, laboratory
PENDAHULUAN
METODOLOGI
Dalam pelaksanaannya, praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20
Oktober 2015 di Laboratorium Aquakuktur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
pada pukul 15.30 WIB 17.00 WIB. Adapun alat dan bahan yang digunakan
selama praktikum ini adalah Spektofotometer, water bath, hot plate dan lemari
pendingin. Serta ada alat lainnya yaitu pipet tetes, tabung reaksi, tabung
elenmeyer, dan juga penjepit tabung. Prosedur dalam praktikum ini adalah
praktikan memasuki laboratorium dan mendengarkan asisten laboratorium
menjelaskan fungsi, cara kerja, serta prinsip kerja dari alat alat diatas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum tersebut, praktikan mampu mengetahui berbagai alat
alat laboratorium beserta cara penggunaan dan juga prinsip kerja dari alat alat
tersebut. Alat alat tersebut adalah:
Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai
absorbansi larutan dengan panjang gelombang cahaya yang melewati media.
Fungsi dari spektofotometer adalah untuk mengukur nilai absorbansi suatu
larutan.
Prinsip kerja dari spektrofotometer ini adalah dengan memantulkan cahaya
yang akan diteruskan dan diserap oleh larutan yang menjadi bahan percobaan.
Kemudian hasil cahaya yang diserap ini akan menimbulkan sinyal elektrik pada
detektor yang akan memunculkan suatu nilai pada layar yang tersedia.
Cara kerja dari spektrofotometer ini adalah dengan menggunakan listrik.
Sebelum bisa digunakan spektofotometer harus dipanaskan dahulu beberapa
menit, sembari memanaskan spektofotometer dilakukan pembuatan larutan yang
akan diukur nilai absorbansinya dengan mencampurkan dengan pelarut.
Kemudian menempatkan larutan yang akan diteliti pada tabung reaksi. Sebelum
tabung reaksi berisi larutan sampel dimasukkan, terlebih dulu dimasukkan tabung
reaksi berisi larutan pembanding. Setelah itu di atur panjang gelombang yang
akan dipancarkan. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur
besarnya pada 100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan
dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.
Gambar 1. Spektrofotometer
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Water Bath
Alat kedua yang diperkenalkan adalah water bath. Waterbath adalah Oven
atau bisa disebut juga Penangas air yang fungsiutamanya adalah untuk
menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untukinkubasi pada analisis
mikrobiologi. Serta digunakan untuk melebur basis,menguapkan ekstrak atau
tingtur, pemanasan untuk mempercepat kelarutan.
Prinsip kerja dari waterbath adalah mengubah energi listrik kedalam
energi panas oleh heater. Cara kerja dari waterbath ini adalah dengan
menghubungkan alat dengan sumber listrik, kemudian mengatur suhu yang
diinginkan dan tunggu hingga suhu mencapai yang diinginkan.
Gambar 2. Water Bath
(sumber : Dokumentasi pribadi)
Hot Plate
Hot plate merupakan instrumen yang digunakan untuk memanaskan suatu
larutan dan juga berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Prinsip kerja hot plate
adalah menghomogenkan larutan dengan suhu dan putaran.
Cara kerja dari hot plate ini adalah dengan menghubungkan alat dengan
sumber listrik, disimpan wadah yang tahan panas untuk memanaskan air atau
larutan, kemudian diatur suhu yang diinginkan dengan memutar alat pengatur
suhu, kemudian untuk pengadukan dapat mengatur putaran stir. Setelah selesai,
alat pengatur suhu dan pengatur putaran kembali dimatikan dan dilepaskan dari
sambungan listrik.
Pipet Tetes
Pipet tetes merupakan alat yang digunakan untuk mengambil
larutan/cairan. Prinsip kerja dari pipet tetes adalah pengambilan larutan yang
berdasarkan volume pompa karet. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan
memindahkan larutan dengan skala kecil (tetes demi tetes).
Tabung Elenmeyer
Tabung elenmeyer merupakan gelas yang diameternya semakin keatas
semakin mengecil, tabung elenmeyer memiliki fungsi hampir sama seperti tabung
reaksi, yaitu untuk menyimpan larutan, bisa juga sebagai tempat mereaksikan
larutan, dan bisa juga digunakan sebagai penyimpan larutan hasil titrasi. Prinsip
kerja dari tabung elenmeyer adalah sebagai digunakan untuk pencampuran
senyawa dengan pengocokan. Cara kerja dari tanging elenmeyer ini adalah dengan
cara memasukkan larutan secara langsung kedalamnya atau dengan menggunakan
corong.
Gambar 7. Tabung Elenmeyer
(Sumber : www.alatlabor.com)
Penjepit Tabung
Penjepit tabung adalah alat yang digunakan untuk memudahkan praktikan
ketika sedang melakukan pemanasan larutan dengan menggunakan tabung reaksi.
Fungsi dari tabung reaksi adalah agar tangan praktikan tidak terkena panas ketika
sedang melakukan pemanasan larutan. Cara kerja dari penjepit tabung ini adalah
dengan cara menekan pada penjepit kemudian dijepitkan ke tabung reaksi. Posisi
Penjepitan ini tidak boleh terlalu atas karena tabung reaksi tidak terjepit dengan
kuat sehingga tabung reaksi bisa jatuh, kedua tidak boleh terlalu bawah karena
jika terlalu bawah bisa menyulitkan untuk mengambil tabung ketika sedang
dipanaskan dalam beaker glass.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Alat Laboratorium. Diakses dari laman www.alatlaboratorium.com pada
tanggal 26 Oktober 2015 pukul 21:15
Anonim. 2015. Apa Sih Elenmeyer Flask itu?. Diakses dari laman
www.alatlabor.com pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul 21:19
Fankhauser, David B. 2007. Spectrophotometer use. Batavia OH: University of
Cincinnati Clermont College.
Gunibala, Sriyg.2014.bab II Kajian Pustaka. diakses dari eprints.ung.ac.id pada
tanggal 25 Oktober 2015 pukul 11.24 WIB
KrisnaDwi. 2013. Macam Macam Peralatan Kaca Laboratorium. Disakses dari
laman www.bisakimia.com pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul 21:24
Risnandar, Riki. 2009. Membuat Foto idrop/Waterdrop/High Speed Water Splash.
Diakses dari laman www.fotografer.net pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul
21:35
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.
Universitas Pasundan: Bandung.
Tampubolon, Darwis; Samosir, Robert. 2005. Pemahaman Tentang Sistem
Refigerasi. Politeknik Negeri Medan : Medan
Triyati, Etty.1985.Spektrofotometer ultra - violet dan sinar tampak serta
aplikasinya dalam oseanologi.Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi Laut,
Lembaga oseanologi Nasional