Anda di halaman 1dari 4

Parotitis / No.ICD 10 : B.

26 Mumps
No. Dokumen : /UKP/SOP/
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/
UPTD
dr. Hj.Siti Maisaroh
Puskesmas Ttd. Ka. UPTD Puskesmas Tanjung Enim
Nip.197401122002122001
Tanjung Enim
Pengertian Penatalaksanaan parotitis merupakan penatalaksanaan terhadap
peradangan pada kelenjar parotis yang dapat disebabkan oleh infeksi
virus, infeksi bakteri, atau kelainan autoimun.
Tujuan Sebagai pedoman di dalam memberikan penatalaksanaan terhadap
parotitis agar pasien mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan
tepat.
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Tanjung Enim Nomor Tahun
tentang Pemberian layanan klinis
Referensi Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer, Bakti Husada IDI Edisi revisi Tahun 2014
Alat & Bahan 1. Termometer
2. Kaca mulut
Langkah- 1. Menegakkan diagnosis
langkah
a. Anamnesis
Pada anamnesis ditemukan keluhan berupa :
1. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
2. Bengkak berlangsung tiba-tiba
3. Rasa nyeri pada area yang bengkak
4. Onset akut, biasanya < 7 hari
5. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
6. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral

b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum dapat bervariasi dari tampak sakit ringan
hingga berat
2. Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi
3. Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis), terdapat:
Edema
Eritema
Nyeri tekan (tidak ada pada kasus parotitis HIV,
tuberkulosis, dan autoimun)

Pemeriksaan Penunjang
Pada kebanyakan kasus parotitis, pemeriksaan penunjang
biasanya tidak diperlukan. Pemeriksaan penunjang dapat
dilakukan untuk menentukan etiologi pada kasus parotitis
bakterial atau parotitis akibat penyakit sistemik tertentu,
misalnya HIV, Sjogren syndrome, tuberkulosis.

c. Penegakkan diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis parotitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.

2. Penatalaksanaan
1. Parotitis mumps
a. Nonmedikamentosa
Pasien perlu cukup beristirahat
Hidrasi yang cukup
Asupan nutrisi yang bergizi

b. Medikamentosa
Pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, analgetik).

3. Konseling dan Edukasi


1. Penjelasan mengenai diagnosis, penyebab, dan rencana
tatalaksana.
2. Penjelasan mengenai pentingnya menjaga kecukupan hidrasi
dan higiene oral.
3. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang adekuat
mengenai pentingnya imunisasi MMR untuk mencegah epidemi
parotitis mumps.

4. Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Diagram Alir
Pasien datang

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik
& Penunjang

Penegakka
n
Diagnosis

Terapi Non medikamentosa Termasuk Kriteria Rujukan ?


Terapi Medikamentosa

Pasien Rujuk
Pulang

Hal-hal yang Kriteria Rujukan


perlu
1. Parotitis dengan komplikasi
diperhatikan
2. Parotitis akibat kelainan sistemik, seperti HIV, tuberkulosis, dan
Sjogren syndrome.
Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Klinik Umum
3. Klinik MTBS
4. Klinik Lansia
5. Klinik UKK
6. Apotek
7. Posyandu
8. Puskesmas Pembantu
Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait
2. Informed Consent
Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai