Kabupaten Seluma merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi
Bengkulu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.400,44 Km2 (Kabupaten Seluma dalam
Angka, 2015) dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 183.420 jiwa (Kabupaten
Seluma dalam Angka, 2015). Kabupaten Seluma terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu
Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma, Kecamatan Talo, Kecamatan Semidang Alas, dan
Kecamatan Semidang Alas Maras. Lima kecamatan ini kemudian dimekarkan menjadi 14
(empat belas) kecamatan.
Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan
derajat kesehatan masyarakat. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk
terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat di
Kabupaten Seluma. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target
Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 dan Gerakan 100-0-100 dimana
pelayanan di sektor air limbah diharapkan mencapai 100% di Tahun 2019. Outline Plan
Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Seluma ini diharapkan dapat dijadikan acuan yang
komperehensif untuk mengembangkan pengelolaan air limbah di Kabupaten Seluma sehingga
diharapkan tingkat pelayanan air limbah dapat meningkat.
Maksud kegiatan ini yaitu melakukan penyusunan dokumen Outline Plan Pengelolaan Air
Limbah Kabupaten Seluma sebagai acuan ke depan dalam pengembangan / pembangunan
sistem air limbah di Kabupaten Seluma.
Tujuan kegiatan ini yaitu menyusun acuan dalam pengelolaan air limbah Kabupaten Seluma
yang komprehensif dan lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam upaya
meningkatkan pelayanan bidang air limbah di Kabupaten Seluma.
1-2
5. Mendapatkan informasi ekonomi makro dan identifikasi pembatasan dan kendala
ekonomi;
6. Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola serta perangkat-perangkat
peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung pengelolaan air limbah;
7. Memetakan secara rinci kondisi fisik lingkungan dan profil kesehatan masyarakat saat
ini;
8. Mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi sistem yang ada saat ini untuk
dapat diterapkan dan dikembangkan kedepannya;
9. Merekomendasikan dan melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam penyusunan
Maser Plan dengan memperhatikan semua aspek dan kondisi lapangan, termasuk
daerah yang diprioritaskan untuk pengembangannya;
10. Menyusun detail master plan air limbah Kabupaten Seluma sampai dengan 10 tahun
mendatang;
11. Menyusun DED pengembangan berdasarkan skala prioritas yang direkomendasikan
berdasarkan hasil studi ini serta menyusun Standard Operational Procedure (SOP)
dari sistem yang disusun DED nya;
12. Menyusun dokumen tender yang akan digunakan untuk dokumen lelang pekerjaan
fisik;
13. Menyusun rencana anggaran biaya (RAB) yang diperlukan untuk konstruksi, analisa
finansial dan analisa tarif yang layak;
14. Mengkaji dan menyusun program mendesak, jangka menengah dan jangka panjang;
15. Menyusun skema alternatif pendanaan dalam rangka pengembangan sistem air
limbah Kabupaten Seluma;
16. Melakukan konsultasi dan koordinasi yang baik dengan Pemberi Tugas untuk
menghasilkan suatu sistem dan rancangan rinci yang optimal;
17. Membantu sosialisasi dari hasil keluaran kegiatan ini agar dapat diterima oleh
segenap stakeholder terkait.
Outline Plan Air Limbah merupakan kebutuhan dari PERDA Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD). Hal ini bisa dilihat pada Gambar 1.1:
1-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA INDUK AIR LIMBAH
PERDA PANJANG DAERAH (RPJPD) (20
(20 TAHUN) (20 TAHUN)
TAHUN)
RENCANA ANGGARAN
PERDA PENDAPATAN BELANJA DAERAH
(RAPBD)
Gambar 1.1 Hubungan Ouline Plan Air Limbah dengan Outline Plan
Lainnya
(Sumber: Modul Diseminasi Air Limbah PU, 2013)
Penyusunan Outline Plan dan DED merupakan kebutuhan turunan sebagai konsekuensi logis
dari perencanaan tata ruang, sehingga dalam proses penyusunannya mengacu pada rencana
pemanfaatan ruang yang tertuang dalam RTRW. Indikasi dan atau kebijakan program yang
tertuang dalam RTRW merupakan basis bagi penyusunan rencana induk sektor yang menjadi
dasar pengembangan infrastruktur. Rencana pengembangan kawasan perkotaan yang
tertuang dalam RTRW merupakan acuan bagi penentuan pengembangan wilayah Pengelolaan
Air Limbah. Hubungannya dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut:
KEBIJAKAN STRATEGIS
KETATARUANGAN NASIONAL
RTRWN
RTRWP
RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA INDUK
DRAINASE AIR MINUM AIR LIMBAH PERSAMPAHAN LAINNYA
1-4
Penyusunan Outline Plan Dan DED Air Limbah Kabupaten Seluma merupakan salah satu
perencanaan penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah dengan periode
perencanaan tertentu (minimal 20 tahun) sekurang-kurangnya memuat:
1. Rencana daerah pelayanan,
2. Tingkat pelayanan,
3. Tahapan pelaksanaan,
4. Rencana sistem pengelolaan yang meliputi aspek teknis, pengaturan, kelembagaan,
pembiayaan/pendanaan serta peran masyarakat
Dalam melakukan kegiatan Penyusunan Outline Plan dan DED Air Limbah mengacu kepada :
1. Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2. Kebijakan dan Peraturan terkait Pengelolaan Air Limbah, diantaranya adalah:
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007, tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan
Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Permukiman (KSNP-SPALP)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria terkait baik dalam pengolahan air limbah, maupun
dalam perencanaan teknis lain seperti perencanaan bangunan, pengukuran dan
pemetaan, standar baku mutu air limbah, standar plumbing, standar yang ditentukan
dalam peralatan yang dikeluarkan oleh pabrikan, dll.
4. Sinkronisasi dengan Renstra SKPD: MPAL harus sesuai dengan Renstra dari SKPD,
walaupun pada akhirnya nanti MPAL dapat menjadi masukan penting dalam penyusunan
Renstra SKPD. Sinkronisasi ini akan menjamin rencana program yang terdapat dalam
MPAL dalam memperoleh kejelasan pendanaan dari APBD
1-5
1.6 Standar Teknis dan Keluaran
Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan Outline Plan Dan DED Air Limbah
Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu adalah Kriteria Teknis: Penyusunan Rencana Induk
Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat yang disusun oleh Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun 2014.
Keluaran Kegiatan ini berupa Dokumen Outline Plan dan DED Pengelolaan Air Limbah (IPLT)
Kabupaten Seluma untuk kawasan terpilih.
Sistematika penyusunan Laporan Pendahuluan Penyusunan Outline Plan Dan DED Air
Limbah Kabupaten Seluma adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang; maksud, tujuan, dan sasaran; lingkup
kegiatan; dan sistematika pelaporan
BAB 2 KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK
Bab ini menjelaskan mengenai konsep penyusunan rencana induk, periode perencanaan,
evaluasi rencana induk, kriteria perencanaan/pelayanan, serta survey penyusunan rencana
induk pengembangan SPAL
BAB 3 DESKRIPSI DAERAH PERENCANAAN
Bab ini menjelaskan mengenai data kondisi daerah rencana (batas wilayah administrasi, tata
ruang kota, demografi, prasarana kota, kondisi kesehatan masyarakat, kondisi sosial
ekonomi, dan kelembagaan), data kondisi eksisting SPAL, serta permasalahan-permasalahan
yang terjadi di lapangan
BAB 4 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Bab ini menguraikan berbagai pendekatan dan metode yang akan digunakan oleh Konsultan
dalam menyusun dokumen Outline Plan dan DED Air Limbah Kabupaten Seluma
BAB 5 STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Bab ini menjelaskan mengenai strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah, zona
prioritas, serta strategi pengembangan SPAL Kabupaten Seluma
BAB 6 KONDISI EKSISTING WILAYAH PERENCANAAN
Bab ini menjelaskan mengenai kondisi permukiman, lahan yang tersedia serta alternatif lahan
untuk tempat pembangunan IPLT.
1-6
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 2
Gambar 1.1 Hubungan Ouline Plan Air Limbah dengan Outline Plan Lainnya ...... 4
1-7