Asam Boraks
Asam Boraks
Rekayasa Proses
Asam Boraks
DI SUSUN OLEH
Kelompok 5
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
KATA PENGANTAR
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini mengenai asam boraks yaitu
diantaranya sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui bahaya dari penggunaan asam boraks
b. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung asam
boraks.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Boraks
Jika sudah seperti itu, sebenarnya ada zat pengganti yang lebih aman untuk
dikonsumsi. Bahan alami yang bisa digunakan untuk menggantikan borak maupun
bleng dan memberikan efek sama (sebagai pengenyal maupun pengawet) adalah
air abu. Untuk mendapatkan air abu, bakar merang (tangkai bulir padi) atau klaras
(daun pisang kering) hingga menjadi abu, kemudian rendam 2-3 hari dengan air
bersih. Ambil air rendamannya, manfaatkan sebagai pengenyal maupun pengawet
alami. Bisa juga memanfaatkan air kapur sirih.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas mengenai asam boraks dapat disimpulkan
bahwa :
a. Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia
natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentk padat dan
jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3).
Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen,
bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram
digunakan untuk makanan.
b. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan
iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Boraks
biasanya dipakai dalam pembuatan makanan Seperti, karak/lmpng (kerupuk
beras), sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon
kerupuk) mie, lontong ( sebagai pengeras), ketupat (sebagai pengeras), bakso
(sebagai pengawet dan pengeras), kecap ( sebagai pengawet), cenil (sebagai
pengeras).
c. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak
penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian
ada yang mengetahui secara pasti. Namun Pemerintah masih sangat kurang dan
tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin,
sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks ,
pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai
fungsinya.
b. Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan
tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah
tertentu dan membuat undang-undang mengenai boraks.
c. Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya
bila sepertinya mengandung bahan maupun boraks.
d. Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan
penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan
kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan
boraks pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan
menjual boraks , tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org.http://bioalami.blogspot.com/2008/07/waspadai
makanan-mengandung-boraks.html (Diakses 24 Desember 2011)
www.google.com.http://kosmo.vivanews.com/news/read/120619(ciri_ciri_4
_zat_berbahaya_pada_makanan) (Diakses 24 Desember 2011)