Anda di halaman 1dari 161

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK


MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK
KELAS VIII MTs DARUL ISTIQOMAH JEPARA
PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK
GETARAN DAN GELOMBANG

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Oleh:
ZAHROTUS SARIFAH
NIM : 063611006

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ABSTRAK

Zahrotus Sarifah (NIM. 063611006). Penerapan Model Pembelajaran TPS


(Think, Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs Darul Istiqomah, Jepara pada
Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang. Skripsi. Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana
Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga
Sederhana untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTs Darul
Istiqomah Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang ?. 2)
Bagaimanakah Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jepara
pada Mata pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang, setelah diterapkan
Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana?
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk
meningkatkan penguasaan konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs Darul Istiqomah, Jepara
pada Mata Pelajaran IPA materi pokok Getaran dan Gelombang. 2) Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jepara pada Mata
Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang setelah diterapkan Model
Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Darul
Istiqomah Jepara, pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010 dengan jumlah peserta
didik sebanyak 42 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran fisika
dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran TPS (Think, Pair, Share).
Indikator keberhasilan pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara
individual maupun klasikal.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, diskusi dan
tes evaluasi. Data hasil pengamatan nilai diskusi dan nilai evaluasi diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap
siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan pada hasil tes penguasaan
konsep pada aspek kognitif peserta didik yang mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II sebesar 24.7%. Ketuntasan belajarnya mengalami peningkatan sebesar 11.89%,
yaitu dari 73.81% menjadi 85.7%, hal ini membuktikan bahwa peserta didik yang tuntas
belajar mengalami peningkatan dari 31 peserta didik menjadi 36 peserta didik. 2)
Hambatan pengunaan metode TPS yaitu sikap pasif peserta didik serta bergantung pada
orang lain dalam proses pembelajaran dan keterbatasan fasilitas pembelajaran seperti
sumber belajar dan alat peraga pembelajaran yang tersedia.

ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Zahrotus Sarifah
NIM : 063611006
Jurusan : Tadris Fisika
Dengan Judul : Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs Darul
Istiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran
dan Gelombang.

Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang pada tanggal :

15 Desember 2010
Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi
Program Sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar
Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah/Tadris Fisika.
Semarang, 22 Desember 2011
Dewan Penguji
Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Alis Asikin, M.A. Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag.


NIP :196907241999031002 NIP :196508192003021001

Penguji I Penguji II

Andi Fadllan, S.Si, M.Sc. Lianah, M.Pd.


NIP :198009152005011006 NIP :131914973000002000

Pembimbing I Pembimbing II

Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd, M.Kom Drs. Wahyudi, M.Pd


NIP :197706222006042005 NIP : 196803141995031

iv
Motto

u|t79$# _$$s ( ;Nxs? uq9$# ,=yz 3ts? $ ( $]%$t7 ;Nuyy y7y t,n=y{ %!$#

9 3ts? y

Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?(QS.Al-
Mulk:3)

v
PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, peneliti persembahkan karya tulis sederhana ini kepada
orang-orang yang telah berjasa dalam hidup peneliti.
1. Ayah peneliti (Kastawi alm) dan ibu peneliti (Ngatemi almh) tercinta, yang
senantiasa memberikan doa restu dan dukungan baik secara moral maupun
material terhadap keberhasilan studi ananda.
2. Kakak kakak peneliti (Mas Muhlisin, Mas Mufarikin, Mas Mualimin, Mas
Muhammad Aklif, Mbak Rahma Fortuna Wati, Mbak Bhakti Puji Astuti, Mbak
Siti Rohimah, Mbak Nurul Azizah) tersayang, yang selalu setia menemani peneliti
di saat suka dan duka serta memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.

3. Adik peneliti (Akhmad Khoirul Imron) dan keponakan keponakan peneliti (Kiki,
Adi, Shayla, Dhilla) tersayang, yang selalu setia menemani peneliti di saat suka
dan duka serta memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Teman - teman peneliti TF06 senasib seperjuangan di kampus hijau yang selalu
menemani peneliti dan membuat hidup peneliti lebih berwarna.
5. Teman - teman kost D3 (Mbak Mahda, Naim, Nimah dan Siti) yang turut
memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat peneliti (Anik, Sasya, Akyuni, Mbak Nartik) yang selalu
memotivasi dan senantiasa menemani peneliti dalam pebuatan skripsi ini.
7. Dan semua teman yang tidak dapat peneliti sebutkan, thanks for all.

vi
DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak
berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi
ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 16 Desember 2010


Deklarator,

Zahrotus Sarifah
NIM. 063611006

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang
senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih
secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Sujai M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd, M. Kom, Wali studi selama penulis menuntut ilmu di
IAIN Walisongo Semarang dan sebagai pembimbing satu yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
3. Wahyudi, Drs, M. Pd, pembimbing dua yang telah berkenan memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah
membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran selama
kuliah.
5. Suhaji, S. Ag, M. Pd, Kepala MTs Darul Istiqomah Jepara, yang telah memberikan
ijin untuk mengadakan penelitian.
6. Asmudi, S. Pd, selaku guru mata pelajaran fisika MTs Darul Istiqomah Jepara, yang
telah sabar memberikan pengarahan selama proses penelitian.
Semoga jasa jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat peneliti harapkan. Mudah-mudahan
skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN ABSTRAK........................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. iii
PENGESAHAN PENGUJI....................................................................................... iv
MOTTO..................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN..................................................................................................... vi
PERNYATAAN........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR............................................................................................... viii
DAFTAR ISI............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR............ ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............ ........................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 4
D. Penegasan Istilah................................................................................ 6
E. Tujuan................................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian............................................................................. 7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Landasan teori
1. Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think, Pair, Share) 9
2. PenguasaanKonsep......................................................................12
3. Alat Peraga Sederhana
a. Pengertian Alat peraga......................................................... 13

ix
b. Fungsi Alat Peraga............................................................... 14
c. Nilai Alat Peraga.................................................................. 15
d. Jenis jenis alat peraga........................................................ 16
e. Langkah langkah Yang Harus Ditempuh Pada Waktu
Menggunakan Alat Peraga.16
f. Alat Peraga Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Fisika......17
4. Getaran dan Gelombang
a. Getaran
1) Pengertian getaran........... 19
2) Getaran pada ayunan sederhan 20
3) Getaran pada pegas.. 21
b. Gelombang
1) Pengertian gelombang..... 22
2) Jenis jenis gelombang...... 23
3) Besaran gelombang..... 24
4) Hubungan Antara Panjang Gelombang ( ), Frekuensi (f),
dan Cepat Rambat Gelombang (v)..............25
B. Penelitian Yang Relevan.................................................................. 26
C. Hipotesis Tindakan........................................................................... 27

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN


A. Subyek penelitian.............................................................................. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 29
C. Indikator Penelitian........................................................................... 29
D. Metode penelitian.............................................................................. 29
E. Metode pengumpulan data................................................................ 33
F. Instrumen Penelitian.......................................................................... 34
G. Metode analisis data.......................................................................... 34
H. Indikator Keberhasilan...................................................................... 36

x
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus....................................................................................... 38
2. Deskripsi Hasil penelitian
a) Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................. 40
b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II................................................ 45
B. Pembahasan
1. Persiapan Penelitian........................................................................ 49
2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I.................................... 49
3. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II................................... 52

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP


A. Simpulan......................................................................................... 56
B. Saran............................................................................................... 56
C. Penutup........................................................................................... 57

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. : Bandul dan pegas............... ............................................... 20


2. Gambar 2.2. : Ayunan sederhana ............................................................. 21
3. Gambar 2.3. : Pegas.................. ............................................................... 22
4. Gambar 2.4. : Rapatan dan renggangang pada slinki22
5. Gambar 2.5. : Slinki yang digetarkan23
6. Gambar 2.6. : Gelombang Pada Tali 24
7. Gambar 2.7. : Gelombang pada slinki.. 25
8. Gambar 3.1. : Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK).............................. 30

xii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1. : Tahapan pembelajaran kooperatif............................................................ 10


2. Tabel 4.1. : Tabel 4.1 Hasil belajar peserta didik dari hasil observasi awal................39
3. Tabel 4.2. : Hasil pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik
siklus I. ....................................................................................................................... 43
4. Tabel 4.3. : Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik siklus I........... 44
5. Tabel 4.4. : Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus I
......................................................................................................................................44
6. Tabel 4.5. : Hasil pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik
siklus II........................................................................................................................ 48
7. Tabel 4.6. : Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik siklus II.......... 48
8. Tabel 4.7. : Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus II
......................................................................................................................................49

xiii
DAFTAR GRAFIK

1 Grafik 4.1 : Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek kognitif
pra siklus dan siklus I............................................................................................ 52
2 Grafik 4.2 : Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif pra siklus dan
siklus I................................................................................................................... 53
3 Grafik 4.3 : Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek kognitif
siklus I dan siklus II............................................................................................... 54
4 Grafik 4.4 : Persentase pada aspek afektif dan aspek psikomotorik siklus I dan
siklus II.................................................................................................................. 55
5 Grafik 4.5 : Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif siklus I dan siklus
II............................................................................................................................ 56

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Sejarah sekolah
2. Struktur kepengurusan
3. Struktur organisasi
4. Denah MTs Darul Istiqomah Jepara
5. Daftar guru dan karyawan MTs Darul Istiqomah
6. Daftar nama subyek penelitian
7. Daftar nama kelompok siswa siklus I
8. Daftar nama kelompok siswa siklus II
9. Silabus getaran dan gelombang
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
11. Lembar kerja kelompok siklus I
12. Lembar observasi aspek afektif siklus I
13. Kriteria penilaian aspek afektif siklus I
14. Lembar observasi aspek psikomotorik siklus I
15. Kriteria penilaian aspek psikomotorik siklus I
16. Lembar evaluasi siswa siklus I
17. Kunci jawaban lembar evaluasi siklus I
18. Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar Siklus I
19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
20. Lembar kerja kelompok siklus II
21. Lembar observasi aspek afektif siklus II
22. Kriteria penilaian aspek afektif siklus II
23. Lembar observasi aspek psikomotorik siklus II
24. Kriteria penilaian aspek psikomotorik siklus II
25. Lembar evaluasi siswa siklus II
26. Kunci jawaban lembar evaluasi siklus II
27. Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar siklus II
28. Daftar kehadiran siswa siklus I dan siklus II
29. Surat Izin Riset
30. Surat Penunjukan Pembimbing

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar menurut Hilgard yang dikutip dari Wina adalah proses
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah.1 Belajar merupakan suatu proses
yang dilakukan oleh peserta didik, sedangkan mengajar adalah suatu yang
dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua hal tersebut menyebabkan interaksi
antar guru dan peserta didik, peserta didik yang satu dengan peserta didik yang
lain pada saat proses belajar mengajar berlangsung.2 Dalam Al Quran dijelaskan
dalam surat Az Zumar ayat 9, yaitu

(#9'& .xtGt $y) 3 tn=t t%!$#u ts>t t%!$# tGo y % ...

3
(: )=t79F{$#

Artinya : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan


orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az Zumar : 9)

Dalam proses belajar mengajar juga diperlukan adanya media


pembelajaran (alat peraga). Media sumber belajar atau media pembelajaran
sendiri memiliki arti sebagai alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar
mengajar dan dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui
kata-kata atau kalimat. Hamalik (1986) yang dikutip dari Azhar, mengemukakan

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Grup, 2007), hlm. 112
2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinar baru Algensindo,
2009), hlm. 28
3
Departemen Agama RI, Al Quran Karim dan Terjemahannya, (Semarang : Karya Toha
Putra), hlm. 367

1
2

bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat


membangkitkan keinginan dan minat belajar bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap peserta didik4.
Menurut Briggs yang dikutip dari Asnawir, penggunaan media
pembelajaran dapat lebih menekankan pada karakteristik peserta didik
berdasarkan stimulus atau rangsangan yang ditimbulkan oleh media5. Sehingga
peserta didik akan lebih cepat dalam menerima pelajaran. Khususnya pada
pelajaran fisika, yang di rasa sangat penting jika media (alat peraga) dihadirkan
dalam pembelajaran fisika.
Media diperoleh dari membeli alat yang di butuhkan atau dengan
membuat alat peraga sederhana. Perancangan dan pembuatan alat peraga
sederhana dapat di lakukan oleh guru dengan melibatkan peserta didik. Hal ini
dapat membuat peserta didik lebih memahami materi yang di ajarkan dan juga
untuk menambah ketertarikan peserta didik karena adanya rasa memiliki alat
peraga yang telah di buat bersama. Tentunya, alat peraga sederhana dapat
membantu sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan laboratorium, dengan
adanya alat peraga sederhana yang di buat sendiri dapat menumbuhkan
kreatifitas guru dan peserta didik.
MTs Darul Istiqomah Jepara, merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang memiliki keterbatasan laboratorium, sehingga proses belajar mengajar
hanya berpusat pada guru, yaitu dengan metode ceramah. Keterbatasan
laboratorium merupakan salah satu kendala dari kegiatan belajar mengajar,
sementara itu dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan praktik langsung
terutama pada materi getaran dan gelombang.
Untuk itu diperlukan adanya media pembelajaran (alat peraga
sederhana), guna menjelaskan proses getaran dan gelombang dan hubungan
antara periode dan frekuensi dan bagaimana cara memperoleh keduanya. Dengan
menggunakan alat peraga yang terbuat dari bahan sederhana yang sering

4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 15
5
Asnawir, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hlm. 29
3

dijumpai dan tentunya dengan biaya murah, mudah di dapat, mudah dibuat, dan
mudah digunakan. Dengan menggunakan alat peraga sederhana, dapat
dilaksanakan pembelajaran tanpa mengeluarkan biaya yang mahal.
Selain itu, dapat juga menerapkan suatu pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menarik bagi peserta didik. Banyak waktu yang diperlukan untuk
persiapan, juga perlu kesediaan berkorban secara materiil tetapi dengan memakai
alat praktikum secara tepat, guru akan menanamkan kesan yang jauh lebih
dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan dari anak yang di
didik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mencoba meneliti
Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan
Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta
Didik Kelas VIII, MTs Darul Istiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA
Materi Pokok Getaran dan Gelombang.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari hasil pemaparan latar belakang di atas rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan
Gelombang ?
2. Seberapa Jauh Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs Darul
Istiqomah pada mata pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang,
setelah diterapkan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
menggunakan Alat Peraga Sederhana?
4

C. PEMBATASAN MASALAH
Untuk lebih memudahkan pemahaman makna yang terkandung dan
juga menghindari kerancuan dam pemahaman makna, maka penulis merasa perlu
untuk memberikan batasan masalah, yaitu sebagai berikut :
a. Penerapan
Penerapan dalam penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran TPS
pada materi getaran dan gelombang.
b. Model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang
dapat memberi peserta didik lebih banyak waktu berfikir, secara
berpasangan, dan saling berbagi dengan yang lain.6
c. Menggunakan
Menggunakan dalam penelitian ini adalah memakai alat peraga sederhana
yang telah di sediakan dan berhubungan dengan materi getaran dan
gelombang.
d. Alat peraga
Alat peraga dalam penelitian ini adalah alatalat yang digunakan guru ketika
mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan
kepada peserta didik.7
e. Sederhana
Sederhana dalam artian, alat peraga yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan
bahan bahan yang mudah dicari disekitar lingkungan, tidak mahal, dan bisa
dimanfaatkan. Alat peraga getaran yaitu terbuat dari bambu, kayu bekas, dan
tali.

6
Triyanto, ModelModel Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik;Konsep
Landasan Teoritis Praktis dan Implementasinya, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hlm.
126
7
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000),
hlm. 31
5

f. Penguasaan konsep
Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan
pengetahuan, kepandaian dan sebagainya.8 Konsep adalah suatu rancangan
yang dibuat untuk memberikan suatu gambaran atau penjelasan tentang suatu
faktafakta, gejalagejala berdasarkan kesamaan ciriciri dan dapat
digeneralisasikan berdasarkan pengalamanpengalaman yang relevan9.
g. IPA
IPA adalah ilmu yang mempelajari bendabenda mati maupun benda benda
hidup yang berada di alam semesta, baik di bumi maupun di luar angkasa.10
h. Getaran dan gelombang
Getaran adalah gangguan yang geraknya terbatas disekitar titik setimbang.
Gelombang adalah gangguan periodik dalam suatu medium atau ruang.11
i. Standar Kompetensi
Memahami Konsep dan Penerapan Getaran, Gelombang, dan Optika dalam
Produk Teknologi Sehari Hari
j. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-
parameternya.

8
Departemen Pengetahuan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2005), hlm. 604
9
Skripsi Dian Norma Aprilia , Pembiasaan Penggunaan Sistem Internasional Untuk Satuan
Sebagai Upaya Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP N IV Juwana,
(Semarang : UNNES, 2007), hlm. 5
10
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Silabus Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta :
Depdiknas, 2006), hlm. 2
11
Alan Isaacs, Kamus Lengkap Fisika, (Jakarta : erlangga), hlm. 469
6

D. PENEGASAN ISTILAH`
1. Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
Model pembelajaran TPS adalah model pembelajaran yang dapat
memberi peserta didik lebih banyak waktu berfikir, secara berpasangan,
dan saling berbagi dengan yang lain.12
2. Alat Peraga Sederhana
Menurut Nyoman Kertiasa (1994), alat peraga sederhana adalah
alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan memanfaatkan alat
atau bahan disekitar lingkungan kita.13
3. Penguasaan Konsep
Kata penguasaan berasal dari kata kuasa, yang berarti
mampu, atau kemampuan14. Menurut Piaget (dalam Aprilia : 2007), konsep
merupakan suatu rancangan yang dibuat untuk memberikan suatu
gambaran atau penjelasan tentang suatu faktafakta, gejalagejala
berdasarkan kesamaan ciriciri dan dapat digeneralisasikan berdasarkan
pengalamanpengalaman yang relevan15. Penguasaan konsep berarti
kemampuan memberikan gambaran atau penjelasan tentang faktafakta dan
gejalagejala fisika berdasarkan kesamaan ciriciri dan pengalaman yang
relevan.
4. IPA
IPA adalah ilmu yang mempelajari bendabenda mati maupun bendabenda
hidup yang berada di alam semesta, baik di bumi maupun di luar angkasa.16

12
Triyanto, Op. Cit, hlm. 126
13
Admin, Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPA Disekolah.
ypwi.or.id/index.php.2009, hlm. 1
14
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Arloka,
1994), hlm. 384
15
Skripsi Dian Norma Aprilia , Op. Cit
16
Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit
7

5. Getaran dan Gelombang


Getaran merupakan gangguan yang geraknya terbatas disekitar
titik setimbang. Sedangkan gelombang menjalar melalui medium tertentu
atau ruang hampa.17

E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
penulis dalam penelitian ini ialah
1. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think,
Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jepara
pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang.
2. Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTs
Darul Istiqomah Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan
Gelombang setelah diterapkan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
Menggunakan Alat Peraga Sederhana.

F. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh, sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan untuk mengembangkan keterampilan peserta didik dan menambah
pengetahuan bagi peserta didik.
2. Bagi guru dan peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan memillih
strategi yang bervariasi dalam memperbaiki proses pembelajaran sehingga
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik.

17
Eddy Supramono, et, al., Fisika Dasar II. (Malang : Universitas Negeri Malang, 2003),
hlm. 1
8

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi


sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan penguasaan konsep peserta didik
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI
1 Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think, Pair, Share)
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa peserta didik
akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka
saling berdiskusi dengan temannya. Didalam kelas kooperatif peserta didik
belajar bersama dalam kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 5 6
orang peserta didik yang sederajat tetapi heterogen dalam kemampuan, jenis
kelamin, suku atau ras, dan satu sama lain saling membantu.
Dalam buku Models of Teaching, dikatakan bahwa in many
classrooms, gender, and socioeconomic inequalities have to be dealt with
directly, and students need to learn how to create equitable situation in which
all of their peers.......1
Artinya : di dalam kelas, terdapat berbagai jenis kelamin dan
ketidaksamaan dalam pembagian status ekonomi secara langsung, dan peserta
didik belajar bagaimana menciptakan suasana kesamaan dalam semua teman
sebayanya......

Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan


kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.2 Selama bekerja dalam kelompok,
tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan
oleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai
ketuntasan belajar.

1
Marsha Weil, Models of Teaching, (Nedham : A Pearson Education Company, 2000), hlm.
121
2
Triyanto, Model Model Pembelaran Inovatif BerorientasiKonstruktivistik ; Konsep
Landasan Teoritis Praktis dan Implementasinya, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hlm.
41

9
10

Terdapat enam langkah atau tahapan didalam pelajaran yang


menggunakan pembelajaran kooperatif, langkah tersebut adalah 3

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Kooperatif


Fase Tingkah laku guru
Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi peserta
didik
Fase 2 Guru menyajikan informasi kepada peserta didik
Menyajikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Fase 3 Guru menjelaskan kepada peserta didik
Mengorganisasikan bagaimana caranya membuat kelompok belajar
peserta didik ke dalam dan membantu setiap kelompok agar melakukan
kelompok kooperatif perubahan secara efisien.

Fase 4 Guru membimbing kelompok kelompok belajar


Membimbing pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
kelompok bekerja dan
belajar

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi


Fase 5
yang telah dipelajari atau masing masing
Evaluasi
kelompok mempresentasikan hasil belajar.

Fase 6 Guru mencari cara cara untuk menghargai baik


Memberikan upaya maupun hasil belajar individu dan
penghargaan kelompok.

3
Ibid, hlm. 48 - 49
11

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang


digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas.4
Model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) berkembang dari penelitian
pembelajaran kooperatif. Pertama kali di kembangkan oleh Frang Lyman dan
koleganya di Universitas Maryland. Menurut Arends (1997) dalam Triyanto,
menyatakan bahwa TPS (Think, Pair, Share) merupakan suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pada diskusi kelas.5
Adapun langkah langkah model pembelajaran TPS (Think, Pair,
Share)
a. Berfikir (Think)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan
dengan pelajaran, dan meminta peserta didik meggunakan waktu beberapa
menit untuk berfikir sendiri jawaban atas masalah yang diberikan.
b. Berpasangan (Pair)
Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi waktu yang
disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang
diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus
diidentifikasi.
c. Berbagi (Share)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan pasangan untuk
berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini
efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan
melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan
untuk melaporkan hasil diskusi masing masing kelompok.

4
ibid, hlm.5
5
Ibid, hlm.126
12

2 Penguasaan Konsep
Penguasaan adalah pemahaman dan kesanggupan untuk
menggunakan pengetahuan dan kepandaian untuk memecahkan masalah atau
persoalan.6 Konsep adalah suatu kelas atau kategori objek, benda atau orang
yang memiliki ciri ciri umum.7 Menurut Carol, konsep adalah suatu proses
dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok
objek atau kejadian.8
Untuk mempelajari suatu konsep, peserta didik harus mengalami
berbagai situasi tertentu, yaitu dengan mengalaminya sendiri, sehingga peserta
didik dapat menguasai konsep tersebut.9
Faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan penguasaan konsep
ada tiga, yaitu :10
a) Faktor Peserta Didik, yaitu tentang kemampuan dan cara peserta didik
dalam menguasai pokok bahasan getaran dan gelombang.
b) Faktor Guru, yaitu bagaimana cara guru membantu siswa dalam
memahami pokok bahasan getaran dan gelombang yang diajarkan dan
bagaimana guru mengimplementasikan rencana tindakan yang sudah
disiapkan.
c) Faktor sumber belajar, yaitu apakah paket soal bervariasi yang
dikembangkan sudah sesuai dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
dari penerapan model pembelajaran TPS dan meningkatkan penguasaan
konsep getaran dan gelombang.

6
Arif Widayat, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1 Tahun Akademik 2005/2006, (Semarang
: UNNES, 2006), hlm. 11
7
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2003), hlm. 162
8
Nana Sugjana, Op. Cit, hlm. 158
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, Rineka Cipta,
2006), hlm. 16
10
Nurdin, Peningkatan Penguasaan Rumus Matematika melalui Pemberian Latihan Soal
Bervariasi pada Siswa Kelas II-7 SMU Negeri 1 Makassar, hlm. 7
13

Untuk mengetahui keberhasilan dari penguasaan konsep, maka


ada pengkategorian penguasaan konsep getaran dan gelombang pada
masing masing siklus menggunakan kriteria yang ditetapkan Depdikbud,
yaitu :11
1 Tingkat penguasaan 0% - 34% = sangat rendah
2 Tingkat penguasaan 35% - 54% = rendah
3 Tingkat penguasaan 55% - 64% = sedang
4 Tingkat penguasaan 65% - 84% = tinggi
5 Tingkat penguasaan 85% - 100% = sangat tinggi
3 Alat Peraga Sederhana
a. Pengertian Alat Peraga Sederhana
Menurut Nyoman Kertiasa (1994), alat peraga sederhana adalah
alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan memanfaatkan alat
atau bahan disekitar lingkungan kita.12 Dalam Al Quran surat Az-Zuhruf
ayat 32 dijelaskan bahwa :

4 $u9$# 4uys9$# tJt ut/ $o|s% tw 4 y7n/u |Muqu t)t r&

Muquu 3 $w $Vt/ t/ xGu j9 ;My_uy <t/ ss |t/ $usuu

13
tygs $i yz y7n/u

Artinya : Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami


telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan. (QS.Az-Zuhruf:32)

11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Depdikbud,
12
Admin, Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPA Disekolah.
ypwi.or.id/index.php.2009, hlm. 1
13
Departemen Agama RI, Al Quran Karim dan Terjemahannya, (Semarang : Karya Toha
Putra), hlm.392
14

Selain telah dijelaskan didalam Al Quran, tentang penggunaan


alat peraga juga dijelaskan dalam hadist riwayat Turmudzi yaitu

: .
,
:

( ) .
Artinya : Dari Abu Umamah ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
Kelebihan oranng alim terhadap orang yang ahli ibadah (tetapi tidak
alim), seperrti kelebihanku terhadap orang yang paling rendah di antara
kalian. Kemudian Rasulullah saw meneruskan sabdanya :
Sesungguhnya Allah, malaikat serta penghuni langit dan bumi sampai
sampai semut yang berada di sarangnya dan juga ikan, senantiasa
memintakan rahmat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia. (HR. Turmudzi)14

b. Fungsi Alat Peraga


Menurut Nana Sudjana, ada enam fungsi alat peraga dalam
proses belajar mengajar, yaitu :15
1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

14
Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, jilid.2 (Jakarta : Pustaka Amani, 1999), hlm. 487 488
15
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinar baru Algensindo,
2009), hlm. 99 - 100
15

3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan


dan isi. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat
peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
4) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata mata alat
hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu peserta didik
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
6) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar.
c. Nilai Alat Peraga
Menurut Nana Sudjana, penggunaan alat peraga dalam proses
belajar mengajar mempunyai nilai nilai sebagai berikut :16
a. Peragaan ini dapat meletakkan dasar dasar yang nyata untuk berfikir,
oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b. Peragaan ini dapat memperbesar minat perhatian peserta didik untuk
belajar.
c. Peragaan ini dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri pada setiap peserta didik.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
kemampuan berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
dan membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang
lebih sempurna.

16
Ibid, hlm. 100
16

d. Jenis Jenis Alat Peraga


Menurut Syaiful Bahri, media dapat diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu : 17
1) Dilihat dari jenisnya
a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan suara.
b) Media visual, yaitu media yang mengandalkan penglihatan.
c) Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
gambar.
2) Dilihat dari daya liputnya
a) Media yang mempunyai daya liput yang luas dan lunak.
b) Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang waktu dan
tempat.
c) Media untuk pengajaran individual.
3) Dilihat dari bahan pembuatannya
a) Media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya mudah
mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannnya
mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b) Media yang komplek, yaitu media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh dan mahal harganya, sulit
membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang
memadai.
e. Langkah langkah yang harus ditempuh pada waktu menggunakan alat
peraga
Ada enam langkah yang harus ditempuh guru pada waktu ia
mengajar dengan mempergunakan alat peraga, yaitu :18
1) Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga

17
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), hlm. 212 213
18
Ibid, hlm. 105
17

2) Persiapan guru, memilih dan mempersiapkan alat peraga yang dapat


mencapai tujuan pembelajaran.
3) Persiapan kelas, peserta didik dan guru harus mempunyai persiapan
sebelum menggunakan alat peraga sederhana.
4) Langkah penyajian dan peragaan,
5) Langkah kegiatan belajar mengajar.
6) Langkah evaluasi pelajaran dan percobaan.
f. Alat Peraga Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Fisika
Dalam peragaan materi getaran dan gelombang menggunakan
bandul sederhana dan tali gelang karet mainan.
1) Bandul sederhana
Bandul sederhana digunakan dalam percobaan getaran untuk
mengetahui hubungan antara frekuensi, periode, dan amplitud. Getaran
adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran
didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal
kembali ke titik tersebut.

Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik 1-2-
3-2-1 atau dari titik 2-3-2-1-2. Bandul tidak pernah melewati lebih dari
titik 1 atau titik 3 karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh.
Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik 1 atau titik 3 benda
akan berhenti sesaat sebelum kembali bergerak. Jarak dari titik
setimbang pada suatu saat disebut simpangan.

Bandul sederhana ini dibuat sendiri dengan menggunakan


barang barang yang mudah didapat dan berada disekitar lingkungan
hidup. Bandul sederhana tersebut terdiri dari kayu dan bambu, tali, dan
beban.
18

Gambar 2.1 Contoh bandul sederhana

a) Bahan bahan
1 Tali
2 Statif sederhana
3 Beban
b) Alat
1 Stopwatch
2 Penggaris
2) Tali gelang karet mainan
Pada saat menggetarkan tali gelang karet, gelombang akan
merambat pada tali gelang karet ke arah tongkat. Tali gelang karet
mainan digunakan dalam percobaan gelombang untuk mengetahui
jenis jenis gelombang dan arah rambat gelombang yang dihasilkan

Tali gelang karet mainan ini terbuat dari gelang karet yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari hari dan digunakan untuk
permainan oleh peserta didik. Bahan bahan : Tali gelang karet
mainan.

Gambar 2.2 Contoh gelombang pada tali


19

4 Getaran dan Gelombang


a. Getaran
1) Pengertian getaran
Getaran adalah gerak bolak balik (berulang ulang) sebuah benda
secara teratur melalui titik keseimbangan. Titik keseimbangan adalah
keadaan dimana benda dalam kedudukan setimbang/diam. Banyaknya
getaran yang terjadi pada sebuah benda dihitung dalam waktu satu
detik. Suatu benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda
bergerak dari titik keseimbangan secara bolak balik satu kali.

Gambar 2.3 Bandul Sederhana

Gambar 2.4 Pegas


Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
banyaknya getaran
Frekuensi =
banyaknya waktu
n t
atau f = (Hz) dan T = (sekon)
t n
20

2) Getaran Pada Ayunan Sederhana


Ayunan sederhana (bandul) atau pendulum sederhana terdiri
dari sebuah benda kecil (bola) yang digantungkan diujung tali yang
ringan.19

Gambar 2.5 Ayunan sederhana

Ayunan sederhana melakukan gerakan bolak balik sepanjang busur


AB. Waktu yang diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik A ke
titik A lagi disebut Satu Periode. Sedangkan banyaknya getaran atau
gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam waktu satu detik
disebut Frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan bandul disebut Frekuensi
Alamiah. Frekuensi Alamiah adalah frekuensi yang ditimbulkan dari
ayunan tanpa adanya pengaruh luar. The pendulum frequency does not
depend on the mass, yaitu frekuensi ayunan tidak dipengaruhi oleh
massa.20

19
Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta : Erlangga, 1999), hlm. 375
20
Akira Hirose dan Karl E Lonngren, Introduction To Wave Phenomena, (Canada : A Wiley
Interscience Publication, 1984), hlm. 8
21

3) Getaran Pada Pegas

Gambar 2.6 Pegas

Getaran pada pegas memiliki frekuensi alamiah sendiri. Waktu yang


diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik A kembali lagi ke titik
A lagi disebut satu perioda dimana besarnya tergantung pada massa
beban dan konstanta gaya pegas. Semua pegas memiliki panjang alami
dimana pada keadaan ini pegas tidak memberikan gaya pada massa,
dan posisi massa di titik ini disebut dengan posisi setimbang.21

Gambar 2.7 Rapatan dan Renggangan pada Slinki

4) Besaran pada getaran:


1) Amplitudo
Amplitudo adalah besarnya simpangan terjauh terhadap
titik keseimbangan dalam suatu getaran. Kuat lemahnya

21
Douglas C. Giancoli,Op. Cit, hlm. 365
22

getarandipengaruhi oleh kuat lemahnya amplitudo, sehingga


semakin besar amplitudo semakin kuat getaran yang dihasilkan.
Amplitudo dapat dilambangkan dengan A.
2) Periode dan Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap
detiknya. Sedangkan, periode adalah waktu yang diperlukan untuk
satu kali getar (satu siklus lengkap). Cepat rambatnya getaran
dipengaruhi oleh frekuensi, sehingga semakin besar frekuensi
maka semakin cepat getaran.

Gambar 2.8 Slinki yang digetarkan

Sehingga dapat ditulis sebagai berikut :


1 1 BD
f= (Hz) atau T= (sekon) dan T = (sekon)
T f BG
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (detik)
BD = Banyaknya waktu yang dibutuhkan
BG = Banyaknya getaran
b. Gelombang
1) Pengertian gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Menurut kamus lengkap
fisika, Gelombang adalah gangguan periodik dalam suatu mediumatau
23

ruang.22 Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat


lain.23
2) Jenis jenis gelombang
a) Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
1 Gelombang Tranversal
Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarnya
tegak lurus dengan arah rambat gelombang.24 Contohnya :
gelombang pada tali, gelombang pada peemukaan air,
gelombang elektromagnetik (gelombang radio), dan
gelombang cahaya.

Gambar 2.9 Gelombang Pada Tali

2 Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya
sejajar dengan arah rambat gelombang. Bentuknya berupa
rapatan dan renggangan. Adapun yang dimaksud dengan
rapatan adalah daerah daerah dimana kumparan kumparan
mendekat selama sesaat. Sedangkan renggangan adalah daerah
daerah dimana kumparan kumparan menjauh selama

22
Alan Isaacs BSc, PhD, DIG, Kamus Lengkap Fisika, (Jakarta : Erlangga), hlm. 469
23
Douglas C. Giancoli, Op. Cit, hlm. 381
24
David Halliday dan Robert Resnick, Fisika, (Jakarta : Erlangga, 1985), hlm. 610
24

sesaat.25 Contohnya : gelombang suara/bunyi diudara,


gelombang pada zat cair, gelombang slinki/spiral/pegas.

Gambar 2.10 Gelombang pada slinki

b) Berdasarkan mediumnya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu


1 Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat
menggunakan perantara. Contohnya : gelombang bunyi,
gelombang pada tali, gelombang laut, slinki, dll.
2 Gelombang Elektromagnet
Gelombang electromagnet adalah gelombang yang ditimbulkan
oleh getaran listrik atau medan magnet yang dapat merambat
tanpa perantara. Contohnya : gelombang radio, gelombang
televisi, sinar X, sinar matahari, dll.
3) Besaran gelombang
a) Panjang Gelombang ( )
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh satu
gelombang penuh (1 periode). Satuan panjang gelombang adalah
meter, atau dapat diartikan sebagai jarak antara dua puncak dengan
berurutan.26

25
Douglas C. Giancoli, Op. Cit, hlm. 384
26
Ibid, hlm. 382
25

b) Frekuensi Gelombang (f)


Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang
terjadi dalam satu detik. Secara sistematis dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1
f= (Hz)
T
c) Periode Gelombang (T)
Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk
terjadinya satu gelombang. Secara sistematis dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1
T= (sekon)
f
d) Amplitudo Gelombang (A)
Amplitudo gelombang adalah simpangan terjauh dari
getaran/usikan gelombang. Menurut Giancoli, amplitudo adalah
ketinggian maksimum puncak atau kedalaman lembah yang relatif
terhadap keadaan setimbang.27
e) Cepat Rambat Gelombang (v)
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh
gelombang dalam waktu satu detik. Satuan cepat rambat
gelombang adalah m/s. Kecepatan gelombang bergantung pada
sifat medium dimana ia merambat.
4) Hubungan Antara Panjang Gelombang ( ), Frekuensi (f), dan Cepat
Rambat Gelombang (v).
Sebuah puncak gelombang menempuh jarak satu panjanng gelombang
( ), dalam satu periode (T). Dengan demikian kecepatan gelombang
sama dengan v = /T, karena f = 1/T, maka v = x f. 28
atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :

27
Ibid,
28
Ibid, hlm. 383
26

v
= atau = v.T (meter)
f
Keterangan :
= Panjang gelombang (m)
v = Cepat rambat gelombang (ms 2 )
f = Frekuensi gelombang (Hz)
T = Periode (detik).

B. PENELITIAN YANG RELEVAN


1. Skripsi Peningkatan Hasil Belajar Sains dengan Menggunakan Alat
Peraga Sederhana pada Pokok Bahasan Magnet bagi Siswa Kelas V
Semester I SD N I Sekaran Gunungpati Tahun Pelajaran 2005/2006 oleh
Edy Waryono. Mahasiswa FMIPA UNNES.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar dan keaktifan belajar siswa SD N I sekaran kelas V. Semester I
dengan menggunakan alat peraga sederhana. Penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari dua siklus. Siklus I dan siklus II ada peningkatan keaktifan
belajar dan hasil belajar siswa kelas V SD N I Sekaran Gunungpati Tahun
Pelajaran 2005/2006. Hal ini terlihat dari nilai rata rata hasil belajar siswa
antara nilai ulangan, nilai siklus I, dan nilai siklus II. Walaupun pada siklus
I belum mengalami ketuntasan belajar namun pada siklus II telah tercapai
ketuntasan belajar secara klasikal.
2. Penelitian karya Endang Sulastri,. Peningkatan Pembelajaran Fisika Siswa
SMP dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think,
Pair, Share (TPS) pada Konsep Getaran dan Gelombang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think,
pair, share (TPS) pada konsep getaran dan gelombang. Penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari tiga siklus. Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran diskusi think, pair, share selama siklus 1, 2, dan 3
27

mengalampeningkatan yaitu dari kategori sedang, baik menjadi baik sekali.


Respon siswa selama 3 siklus 92% siswa senang terhadap komponen
pembelajaran, 92% siswa berpendapat bahwa komponen materi pelajaran
adalah baru. 86% siswa berminat untuk mengikuti model pembelajaran
think, pair, share, tes hasil belajar secara persentase peningkatan diperoleh
pada siklus I adalah 78%, siklus 2 adalah 85%, dan siklus 3 adalah 86%.
3. Skripsi Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Alat Peraga dan LKS
Pada Materi Pokok Segiempat oleh Sri Wahyuni. Mahasiswa FMIPA
UNNES.
Tujuan dari penelitian ini adalah apakah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga dan LKS materi pokok
keliling dan luas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar matematika. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,
siklus I diperoleh rata rata 70,6 dan ketuntasan belajar klasikal 67,7%.
Sedangkan hasil belajar pada siklus II meningkat dengan nilai rata rata
86,9 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 95%. Selain itu diketahui ada
peningkatan aktivitas siswa dan rata rata keterampilan guru dalam
mengajar melalui model pembelajaran tipe STAD dari siklus I ke siklus II.
Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa aktivitas siswa pada siklus I 61,25%
dan sesudah siklus II meningkat menjadi 76,25% serta skor rata rata
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus I
adalah 72,80% dengan kriteria guru telah melaksanakan pembelajaran
dengan baik, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan skor rata
rata menjadi 80,88%.

C. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis berasal dari kata Hypo yang berarti dibawah dan Thesa
yang berarti kebenaran. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai akhirnya terbukti melalui data yang
28

terkumpul.29 Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat


peningkatan penguasaan konsep peserta didik dalam materi getaran dan
gelombang melalui model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) menggunakan
alat peraga sederhana.

29
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta : Rineka
Cipta, 2005), hlm. 46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VIII
MTs Darul Istiqomah Jepara. Adapun yang diteliti dari dalam penelitian ini
adalah penguasaan konsep peserta didik dan kemampuan belajar dalam
kelompok.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


a. Waktu penelitian : April Mei 2010
b. Tempat penelitian : MTs Darul Istiqomah Jepara

C. INDIKATOR PENELITIAN
Indikator pembelajaran dalam penelitian, meliputi :
a. Peserta didik dapat memahami konsep getaran dan gelombang yang telah
dipelajari.
b. Peserta didik dapat memperagakan alat peraga sederhana dalam kelompok
kecil.
c. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah tentang getaran dan gelombang
dengan cara berdiskusi.

D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Menurut E. Mulyasa, penelitian tindakan kelas
merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta
didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan.1

1
H. E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas;Menciptakan Perbaikan
Berkesinambungan, (Bandung : PT Remaja Rosdakaraya, 2009), hlm. 11

29
30

Ada beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK) yang sampai saat
ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah model Kemmis
dan Mc. Tagart yang terdiri dari beberapa siklus. Dimana setiap siklus tersebut
terdiri dari 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi.2

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


Tindakan I Tindakan I
Siklus I

Refleksi I Pengamatan/
Pengumpulam Data I
Permasalahan baru
Hasil refleksi

Perencanan Pelaksanaan
Tindakan II Tindakan II

Siklus II
Pengamatan/
Refleksi II Pengumpulan Data II

Apabila permasalahan Dilanjutkan


belum terselesaikan ke siklus berikutnya

Gambar 3.1
Siklus penelitian tindakan kelas

2
Suharsimi Arikunto, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm
74
31

Adapun langkah langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini


terdiri atas pra siklus, siklus I, dan siklus II, yaitu
Siklus I ini terdiri atas :
1 Pra Siklus
Melakukan wawancara pada guru setempat mengenai beberapa hal, Yaitu :
1) Hasil belajar peserta didik
2) Kondisi peserta didik dalam proses belajar mengajar
3) Metode pembelajaran yang digunakan
4) Sarana laboratorium
5) Karakteristik peserta didik
2 Siklus I
Perencanaan
1) Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi, peneliti menyusun
instrumen penelitian, berupa silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan evaluasi berupa
soal.
2) Merancang dan mempersiapkan alat peraga sederhana yang terdiri dari
kayu, tali, dan batu serta tali karet mainan.
3) Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yang bersifat
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, dan evaluasi.
4) Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.
5) Melakukan uji coba
Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang ingin
dicapai pada materi getaran dan gelombang.
2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair, Share) menggunakan alat
peraga sederhana.
3) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
32

4) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 6 orang pada tiap


kelompoknya dan dibuat heterogen.
5) Guru memberikan permasalahan
6) Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang disampaikan.
7) Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang hasil yang telah
diperolehnya.
8) Guru menanggapi dan menyimpulkan
9) Guru memberikan tes individual.
Pengamatan
1) Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas kelompok peserta
didik dan mengamati tingkat keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan.
2) Mengamati peserta didik saat menyelesaikan permasalahan yang telah
diberikan
3) Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalam kelompok.
4) Mengamati keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
5) Mengisi lembar observasi afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran
Refleksi
1) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan evaluasi untuk membuat
kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.
2) Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaran siklus I untuk
melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II
3 Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan pada siklus II hampir sama dengan kegiatan
pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama dihasilkan
pada hasil refleksi siklus I.
1) Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
2) Materi pembelajarannya berkelanjutan.
33

3) Diharapkan, kerja kelompok dalam menggunakan alat peraga sederhana


peserta didik semakin tinggi.

E. METODE PENGUMPULAN DATA


Data diperoleh dengan cara melakukan observasi yang dilengkapi
dengan lembar pengamatan, dan pemberian tes sebagai evaluasi. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Metode wawancara digunakan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik
memahami dan menguasai materi yang telah diajarkan, serta untuk
mengetahui nilai penguasaann konsep peserta didik. Bentuknya berupa
pertanyaan yang berkaitan dengan penguasaan materi peserta didik terhadap
pokok bahasan getaran dan gelombang.
2 Metode tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar
kemampuan peserta didik, mengukur keberhasilan peserta didik dan daya
serap terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan, baik selama dikenai
tindakan maupun pada setiap akhir siklus tindakan. Bentuknya berupa tes
pilihan ganda dan tes isian yang sudah dirinci menampilkan soal soal yang
berhubungan dengan getaran dan gelombang. Tes ini dilakukan untuk
mendapatkan nilai penguasaan konsep kelas VIII B dan tingkat ketuntasan
belajar pada materi pokok getaran dan gelombang.
3 Metode observasi digunakan untuk mengetahui tahap tahap
kegiatan/aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar. Bentuknya
berupa lembar observasi kemampuan afektif dan lembar observasi
kemampuan psikomotorik yang sudah dirinci menampilkan aspek aspek dari
proses yang harus diamati.
34

F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut :
1 Lembar Observasi Kemampuan Afektif
Lembar observasi kemampuan afektif disusun untuk mengetahui sikap peserta
didik dalam berdiskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga sederhana.
2 Lembar Observasi Kemampuan Psikomotor
Lembar observasi kemampuan psikomotor disusun untuk mengetahui
keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat peraga sederhana.
3 Tes
Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar mengajar. Hasil tes ini
digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep getaran dan
gelombang dan tingkat ketuntasan belajar.

G. METODE ANALISIS DATA


Data yang dianalisis meliputi hal hal sebagai berikut :
1 Perubahan yang terjadi pada peserta didik saat pembelajaran maupun sesudah
pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah deskriptif, yaitu dengan
memaparkan data hasil pengamatan dan hasil tes peserta didik pada setiap
akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus.
2 Peningkatan Penguasaan Konsep
a. Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep, digunakan rumus:3

Jumlah Jawaban Yang Benar


Tingkat Penguasaan = 100%
Jumah Soal

Arti tingkat penguasaan yang dicapai adalah 4


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik

3
I. G. A. K Wardani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, 2004), hlm. 215
4
Ibid, hlm. 216
35

70% - 79% = cukup


< 70% = kurang
Apabila tingkat penguasaan konsep mencapai 80%, maka dapat
dilanjutkan ke materi berikutnya.
b. Untuk menghitung nilai hasil tes penguasaan konsep setiap peserta didik,
digunakan rumus : 5

Jumlah Jawaban Yang Benar


Nilai = 10,0
Jumah Soal

c. Untuk menghitung nilai rata rata peserta didik, digunakan rumus : 6


X
X =
N
Keterangan :
X = nilai rata rata nilai siswa
X = jumlah seluruh nilai
N= jumlah peserta didik yang mengikuti tes
d. Untuk menghitung lembar observasi, digunakan rumus : 7

Skor total siswa


Nilai = 100
Skor maksimum

Keterangan : 8
Nilai 10 29 = sangat kurang
Nilai 30 49 = kurang
Nilai 50 69 = cukup
Nilai 70 89 = baik

5
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo, 2009),
hlm. 135
6
Suharsimi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007),
hlm. 71
7
Asep Jihad, dan Abdul Haris, Op. Cit, hlm. 125
8
Ibid, hlm. 131
36

Nilai 90 100 = sangat kurang


e. Untuk menghitung ketuntasan belajar digunakan rumus :9

Jumlah Peserta Didik Yang Tuntas Belajar


Ketuntasan belajar = 100%
Jumlah Peserta didik

Secara klasikal peserta didik dikatakan tuntas dalam satu pokok


bahasan jika kompetensi minimalnya mencapai 85%.10 Berdasarkan hasil
pengamatan, tes tiap siklus apabila masih dirasakan gagal, peneliti
mencari dugaan penyebab kekurangan sekaligus mencari alternatif solusi
untuk dirancang pada tindakan berikutnya.

H. INDIKATOR KEBERHASILAN
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap
berhasil adalah sebagai berikut ;11
1 Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2 Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah tercapai oleh siswa,
baik secara individual maupun kelompok.
Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolok ukur
keberhasilan adalah daya serap. Dalam indikator keberhasilan dari penelitian ini
adalah menggunakan daya serap, yaitu meliputi :
a. Secara klasikal peserta didik dikatakan tuntas dalam satu pokok bahasan jika
kompetensi minimalnya mencapai 85%.12
b. Berdasarkan kurikulum sekolah, peserta didik dikatakan tuntas jika KKM
mencapai nilai 55.13

9
Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : CV Yrama Widya, 2009), hlm. 41
10
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Manajemen Pelaksanaan
dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2007), hlm. 160
11
Syaiful Bahri Djamarah dan Zain, Op. Cit, hlm. 105 - 106
12
Muhammad Joko Susilo, Op. Cit,
13
Tim Penyusun Kurikulum MTs Darul Istiqomah, Kurukulum MTs, Darul Istiqomah Tahun
Ajaran 2007/2008, (Jepara, 2007), hlm. 11 12.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
1 Pra Siklus
Adapun kondisi awal peserta didik diperoleh dari hasil wawancara
kepada guru, peserta didik, dan kepala sekolah mengenai beberapa hal, yaitu :
a) Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar peserta didik diambil dari data hasil belajar peserta
didik pada materi pokok sebelumnya, seperti yang tertuang pada tabel 4.1
berikut :

Tabel 4.1 Hasil belajar peserta didik dari pra siklus


No Kategori penilaian Hasil Belajar Kognitif
1 Nilai terendah 1.7
2 Nilai tertinggi 6.9
3 Nilai rata rata 5.16
4 Persentase ketuntasan 52.78%
belajar klasikal

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebelum


mendapatkan pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair, Share),
ketuntasan hasil belajar klasikal masih di bawah ketuntasan hasil belajar
klasikal yang diharapkan yaitu 85%.
b) Kondisi Peserta Didik Dalam Proses Belajar Mengajar
Dari hasil observasi sebelum penelitian, proses belajar mengajar
masih didominasi oleh guru. Peserta didik hanya duduk diam
mendengarkan ceramah guru. Peserta didik tidak pernah diberi
kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, guru tidak pernah

37
38

melakukan demonstrasi di depan kelas dan peserta didik tidak pernah


diajak untuk melakukan praktikum, sehingga menyebabkan rendahnya
penguasaan konsep peserta didik yang dapat dilihat dari nilai rata rata
peserta didik.
Rendahnya penguasan konsep peserta didik pada mata pelajaran
IPA Fisika yang ditunjukkan oleh nilai rata rata peserta didik pada tabel
4.1 yang menunjukkan bahwa srategi yang digunakan oleh guru kurang
tepat, sehingga penguasaan konsep yang dicapai peserta didik menjadi
rendah. Dengan berbekal itulah peneliti membuat perubahan dalam sistem
mengajar agar penguasaan konsep peserta didik meningkat. Adapun desain
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran TPS (Think,
Pair, Share).
c) Metode Pembelajaran yang Digunakan
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru mata pelajaran fisika MTs
Darul Istiqomah menggunakan metode ceramah dan penugasan setiap
selesai KBM. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih memahami materi
yang telah diajarkan yaitu pemahamannya berupa soal soal yang
diberikan, karena peserta didik lebih cenderung pasif dalam bertanya atau
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dalam hal ini, peneliti berinisiatif untuk menggunakan metode TPS
(Think, Pair, Share) agar peserta didik lebih cenderung aktif dan tidak
pasif dalam kegiatan belajar mengajar, dimana metode ini menuntut peserta
didik untuk berfikir secara individu kemudian memikirkannya secara
kelompok, hal ini menuntut peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi.

38
39

d) Sarana Laboratorium
Sarana laboratorium di MTs Darul Istiqomah sangat
memprihatinkan, karena tidak ada sarana yang tersedia kecuali buku
panduan yang jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya bisa dipakai satu
buku untuk dua orang peserta didik. Ruangannya sangat terbatas, bahkan
untuk perpustakaan dan laboratorium tidak ada tempat yang tersedia. Hal
ini kurang menunjang proses belajar mengajar, padahal dalam belajar
tentunya membutuhkan sarana seperti perpustakaan, laboratorium, dll.
Dalam pelajaran sains atau IPA terpadu sangat membutuhkan alat
alat praktikum yang bisa menunjang KBM. Seperti pelajaran fisika, dimana
dalam pelajaran fisika dituntut untuk memahami konsep baik secara
langsung (praktek) maupun tidak langsung (teori).
e) Karakteristik Peserta Didik
Dilihat dari hasil belajar peserta didik, maka dapat simpulkan
bahwa sebagian besar penguasaan konsep peserta didik masih rendah. Hal
ini dapat dilihat dari nilai rata rata peserta didik yang mencapai 5.16,
padahal KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 55
2 Deskripsi Hasil Penelitian
a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1) Perencanaan
a) Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi menyusun
instrumen penelitian, berupa silabus pembelajaran, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan evaluasi berupa soal.
b) Merancang dan mempersiapkan alat peraga sederhana yang terdiri
dari kayu, tali, batu, stopwatch, carter, dan penggaris.
c) Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yang bersifat
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, dan evaluasi.
d) Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.
e) Melakukan uji coba.

39
40

2) Pelaksaan tindakan
a) Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang
ingin dicapai pada materi getaran dan gelombang.
b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair, Share) menggunakan
alat peraga sederhana.
c) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
d) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 6 orang pada
tiap kelompoknya dan dibuat heterogen.
e) Guru memberi permasalahan
f) Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang disampaikan.
g) Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang hasil yang
telah diperolehnya.
h) Guru menanggapi dan menyimpulkan
i) Guru memberikan tes individual.
3) Pengamatan
a) Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik
Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap lembar
observasi afektif dan psikomotorik peserta didik. Berdasarkan
pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik, diperoleh
hal hal sebagai berikut :
1. Pada saat berlangsungnya siklus I. Sebagian peserta didik masih
pasif dalam pembelajaran. Terbukti dalam proses belajar
mengajar berlangsung, peserta didik masih malu untuk
mengungkapkan pendapat dan masih malu untuk bertanya,
dalam praktikum yang bekerja hanya 2 sampai 3 orang saja.

40
41

2. Pengamatan pada aspek afektif, meliputi :


a. Kerja sama
b. Kejujuran
c. Perhatian dalam pembelajaran
d. Kedisiplinan
e. Sikap menghargai pendapat orang lain
3. Pengamatan pada aspek psikomotorik
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Merangkai alat
c. Melakukan percobaan
d. Merapikan alat dan bahan
e. Mengkomukasikan data hasil percobaan
Tabel 4.2 berikut memperlihatkan hasil pengamatan pada aspek
afektif dan psikomotorik peserta didik siklus I sesuai dengan kriteria
penilaian.

Tabel 4.2 Hasil pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik


peserta didik siklus I

Afektif Psikomotorik
Kategori
No Jumlah Jumlah
Penilaian % %
Siswa Siswa

1 Sangat baik 0 siswa 0% 0 siswa 0%


2 Baik 8 siswa 19.04% 16 siswa 38.09%
3 Cukup 30 siswa 71.43% 23 siswa 54.76%
4 Kurang 2 siswa 4.8% 3 siswa 7.14%
5 Sangat kurang 0 siswa 0% 0 siswa 0%

41
42

Perolehan nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta


didik dari siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik
siklus I

Aspek Aspek
No Kategori Penilaian
Afektif Psikomotorik
1 Nilai terendah 44 44
2 Nilai tertinggi 76 80
3 Nilai rata rata 63.62 65.52

b) Pengamatan terhadap hasil tes penguasaan konsep pada aspek


kognitif
Pada saat mengerjakan tes siklus I, peserta didik
mengerjakan dengan adanya kegaduhan yaitu sebagian peserta didik
berlari untuk memperoleh jawaban dari temannya dan sebagian
duduk dengan tenang di tempat duduknya masing masing, serta
peserta didik menyelesaikan tes tidak sesuai dengan waktunya atau
melebihi waktu yang telah disediakan. Perolehan hasil tes
penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus I dapat
dilihat pada tabel 4.4.

42
43

Tabel 4.4 Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek
kognitif siklus I

No Kategori Penilaian Aspek Kognitif


1 Nilai terendah 4.66
2 Nilai tertinggi 7.33
3 Nilai rata rata 6.1
4 % ketuntasan belajar klasikal 73.81%

4) Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti bersama
guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan kelemahan
pada siklus I. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan tes yang telah diberikan disiklus I, guru melakukan
perbaikan pada siklus II untuk meningkatkan penguasaan konsep
peserta didik.
Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didik masih
belum aktif dan masih terjadi kegaduhan dalam kegiatan pembelajaran.
Terbukti dalam dalam pengamatan proses belajar mengajar, masih
banyak peserta didik yang malu untuk mengungkapkan pendapatnya,
malu untuk bertanya, malu untuk menyanggah pendapat temannya, dan
sulit untuk dikondisikan. Dalam kegiatan praktikum kerja sama dan
kekompakan kelompok perlu berjalan dengan baik, hanya 2 3 orang
peserta didik saja yang melakukan praktikum.
Dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik, maka
pada siklus II akan tetap dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share). Usaha
yang dilakukan guru agar hasil penguasaan konsep peserta didik pada
siklus II ini nantinya dapat meningkat adalah dengan meningkatkan
penguasaan konsep peserta didik baik saat pembelajaran dalam kelas

43
44

maupun saat pembelajaran dalam kelompok melalui kegiatan


praktikum. Peningkatan penguasaan konsep peserta didik saat
pembelajaran dalam kelas dilakukan, dengan memberikan motivasi
kepada seluruh peserta didik dan pemberian kesempatan untuk
bertanya berpendapat pada peserta didik yang belum aktif, sedangkan
peningkatan penguasaan konsep peserta didik saat kegiatan praktikum
dalam kelompok dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung
jawab yang jelas kepada masing masing anggota kelompoknya.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1) Perencanaan
a) Mempersiapkan alat peraga sederhana yang terdiri dari gelang karet
mainan, tongkat, stopwatch, dan penggaris.
b) Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yang bersifat
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, dan evaluasi.
c) Menyiapkan materi yang akan diajarkan.
2) Pelaksanaan tindakan
a) Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang
ingin dicapai pada materi getaran dan gelombang.
b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair, Share)
menggunakan alat peraga sederhana.
c) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
d) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 6 orang pada
tiap kelompoknya dan dibuat acak (random).
e) Guru memberikan permasalahan
f) Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang disampaikan.
g) Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang hasil yang
telah diperolehnya.
h) Guru menanggapi dan menyimpulkan

44
45

i) Guru memberikan tes individual.


3) Pengamatan
a) Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik.
Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap lembar
observasi afektif dan psikomotorik peserta didik. Berdasarkan
pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik, diperoleh
hal hal sebagai berikut :
1 Pada saat berlangsungnya siklus II. Sebagian besar peserta didik
sudah aktif dalam pembelajaran. Terbukti dalam proses belajar
mengajar berlangsung, peserta didik mampu mengungkapkan
pendapat dan mau bertanya, dalam praktikum hampir seluruh
peserta didik mampu bekerja sama dengan baik.
2 Pengamatan penguasaan konsep pada aspek afektif, meliputi :
a. Kerja sama
b. Kejujuran
c. Perhatian dalam pembelajaran
d. Kedisiplinan
e. Sikap menghargai pendapat orang lain
3 Pengamatan penguasaan konsep pada aspek psikomotorik
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Merangkai alat
c. Melakukan percobaan
d. Merapikan alat dan bahan
e. Mengkomukasikan data hasil percobaan
Tabel 4.5 berikut memperlihatkan hasil pengamatan
terhadap penguasaan konsep pada sapek afektif dan psikomotorik
peserta didik siklus II sesuai dengan kriteria penilaian.

45
46

Tabel 4.5 Hasil pengamatan pada aspek afektif dan


psikomotorik peserta didik siklus II

Afektif Psikomotorik
Kategori
No Jumlah Jumlah
Penilaian % %
Siswa Siswa
1 Sangat baik 9 siswa 21.43% 6 siswa 14.9%
2 Baik 31 siswa 73.81% 35 siswa 83.3%
3 Cukup 2 siswa 4.8% 1 siswa 2.38%
4 Kurang 0 siswa 0% 0 siswa 0%
5 Sangat kurang 0 siswa 0% 0 siswa 0%

Perolehan nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik


dari siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik
siklus II

No Kategori Penilaian Aspek Afektif Aspek Psikomotorik


1 Nilai terendah 68 68
2 Nilai tertinggi 96 96
3 Nilai rata rata 81.33 81.43

b) Pengamatan terhadap hasil tes penguasaan konsep pada aspek


kognitif
Pada saat mengerjakan tes siklus II, peserta didik
mengerjakan dengan tenang yaitu semuanya diam dan duduk
ditempatnya masing masing. Peserta didik tidak ada yang
membuat keributan dan peserta didik menyelesaikan tes sesuai
dengan yang telah disediakan. Perolehan hasil tes penguasaan

46
47

konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus II dapat dilihat


pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek
kognitif siklus II

No Kategori Penilaian Aspek Kognitif


1 Nilai terendah 5
2 Nilai tertinggi 9
3 Nilai rata rata 7
4 % ketuntasan belajar klasikal 85.7%

4) Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus II, peneliti
bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan
kelemahan pada siklus II. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan tes yang telah diberikan disiklus II, guru
tidak melakukan perbaikan lagi karena pada siklus II penguasaan
konsep peserta didik telah mengalami peningkatan yang signifikan
yaitu dari 70% menjadi 80%.
Dalam hal ini guru tidak menemukan kelemahan pada siklus II
karena peserta didik sudah aktif dan tenang dalam kegiatan
pembelajaran. Terbukti dalam pengamatan proses belajar mengajar,
sudah banyak siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya, berani
untuk bertanya, berani menyanggah pendapat temannya, dan bisa
dikondisikan. Dalam kegiatan praktikum kerja sama dan kekompakan
kelompok sudah baik, sebagian besar peserta didik telah melakukan
praktikum.

47
48

B. PEMBAHASAN
1 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti bersama guru
melakukan persiapan persiapan sebagai berikut :
a) Melakukan observasi kelas
Peserta didik MTs Darul Istiqomah kelas VIIIB pada tahun 2009/2010
sebanyak 42 peserta didik yang terdiri dari 21 peserta didik putri dan 21
peserta didik putra.
b) Menyiapkan perangkat pembelajaran
Sebelum melakukan pembelajaran dikelas dengan menggunakan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) dilaksanakan dikelas, peneliti
bersama guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
diperlukan, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dan
siklus II.
c) Membagi peserta didik ke dalam kelompok kelompok kecil
Setelah diperoleh data peserta didik peneliti menyiapkan pembagian
kelompok. Kelompok terdiri dari 5 6 peserta didik yang heterogen.
Pembagian kelompok diambil secara acak (random)
d) Menyiapkan instrumen penelitian
Peneliti menyiapkan perangkat penelitian yaitu lembar observasi untuk
melihat aktivitas peserta didik siklus I dan siklus II, dan soal soal yang
digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta didik.
2 Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I
Pada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, Share), hasil belajar peserta didik masih jauh
dari target yanng tetapkan yaitu 55. Nilai rata rata peserta didik hanya
mencapai 5.16 dan mencapai ketuntasan secara klasikal 52.38%. Setelah
melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)

48
49

pada siklus I terjadi peningkatan pada hasil belajar dan penguasaan konsep
peserta didik.
Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I masih perlu
ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap lembar observasi peserta
didik maupun hasil tes penguasaan konsep, dapat disimpulkan bahwa sebagian
peserta didik tertarik dengan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share).
Guru harus memberikan motivasi agar peserta didik mau belajar dirumah,
sehingga dapat menguasai materi dan mengungkapkan kepada guru tentang hal
yang belum dipahami yang berkaitan dengan pelajaran, terdapat 31 peserta
didik yang tuntas belajar dan 11 peserta didik yang belum tuntas belajar (lihat
lampiran), nilai rata rata yang dicapai 6.1. Sedangkan pengamatan hasil
observasi peserta didik pada aspek afektif belum baik, nilai rata rata 63.61
dan aspek psikomotoriknya juga belum baik, nilai rata rata 65.52.
Guru memotivasi peserta didik yang masih malu bertanya, dan
mengungkapkan pendapatnya dengan cara terlebih dahulu guru memberi
pertanyaan kepada peserta didik dengan menunjuk peserta didik dan
memberikan pekerjaan rumah agar peserta didik mau belajar di rumah. Selain
itu guru juga membimbing perserta didik yang kurang dalam hal pemahaman
materi dengan cara memberikan pertanyaan individu disela sela pembelajaran
untuk mengetahui tingkat kepahaman peserta didik.
Kegiatan siklus I perlu diperbaiki dalam memotivasi dan
membimbing peserta didik dalam pembelajaran agar kemampuan peserta didik
dalam mempelajari materi pelajaran melalui pembelajaran TPS (Think, Pair,
Share) dapat meingkat. Adapun hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada
aspek kognitif sebelum (pra siklus) dan sesudah (siklus I) penerapan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) pada siklus I dapat dilihat pada grafik
4.1

49
50

Hasil Tes Penguasaan Konsep


Pada Aspek Kognitif
8 Nilai Terendah
7 Nilai Tertinggi
Nilai Rata - Rata
6
5
Nilai

4
3
2
1
0
Pra Siklus Siklus I

Grafik 4.1 Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek


kognitif pra siklus dan siklus I

Grafik 4.1 menunjukkan nilai terendah peserta didik sebelum dan


sesudah penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share). Pada
pembelajaran sebelum menggunakan pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
nilai terendah peserta didik hanya 1.7 dan nilai tertinggi peserta didik 6.9 dan
setelah menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) nilai
terendah peserta didik meningkat menjadi 4.6 dan nilai tertinggi peserta didik
meningkat menjadi 7.3. Nilai rata rata kelas meningkat dari 5.16 menjadi 6.1.
Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif pada siklus I juga
mengalami peningkatan, dapat dilihat pada grafik 4.2

50
51

Persentase Ketuntasan Belajar


Aspek Kognitif

80.00%
Aspek Kognitif
70.00%
Persentase (%)

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pra Siklus I
Siklus

Grafik 4.2 Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif pra siklus dan
siklus I.

Grafik 4.2 menunjukkan ketuntasan belajar aspek kognitif peserta


didik pada siklus I tercapai dan meningkat sebesar 21.11% yaitu dari 52.7%
pada pra siklus menjadi 73.81% pada siklus I, Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, sebagian peserta didik tertarik dengan model pembelajaran TPS (Think,
Pair, Share) dibuktikan dengan nilai peserta didik mengalami peningkatan.
3 Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II
Pada siklus II pembelajaran juga menggunakan model pembelajaran
TPS (Think, Pair, Share), akan tetapi mengacu dari refleksi pada siklus I yaitu
peserta didik masih belum aktif masih terjadi kegaduhan dalam pembelajaran,
maka yang dilakukan oleh guru adalah lebih memotivasi peserta didik dengan
memberi lebih banyak waktu untuk berfikir baik individu maupun kelompok
dan memberikan kesempatan untuk belajar di rumah dengan memberikan tugas
rumah yang berupa pemahaman pada materi, agar peserta didik aktif dalam
pembelajaran di kelas maupun kelompok saat praktikum.

51
52

Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil. Hal ini
berdasarkan pada pengamatan terhadap lembar observasi maupun hasil tes
penguasaan konsep peserta didik yang mengalami peningkatan dan telah
mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan dalam penelitian. Indikator penelitian pada tes penguasaan konsep
yang ditunjukkan oleh ketuntasaan belajar peserta didik meningkat sebesar
11.89% yaitu dari siklus I sebesar 73.81% menjadi 85.7% pada siklus II,
sedangkan tingkat penguasaan konsep peserta didik juga meningkat dari 70%
menjadi 80%.
Peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif
siklus II dengan menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
dapat dilihat dari grafik 4.3

Hasil Tes Penguasaan Konsep


Pada Aspek Kognitif
10 Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
8 Nilai Rata - Rata

6
N ilai

0
Siklus I Siklus II

Grafik 4.3 Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek


kognitif siklus I dan siklus II

52
53

Grafik 4.3 menunjukkan nilai terendah peserta didik mengalami


kenaikan dari siklus I sebesar 4.66 ke siklus II sebesar 5.0, nilai tertinggi
peserta didik mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 7.3 menjadi 9, dan
nilai rata rata kelas mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 6.1 ke siklus
II sebesar 7, hal ini dikarenakan peserta didik sudah terbiasa dengan
pemahaman materi pada siklus I. Sehingga materi siklus II peserta didik
sudah bisa mengikuti dengan tenang dan konsentrasi terbukti peserta didik
sudah mau bertanya dan mengungkapkan pendapatnya dan duduk dengan
tenang tanpa harus berlari untuk mencari jawaban dari temannya. Dalam
siklus II ini peserta didik mengalami peningkatan pemahaman materi pada
materi pokok getaran dan gelombang.
Peningkatan peserta didik pada aspek afektif dan psikomotorik
siklus II dengan menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)
dapat dilihat dari grafik 4.4

Persentase
Pada Aspek Afektif dan Psikomotorik

90.00% Aspek Afektif


80.00% Aspek Psikomotorik
70.00%
Persentase (%)

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II

Grafik 4.4 Persentase pada aspek afektif dan aspek psikomotorik siklus I dan
siklus II

53
54

Grafik 4.4 menunjukkan persentase pada afektif, dan


psikomotorik yang mengalami peningkatan dari 63.62% menjadi 81.33%
untuk aspek afektif, dan dari 65.52% menjadi 81.43% untuk aspek
psikomotorik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah menguasai
konsep getaran dan gelombang sebesar 81.33% untuk aspek afektif, dan
81.43% untuk aspek psikomotorik.
Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif pada siklus II juga
mengalami peningkatan, dapat dilihat pada grafik 4.5

Persentase Ketuntasan Belajar


Aspek Kognitif

80.00%
Aspek Kognitif
70.00%
Persentase (%)

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II

Grafik 4.5 Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif siklus I dan
siklus II.

Grafik 4.5 menunjukkan ketuntasan belajar aspek kognitif peserta


didik pada siklus II tercapai dan meningkat sebesar 11.89% yaitu dari
73.81% pada siklus I menjadi 85.7% pada siklus II, Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, peserta didik tertarik dengan model pembelajaran TPS
(Think, Pair, Share) yang digunakan oleh guru.

54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa :
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak dan setiap
kelompok terdiri dari 5 6 peserta didik. Guru memberi pengarahan dan
penjelasan tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama
melakukan percobaan dan berdiskusi. Guru mengamati aktivitas peserta didik
selama melakukan percobaan dan berdiskusi. Kemudian guru memberikan
kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi peserta didik.
2. Berdasarkan pada hasil tes penguasaan konsep pada aspek kognitif peserta
didik yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 24.7% .
Adapun ketuntasan belajarnya juga mengalami peningkatan sebesar 11.89%,
yaitu dari 73.81% menjadi 85.7%, hal ini membuktikan bahwa peserta didik
yang tuntas belajar mengalami peningkatan dari 31 peserta didik menjadi 36
peserta didik.

B. SARAN
Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada
penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin memberikan
saran yang dapat menjadi bahan masukan dalam peningkatan proses dan hasil
pembelajaran. Adapun saran tersebut adalah
1 Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru benar benar paham dalam
menyiapkan bahan pembelajaran sebaik mungkin, agar materi dapat
tersampaikan dengan baik.
2 Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar dapat memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh

55
56

peserta didik dan selalu memantau perkembangan peserta didik terutama dari
perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
3 Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan menggunakan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) pada pembelajaran IPA fisika tidak
hanya sampai pada penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan
dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan aktivitas
peserta didik dan mengurangi kejenuhan pada waktu pembelajaran IPA fisika
berlansung
4 Hendaknya guru meningkatkan kompetensi profesional serta membekali diri
dengan pengetahuan yang luas karena sesungguhnya kompetensi yang
dimiliki oleh guru sangat berpengaruh pada keberhasilan proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan
berbudi luhur.

C. PENUTUP
Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Penulis menyadari meskipun
telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan kesalahan tetaplah
menjadi keniscayaan atas diri manusia. Penulis berharap setitik usaha berupa
penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri, guru mitra MTs Darul Istiqomah
dan siapapun yang membaca hasil penelitian ini.
Penulis sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalam berbagai hal.
Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini
ke depan serta perluasaan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Disamping itu,
mudah mudahan karya kecil ini dapat memberikan sumbangan ilmu dalam
dunia pendidikan.
Akhirnya hanya kepada Allah yang menjadi tumpuan untuk memohon
pertolongan. Penulis mengharapkan keridlaan dan petunjuk dalam mencari jalan
yang baik dan benar sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
57

Semoga ini menjadi bagian dari setetes pengetahuan yang Allah berikan pada
umat manusia. Amin.
DAFTAR PUSTAKA:

Admin, Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPA Disekolah.


ypwi.or.id/2009/index.php.

Agustina, Liza, Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Peraga Pembelajaran


http:// search?alat+peraga+sederhana&hl=id. 2008.Php.

A, Pius, Partanto dan M. Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:Arloka,


1994

Arikunto, Suharsimi, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara,


2007

_________________, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Rineka Cipta, 2006

_________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Yogyakarta:Rineka Cipta, 2005

Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2000

Asnawir, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta:Ciputat Press, 2002

Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:CV YRAMA WIDYA, 2009

Bahri, Syaiful, Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta:Rineka Cipta, 2005

Bahri, Syaiful, Djamarah dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar,


Jakarta:Rineka Cipta, 2006

Departemen Agama RI, Al Quran Karim dan Terjemahannya, Semarang:Karya


Toha Putra

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar


Mengajar. Jakarta:Depdikbud, 1994
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Silabus Sekolah Menengah Pertama,
Jakarta:Depdiknas, 2006

Departemen Pengetahuan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai


Pustaka, 2005

Giancoli, Douglas C. Fisika, Jakarta:Erlangga, 1999

Halliday, David dan Resnick, Robert, Fisika, Jakarta:Erlangga, 1985

Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,


Jakarta:Bumi Aksara, 2003

H. E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas;Menciptakan Perbaikan


Berkesinambungan, Bandung:PT Remaja Rosdakaraya, 2009

Hirose, Akira dan Lonngren, Karl. E, Introduction To Wave Phenomena, Canada:A


Wiley Interscience Publication, 1984

I. G. A. K Wardani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka, 2004

Isaacs, Alan Kamus Lengkap Fisika, Jakarta:Erlangga

Jihad, Asep, dan Haris, Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta:Multi Pressindo,


2009

Joko, Muhammad Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:Manajemen


Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, Yogyakarta:Pustaka
Pelajar Offset, 2007

Nawawi, Imam, Riyadhus Shalihin, Jilid.2, Jakarta:Pustaka Amani, 1999

Nurdin, Peningkatan Penguasaan Rumus Matematika melalui Pemberian Latihan


Soal Bervariasi pada Siswa Kelas II-7 SMU Negeri 1 Makassar

Qardhawi, Yusuf, Al-Quran Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta
: Gema Insani:2004
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta:Kencana Prenada Media Grup, 2007

Skripsi, Norma, Dian, Aprilia , Pembiasaan Penggunaan System Internasional Untuk


Satuan Sebagai Upaya Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas
VII SMP N IV Juwana, Semarang:UNNES, 2007

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar baru


Algensindo, 2009

Supramono, Eddy, et, al., Fisika Dasar II. Malang:Universitas Negeri Malang, 2003

Tim Penyusun Kurikulum MTs Darul Istiqomah, Kurukulum MTs, Darul Istiqomah
Tahun Ajaran 2007/2008, Jepara, 2007

Triyanto, Model Model Pembelaran Inovatif BerorientasiKonstruktivisti;Konsep


Landasan Teoritis Praktis dan Implementasinya, Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher, 2007

Uzer, Moh. Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2000

Weil, Marsha, Models of Teaching, Nedham:A Pearson Education Company, 2000

Widayat, Arif, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1 Tahun
Akademik 2005/2006, Semarang:UNNES, 2006
Lampiran 1

SEJARAH BERDIRI MTs DARUL ISTIQOMAH

Secara historis ide untuk mendirikan madrasah diprakarsai oleh Drs. SUHAJI
AL ROSYID (Komdes Golkar desa Ketilengsingolelo), M. KURDI (Ketua GUPPI
Ketilengsingolelo), K. A. ROWI (Kepala Madin Ketilengsingolelo), SOLIKHIN
(Guru Madin Ketilengsingolelo). Langkah awal yang dilakukan adalah mendirikan
sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Miftahul Huda dan terpilih sebagai
ketua yayasan yang pertama adalah Sukardi. Sebagai badan hukum, yayasan Miftahul
Huda disahkan melalui Akta Notaris Nomor : 28 tanggal 9 Mei 1994.
Dengan terbentuknya yayasan tersebut, melalui rapat antara pemrakarsa,
pengurus yayasan dan aparatur pemerintah desa Ketilengsingolelo, menghasilkan
keputusan untuk mendirikan madrasah dengan nama MTs Darul Istiqomah. Dari
semua pihak yang hadir dan aparatur pemerintah desa memberikan tanggapan positif
dan sangat mendukung berdirinya madrasah tersebut. Bertindak sebagai kepala
madrasah pertama adalah Drs Mahfudz Junaedi dan kemudian jabatan kepala
madrasah dipegang oleh Suhaji, S.Ag, M.Pd sampai sekarang.
MTs Darul Istiqomah Ketilengsingolelo Welahan Jepara mulai dibuka pada
tahun ajaran 1994/1995 dengan ijin operasional dari Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi Jawa Tengah Nomor : Wk/5.c/PP.00.6/3519/1994 tanggal 11 Maret
1994.
Adapun hal-hal yang melatarbelakangi berdirinya MTs Darul Istiqomah
Ketilengsingolelo Welahan Jepara didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Mengingat SD yang berada di desa Ketilengsingolelo berjumlah 3 SD, belum juga
di desa sekitarnya, seperti desa Paren, Kalipucang Wetan Welahan dan
sebagainya, dimana Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Madrasah
Tsanawiyah (MTs) masih terbatas.
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang sudah ada berada jauh dari desa
Ketilengsingolelo dan apabila lulusan SD yang akan melanjutkan ke SLTP
menelan biaya besar, termasuk juga biaya transportasinya.
3. Disamping motif-motif praktis diatas terdapat motif idealis, yakni merasa
terpanggil untuk membantu pemerintah dalam bidang pendidikan wajib belajar 9
tahun, khususnya pendidikan umum yang bernafaskan Islam.
Lampiran 2

YAYASAN MIFTAHUL HUDA


PERIODE 2009/2010

PELINDUNG
Petinggi ketileng Singolelo

KETUA
K. H. A. Rowi

WAKIL KETUA
H. Kusrin

SEKRETARIS BENDARA
Maskuri, S.Pd Kusdi
Sujadi Asmuri

SEKSI SEKSI
PENDIDIKAN/KETENAGAAN PERLENGKAPAN/SARPRAS
Sutarmanto Karsono

SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI USAHA/HUMAS


Mukaton K. Syaroni
Lampiran 3
STRUKTUR ORGANISASI
MTs DARUL ISTIQOMAH
KETILENGSINGOLELO TP : 2009/2010

KETUA
Suhaji, S.Ag, M.Pd

WAKAMAD/Sie Kurikulum
Maskuri, S.Pd

Sie kesiswaan Sie BP/BK Sie Sarpras Sie. Kesra


Aspuriyah, S.Ag, S.Pd Krismanto, A. Ma Ansori, S.Pd. I Siti Maria Ulfa, S.Ag

Wali kelas VII Wali kelas VIII Wali kelas IX


Pembina OSIS Aspuriyah, S.Ag, S.Pd Siti Maria Ulfa, S.Ag Suprapto, S.Ag, S.Pd
Suprapro, S.Ag, S.Pd Siti Indamah, S.Ag, S.Pd Ansori, S.Pd. I Maskuri, S.Pd
Krismanto, A.Ma

OSIS Siswa
Lampiran 4

DATA GURU DAN KARYAWAN MTs DARUL ISTIQOMAH


KETILENGSINGOLELO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

No. Nama JK Tmp., Tgl. Lahir Pendidikan Jabatan


1. SUHAJI, S.Ag, M.Pd L Jepara, 18-03-1956 S2 Kepala Madrasah
2. MASKURI, S.Pd L Jepara, 02-10-1966 S1 Wakamad
3. ASPURIYAH, S.Ag, S.Pd P Jepara, 06-05-1968 S1 Sie. Kesiswaan
4. KH. AHMAD ROWI L Jepara, 09-11-1952 Ponpes Guru
5. Drs. AHMAD SUDJUD L Jepara, 29-04-1959 S1 Guru
6. RIYANTO L Jepara, 11-01-1960 SLTA Guru
7. ABDULLAH, S.Ag L Jepara, 01-11-1959 S1 Guru
8. JOKO PRIYONO, S.IP, M.Pd L Jepara, 04-08-1963 S2 Guru
9. KRISMANTO, A.Ma L Jepara, 03-06-1968 D2 Guru/Sie. BP
10. MUKHLISIN, S.Pd L Jepara, 26-01-1971 S1 Guru
11. K. SYARONI L Jepara, 10-10-1961 Ponpes Guru
12. SUPARNI S.Pd P Jepara, 31-07-1967 S1 Guru
13. JUWARTO L Dmk, 21-06-1965 SLTA Guru
14. MUFAWAZAH, S.Ag, S.Pd P Jepara, 04-07-1968 S1 Guru
15. SUPRAPTO, S.Ag, S.Pd L Jepara, 14-09-1969 S1 Guru
16. SITI INDAMAH, S.Ag, S.Pd P Jepara, 07-05-1967 S1 Guru
17. KARIYOSO L Dmk, 30-07-1959 PGSMTP Guru
18. WAHIDULLAH, SHI L Jepara, 03-03-1975 S1 Guru
19. AFIF LUTHFI, S.Pd L Dmk, 17-02-1976 S1 Guru
20. SITI MARIA ULFA, S.Ag P Jepara, 14-01-1974 S1 Guru
21. SOFWAN L Jepara, 17-03-1979 SLTA Guru
22. NUR ISMAH, S.Ag P Dmk, 12-04-1978 S1 Guru
23. ANSORI, S.PdI L Jepara, 06-03-1977 S1 Guru
24. ENI KHAMIDAH, S.SI P Jepara, 17-04-1982 S1 Guru
25. AFWA ISTIROKHA, SE P Jepara, 09-08-1982 S1 Guru
26. ENDANG UTAMI, S.Pd P Kendal, 15-05-1981 S1 Guru
27. LATIFAH R., S.PdI P Tmg, 22-11-1978 S1 Guru
28. SUKARNO L Jepara, 07-04-1967 SLTA Guru
29. KUNING W. P Byms, 28-12-1969 D3 Guru
30. MUFARIKHIN, S.Kom L Jepara, 13-09-1976 S1 Guru
31. ASMUDI L Jepara, 18-03-1961 PGSLTP Guru
32. AINI KHOFSOH, S.Pd P Jepara, 04-10-1987 S1 Guru
33. SYAIFUDIN, A.Ma.Pd.SD L Jepara, 26-01-1981 D2 Guru
Lampiran 5

DENAH SEKOLAH
Lampiran 6

DATA SISWA KELAS VIII B


MTs DARUL ISTIQOMAH KETILENGSINGOLELO TP. 2009/2010

No. Nama JK No. Nama JK


1. ABDUL KHARIS L 22. MUHAMAD NUR SAFI'I L
2. ABDUL ROHMAN L 23. MUHAMMAD AMIRUL AMIN L
3. AHMAD SYAFIKUL UMAM L 24. MUHAMMAD FAISAL L
4. AISYATUL MUNAWWAROH P 25. MUHAMMAD NURUL HUDA L
5. ALEX DWI SETYAWAN L 26. MUHAMMAD RIFAI L
6. ALI MUSYAFAK L 27. NINGRUM P
7. ANAS MUZAQI L 28. NIVA ISMIA P
8. ANDRE NAFIAS L 29. NOOR ALIMAH P
9. ARIEF FAHRUDIN L 30. NOOR ROHMAD L
10. AZHAR AWALUDDIN L 31. NORHANIFA P
11. DEVI NURYANI P 32. NUR SYAIFUL L
12. FAIZ AHMAD RONZIM L 33. NURIL ISBAH P
13. FEBRIYANTO L 34. RAHANA NINGSIH P
14. FITRIANA P 35. RENI OKTAVIANINGSIH P
15. HANIM FITA APRILLAH P 36. RIZKA LAILATUL FITRIANA P
16. ISMU ROKHI L 37. ROSALINA DELLA RELISIYANITA P
17. KHILYATUL ULYA P 38. SITI FATIMAH P
18. KIRMANTO L 39. SITI NUR KHASANAH P
19. LAILI URFATUN NADHIROH P 40. SITI NURSAIDAH P
20. MASRUNI P 41. SUPRAPTO L
21. MUALIFAH P 42. UZLIFATUN NI'MAH P
Lampiran 7

DAFTAR KELOMPOK SIKLUS I

KELOMPOK NAMA SISWA

ABDUL KHARIS
MUHAMMAD FAISAL
I MUALIFAH
NOOR ALIMAH
AISYATUL MUNAWWAROH
MUHAMMAD NUR SYAFI'I
ANAS MUZAQI
II NURIL ISBAH
RIZKA LAILATUL FITRIANA
DEVI NURYANI
ALEX DWI SETYAWAN
ISMU ROKHI
NIVA ISMIA
III
ARIEF FAHRUDIN
SITI NURSAIDAH
SITI NUR KHASANAH
ALI MUSYAFAK
MUHAMMAD RIFAI
LAILI URFATUN NADHIROH
IV
NOOR ROHMAD
RENI OKTAVIANINGSIH
ANDRE NAFIAS
V AZHAR AWALUDDIN
AHMAD SYAFIKUL UMAM
NINGRUM
NORHANIFA
FEBRIYANTO
MUHAMMAD NURUL HUDA
ABDUL ROHMAN
VI KHILYATUL ULYA
UZLIFATUN NI'MAH
HANIM FITA APRILLAH
MUHAMMAD AMIRUL AMIN
SUPRAPTO
VII RAHANA NINGSIH
FITRIANA
MASRUNI
NUR SYAIFUL
KIRMANTO
VIII ROSALINA DELLA RELISIYANITA
SITI FATIMAH
FAIZ AHMAD RONZIM
Lampiran 8

DAFTAR KELOMPOK SIKLUS II

KELOMPOK NAMA SISWA

AZHAR AWALUDDIN
AHMAD SYAFIKUL UMAM
I NINGRUM
NORHANIFA
FEBRIYANTO
MUHAMMAD NURUL HUDA
ABDUL ROHMAN
II KHILYATUL ULYA
UZLIFATUN NI'MAH
HANIM FITA APRILLAH
MUHAMMAD AMIRUL AMIN
SUPRAPTO
III RAHANA NINGSIH
FITRIANA
MASRUNI
NUR SYAIFUL
KIRMANTO
IV ROSALINA DELLA RELISIYANITA
SITI FATIMAH
FAIZ AHMAD RONZIM
ABDUL KHARIS
MUHAMMAD FAISAL
V MUALIFAH
NOOR ALIMAH
AISYATUL MUNAWWAROH
MUHAMMAD NUR SYAFI'I
ANAS MUZAQI
VI NURIL ISBAH
RIZKA LAILATUL FITRIANA
DEVI NURYANI
ALEX DWI SETYAWAN
ISMU ROKHI
NIVA ISMIA
VII
ARIEF FAHRUDIN
SITI NURSAIDAH
SITI NUR KHASANAH
ALI MUSYAFAK
MUHAMMAD RIFAI
LAILI URFATUN NADHIROH
VIII
NOOR ROHMAD
RENI OKTAVIANINGSIH
ANDRE NAFIAS
Lampiran 9 SILABUS

Sekolah : MTs Darul Istiqomah


Kelas : VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami Konsep dan Penerapan Getaran, Gelombang, dan Optika dalam Produk Teknologi Sehari Hari

Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber


Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bemtuk Contoh Instrument Waktu Belajar
Instrument
6.1 Getaran dan Mencari Mengidentifik Tes tertulis Tes isian Deskripsikan 8 x 40 Buku
Mendeskripsik gelombang informasi melalui asi getaran pengertian siswa, alat
an konsep referensi tentang pada gelombang! alat
getaran dan pengertian kehidupan praktikum,
gelombang getaran. sehari hari. Tes tertulis Tes uraian
serta Hitunglah
parameter Melakukan Menentukan frekuensi getaran
parameternya. percobaan untuk perode dan bila periodenya 25
mencari frekuensi sekon!
perbedaan suatu getaran.
periode dan
frekuensi suatu Tes unjuk Tes
getaran. kerja identifikasi
Menentukan Disediakan data
besarnya periode Membedakan percobaan, carilah
dan frekuensi karakteristik perbedaan ciri
hasil percobaan. gelombang gelombang
Melakukan longitudinal longitudinal dan
percobaan untuk dan Tes tertulis Tes uraian gelombang
mencari gelombang tranversal
perbedaan transversal.
periode dan Bila panjang
frekuensi suatu gelombang 60 m
getaran. dan cepat rambat
Menghitung gelombang 100
frekuensi m/s. Hitunglah
gelombang frekuensi
Menentukan dengan gelombangnya!
besarnya periode menggunakan
dari hasil hubungan
percobaan. antara
Mencari kecepatan
informasi melalui rambat
referensi tentang gelombang,
pengertian frekuensi, dan
gelombang. panjang
Melakukan gelombang.
percobaan untuk
mencari
karakteristik
gelombang
longitudinal dan
gelombang
tranversal.
Menggali
infoirmasi dari
nara sumber
untuk
menentukan
hubungan antara
kecepatan rambat
ranmbat
gelombang,
frekuensi, dan
panjang
gelombang.

Mengetahui, Jepara, 20 juli 2009


Kepala MTs Darul Istiqomah Guru Mata Pelajaran Fisika

Suhaij, S.Ag, M.Pd Asmudi, S.Pd


Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Darul Istiqomah


Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas / semester : VIII / 2

Standar Kompetensi :
Memahami konsep getaran dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam
produk teknologi sehari - hari

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter parameternya

Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa


1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari - hari
2. Menentukan periode dan frekuensi suatu getaran

Alokasi waktu : 4 x 40

a. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1 Menjelaskan pengertian getaran
2 Menyebutkan parameter parameter dalam getaran
3 Merumuskan periode dan frekuensi
4 Memperagakan bandul sederhana guna mencari periode dan frekuensi
5 Mengamati percobaan bandul sederhana
b. Materi Pembelajan : getaran

c. Metode Pembelajaran :
1 Model : TPS (Think, Pair, Share)
2 Metode : Ceramah
Eksperiment
Diskusi kelompok

d. Langkah Langkah Kegiatan


1 Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
o Motivasi dan Apresepsi
Jika kita menggetarkan penggaris, apa yang terjadi pada penggaris
tersebut ?
o Prasyarat Pengetahuan
Apa yang terjadi pada anak kecil yang sedang bermain ayunan ?
b. Kegiatan Inti
o Guru menjelaskan pengertian getaran
o Siswa diminta menyebutkan contoh getaran dalam kehidupan sehari -
hari
o Siswa diminta menyebutkan parameter parameter dalam getaran
o Guru dan siswa bersama sama merumuskan persamaan periode dan
frekuensi
o Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan periode dan
frekuensi
c. Kegiatan Penutup
o Guru memberikan soal untuk mengetahui seberapa besar siswa
menguasai konsep getaran.
o Guru dan siswa bersama sama membuat kesimpulan hasil belajar
yang telah dilaksanakan.

2 Pertemuan kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
o Motivasi dan Apresepsi
Apa yang dimaksud dengan getaran ?
o Prasyarat Pengetahuan
Sebutkan contoh dari getaran ?
o Pra Eksperiment
Berhati hatilah dalam menggunakan batu
b. Kegiatan Inti
o Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
o Guru menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh siswa
o Guru memberikan permasalahan
o Siswa berfikir tentang permasalahan yang diberiikan guru
o Secara kelompok siswa menyelesaikan permasalahan dengan
memperagakan bandul sederhana
o Masing masing kelompok mendiskusikan hasil eksperimentnya
didepan kelas
o Setiap kelompok diberi kesempatan untuk member pertanyaan atau
menanggapi dari diskusi kelompok lain.
c. Kegiatan Penutup
o Guru menanggapi hasil dari diskusi
o Siswa diberi tugas untuk membuat laporan dari hasil eksperimentnya

e. Sumber Belajar
a. Buku paket fisika
b. LKS
c. Referensi : IPA Fisika untuk SMP kelas VIII, karangan : Marthen Kanginan,
hal. 134 138,
d. Alat Praktikum : tali, beban, kayu dan bambu, penggaris, stopwatch
f. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja
Observasi
b. Bentuk Instrument
Pilihan Ganda dan Isian
Uji Petik Kerja Prosedur
Lembar Observasi Afektif dan Psikomotorik
c. Contoh Instrument
Tes Pilihan Ganda
Perhatikanlah gambar dibawah ini, yang dimaksud dengan satu getaran
adalah gerak.
.

P Q R
a. P-Q -R
b. P-Q-R-Q
c. Q-R-Q
d. P-R-P
Kunci : B
Skor : 1
Tes Isian
Sebuah pegas menghasilkan frekuensi getaran 50 Hz. Tentukan periode
getaran ?
Kunci :
Diketahui : f = 50 Hz
Ditanyakan : T = ?
Jawab :
1
T=
f
1
=
50
= 0.02 sekon
Skor : 2
Uji Petik Kerja Prosedur
Lakukan kegiatan eksperiment untuk menentukan periode dan frekuensi
getaran dengan menggunakan bandul sederhana.

Rubrik
No Aspek skor
1 Merangkai alat dengan benar 2
2 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3 Memperoleh data hasil kegiatan 2
4 Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Lembar Observasi Afektif


Sikap dan kedisiplinan peserta didik dalam kerjasama (diskusi) antara
individu maupun kelompok.
NO Aspek Skor
1. Menghargai pendapat orang lain 2
2. Partisipasi / peran dalam kelompok belajar 2
3. Dapat bekerja sama antara individu maupun 4
kelompok
4. Kerapian dan kelengkapan catatan 2
Jumlah skor 10
Lembar Observasi Psikomotorik.

No Aspek Skor

1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi 2


kelompok
2. Keaktifan peserta didik dalam bertanya atau 4
menyampaikan pendapat
3. Partisipasi peserta didik dalam diskusi 2
kelompok
4. Ketepatan membuat kesimpulan 2
Jumlah skor 10

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Asmudi, S.Pd Zahrotus Sarifah


NIM. 063611006

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Istiqomah

Suhaji, S.Ag, M. Pd
Lampiran 11

LEMBAR KERJA KELOMPOK


SIKLUS 1

Pertemuan ke-3
Kelompok : Hari/tanggal :
Nama :
1 ..
2 ..
3 ..
4 ..
5 ..
6 ..
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi getaran pada bandul sederhana
II. ALAT DAN BAHAN
1 Tali
2 Beban
3 Statif sederhana
4 Stopwatch
5 Penggaris
III. PROSEDUR DAN PENGAMATAN
1 Siapkan alat dan bahan
2 Ukurlah tali dengan menggunakan penggaris kemudian potong
3 Ikatkan tali pada statif sederhana dan beban yang telah tersedia
4 Biarkan bandul tergantung bebas, pada keadan itu bandul akan berada pada
keadaan setimbang (posisi diam)
5 Tariklah bandul ke kiri atau ke kanan, lalu lepaskan.
6 Bersamaan dengan itu catat waktu yang diperlukan untuk menempuh 5 kali
getaran, 8 kali getaran dan 10 kali getaran dengan menggunakan stopwatch.
Catat hasil pengamatanmu pada tabel.
7 Lakukan kembali kegiatan tersebut sebanyak 3 kali dengan panjang tali yang
berbeda.
IV. HASIL PERCOBAAN
No Banyaknya Waktu yang
Getaran dibutuhkan
1 5 kali getaran .
2 8 kali getaran .
3 10 kali getaran .

V. TUGAS
Diskusikanlah dan simpulkan hasil percobaan di atas dengan kelompok masing
masing kemudian diskusikan dengan kelompok lain.
Lampiran 12
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Jenis penilaian : Afektif
Mata pelajaran : IPA Fisika
Kelas/semester : VIII/Genap
Percobaan : Getaran

Aspek Yang Diamati


Klp Menghargai Jml %
Nama Siswa Memperhatikan Nilai Keterangan
Kerja Sama Kejujuran Kedisiplinan Pendapat Orang Skor Penguasaan
Pelajaran
Lain
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

ABDUL KHARIS 18 72 72% Baik

MUHAMMAD
I 18 72 72% Baik
FAISAL
MUALIFAH 16 64 64% Cukup

NOOR ALIMAH 16 64 64% Cukup


AISYATUL
16 64 64% Cukup
MUNAWWAROH
MUHAMMAD NUR
14 56 56% Cukup
SYAFI'I

II ANAS MUZAQI 16 64 64% Cukup

NURIL ISBAH 16 64 64% Cukup


RIZKA LAILATUL
17 68 68% Cukup
FITRIANA
DEVI NURYANI 15 60 60% Cukup
ALEX DWI
18 72 72% Baik
SETYAWAN
ISMU ROKHI 16 64 64% Cukup

III NIVA ISMIA 14 56 56% Cukup

ARIEF FAHRUDIN 15 60 60% Cukup

SITI NURSAIDAH 15 60 60% Cukup


SITI NUR
18 72 72% Baik
KHASANAH
ALI MUSYAFAK 16 64 64% Cukup
MUHAMMAD
IV RIFAI 16 64 64% Cukup
LAILI URFATUN
18 72 72% Baik
NADHIROH
NOOR ROHMAD 14 56 56% Cukup
RENI
16 64 64% Cukup
OKTAVIANINGSIH
ANDRE NAFIAS
19 76 76% Baik

AZHAR
14 56 56% Cukup
AWALUDDIN
AHMAD
14 56 56% Cukup
SYAFIKUL UMAM

V NINGRUM 12 48 48% Kurang

NORHANIFA 11 44 44% Kurang


VI
FEBRIYANTO 15 60 60% Cukup
MUHAMMAD
15 60 60% Cukup
NURUL HUDA
ABDUL ROHMAN 14 56 56% Cukup
KHILYATUL
17 68 68% Cukup
ULYA
UZLIFATUN
18 72 72% Baik
NI'MAH
HANIM FITA
17 68 68% Cukup
APRILLAH
MUHAMMAD
17 68 68% Cukup
AMIRUL AMIN

VII SUPRAPTO 16 64 64% Cukup

RAHANA NINGSIH 16 64 64% Cukup

FITRIANA 18 72 72% Baik

MASRUNI 16 64 64% Cukup

NUR SYAIFUL 16 64 64% Cukup


VIII
KIRMANTO 16 64 64% Cukup
ROSALINA DELLA
17 68 68% Cukup
RELISIYANITA
SITI FATIMAH 15 60 60% Cukup
FAIZ AHMAD
17 68 68% Cukup
RONZIM
Jumlah 2672 2672%
Rata rata 63.62 63.62% Cukup
Lampiran 13

KRITERIA PENILAIAN PADA ASPEK AFEKTIF SIKLUS I


PADA MATERI POKOK GETARAN

No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Skor


1 Bekerja sama jika peserta didik bekerja sama dengan 1
sangat kurang atau hanya diam saja
jika peserta didik bekerja sama dan 2
tidak saling menghargai pandapat yang
lain 3
jika peserta didik bekerja sama dengan
baik dan tidak mau menghargai
pendapat yang lain 4

jika peserta didik bekerja sama dengan


baik dan saling menghargai pendapat
yang lain. 5

jika peserta didik bekerja sama dengan


sangat baik dan saling menghargai
pendapat yang lain.
2 Kejujuran jika melakukan percobaan dengan 1
benar, merekayasa data hasil
percobaan, tidak menyontek hasil
percobaan yang lain, dan tidak
mengalisis data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 2
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah
disediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan, dan
tidak mengalisis data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 3
benar, merekayasa data hasil
percobaan, tidak menyontek hasil
percobaan yang lain, dan menganalisis
data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 4
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah di
sediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan,
menyontek hasil percobaan yang lain,
dan mengalisis data hasil percobaan
jika melakukan percobaan dengan 5
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah
disediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan, tidak
menyontek hasil percobaan yang lain,
dan mengalisis data hasil percobaan.
3 Memperhatikan jika tidak memperhatikan pelajaran 1
pelajaran dengan seksama, tidak dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan
guru, dan berbuat gaduh.
jika tidak memperhatikan pelajaran 2
dengan seksama, dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, dan
berbuat gaduh.
jika memperhatikan pelajaran dengan 3
seksama, tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, dan
tidak berbuat gaduh
jika memperhatikan pelajaran dengan 4
seksama, tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, tidak
berbuat gaduh, paham terhadap materi
yang telah diajarkan, dan aktif di
dalam kelas
jika memperhatikan pelajaran dengan 5
seksama, dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan guru, tidak berbuat
gaduh, paham terhadap materi yanng
telah di ajarkan, dan aktif di dalam
kelas
4 Kedisiplinan jika tidak pernah disiplin dalam masuk 1
kelas, mengerjakan tugas, dan
mengumpulkan tugas
jika tidak pernah disiplin dalam masuk 2
kelas dan mengerjakan tugas.
jika disiplin dalam mengerjakan tugas 3
dan mengumpulkan tugas.
jika disiplin dalam masuk kelas, 4

mengerjakan tugas.
jika disiplin dalam masuk kelas, 5

mengerjakan tugas, mengumpulkan


tugas
5 Menghargai pendapat jika tidak memberi orang lain 1
orang lain kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya dan berusaha
mencegahnya..
jika tidak memberi orang lain 2
kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.
jika membiarkan orang lain 3
mengemukakan pendapatnya, tetapi
tidak mampu menanggapinya
jika membiarkan orang lain 4
mengemukakan pendapatnya dan
mampu menanggapinya.
jika membiarkan orang lain 5

mengemukakan pendapatnya tanpa


harus mencegahnya dan mampu
menanggapinya.
Lampiran 14

Lembar Observasi Siswa Siklus I


Jenis penilaian : Psikomotorik
Mata pelajaran : IPA Fisika
Kelas/semester : VIII/Genap
Percobaan : Getaran

Aspek Yang Diamati


%
Klp Mengkomunikasika Jml Nilai Pengua Keterangan
Nama Siswa Menyiapkan Alat Melakukan Merapikan Alat dan
Merangkai Alat n Data Hasil Skor
dan Bahan Percobaan Bahan saan
Percobaan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ABDUL KHARIS 14 56 56% Cukup
MUHAMMAD
I FAISAL 19 76 76% Baik

MUALIFAH 20 80 80% Baik

NOOR ALIMAH 18 72 72% Baik


AISYATUL
18 72 72% Baik
MUNAWWAROH
MUHAMMAD
16 64 64% Cukup
NUR SYAFI'I

II ANAS MUZAQI 14 56 56% Cukup

NURIL ISBAH 13 52 52% Cukup


RIZKA
LAILATUL 16 64 64% Cukup
FITRIANA
DEVI NURYANI 19 76 76% Baik
ALEX DWI
13 52 52% Cukup
SETYAWAN
ISMU ROKHI 11 44 44% Kurang

III NIVA ISMIA 14 56 56% Cukup


ARIEF
15 60 60% Cukup
FAHRUDIN
SITI NURSAIDAH 17 68 68% Cukup
SITI NUR
13 52 52% Cukup
KHASANAH
ALI MUSYAFAK 15 60 60% Cukup
MUHAMMAD
IV RIFAI 12 48 48% Kurang
LAILI URFATUN
16 64 64% Cukup
NADHIROH
NOOR ROHMAD 18 72 72% Baik
RENI
OKTAVIANINGSI 17 68 68% Cukup
H
ANDRE NAFIAS 16 64 64% Cukup
AZHAR
14 56 56% Cukup
AWALUDDIN
AHMAD
V SYAFIKUL 20 80 80% Baik
UMAM
NINGRUM 19 76 76% Baik

NORHANIFA 20 80 80% Baik

FEBRIYANTO 18 72 72% Baik


MUHAMMAD
17 68 68% Cukup
NURUL HUDA
ABDUL
VI 15 60 60% Cukup
ROHMAN
KHILYATUL
17 68 68% Cukup
ULYA
UZLIFATUN
11 44 44% Kurang
NI'MAH
HANIM FITA
16 64 64% Cukup
APRILLAH
MUHAMMAD
18 72 72% Baik
AMIRUL AMIN
VII
SUPRAPTO 18 72 72% Baik
RAHANA
16 64 64% Cukup
NINGSIH
FITRIANA 17 68 68% Cukup

MASRUNI 18 72 72% Baik

NUR SYAIFUL 17 68 68% Cukup

VIII KIRMANTO 18 72 72% Baik


ROSALINA
DELLA 19 76 76% Baik
RELISIYANITA
SITI FATIMAH 17 68 68% Cukup
FAIZ AHMAD
19 76 76% Baik
RONZIM
Jumlah 2752 2752%
Rata rata 65.52 65.52% Cukup
Lampiran 15

KRITERIA PENILAIAN PADA ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS I


PADA MATERI POKOK GETARAN

No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Skor


1 Menyiapkan alat dan jika statif sederhana disiapkan, tali rafia 1
bahan dan carter disiapkan, beban (kayu atau
batu) disiapkan, penggaris disiapkan,
tidak melakukan uji coba pada
stopwatch, tidak melakukan uji coba
percobaan sebelum melakukan
percobaan, alat yang diambil sesuai yang
dibutuhkan, dan tidak melihat panduan
jika statif sederhana disiapkan, tali rafia 2
dan carter disiapkan, beban (kayu atau
batu) disiapkan, penggaris disiapkan,
melakukan uji coba pada stopwatch,
tidak melakukan uji coba percobaan
sebelum melakukan percobaan, alat yang
diambil sesuai yang dibutuhkan, dan
tidak melihat panduan
jika statif sederhana disiapkan, tali rafia 3
dan carter disiapkan, beban (kayu atau
batu) disiapkan, penggaris disiapkan,
tidak melakukan uji coba pada
stopwatch, melakukan uji coba
percobaan sebelum melakukan
percobaan, alat yang diambil sesuai yang
dibutuhkan, dan melihat panduan.
jika statif sederhana disiapkan, tali rafia 4
dan carter disiapkan, beban (kayu atau
batu) disiapkan, penggaris disiapkan,
melakukan uji coba pada stopwtch,
melakukan uji coba percobaan sebelum
melakukan percobaan, sesuai yang
dibutuhkan, dan tidak melihat panduan.
jika statif sederhana disiapkan, tali rafia 5
dan carter disiapkan, beban (kayu atau
batu) disiapkan, penggaris disiapkan,
melakukan uji coba pada stopwatch,
melakukan uji coba percobaan sebelum
melakukan percobaan, alat yang diambil
sesuai yang dibutuhkan, dan melihat
panduan.
2 Merangkai alat Jika tali rafia didikatkan pada statif 1
yang telah terpasang, tali rafia diukur
dengan menggunakan penggaris dan
dipotong dengan menggunakan carter,
beban yang telah disediakan diikatkan
pada tali yang terikat pada statif, tidak di
uji coba dengan mengayunkan tali yang
telah terpasang pada statif dan beban,
tidak sesuai prosedur, dan tidak melihat
panduan.
Jika tali rafia didikatkan pada statif 2
yang telah terpasang, tali rafia diukur
dengan menggunakan penggaris dan
dipotong dengan menggunakan carter,
beban yang telah disediakan diikatkan
pada tali yang terikat pada statif, tidak di
uji coba dengan mengayunkan tali yang
telah terpasang pada statif dan beban,
tidak sesuai prosedur, dan melihat
panduan 3
Jika tali rafia didikatkan pada statif
yang telah terpasang, tali rafia diukur
dengan menggunakan penggaris dan
dipotong dengan menggunakan carter,
beban yang telah disediakan diikatkan
pada tali yang terikat pada statif, tidak di
uji coba dengan mengayunkan tali yang
telah terpasang pada statif dan beban,
sesuai prosedur, dan melihat panduan. 4
Jika tali rafia didikatkan pada statif
yang telah terpasang, tali rafia diukur
dengan menggunakan penggaris dan
dipotong dengan menggunakan carter,
beban yang telah disediakan diikatkan
pada tali yang terikat pada statif, di uji
coba dengan mengayunkan tali yang
telah terpasang pada statif dan beban,
tidak sesuai prosedur, dan melihat 5
panduan.
Jika tali rafia diikatkan pada statif yang
telah terpasang, tali rafia diukur dengan
menggunakan penggaris dan dipotong
dengan menggunakan carter, beban yang
telah disediakan didikatkan pada tali
yang terikat pada statif, di uji coba
dengan mengayunkan tali yang telah
terpasang pada statif dan beban, sesuai
prosedur, dan melihat panduan.
3 Melakukan percobaan Jika melakukan percobaan dengan tepat, 1
rajin, tidak sesuai prosedur, dan tidak
melihat panduan.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 2
rajin, sesuai prosedur, dan tidak melihat
panduan.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 3
rajin, rapi, sesuai prosedur, dan melihat
panduan
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 4

rajin, ulet, rapi, sesuai prosedur, melihat


panduan dan benar.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 5

cepat, rajin, ulet, rapi, sesuai prosedur,


melihat panduan dan benar
4 Merapikan alat dan Jika tali rafia dillepaskan dari statif dan 1
bahan bahan, stopwatch tidak dinormalkan
pada posisi nol, tidak mengecek alat dan
bahan yang telah dipakai, dan tidak
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing masing.
Jika tali rafia dilepaskan dari statif dan 2
beban, stopwatch tidak dinormalkan
pada posisi nol, tidak mengecek alat dan
bahan yang telah dipakai, dan
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing masing.
Jika tali rafia dilepaskan dari statif dan
beban, stopwatch dinormalkan pada 3
posisi nol, tidak mengecek alat dan
bahan yang telah dipakai, dan
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing - masing
Jika tali rafia dilepaskan dari statif dan
beban, stopwach tidak dinormalkan pada 4
posisi nol, mengecek alat dan bahan
yang telah dipakai, dan mengembalikan
alat dan bahan pada tempatnya masing
masing.
Jika tali rafia dilepaskan dari statif dan
beban, stopwatch dinormalkan pada 5
posisi nol, mengecek alat dan bahan
yang telah dipakai, dan mengembalikan
alat dan bahan pada tempatnya masing
masing.
5 Mengkomunikasikan Jika hasilnya tidak di diskusikan dengan 1
data hasil percobaan anggota kelompoknya.
Jika hasilnya langsung dimasukkan pada 2
tabel tanpa mendiskusikan dengan
kelompoknya.
Jika hasilnya langsung dimasukkan pada 3
tabel tanpa mendiskusikan dengan
anggota kelompok, dan membuat
kesimpulan
Jika hasilnya di diskusikan dengan
seluruh anggota kelompok, hasilnya 4
dimasukkan pada tabel yanng telah
disediakan.
Jika hasilnya di diskusikan dengan
seluruh anggota kelompoknya, hasilnya 5
di masukkan pada tabel yang telah
disediakan, kemudian membuat
kesimpulan.
Lampiran 16
Tes Tertulis Siklus 1

I. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar!


1 Satu getaran penuh adalah .
a. Gerak bolak - balik c. Gerak periodik satu kali
b. Gerak bolak - balik secara d. Gerak bolak - balik secara
periodik berulang
2 Frekuensi adalah
a. Jumlah getaran dalam satu c. Waktu yang diperlukan selama
sekon satu sekon
b. Waktu yang diperlukan untuk d. Waktu getar
menempuh satu getaran
penuh
3 Frekuensi sebuah getaran 20 Hz, ini berarti dalam 1 menit terjadi.
a. 6 kali c. 60 kali
b. 10 kali d. 360 kali
4 Waktu yang diperlukan untuk melakukan 150 getaran adalah 2 menit. Frekuensi
getarnya adalah
a. 0,80 Hz c. 1,25 Hz
b. 1,00Hz d. 1,50 Hz
5 Periode getaran pada ayunan sederhana bergantung pada:
1) Amplitudo
2) Massa beban
3) Panjang tali
Pernyataan yang benar adalah..
a. 1 dan 2 c. 3 dan 1
b. 2 dan 3 d. 3 saja
6 Perhatikan tabel !
Pegas Jumlah Waktu
Getaran (s)
I 12 6
II 6 12
III 14 7
IV 20 5

Pegas yang mempunyai periode yang sama ditunjukkan pegas nomor..


a. I dan II c. II dan IV
b. I dan III d. III dan IV
7 Periode adalah ..
a. Jumlah getaran dalam satu sekon
b. Jumlah getaran lengkap
c. Waktu getar
d. Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran penuh
8 Sebuah partikel bergerak bolak balik melalui titik seimbangnya sebanyak 240
kali dalam waktu 0,5 menit. Periode getaran ini adalah
a. 0,125 sekon c. 80 sekon
b. 0,250 sekon d. 120 sekon
9 Periode getaran A adalah 2 kali periode getaran B. Jika frekuensi getaran A sama
dengan 50 Hz. Berapa frekuensi getaran B?
a. 25 Hz c. 75 Hz
b. 50 Hz d. 100 Hz
10 Seutas tali digetarkan selama 10 sekon dan terjadi 30 kali getaran, maka
frekuensinya..
a. 3 Hz d. Hz
b. 1 Hz
c. 1/3 Hz
II. Kerjakanlah soal soal dibawah ini dengan benar !
1 Sebutkan pengertian getaran ?
2 Sebutkan parameter parameter getaran ?
3 Sebuah ayunan melakukan getaran sebanyak 10 kali dalam waktu 5 detik,
tentukan periodenya!
4 Jika diketahui frekuensi sebuah getaran adalah 20 Hz, tentukan periodenya.
5 Sebuah ayunan harmonis bergetar dengan frekuensi 6 Hz. Berapa kallikah
ayunan tersebut bergetar dalam waktu 1 menit?

Range Nilai Tiap Nomor Dari Soal Essay


Soal nomor 1 = 2
Soal nomor 2 = 2
Soal nomor 3 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Soal nomor 4 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Soal nomor 5 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Lampiran 17

LEMBAR JAWAB SOAL SIKLUS 1

I. Soal Pilihan Ganda

No Jawaban
1 B
2 A
3 -
4 C
5 A
6 B
7 D
8 A
9 A
10 A

II. Soal Essay


1 Getaran adalah gerakan bolak balik suatu benda secara periode melalui titik
setimbang.
2 Amplitudo, frrekuensi, periode, simpangan
3 Diketahui :
n = 10 kali
t = 5 detik
T = ... ?
Jawab :
t
T=
n
5
=
10
1
= sekon
2
4 Diketahui :
f = 20 Hz
T = .?
Jawab :
1
T=
f
= 1/20 sekon
5 Diketahui :
f = 6 Hz
t = 1 menit
n = ..?
Jawab :
1 menit = 1 x 60 = 60 sekon
n
f =
t
n = f t
= 6 x 60
= 360 kali
Lampiran 18
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Jenis penilaian : Kognitif
Mata pelajaran : IPA Fisika
Kelas/semester : VIII/Genap
Percobaan : Getaran
Jenis soal : Pilihan Ganda dan Essay

Jumlah Soal
Skor
Nilai
No Nama Siswa % Ketuntasan
Objektif Essay (10)
(15)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5
1 ABDUL KHARIS 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 0.5 2 2 1.5 1 0 10 6.6667 67% Tuntas
2 ABDUL ROHMAN 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0.5 0.5 0.5 2 1.5 1 0 1 8.5 5.6667 57% Tuntas
AHMAD SYAFIKUL
3 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 0.5 2 0 0.5 1 0 7 4.6667 47% Tidak tuntas
UMAM
AISYATUL
4 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 2 2 1.5 1 0.5 10.5 7 70% Tuntas
MUNAWWAROH
ALEX DWI
5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 1.5 1 1.5 1.5 11 7.3333 73% Tuntas
SETYAWAN
6 ALI MUSYAFAK 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0 2 2 1 0 1 9 6 60% Tuntas
7 ANAS MUZAQI 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 0.5 2 2 0 1.5 0.5 9.5 6.3333 63% Tuntas
8 ANDRE NAFIAS 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 2 1.5 1 0 0 7.5 5 50% Tidak tuntas
9 ARIEF FAHRUDIN 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 0 0.5 0.5 2 2 1.5 0.5 1 10.5 7 70% Tuntas
10 AZHAR AWALUDDIN 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 1.5 1 1 1 0.5 8.5 5.6667 57% Tuntas
11 DEVI NURYANI 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 0 0 2 1.5 1 1.5 1.5 10.5 7 70% Tuntas
FAIZ AHMAD
12 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0 2 1.5 1 1 0.5 9 6 60% Tuntas
RONZIM
13 FEBRIYANTO 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 2 1.5 0 1.5 1.5 10 6.6667 67% Tuntas
14 FITRIANA 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 2 1 0 1.5 0.5 7.5 5 50% Tidak tuntas
HANIM FITA
15 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0 0 2 1.5 1.5 0.5 1 8 5.3333 53% Tidak tuntas
APRILLAH
16 ISMU ROKHI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 2 1.5 1.5 1 0.5 9.5 6.3333 63% Tuntas
17 KHILYATUL ULYA 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 2 0 0.5 1 1.5 7.5 5 50% Tidak tuntas
18 KIRMANTO 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 2 2 2 0 1.5 10 6.6667 67% Tuntas
LAILI URFATUN
19 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 1.5 0 1.5 1.5 9 6 60% Tuntas
NADHIROH
20 MASRUNI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 2 1.5 0 1.5 1.5 9 6 60% Tuntas
21 MUALIFAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 1.5 1 0.5 0.5 8 5.3333 53% Tidak tuntas
22 MUHAMAD NUR 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0.5 0.5 2 2 1 0 1 8.5 5.6667 57% Tuntas
SAFI'I
MUHAMMAD
23 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 2 0.5 0 1.5 8.5 5.6667 57% Tuntas
AMIRUL AMIN
24 MUHAMMAD FAISAL 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 2 1 1 0.5 1.5 8.5 5.6667 57% Tuntas
MUHAMMAD NURUL
25 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 1.5 0.5 2 1.5 10 6.6667 67% Tuntas
HUDA
26 MUHAMMAD RIFAI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 2 1.5 1.5 0 0.5 7.5 5 50% Tidak tuntas
27 NINGRUM 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 0.5 0 0 0 2 1.5 1.5 0.5 1.5 9 6 60% Tuntas
28 NIVA ISMIA 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0 0 2 1.5 2 2 1 10.5 7 70% Tuntas
29 NOOR ALIMAH 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0 0 2 1 1.5 1 0 8 5.3333 53% Tidak tuntas
30 NOOR ROHMAD 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 2 2 1.5 1 1.5 10.5 7 70% Tuntas
31 NORHANIFA 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 0 0 2 2 1 1 1.5 10 6.6667 67% Tuntas
32 NUR SYAIFUL 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0 0.5 2 2 1.5 1.5 1.5 11 7.3333 73% Tuntas
33 NURIL ISBAH 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0 0 2 0 1.5 1.5 0.5 8 5.3333 53% Tidak tuntas
34 RAHANA NINGSIH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 2 2 1.5 1.5 1 11 7.3333 73% Tuntas
RENI
35 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 2 2 2 2 0.5 11 7.3333 73% Tuntas
OKTAVIANINGSIH
RIZKA LAILATUL
36 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 2 2 1.5 1.5 1 11 7.3333 73% Tuntas
FITRIANA
ROSALINA DELLA
37 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 2 0 1.5 2 1.5 9.5 6.3333 63% Tuntas
RELISIYANITA
38 SITI FATIMAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 2 0.5 1 1.5 1 8 5.3333 53% Tidak tuntas
39 SITI NUR KHASANAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 2 1.5 1.5 1 1 9 6 60% Tuntas
40 SITI NURSAIDAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 2 2 1 1.5 1.5 10 6.6667 67% Tuntas
41 SUPRAPTO 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 2 2 1.5 0.5 1.5 9.5 6.3333 63% Tuntas
42 UZLIFATUN NI'MAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 2 0.5 1.5 0 0.5 7.5 5 50% Tidak tuntas
Jumlah 257.67 2577%
Rata rata 6.1349 61% Tuntas

Kriteria Ketuntasan Belajar : Keterangan


:
Jumlah siswa yang tuntas : 30 siswa Nilai tertinggi
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 12 siswa Nilai terendah
: 4.66
Persentase ketuntasan belajar :73.81% (Tuntas) Rata - rata
siswa : 6.1
Lampiran 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Darul Istiqomah


Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas / semester : VIII / 2

Standar Kompetensi :
Memahami konsep getaran dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam
produk teknologi sehari - hari

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter parameternya

Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa


1 Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang transversal
2 Menghitung frekuensi gelombang dengan menggunakan hubungan antara
kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang

Alokasi waktu : 4 x 40

a. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1 Menjelaskan pengertian gelombang
2 Menyebutkan jenis jenis gelombang
3 Mengamati bentuk gelombang
4 Merumuskan persamaan yang terdapat dalam gelombang
5 Memperagakan gelang karet mainan dan air guna mencari periode dan
frekuensi
6 Memberikan contoh gelombang dalam kehidupan sehari hari
7 Menyebutkan manfaat gelombang dalam kehidupan sehari - hari

b. Materi Pembelajan : gelombang

c. Metode Pembelajaran :
1 Model : TPS (Think, Pair, Share)
2 Metode : Ceramah
Eksperimen
Diskusi kelompok

d. Langkah Langkah Kegiatan


1 Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
o Motivasi dan Apresepsi
Jelaskan apa yang dimaksud getaran dan berikan contohnya !
o Prasyarat Pengetahuan
Saat tangan menyentuh air, apa yang terjadi pada air ?
b. Kegiatan Inti
o Guru menjelaskan pengertian gelombang
o Siswa diminta menyebutkan jenis jenis gelombang
o Siswa diminta menyebutkan perbedaan gelombang mekanik dan
elektromagnet
o Siswa diminta menyebutkan perbedaan gelombang transversal dan
gelombang mekanik
o Guru dan siswa bersama bersama merumuskan persamaan yang
terdapat dalam gelombang
o Siswa diminta menyebutkan manfaat dari gelombang
o Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan gelombang
d. Kegiatan Penutup
o Guru memberikan soal untuk mengetahui seberapa besar siswa
menguasai konsep gelombang
o Guru dan siswa bersama sama membuat kesimpulan hasil belajar
yang telah dilaksanakan.
2 Pertemuan kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
o Motivasi dan Apresepsi
Apa yang disebut dengan gelombang
o Prasyarat Pengetahuan
Sebutkan jenis jenis gelombang ?
o Pra Eksperiment
Berhati hatilah dalam menggunakan air.
e. Kegiatan Inti
o Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
o Guru menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh siswa
o Guru memberi permasalahan yang berkaitan dengan gelombang
o Siswa berfikir tentang permasalahan yang diberikan oleh guru.
o Secara kelompok siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan
guru dengan memperagakan gelang karet yang telah dirangkai
sebelumnya dan air
o Masing masing kelompok mendiskusikan hasil eksperimennya
didepan kelas
o Setiap kelompok diberi kesempatan untuk member pertanyaan atau
menanggapi dari diskusi kelompok lain.
f. Kegiatan Penutup
o Guru menanggapi hasil dari diskusi
o Siswa diberi tugas untuk membuat laporan dari hasil eksperimennya
e. Sumber Belajar
1 Buku paket fisika
2 LKS
3 Referensi : IPA Fisika untuk SMP kelas VIII, karangan : Marthen Kanginan,
hal. 134 138,
4 Alat Praktikum : gelang karet mainan, stopwatch

f. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja
Observasi
b. Bentuk Instrumen
Pilihan Ganda dan Isian
Uji Petik Kerja Prosedur
Lembar Observasi Afektif dan Psikomotorik
c. Contoh Instrumen
Tes Pilihan Ganda
Dari satu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan
a. Massa
b. Amplitudo
c. Panjang gelombang
d. Energi
Kunci : b
Skor : 1
Tes Isian
Suatu gelombang merambat dalam suatu medium dengan frekuensi 6 dan
panjang gelombang 4 m, tentukan cepat rambat gelombang.
Kunci :
Diketahui : f = 6 Hz
=4m
Ditanyakan : v = ?
Jawab :
v= f
=4x6
= 24 m/s
Skor : 2
Uji Petik Kerja Prosedur
Lakukan kegiatan eksperiment untuk menentukan periode dan frekuensi
getaran dengan menggunakan gelang karet.

Rubrik
No Aspek skor
1 Merangkai alat dengan benar 2
2 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3 Memperoleh data hasil kegiatan 2
4 Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Lembar Observasi Afektif


Sikap dan kedisiplinan peserta didik dalam kerjasama (diskusi) antara
individu maupun kelompok.
NO Aspek Skor
1. Menghargai pendapat orang lain 2
2. Partisipasi / peran dalam kelompok belajar 2
3. Dapat bekerja sama antara individu maupun 4
kelompok
4. Kerapian dan kelengkapan catatan 2
Jumlah skor 10

Lembar Observasi Psikomotorik.

NO Aspek Skor

1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi 2


kelompok
2. Keaktifan peserta didik dalam bertanya atau 4
menyampaikan pendapat
3. Partisipasi peserta didik dalam diskusi 2
kelompok
4. Ketepatan membuat kesimpulan 2
Jumlah skor 10

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Asmudi, S.Pd Zahrotus Sarifah


NIM. 063611006

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Istiqomah

Suhaji, S.Ag, M. Ag
Lampiran 20
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II
Pertemuan ke-4
Kelompok : Hari/tanggal :
Nama :
1 ..
2 ..
3 ..
4 ..
5 ..
6 ..
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi gelombang pada tali
II. ALAT DAN BAHAN
1 Tali gelang karet mainan
2 Penggaris
3 Stopwatch
4 Tiang
III. PROSEDUR DAN PENGAMATAN
1 Siapkan alat dan bahan
2 Ikatlah salah satu ujung gelang karet dan peganglah ujung yang lainnya,
kemudian getarkanlah tali gelang karet mainan ke atas dan ke bawah
3 Amati yang terjadi pada gelang karet.
4 Catat hasilnya
IV. HASIL PERCOBAAN
1 Apa yang dirambatkan tali gelang karet adalah?
2 Berapa bukit dan lembah yang dihasilkan ?
3 Kemanakah arah rambat getaran dari tali gelang karet?
V. TUGAS
Diskusikanlah dan simpulkan hasil percobaan di atas dengan kelompok masing
masing kemudian diskusikan dengan kelompok lain.
Lampiran 21
Lembar Observasi Siswa Siklus II
Jenis penilaian : Afektif
Mata pelajaran : IPA Fisika
Kelas/semester : VIII/Genap
Percobaan : Gelombang

Aspek Yang Diamati


%
Klp Menghargai Jml
Nama Siswa Memperhatikan Nilai Pengua Keterangan
Kerja Sama Kejujuran Kedisiplinan Pendapat Orang Skor
Pelajaran saan
Lain
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
AZHAR
23 92 92% Sangat baik
AWALUDDIN
AHMAD SYAFIKUL
21 84 84% Baik
I UMAM
NINGRUM 23 92 92% Sangat baik

NORHANIFA 22 88 88% Baik

FEBRIYANTO 18 72 72% Baik


MUHAMMAD
19 76 76% Baik
NURUL HUDA
ABDUL ROHMAN 18 72 72% Baik
II
KHILYATUL ULYA 21 84 84% Baik
UZLIFATUN
23 92 92% Sangat baik
NI'MAH
HANIM FITA
18 72 72% Baik
APRILLAH
MUHAMMAD
20 80 80% Baik
AMIRUL AMIN

III SUPRAPTO 24 96 96% Sangat baik

RAHANA NINGSIH 18 72 72% Baik

FITRIANA 22 88 88% Baik

MASRUNI 19 76 76% Baik

NUR SYAIFUL 19 76 76% Baik

IV KIRMANTO 21 84 84% Baik


ROSALINA DELLA
21 84 84% Baik
RELISIYANITA
SITI FATIMAH 19 76 76% Baik
FAIZ AHMAD
24 96 96% Sangat baik
RONZIM
ABDUL KHARIS 19 76 76% Baik
MUHAMMAD
21 84 84% Baik
FAISAL
V MUALIFAH
18 72 72% Baik

NOOR ALIMAH 20 80 80% Baik


AISYATUL
17 68 68% Cukup
MUNAWWAROH
MUHAMMAD NUR
20 80 80% Baik
SYAFI'I

VI ANAS MUZAQI 22 88 88% Baik

NURIL ISBAH 19 76 76% Baik


RIZKA LAILATUL
20 80 80% Baik
FITRIANA
DEVI NURYANI 23 92 92% Sangat baik
ALEX DWI
19 76 76% Baik
SETYAWAN
ISMU ROKHI 18 72 72% Baik

VII NIVA ISMIA 20 80 80% Baik

ARIEF FAHRUDIN 23 92 92% Sangat baik

SITI NURSAIDAH 19 76 76% Baik


SITI NUR
20 80 80% Baik
KHASANAH
ALI MUSYAFAK 23 92 92% Sangat baik
MUHAMMAD RIFAI
18 72 72% Baik
VIII
LAILI URFATUN
17 68 68% Cukup
NADHIROH
NOOR ROHMAD 21 84 84% Baik
RENI
21 84 84% Baik
OKTAVIANINGSIH
ANDRE NAFIAS 23 92 92% Sangat baik
Jumlah 3416 3416%
Rata rata 81.33 81.33% Baik
Lampiran 22

KRITERIA PENILAIAN PADA ASPEK AFEKTIF


PADA MATERI POKOK GELOMBANG

No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Skor


1 Bekerja sama jika peserta didik bekerja sama dengan 1
sangat kurang atau hanya diam saja
jika peserta didik bekerja sama dan 2
tidak saling menghargai pandapat yang
lain 3
jika peserta didik bekerja sama dengan
baik dan tidak mau menghargai
pendapat yang lain 4

jika peserta didik bekerja sama dengan


baik dan saling menghargai pendapat
yang lain. 5

jika peserta didik bekerja sama dengan


sangat baik dan saling menghargai
pendapat yang lain.
2 Kejujuran jika melakukan percobaan dengan 1
benar, merekayasa data hasil
percobaan, tidak menyontek hasil
percobaan yang lain, dan tidak
mengalisis data hasil percobaan..
jika melakukan percobaan dengan 2
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah
disediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan, dan
tidak mengalisis data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 3
benar, merekayasa data hasil
percobaan, tidak menyontek hasil
percobaan yang lain, dan menganalisis
data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 4
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah di
sediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan,
menyontek hasil percobaan yang lain,
dan mengalisis data hasil percobaan.
jika melakukan percobaan dengan 5
benar, memasukkan data hasil
percobaan pada tabel yang telah
disediakan dengan apa adanya yang
telah diperoleh dari percobaan, tidak
menyontek hasil percobaan yang lain,
dan mengalisis data hasil percobaan..
3 Memperhatikan jika tidak memperhatikan pelajaran 1
pelajaran dengan seksama, tidak dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan
guru, dan berbuat gaduh.
jika tidak memperhatikan pelajaran 2
dengan seksama, dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, dan
berbuat gaduh.
jika memperhatikan pelajaran dengan 3
seksama, tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, dan
tidak berbuat gaduh
jika memperhatikan pelajaran dengan 4
seksama, tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, tidak
berbuat gaduh, paham terhadap materi
yang telah diajarkan, dan aktif di
dalam kelas
jika memperhatikan pelajaran dengan 5
seksama, dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan guru, tidak berbuat
gaduh, paham terhadap materi yanng
telah di ajarkan, dan aktif di dalam
kelas
4 Kedisiplinan jika tidak pernah disiplin dalam masuk 1
kelas, mengerjakan tugas, dan
mengumpulkan tugas
jika tidak pernah disiplin dalam masuk 2
kelas dan mengerjakan tugas.
jika disiplin dalam mengerjakan tugas 3
dan mengumpulkan tugas.
jika disiplin dalam masuk kelas, 4

mengerjakan tugas.
jika disiplin dalam masuk kelas, 5

mengerjakan tugas, mengumpulkan


tugas
5 Menghargai pendapat jika tidak memberi orang lain 1
orang lain kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya dan berusaha
mencegahnya..
jika tidak memberi orang lain 2
kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.
jika membiarkan orang lain 3
mengemukakan pendapatnya, tetapi
tidak mampu menanggapinya
jika membiarkan orang lain 4
mengemukakan pendapatnya dan
mampu menanggapinya.
jika membiarkan orang lain 5

mengemukakan pendapatnya tanpa


harus mencegahnya dan mampu
menanggapinya.
Lampiran 24

KRITERIA PENILAIAN PADA ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS II


PADA MATERI POKOK GELOMBANG

No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Skor


1 Menyiapkan alat dan Jika gelang karet mainan disiapkan, 1
bahan penggaris disiapkan, penggaris
disiapkan, tongkat disiapkan, tidak
melakukan uji coba pada stopwatch,
tidak melakukan uji coba percobaan
sebelum melakukan percobaan, alat yang
diambil sesuai yang dibutuhkan, dan
tidak melihat panduan 2
Jika gelang karet mainan disiapkan,
penggaris disiapkan, tongkat disiapkan,
tidak melakukan uji coba pada
stopwatch, tmelakukan uji coba
percobaan sebelum melakukan
percobaan, alat yang diambil sesuai yang
dibutuhkan, dan tidak melihat panduan 3
Jika gelang karet mainan disiapkan,
penggaris disiapkan, penggaris
disiapkan, tongkat disiapkan, melakukan
uji coba pada stopwatch, tidak
melakukan uji coba percobaan sebelum
melakukan percobaan, alat yang diambil
sesuai yang dibutuhkan, dan melihat 4
panduan.
Jika gelang karet mainan yang telah
dirangkai disiapkan, penggaris
disiapkan, penggaris disiapkan, tongkat
disiapkan, tidak melakukan uji coba
pada stopwatch, melakukan uji coba
percobaan sebelum melakukan 5
percobaan, sesuai yang dibutuhkan, dan
melihat panduan.
Jika tali gelang karet mainan yang telah
dirangkai disiapkan, penggaris
disiapkan, tongkat disiapkan, melakukan
uji coba pada stopwatch, melakukan uji
coba percobaan sebelum melakukan
percobaan, alat yang diambil sesuai yang
dibutuhkan, dan melihat panduan.
2 Merangkai alat Jika gelang karet yang telah dirangkai 1
diikatkan pada tongkat yang berdiri
tegak, tali gelang karet mainan diukur
dengan menggunakan penggaris, tidak di
uji coba dengan menggerakkan tali yang
telah terpasang pada tongkat, tidak
sesuai prosedur, dan tidak melihat
panduan. 2
Jika gelang karet yang telah dirangkai
diikatkan pada tongkat yang berdiri
tegak, tali gelang karet mainan diukur
dengan menggunakan penggaris, tidak di
uji coba dengan menggerakkan tali yang
telah terpasang pada tongkat, tidak
sesuai prosedur, dan melihat panduan. 3
Jika gelang karet yang telah dirangkai
diikatkan pada tongkat yang berdiri
tegak, tali gelang karet mainan diukur
dengan menggunakan penggaris, tidak di
uji coba dengan menggerakkan tali yang
telah terpasang pada tongkat, sesuai
prosedur, dan melihat panduan. 4
Jika gelang karet yang telah dirangkai
diikatkan pada tongkat yang berdiri
tegak, tali gelang karet mainan diukur
dengan menggunakan penggaris, di uji
coba dengan menggerakkan tali yang
telah terpasang pada tongkat, tidak
sesuai prosedur, dan melihat panduan. 5
Jika tali gelang karet yang telah
dirangkai diikatkan pada tongkat yang
berdiri tegak, tali gelang karet mainan
diukur dengan menggunakan penggaris,
di uji coba dengan menggerakkan tali
yang telah terpasang pada tongkat,
sesuai prosedur, dan melihat panduan.
3 Melakukan percobaan Jika melakukan percobaan dengan tepat, 1
rajin, tidak sesuai prosedur, dan tidak
melihat panduan.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 2
rajin, sesuai prosedur, dan tidak melihat
panduan.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 3
rajin, rapi, sesuai prosedur, dan melihat
panduan.
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 4
rajin, ulet, rapi, sesuai prosedur, melihat
panduan dan benar
Jika melakukan percobaan dengan tepat, 5
cepat, rajin, ulet, rapi, sesuai prosedur,
melihat panduan dan benar
4 Merapikan alat dan Jika tali gelang karet mainan dilepaskan 1
bahan dari tongkat, stopwatch tidak
dinormalkan pada posisi nol, tidak
mengecek alat dan bahan yang telah
dipakai, dan tidak mengembalikan alat
dan bahan pada tempatnya masing
masing.
Jika tali gelang karet mainan dilepaskan 2
dari tongkat, stopwatch tidak
dinormalkan pada posisi nol, tidak
mengecek alat dan bahan yang telah
dipakai, dan mengembalikan alat dan
bahan pada tempatnya masing masing.
Jika tali gelang karet mainan dilepaskan
dari tongkat, stopwatch dinormalkan 3
pada posisi nol, tidak mengecek alat dan
bahan yang telah dipakai, dan
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing - masing
Jika tali gelang karet mainan dilepaskan
dari tongkat, stopwatch tidak 4

dinormalkan pada posisi nol, mengecek


alat dan bahan yang telah dipakai, dan
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing masing.
Jika tali gelang karet mainan dilepaskan
dari tongkat, stopwatch dinormalkan 5
pada posisi nol, mengecek alat dan
bahan yang telah dipakai, dan
mengembalikan alat dan bahan pada
tempatnya masing masing.
5 Mengkomunikasikan Jika hasilnya tidak di diskusikan dengan 1
data hasil percobaan anggota kelompoknya
Jika hasilnya langsung dimasukkan pada 2
tabel tanpa mendiskusikan dengan
kelompoknya.
Jika hasilnya langsung dimasukkan pada 3
tabel tanpa mendiskusikan dengan
anggota kelompok, dan membuat
kesimpulan
Jika hasilnya di diskusikan dengan 4

seluruh anggota kelompok, hasilnya


dimasukkan pada tabel yanng telah
disediakan.
Jika hasilnya di diskusikan dengan 5

seluruh anggota kelompoknya, hasilnya


di masukkan pada tabel yang telah
disediakan, kemudian membuat
kesimpulan.
Lampiran 25

Tes Tertulis Siklus 2

I. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar!


1 Gelombang yang merambat melalui memerlukan zat perantara disebut
gelombang mekanik. Dibawah ini termasuk gelombang mekanik adalah..
a. Gelombang pada tali c. Gelombang televisi
b. Gelombang permukaan air d. Gelombang pada slinki
2 Jika frekuensi suatu getaran 440 Hz dan panjang gelombangnya 75 cm,
berapakah kecepatan gelombang itu ?
a. 330 m/s c. 515 m/s
b. 365 m/s d. 586 m/s
3 Jarak yang ditempuh gelombang selama satu periode disebut..
a. Panjang gelombang c. Periode
b. Amplitudo d. Frekuensi
4 Suatu gelombang panjangnya 0,75/m dan cepat rambatnya 150 m/s. Berapakah
frekuensinya ..
a. 20 Hz c. 200 Hz
b. 50 Hz d. 225 Hz
5 Sewaktu merambat, gelombang memindahkan
a. Getaran c. Energi
b. Medium d. frekuensi
6 Jika pada kolam yang airnya tenang dijatuhkan batu, akan berbentuk riak
gelombang. Gelombang yang terbentuk adalah..
a. Gelombang transversal c. Gelombang berdiri
b. Gelombang longitudinal d. Gelombang elektromagnetik
7 Suatu gelombang panjangnya 0,75 m dan cepat rambatnya 150 m/s. Berapakah
frekuensinya?
a. 20 Hz c. 200 Hz
b. 50 Hz d. 225 Hz
8 Jika dalam waktu 0,5 sekon terbentuk dua buah gelombang. Periode
gelombang adalah.
a. 0,25 sekon c. 1,0 sekon
b. 0,50 sekon d. 2,0 sekon
9 Ketika menjalar dari satu tempat ke tempat lain, gelombang memindahkan..
a. Getaran c. Gelombang
b. Partikel medium d. Energi
10 Suatu sumber getar berfrekuensi 300 Hz, gelombangnya merambat dalam zat
cair dengan kecepatan 1500 m/s. Berapakah panjang gelombang bunyi itu
a. 0,2 m
b. 5,0 m
c. 1500 m
d. 450.000 m
II. Kerjakanlah soal soal dibawah ini dengan benar!
1 Sebutkan pengertian gelombang ?
2 Sebuah sumber getar membentuk gelombang 50 gelombang dalam waktu 5
detik. Berapakah perodenya
3 Dalam satu detik terjadi 40 gelombang, dengan panjang gelombang 80 cm.
tentukan cepat rambat gelombangnya !
4 Suatu gelombang panjangnya 0,75/m dan cepat rambatnya 150 m/s. besar
frekuensinya adalah
5 Gelombang tali termasuk ke dalam gelombang ..
Range Nilai Tiap Nomor Dari Soal Essay
Soal nomor 1 = 2
Soal nomor 2 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Soal nomor 3 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Soal nomor 4 = 2
Ada diketahui = 0.5
Caranya benar = 0.5
Jawaban benar dan ada satuannya = 1 +
=2
Soal nomor 5 = 2
Lampiran 26
LEMBAR JAWAB SIKLUS II

I. Soal Pilihan Ganda

No Jawaban
1 A
2 A
3 A
4 C
5 C
6 A
7 C
8 C
9 C
10 B

II. Soal Essay


1 Gelombang adalah usikan yang merambat yang membawa energi dari satu
tempat ke tempat lainnya.
2 Diketahui :
n = 50 gelombang
t = 5 detik
T = ..?
Jawab :
t
T=
n
5
=
50
= 1/10 sekon
3 Diketahui :
t = 1 detik
= 80 cm = 0,8 m
n = 40 kali
v = ?
Jawab :
n
f =
t
40
=
1
= 40 Hz
v = xf
= 0,8 x 40
= 32 m/s
4 Diketahui :
= 0,75 / m
v = 150 m/s
f = ?
Jawab :
v= xf
v
f =

150
=
0,75
= 200 Hz
5 Gelombang tranversal dan gelombang mekanik.
Lampiran 27

Lembar Observasi Siswa Siklus II


Jenis penilaian : Kognitif
Mata pelajaran : IPA Fisika
Kelas/semester : VIII/Genap
Percobaan : Gelombang
Jenis soal : Pilihan Ganda dan Essay

Jumlah Soal
Skor
Nilai
No Nama Objektif Essay Siswa % Ketuntasan
(10)
(15)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 ABDUL KHARIS 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1 2 13.5 9 65% Tuntas
2 ABDUL ROHMAN 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 1.5 1 1 0.5 0 8 5.333 53% Tidak tuntas
AHMAD SYAFIKUL
3 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 2 2 1.5 1 1 11.5 7.667 77% Tuntas
UMAM
AISYATUL
4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 1.5 1.5 1 12 8 80% Tuntas
MUNAWWAROH
ALEX DWI
5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 0.5 1.5 12.5 8.333 83% Tuntas
SETYAWAN
6 ALI MUSYAFAK 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 1.5 1 1 11.5 7.667 77% Tuntas
7 ANAS MUZAQI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 2 2 0.5 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
8 ANDRE NAFIAS 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 0.5 1 1 10.5 7 70% Tuntas
9 ARIEF FAHRUDIN 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 2 1 1.5 1 1.5 11 7.333 73% Tuntas
AZHAR
10 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 2 2 0.5 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
AWALUDDIN
11 DEVI NURYANI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1 1 12.5 8.333 83% Tuntas
FAIZ AHMAD
12 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 0.5 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
RONZIM
13 FEBRIYANTO 0.5 0 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1 2 1.5 12.5 8.333 83% Tuntas
14 FITRIANA 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 0.5 1.5 2 10.5 7 70% Tuntas
15 HANIM FITA 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 2 1.5 1.5 1.5 1 10 6.667 67% Tuntas
APRILLAH
16 ISMU ROKHI 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1 1 10.5 7 70% Tuntas
17 KHILYATUL ULYA 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 0.5 1 1 8 5.333 53% Tidak tuntas
18 KIRMANTO 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 1 1.5 1.5 10 6.667 67% Tuntas
LAILI URFATUN
19 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
NADHIROH
20 MASRUNI 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0.5 2 1 0.5 1.5 1 8 5.333 53% Tidak tuntas
21 MUALIFAH 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 1 1.5 2 10.5 7 70% Tuntas
MUHAMAD NUR
22 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
SAFI'I
MUHAMMAD
23 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 2 2 1.5 2 1 11.5 7.667 77% Tuntas
AMIRUL AMIN
MUHAMMAD
24 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 2 2 1.5 1.5 2 11 7.333 73% Tuntas
FAISAL
MUHAMMAD
25 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 0.5 1.5 0 8 5.333 53% Tidak tuntas
NURUL HUDA
26 MUHAMMAD RIFAI 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 1.5 1 0 8 5.333 53% Tidak tuntas
27 NINGRUM 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 0.5 1.5 1 9.5 6.333 63% Tuntas
28 NIVA ISMIA 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 2 1.5 1 11 7.333 73% Tuntas
29 NOOR ALIMAH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 0.5 1 2 10.5 7 70% Tuntas
30 NOOR ROHMAD 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 0.5 1.5 2 10.5 7 70% Tuntas
31 NORHANIFA 0.5 0 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 2 2 1.5 2 1 11 7.333 73% Tuntas
32 NUR SYAIFUL 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 2 1.5 1 10.5 7 70% Tuntas
33 NURIL ISBAH 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1 0.5 2 2 10 6.667 67% Tuntas
34 RAHANA NINGSIH 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1.5 1.5 2 12 8 80% Tuntas
RENI
35 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 2 2 1 1.5 1 10 6.667 67% Tuntas
OKTAVIANINGSIH
RIZKA LAILATUL
36 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 0.5 2 1 10.5 7 70% Tuntas
FITRIANA
37 ROSALINA DELLA 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 1 1.5 1 10 6.667 67% Tuntas
RELISIYANITA
38 SITI FATIMAH 0.5 0 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 2 1 0.5 1.5 1 7.5 5 50% Tidak tuntas
SITI NUR
39 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 0.5 2 1 9.5 6.333 63% Tuntas
KHASANAH
40 SITI NURSAIDAH 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 2 1 2 11.5 7.667 77% Tuntas
41 SUPRAPTO 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 2 1.5 1 1.5 1 9.5 6.333 63% Tuntas
UZLIFATUN
42 0.5 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1 1.5 2 11 7.333 73% Tuntas
NI'MAH
Jumlah 294 2915%
Rata rata 7 69% Tuntas

Kriteria Ketuntasan belajar : Keterangan


:
Jumlah siswa yang tuntas : 36 siswa Nilai tertinggi
: 9.0
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 6 siswa Nilai terendah
: 5.0
Persentase ketuntasan belajar : 85.7% Rata - rata
siswa :7
Lampiran 28

Daftar Kehadiran peserta didik


siklus I dan siklus II

Absensi
No Nama siswa SIKLUS I SIKLUS II
P1 P2 EV P1 P2 EV
1. ABDUL KHARIS 9 9 9 9 9 9
2. ABDUL ROHMAN 9 9 9 9 9 9
3. AHMAD SYAFIKUL UMAM - - 9 - 9 9
4. AISYATUL MUNAWWAROH 9 9 9 - 9 9
5. ALEX DWI SETYAWAN 9 9 9 9 9 9
6. ALI MUSYAFAK 9 9 9 9 - 9
7. ANAS MUZAQI - 9 9 9 9 9
8. ANDRE NAFIAS - - 9 9 9 9
9. ARIEF FAHRUDIN 9 - 9 9 9 9
10. AZHAR AWALUDDIN 9 9 9 9 9 9
11. DEVI NURYANI 9 9 9 9 9 9
12. FAIZ AHMAD RONZIM 9 9 9 9 9 9
13. FEBRIYANTO 9 9 9 9 9 9
14. FITRIANA 9 9 9 - 9 9
15. HANIM FITA APRILLAH 9 9 9 9 9 9
16. ISMU ROKHI 9 9 9 9 9 9
17. KHILYATUL ULYA 9 9 9 9 9 9
18. KIRMANTO - 9 9 9 - 9
19. LAILI URFATUN NADHIROH 9 9 9 9 9 9
20. MASRUNI 9 9 9 9 9 9
21. MUALIFAH - - 9 - 9 9
22. MUHAMAD NUR SAFI'I 9 9 9 9 9 9
23. MUHAMMAD AMIRUL AMIN 9 9 9 - 9 9
24. MUHAMMAD FAISAL 9 9 9 9 9 9
25. MUHAMMAD NURUL HUDA 9 9 9 9 9 9
26. MUHAMMAD RIFAI 9 9 9 9 9 9
27. NINGRUM 9 9 9 9 9 9
28. NIVA ISMIA 9 9 9 9 9 9
29. NOOR ALIMAH 9 9 9 9 9 9
30. NOOR ROHMAD 9 9 9 9 9 9
31. NORHANIFA 9 9 9 9 9 9
32. NUR SYAIFUL 9 9 9 9 9 9
33. NURIL ISBAH 9 9 9 9 9 9
34. RAHANA NINGSIH 9 9 9 9 9 9
35. RENI OKTAVIANINGSIH 9 9 9 9 9 9
36. RIZKA LAILATUL FITRIANA - - 9 - 9 9
37. ROSALINA DELLA RELISIYANITA 9 9 9 - 9 9
38. SITI FATIMAH 9 9 9 9 9 9
39. SITI NUR KHASANAH 9 9 9 9 - 9
40. SITI NURSAIDAH - 9 9 9 9 9
41. SUPRAPTO - - 9 9 9 9
42. UZLIFATUN NI'MAH 9 - 9 9 9 9

Keterangan: (-) : Siswa tidak hadir / sakit


(9) : Siswa hadir
(P) : Pertemuan ke-
(EV) : Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai